BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yaang

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan suatu perusahaan, perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk (Kotler dan Armstrong, 2001:226). Pada tahap evalusi, konsumen

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK AQUA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

I. PENDAHULUAN. keras untuk mmepertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan dunia usaha yang berkembang dimasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

Giat Riyadi B

BAB I PENDAHULUAN. keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan industri minuman berkarbonasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di bidang usaha saat ini semakin kompetitif sehingga

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan strategi pemasaran untuk mengetahui motif yang mendasari

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan konsumen mempunyai banyak altematif pilihan sehingga makin

BAB I PENDAHULUAN. perubahan musim yang melanda negri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

LIKA WIDAYANTI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan akan sarana transportasi semakin meningkat. Dengan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi individu yang lebih tanggap akan suatu produk yang ditawarkan. Hal tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan harus selalu tanggap terhadap perubahan-perubahan. dihasilkan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang masuk dalam tipe persaingan merek (brand competition).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan semakin ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya zaman, maka perdagangan bertambah maju dan pesat. Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen semakin banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling berlomba agar dapat memuaskan konsumen dengan menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dalam situasi ini mengakibatkan persaingan dipasaran semakin tajam, baik persaingan dalam bentuk promosi, harga, kualitas produk dan lain-lain. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen semakin selektif dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk itu seorang manajer perusahaan harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan harus disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen, sehingga konsumen dalam memenuhi kebutuhannya akan terpenuhi dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Coca-cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-cola Company. Coca-cola Amatil 1

2 Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Cocacola Company, selalu ingin memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan dan Konsumen. Fanta pertama kali diproduksi di Jerman dan sejak tahun 1960an telah dipasarkan di seluruh dunia dengan konsumen terbesar remaja berusia 12-19 tahun. Adapun Visi dari Coca-cola Amatil Indonesia (CCAI) yaitu menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara, dan Misi dari Cocacola Amatil Indonesia (CCAI) yaitu memberikan yang terbaik bagi pemegang saham dengan menjadi minuman non alkohol yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman, menghargai karyawan yang berdedikasi serta disiplin, serta mengembangkan kemitraan sejati dengan para pelanggan untuk memuaskan lebih dari 200 juta konsumen yang dahaga dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari. Keputusan Pembelian merupakan salah satu tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya membeli suatu produk. (Kotler dan Amstrong,2001:196) Menurut Setiadi (2010), Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi, faktor-faktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat besar terhadap suatu produk. (Ardy, Lisbeth dan Hendra, 2015:378)

3 Tabel 1.1 Data Tob Brand Soft Drink 2012-2015 Merek 2012 2013 2014 2015 Coca-cola 30,8% 32,9% 28,8% 31,2% Fanta 35,8% 31,5% 27,6% 27,2% Big Cola 4,6% 9,2% 20,6% 18,6% Sprite 22,3% 19,3% 17,0% 18,1% Pepsi 1,7% 2,1% 1,03% 1,7% Lain-lain 4,8% 5% 4,97% 3,2% Sumber: Faishal, 2015. Dari data di atas di tunjukan bahwa produk Fanta secara nasional mempunyai masalah, yaitu mengalami penurunan penjualan dari tahun 2013-2015. Pada tahun 2012 Fanta dengan tingkat persentase penjualan 35,8% sebagai Market Leader dan di tahun 2013-2015 Fanta mengalami penurunan penjualan dan tidak bisa mempertahankan posisinya sebagai Market Leader. Ditahun 2013-2015 Coca-cola sebagai Market Leader menggeser posisi Fanta. Adapun Big Cola yang menaik signifikan hingga 100% tingkat penjualannya pada tahun 2014 yang mendekati jumlah penjualan pada produk Fanta dan Fanta mengalami jumlah penurunan penjualan lagi di tahun 2015. Dalam penelitian ini, diadakan Pra Survey sebanyak 15 Warung di wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ini untuk mengetahui permasalahan yang diselaraskan dengan kondisi permasalahan nasional dengan mensurvey data penjualan per minggu untuk membandingkan tingkat penjualan pada produk Fanta, Coca-cola, Big Cola, Sprite.

