BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memudahkan user dalam menghancurkan sampel sehingga user tidak perlu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. homogenizer. Homogenisasi adalah proses penyeragaman ukuran partikel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN HOMOGENIZER MIXER BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 16 TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

Gambar 4.1. Pengujian Timer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti darah, ludah dan lendir. Berikut spesifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Menekan tombol Switch ON, maka LCD akan menyala dengan kalimat. 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab ini akan di jelaskan mengenai data-data yang didapatkan setelah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 4.1 berikut merupakan gambar dari alat simulasi automatic

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian modul inkubator bayi dilakukan menggunakan alat pembanding

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB IV PENELITIAN. Nama Alat : Sterillisasi UV Dental KIT (SUDEK)

BAB I PENDAHULUAN. daging yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jenis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply:

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan menggunakan RAL, faktor perlakuan adalah meliputi konsentrasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Prosedur persiapan prototipe dispenser beras

Perancangan Alat Magnetic Stirrer Dengan Pengaturan Kecepatan Pengaduk Dan Pengaturan Waktu Pengadukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV METODE PENELITIAN. modul yang penulis buat adalah sebagai berikut : : Alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Persiapan : - Studi literatur - Survey ke Ready Mix CV. Jati Kencana Beton

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Teknobiomedik,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN

Muhajir Ikhwani Marendra Kurniawan Suwito ST, MT

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB IV PEMBAHASAN

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Penggunaan Air Panas Dalam Kehidupan Sehari-hari

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Homogenizer mixer merupakan alat laboraturium yang berfungsi untuk memudahkan user dalam menghancurkan sampel sehingga user tidak perlu bersusah menumbuk untuk menghancurkan jaringan. Dengan homogenizer mixer user bekerja dengan sekali proses. Tujuan alat ini yaitu untuk memudahkan dalam proses pencampuran suatu zat agar menjadi homogen sehingga dapat mempercepat dalam proses pengambilan data. Gambar 4.1 Homogenizer Mixer Gambar 4.1 merupakan gambar rancangan homogenizer mixer dan berikut adalah cara kerja dari homogenizer mixer yaitu pada saat saklar ON 40

41 ditekan, tegangan dari jala jala PLN akan masuk ke kerangkaian zero cross yang berfungsi untuk mendeteksi pada saat arus menyebrangi garis 0. Pada rangkaian minimum sistem mendapat tegangan 5 volt yang akan dikeluarkan pada port yang telah ditentukan. Pada homogenizer mixer port C digunakan untuk keluaran dari minimum sistem ke LCD 16x2. Masukan port D (ICP) digunakan untuk menerima sensor optocoupler. Port A digunakan untuk tombol push button untuk menentukan berapa rpm dan waktu yang digunakan. Setelah penyettingan rpm dan waktu selesai mikrokontroller akan memberikan perintah untuk menghidupkan motor. Setelah rpm dan waktu tercapai buzzer akan berbunyi sebagai tanda bahwa proses telah selesai. 4.2 SOP Homogenizer Mixer Berikut merupakan standar pengoperasian dari homogenizer mixer adalah: a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan penelitian. b. Menimbang sampel yang akan diuji dengan berat 10-50 gram menggunakan timbangan analitik. c. Mengukur bidest distilled water atau alhohol 95% sesuai yang dibutuhkan. d. Menuangkan bidest distilled water atau alkohol dan sampel jadi satu lalu homogenkan dengan waktu homogen yang sama 3 menit. e. Saring hasil proses, dan hasil saringan dituang pada tabung reaksi dan mengukur hasilnya.

42 4.3 Pengujian Homogenitas Modul Spesifikasi pengujian homogenitas pada sampel hewan adalah: a. Menggunakan sampel yang telah ditentukan yaitu Daging ayam, kulit ayam dan hati ayam. b. Lakukan penimbangan sampel sesuai yang telah ditentukan yaitu 10-50 gr. c. Hasil homogenizer tersebut akan diketahui kandungan yang ada di dalamnya. Hasil dari momogenizer telah di ujikan di laboraturium Balai Besar Veteriner Wates Jogja. d. Alat dan bahan yang digunakan: 1) Daging Ayam 2) Kulit Ayam 3) Hati Ayam 4) Bidest distilled water 5) Modul tugas akhir Adapun data yang diambil dari penulis meliputi Rpm, timer, dan hasil dari homogenizer mixer. 1. Pengukuran Timer Pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan waktu 3 menit 20 kali percobaan, 4 menit 20 kali percobaan dan 5 menit 20 kali percobaan. Hasil pengukuran timer dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

43 Tabel 4.1 Pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan setting waktu 3 menit (180 detik). No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 1 180 detik 181 detik 1 detik 2 180 detik 181 detik 1 detik 3 180 detik 182 detik 2 detik 4 180 detik 181 detik 1 detik 5 180 detik 181 detik 1 detik 6 180 detik 181 detik 1 detik 7 180 detik 182 detik 2 detik 8 180 detik 181 detik 1 detik 9 180 detik 181detik 1 detik 10 180 detik 181 detik 1 detik 11 180 detik 181 detik 1 detik 12 180 detik 181 detik 1 detik 13 180 detik 181 detik 1 detik 14 180 detik 182 detik 2 detik 15 180 detik 181 detik 1 detik 16 180 detik 182 detik 2 detik 17 180 detik 181 detik 1 detik 18 180 detik 181 detik 1 detik

44 No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 19 180 detik 182 detik 2 detik 20 180 detik 181 detik 1 detik Berdasarkan tabel 4.2 diatas analisis perhitungan dengan menggunakan waktu 3 menit dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 181,4 detik dengan simpangan 1,4 detik dimana presentase error nya sebesar 0,007% sedangkan standar deviasi sebesar 0,417 detik dan nilai ketidakpastian sebesar 0,0932 detik dengan toleransi waktu ± 5%. Dimana pada percobaan timer 3 menit atau 180 detik masih dalam ambang batas ±5% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan settingan waktu 3 menit (180 detik).

Stopwatch (detik) 45 182 181,8 181,6 181,4 181,2 181 180,8 180,6 180,4 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 180 181 182 Timer (Detik) Gambar 4.2 Grafik Perbandingan waktu homogenizer dengan stopwatch Gambar 4.2 merupakan grafik perbandingan pengukuran timer menggunakan pembanding stopwach dengan settingan waktu pada modul 3 menit atau 180 dalam satuan detik dan diperoleh hasil pembacaan dari stopwatch terhadap settingan waktu pada modul, dan diperoleh data pengukuran pada x1,x2,x4,x6, x9, x10, x11, x12, x13, x15, x17, x18, x20 adalah 181 detik dan hasil percobaan x3,x7,x14,x16 dan x19 pembacaan alat pembanding yaitu 182 detik. Tabel 4.2 Pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan setting waktu 4 menit (240 detik). No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 1 240 detik 242 detik 2 detik 2 240 detik 242 detik 2 detik

46 No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 3 240 detik 242 detik 2 detik 4 240 detik 242 detik 2 detik 5 240 detik 241 detik 1 detik 6 240 detik 242 detik 2 detik 7 240 detik 242 detik 2 detik 8 240 detik 242 detik 2 detik 9 240 detik 242 detik 2 detik 10 240 detik 242 detik 2 detik 11 240 detik 242 detik 2 detik 12 240 detik 242 detik 2 detik 13 240 detik 242 detik 2 detik 14 240 detik 242 detik 2detik 15 240 detik 242 detik 2 detik 16 240 detik 242 detik 2 detik 17 240 detik 242 detik 2 detik 18 240 detik 242 detik 2 detik 19 240 detik 242 detik 2 detik 20 240 detik 242detik 2 detik Berdasarkan Tabel 4.3 diatas analisis perhitungan dengan menggunakan waktu 4 menit dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka

Stopwatch (detik) 47 didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 261,95 detik dengan simpangan 1,95 detik dimana presentase error nya sebesar 0,0075% sedangkan standar deviasi sebesar 0,65 detik dan nilai ketidakpastian sebesar 0,14 detik Dimana pada percobaan timer 4 menit atau 240 detik masih dalam ambang batas ±5% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan settingan waktu 4 menit (240 detik). 242,5 Grafik perbandingan timer 4 menit 242 241,5 241 240,5 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 240 241 242 Timer (detik) Gambar 4.3 Grafik Perbandingan waktu homogenizer dengan stopwatch Gambar 4.3 merupakan grafik perbandingan pengukuran timer menggunakan pembanding stopwach dengan settingan waktu pada modul 4 menit atau 240 dalam satuan detik dan diperoleh hasil pembacaan dari stopwatch terhadap settingan waktu pada modul, dan diperoleh data pengukuran pada x1 sampai x20 adalah 242 detik kecuali pada x5 yaitu di peroleh waktu pengukuran yaitu 241 detik.

48 Tabel 4.3 Pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan setting waktu 5 menit (300 detik). No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 1 300 detik 302 detik 2 detik 2 300 detik 302 detik 2 detik 3 300 detik 302 detik 2 detik 4 300 detik 302 detik 2 detik 5 300 detik 302 detik 2 detik 6 300 detik 302 detik 2 detik 7 300 detik 302 detik 2 detik 8 300 detik 302 detik 2 detik 9 300 detik 302 detik 2 detik 10 300 detik 302 detik 2 detik 11 300 detik 302 detik 2 detik 12 300 detik 302 detik 2 detik 13 300 detik 302 detik 2 detik 14 300 detik 302 detik 2 detik 15 300 detik 302 detik 2 detik 16 300 detik 302 detik 2 detik 17 300 detik 302 detik 2 detik 18 300 detik 302 detik 2 detik

Stopwatch (detik) 49 No Stopwatch Waktu pada Selisih (detik) alat 19 300 detik 302 detik 2 detik 20 300 detik 302 detik 2 detik Berdasarkan Tabel 4.3 diatas analisis perhitungan dengan menggunakan waktu 5 menit dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 302 detik dengan simpangan 2 detik dimana presentase error nya sebesar 0,006% sedangkan standar deviasi sebesar 0,665 detik dan nilai ketidakpastian sebesar 0,148 detik. Dimana pada percobaan timer 5 menit atau 300 detik masih dalam ambang batas ±5% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran timer menggunakan pembanding stopwatch dengan settingan waktu 5 menit. 350 Perbandingan waktu 5 menit 300 250 200 150 100 50 0 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 300 301 302 Timer (detik) Gambar 4.5 Grafik Perbandingan waktu homogenizer dengan stopwatch

50 Gambar 4.5 merupakan grafik perbandingan pengukuran timer menggunakan pembanding stopwach dengan settingan waktu pada modul 5 menit atau 300 dalam satuan detik dan diperoleh hasil pembacaan dari stopwatch terhadap settingan waktu pada modul, dan diperoleh data pengukuran pada x1 sampai x20 adalah 302 detik. 2. Pengukuran Rpm Pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital dengan model DT-2234C+. Rpm yang akan di ambil 15.000 rpm 20 kali percobaan, 17.000 rpm 20 kali percobaan 20.000 rpm 20 kali percobaan. Hasil pengukuran timer dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.7 Pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C + dengan setting 15.000 rpm. No Rpm pada alat Rpm pada Selisih Homogenizer tachometer digital 1 15.000 rpm 15.110 rpm 110 rpm 2 15.000 rpm 15.101 rpm 101 rpm 3 15.000 rpm 15.184 rpm 184 rpm 4 15.000 rpm 15.145 rpm 145 rpm 5 15.000 rpm 15.194 rpm 194 rpm 6 15.000 rpm 15.292 rpm 292 rpm 7 15.000 rpm 15.230 rpm 230 rpm 8 15.000 rpm 15.120 rpm 120 rpm

51 No Rpm pada alat Rpm pada Selisih Homogenizer tachometer digital 9 15.000 rpm 15.120 rpm 120 rpm 10 15.000 rpm 15.042 rpm 42 rpm 11 15.000 rpm 15.198 rpm 198 rpm 12 15.000 rpm 15.236 rpm 236 rpm 13 15.000 rpm 15.224 rpm 224 rpm 14 15.000 rpm 15.143 rpm 143 rpm 15 15.000 rpm 15.204 rpm 204 rpm 16 15.000 rpm 15.069 rpm 69 rpm 17 15.000 rpm 15.059 rpm 59 rpm 18 15.000 rpm 15.236 rpm 236 rpm 19 15.000 rpm 15.051 rpm 51 rpm 20 15.000 rpm 15.040 rpm 40 rpm Berdasarkan Tabel 4.4 diatas analisis perhitungan 15.000 rpm dengan menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C + dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 15.149,9 rpm dengan simpangan 149,9 rpm dimana presentase error nya sebesar 0,009% sedangkan standar deviasi sebesar 55,64 rpm dan nilai ketidakpastian sebesar 12,44 rpm. Dimana pada percobaan 15.000 rpm masih dalam ambang batas ±10% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik.

Rpm1 Rpm2 Rpm3 Rpm4 Rpm5 Rpm6 Rpm7 Rpm8 Rpm9 Rpm10 Rpm11 Rpm12 Rpm13 Rpm14 Rpm15 Rpm16 Rpm17 Rpm18 Rpm19 Rpm20 52 Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C+ dengan settingan Rpm 15.000 rpm. Tachometer 20.000 Pengukuran 15000 rpm 15.000 10.000 5.000 0 15.110 15.101 15.184 15.145 15.194 15.292 15.230 15.120 15.042 15.198 15.236 15.224 15.143 15.204 15.069 15.059 15.2362 15.051 15.040 RPM pada modul Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Rpm dengan tachometer digital Berikut merupakan Gambar 4.5 merupakan grafik perbandingan rpm pada modul dengan menggunakan pembandingtachometer digital model DT-2234C. Dimana Rpm1 sampai dengan Rpm20 merupakan data percobaan yang ada pada alat homogenizer yaitu 15000 rpm. Ketika rpm dibandingkan dengan tachometer digital model DT-2234C maka akan terjadi perbedaan yang diperlihatkan Gambar 4.5 diatas. Tabel 4.5 Pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C+ dengan setting 17.000 rpm.

53 No Rpm pada alat Rpm pada Selisih Homogenizer tachometer digital 1 17.000 rpm 17.171 rpm 171 rpm 2 17.000 rpm 17.145 rpm 145 rpm 3 17.000 rpm 17.084 rpm 84 rpm 4 17.000 rpm 17.127 rpm 127 rpm 5 17.000 rpm 17.145 rpm 145 rpm 6 17.000 rpm 17.100 rpm 100 rpm 7 17.000 rpm 17.133 rpm 133 rpm 8 17.000 rpm 17.265 rpm 265 rpm 9 17.000 rpm 17.203 rpm 203 rpm 10 17.000 rpm 17.276 rpm 276 rpm 11 17.000 rpm 17.247 rpm 247 rpm 12 17.000 rpm 17.343 rpm 343 rpm 13 17.000 rpm 17.332 rpm 332 rpm 14 17.000 rpm 17.263 rpm 263 rpm 15 17.000 rpm 17.292 rpm 292 rpm 16 17.000 rpm 17.272 rpm 272 rpm 17 17.000 rpm 17.288 rpm 288 rpm 18 17.000 rpm 17.187 rpm 187 rpm 19 17.000 rpm 17.230 rpm 230 rpm 20 17.000 rpm 17.398 rpm 398 rpm

Rpm1 Rpm2 Rpm3 Rpm4 Rpm5 Rpm6 Rpm7 Rpm8 Rpm9 Rpm10 Rpm11 Rpm12 Rpm13 Rpm14 Rpm15 Rpm16 Rpm17 Rpm18 Rpm19 Rpm20 54 Berdasarkan Tabel 4.5 diatas analisis perhitungan 17.000 rpm dengan menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C + dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 17.233,25 rpm dengan simpangan 233,25 rpm dimana presentase error nya sebesar 0,013% sedangkan standar deviasi sebesar 147,66 rpm dan nilai ketidakpastian sebesar 33,019 rpm. Dimana pada percobaan 17.000 rpm masih dalam ambang batas ±10% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C+ dengan settingan Rpm 17.000 rpm. Tachometer 20.000 Pengukuran 17.000 10.000 0 17.171 17.145 17.084 17.127 17.1452 17.100 17.133 17.265 17.203 17.276 17.247 17.343 17.332 17.263 17.292 17.272 17.288 17.187 17.230 17.398 RPM pada modul Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Rpm dengan tachometer Berikut merupakan Gambar 4.6 merupakan grafik perbandingan rpm pada modul dengan menggunakan pembanding tachometer digital model DT-

55 2234C. Dimana Rpm1 sampai dengan Rpm20 merupakan data percobaan yang ada pada alat homogenizer yaitu 17000 rpm. Ketika rpm dibandingkan dengan tachometer digital model DT-2234C maka akan terjadi perbedaan yang diperlihatkan Gambar 4.6 diatas. Dimana pada percobaan 20.000 rpm masih dalam ambang batas ±10% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Tabel 4.6 Pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C + dengan setting 20.000 rpm. No Rpm pada alat Rpm pada Selisih Homogenizer tachometer digital 1 20.000 rpm 19.562 rpm 438 rpm 2 20.000 rpm 19.425 rpm 575 rpm 3 20.000 rpm 19.583 rpm 417 rpm 4 20.000 rpm 19.451 rpm 549 rpm 5 20.000 rpm 19.613 rpm 387 rpm 6 20.000 rpm 19.707 rpm 293 rpm 7 20.000 rpm 19.547 rpm 453 rpm 8 20.000 rpm 19.626 rpm 374 rpm 9 20.000 rpm 19.549 rpm 451 rpm 10 20.000 rpm 19.560 rpm 440 rpm 11 20.000 rpm 19.413 rpm 587 rpm 12 20.000 rpm 19.410 rpm 590 rpm

56 No Rpm pada alat Rpm pada Selisih Homogenizer tachometer digital 13 20.000 rpm 19.436 rpm 564 rpm 14 20.000 rpm 19.413 rpm 587 rpm 15 20.000 rpm 19.316 rpm 684 rpm 16 20.000 rpm 19.342 rpm 658 rpm 17 20.000 rpm 19.443 rpm 557 rpm 18 20.000 rpm 19.413 rpm 587 rpm 19 20.000 rpm 19.425 rpm 575 rpm 20 20.000 rpm 19.433 rpm 567 rpm Berdasarkan Tabel 4.6 diatas analisis perhitungan 20.000 rpm dengan menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C + dan dilakukan dalam 20 kali percobaan maka didapat data sebagai berikut rata rata pada modul yaitu 19.455,6 rpm dengan simpangan 544,2 rpm dimana presentase error nya sebesar 0,027% sedangkan standar deviasi sebesar 175,14 rpm dan nilai ketidakpastian sebesar 39,162 rpm. Dimana pada percobaan 20.000 rpm masih dalam ambang batas ±10% berarti alat homogenizer mixer dalam kondisi baik. Berikut merupakan gambar grafik data pengukuran Rpm menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C+ dengan settingan Rpm 20.000 rpm.

57 Tachometer 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 Pengukuran 20.000 rpm 19.562 19.425 19.583 19.451 19.613 19.707 19.547 19.626 19.549 19.560 19.413 19.410 19.436 19.4132 19.316 19.342 19.443 19.4133 19.4252 19.433 RPM pada modul Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Rpm dengan tachometer digital Berikut merupakan Gambar 4.7 merupakan grafik perbandingan rpm pada modul dengan menggunakan pembanding tachometer digital model DT-2234C. Dimana Rpm1 sampai dengan Rpm 20 merupakan data percobaan yang ada pada alat homogenizer yaitu 20.000 rpm. Ketika rpm dibandingkan dengan tachometer digital model DT-2234C maka akan terjadi perbedaan yang diperlihatkan Gambar 4.7 diatas. 3. Pengujian Sampel a) Tanggal dan Waktu Pengujian : 24 Juli 2017 b) Tempat : Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta c) Lama hasil sampel keluar : 7 hari

58 d) Rpm yang digunakan : 15.000 rpm, 17.000 rpm, dan 20.000 rpm. e) Timer yang digunakan : 3 menit, 4 menit, 5 menit Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Balai Besar Veteriner Wates Jogja di dapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Sampel yang belum di homogenizer mixer. No Jenis Sampel Berat 1. Daging Ayam 50 gr 2. Kulit Ayam 50 gr 3. Hati Ayam 50 gr Sampel yang dilakukan pengujian di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. a. Jenis Sampel : Daging Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 20.000 rpm : 3 menit Gambar : Gambar 4.8 Uji fosfor pada daging ayam

59 Berdasarkan Gambar 4.8 merupakan gambar sampel daging ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 20.000 rpm. Pada saat dihomogenizer daging ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang halus sehingga dapat diperoleh kandungan fosfor di dalamnya yang telah diuji di Balai Besar Veteriner Wates Jogjakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan fosfor yang terdapat pada daging tersebut sekitar 0,4 mg/dl. b. Jenis Sampel : Daging Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 20.000 rpm : 4 menit Gambar : Gambar 4.9 Uji formalin pada daging ayam Berdasarkan Gambar 4.9 merupakan gambar sampel daging ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 20.000 rpm. Pada saat dihomogenizer daging ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang

60 halus sehingga dapat diperiksa apakah dalam daging ayam tersebut mengandung formalin atau tidak. Pada daging ini akan diuji protein dimana pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan protein itu tidak bisa dikarenakan sampel yang dapat diuji hanya untuk hewan kecil atau besar dan ayam merupakan hewan unggas maka peneliti mengambil uji formalin. Kandung formalin yang terdapat pada daging tersebut negatif menurut (IK 09/KES/11) Rapid Test KAN. c. Jenis Sampel : Daging Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 20.000 rpm : 5 menit Gambar : Gambar 4.10 Uji PH pada daging ayam Berdasarkan Gambar 4.10 merupakan gambar sampel daging ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 20.000 rpm. Pada saat dihomogenizer daging ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang

61 halus sehingga dapat diperoleh kandungan PH dari daging ayam tersebut. Pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan PH yang terdapat pada daging tersebut sekitar 5 PH. d. Jenis Sampel : Kulit Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 17.000 rpm : 3 menit Gambar : Gambar 4.11 Uji identifikasi ektoparasit pada kulit ayam Berdasarkan Gambar 4.11 merupakan gambar sampel kulit ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 17.000 rpm. Pada saat dihomogenizer kulit ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang halus sehingga dapat di uji identifikasi ektoparasitnya Pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa tidak terdapat mengandung ektoparasit atau ektoparasit negatif.

62 e. Jenis Sampel : Hati Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 15.000 rpm : 3 menit Gambar : Gambar 4.12 Uji Kadar magnesium pada hati ayam Berdasarkan Gambar 4.12 merupakan gambar sampel hati ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 15.000 rpm. Pada saat dihomogenizer hati ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang halus sehingga dapat diperoleh kandungan kadar magnesium dari hati ayam tersebut. Pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan kadar magnesium hanya dapat dilakukan pada hewan besar atau kecil sedangkan ayam termasuk kedalam hewan unggas maka pengujian kadar magnesium diganti dengan uji kalsium yang terdapat pada hati ayam tersebut sekitar 0,1 mg/dl.

63 f. Jenis Sampel : Hati Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 15.000 rpm : 4 menit Gambar : Gambar 4.13 Uji protein pada hati ayam Berdasarkan Gambar 4.13 merupakan gambar sampel hati ayam yang di homogenizer menggunakan kecepatan 15.000 rpm. Pada saat dihomogenizer hati ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang halus sehingga dapat diperoleh kandungan protein yang terdapat pada hati ayam tersebut. Pada hati ayam ini akan diuji proteinnya dimana pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan kadar protein hanya dapat dilakukan pada hewan besar atau kecil sedangkan ayam merupakan hewan unggas maka pengujian kadar protein diganti dengan uji

64 formalin. Bedarkan hasil ujinya pada hati ayam tidak mengandung formalin atau hasilnya negatif. g. Jenis Sampel : Hati Ayam Berat Rpm Timer : 50 gr : 15.000 rpm : 5 menit Gambar : Gambar 4.14 Uji fosfor pada hati ayam Berdasarkan Gambar 4.14 merupakan gambar sampel hati yang di homogenizer menggunakan kecepatan 15.000 rpm. Pada saat dihomogenizer hati ayam ini menghasilkan ekstrak tekstur yang halus sehingga dapat diperoleh kandungan fosfor dari hati ayam tersebut. Pengujian dilakukan di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta. Hasil dari pengujiannya bahwa kandungan fosfor yang terdapat pada hati ayam yaitu 0,6 mg/dl.

65 4. Perbedaan waktu Homogenizer mixer dengan mortal dan pastle (manual). Tabel 4.8 perbedaan waktu yang digunakan untuk menumbuk sampel. No Sampel Berat Waktu penumbukan (manual) Waktu dengan mengggunakan homogenizer mixer 1 Daging 50 gr 30 menit 5 menit Ayam 2 Kulit 50 gr 25 menit 4 menit Ayam 3 Hati 50 gr 20 menit 3 menit Ayam Rata- 25 menit 4 menit Rata Berdasarkan tabel 4.8 diatas petugas laboraturium dapat mempercepat dalam proses pengambilan data dimana apabila dikerjakan dengan membutuhkan waktu 4 menit untuk menghasilkan ekstrak yang terhomogen dengan sempurna. Sedangkan yang mengggunakan ortar dan pastle memerlukan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 25 menit.

66 4.5 Pembahasan 4.5.1 Kinerja Sistem Keseluruhan Timer yang digunakan pada alat ini yaitu 3 menit, 4 menit dan 5 menit. Berdasarkan analisis dari pengambilan data 20 kali dalam 3 menit maka di peroleh nilai rata-rata perhitungan waktu 181,4 dalam satuan detik dengan simpangan 1,4 dan presentasi error 0,007 %. Untuk waktu 4 menit diperoleh nilai rata-rata perhitungan waktu 261,95 dalam satuan detik dengan simpangan 1,95 dan presentasi error 0,007%. Untuk waktu 5 menit diperoleh niai rata-rata perhitungan waktu 302 dalam satuan detik dengan simpangan 2 dan presentasi error 0,0075%. Sedangkan rata-rata pada saat terjadi penumbukan secara manual dengan menggunakan mortar dan pastle 25 menit. Dengan begitu penggunaan homogenizer sangat efektif dan efisien. Waktu yang digunakan pada modul ini dapat berjalan baik dan layak karena niai presentasi error ±5%. Berdasarkan analisis untuk kecepatan 15000 rpm pada saat pengambilan data 20 kali diperoleh nilai rata-rata perhitungan kecepatan 15.149,9 rpm dalam satuan rpm dengan simpangan 149,9 dan presentasi error 0,009%. Untuk kecepatan 17.000 rpm diperoleh nilai rata-rata perhitungan kecepatan 17.233,25 rpm dalam satuan rpm dengan simpangan 233,25 rpm dan presentasi error 0,03% dan kecepatan 20.000 rpm diperoleh nilai rata-rata perhitungan kecepatan 19.455,6 rpm dalam satuan rpm dengan simpangan 544,2 rpm dan presentasi error 0,027%. Kecepatan yang digunakan pada modul ini dapat berjalan baik dan layak

67 karena nilai presentasi error ±10 %.Seluruh rangkaian dapat bekerja dengan baik, modul ini dikatakan layak karena nilai presentasi error ±10 % dengan perbandingan pengukuran perhitungan menggunakan tachometer digital. Berdasarkan penelitian homogenisasi dan hasil penelitian maka homogenizer ini dapat digunakan untuk menghancurkan sampel. Hal tersebut telah dibuktikan dari Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta bahwa sampel dari homogenizer dapat di uji oleh laboraturium. 4.5.2 Kelebihan Alat Homogenizer Berikut merupakan kelebihan dari alat homogenizer mixer : a. Memudahkan user terutama laboraturium dalam proses pemeriksaan. b. Saat menghancurkan sampel user tidak perlu keluar ruangan untuk menumbuk dengan mortar dan pestle sehingga lebih efisien dan mengurangi kontaminasi tangan secara langsung. c. Dapat menghancurkan serta menghomogenkan sampel secara cepat sehinnga petugas laboraturium dapat lebih cepat pada saat proses pemeriksaan. 4.5.3 Kekurangan Alat Homogenizer Berikut merupakan kekurangan dari alat homogenizer mixer adalah : a. Masih terdengar bising ketika alat di hidupkan. b. Stand dibuat menggunakan akrelik, sehinnga kurang kuat.