4 Tabel 1.2 Data Pra Survey jumlah penjualan per minggu No Nama Warung Coca-cola Big cola Fanta Sprite 1 A 12 12 10 12 2 B 5 5 3 4 3 C 13 16 9 9 4 D 15 8 8 17 5 E 20 17 15 18 6 F 23 12 17 11 7 G 10 6 10 19 8 H 30 14 20 15 9 I 20 15 8 12 10 J 12 18 12 9 11 K 24 10 12 25 12 L 15 15 12 20 13 M 3 10 5 10 14 N 8 12 15 12 15 O 10 12 12 20 Jumlah 220 182 168 213 Sumber: Data Olahan, 2015. Dari Data Pra Survey di atas mendapatkan Nilai Rata-Rata Penjualan per minggu, yaitu : 1. Coca-cola : 220 : 15 = 15 2. Sprite : 213 : 15 = 14 3. Big Cola : 182 : 15 = 12 4. Fanta : 168 : 15 = 11 Dari Data Pra Survei pada tanggal 13-14 Oktober 2015 menunjukan bahwa Produk Fanta berada pada tingkat penjualan/minggu terkecil di Wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Pada tingkat Nasional produk Fanta berada di posisi No.2, dan pada tingkat Lokal yaitu daerah kecamatan Tambora, Jakarta Barat produk Fanta

5 berada di posisi No.4 dalam jumlah penjualan/minggu. Dalam hal ini Produk Fanta sebagai pangsa pasar No.2 terbesar di Top Brand Award, dan No.4 sebagai tingkat Penjualan/minggu di Wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk lebih berkembang dan mendapatkan konsumen baru. Karena merek suatu produk yang sukses dan dikenal luas oleh masyarakat adalah merek yang masuk di dalam jajaran kategori peringkat merek nasional dan mempunyai tingkat keputusan pembelian yang terus meningkat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian: (Kotler dan Amstrong, 2003:202) 1. Faktor Budaya A. Budaya B. Sub Budaya C. Kelas Sosial 2. Faktor Sosial A. Kelompok Acuan B. Keluarga C. Peran dan Status 3. Faktor pribadi A. Usia dan Siklus Hidup Keluarga B. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi C. Gaya Hidup D. Kepribadian

6 4. Faktor Psikologi A. Motivasi B. Persepsi C. Pembelajaran D. Keyakinan dan Sikap Motivasi Konsumen adalah daya dorong yang muncul dari seorang yang akan mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa. (Sumarwan, 2011:11) Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh Motivasi Konsumen. Persepsi konsumen adalah sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Persepsi dapat melibatkan penafsiran seseorang atas suatu kejadian berdasarkan pengalaman masa lalunya. (Sunyoto, 2014:270) Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). (Sumarwan, 2011:165) Sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiiki.

7 Adapun Motivasi pembelian terbagi menjadi Motivasi Rasional dan Emosional: (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:39) 1. Motivasi Rasional Manusia berperilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan alternatif-alternatif dan memilih alternatif yang memiliki paling banyak kegunaan. Dalam konteks pemasaran, konsumen memilih (produk) tujuan berdasarkan kriteria yang obyektif seperti ukuran, harga, berat dan sebagainya. Hal ini terutama berlaku dalam pembelian kebutuhan seharihari atau kebutuhan primer yang biasanya berhubungan dengan barangbarang komoditi. 2. Motivasi Emosional Pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang subyektif dan bersifat pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan, maupun status. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan sekunder atau bahkan tersier. Dari faktor Motivasi Rasional dan Motivasi Emosional yang akan di jadikan acuan untuk melakukan Pra Survey dalam penelitian ini. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Konsumen antara lain: (Schiffman dan Kanuk, 2008:137) 1. Stimulus Setiap unit masukan yang diterima oleh panca indra. Contohnya: produk, kemasan, merk, iklan cetak, dan iklan media elektronik.

8 2. Individual Penglihatan/pendengaran dan besarnya atau intensitas stimuli yang dialaminya. Dari faktor Stimulus dan Individual yang akan di jadikan acuan untuk melakukan Pra Survey dalam penelitian ini. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Konsumen antara lain: (Prasetijo dan Ihalauw, 2005:106) 1. Komponen Kognitif kepercayaan konsumen dan pengetahuan konsumen tentang objek. 2. Komponen Afektif Emosional seseorang terhadap suatu objek apakah objek tersebut diinginkan atau disukai. 3. Komponen Konatif yang merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek, yang mana komponen ini menunjukan kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan. Dari faktor Komponen Kognitif, Kompnen Afektif dan Komponen Konatif yang akan di jadikan acuan untuk melakukan Pra Survey dalam penelitian ini.

9 Tabel 1.3 Data Pra Survei Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Fanta Hasil dari Jumlah Responden yang berusia 12-19 tahun sebanyak 30 orang. 4 3 2 1 Variabel Pernyataan SS S TS STS Motivasi Konsumen (X1) Persepsi Konsumen (X2) Sikap Konsumen (X3) Sumber: Data Olahan, 2015. Rasional 1. konsumen membeli karena minuman Fanta yang ditawarkan berkualitas. 2. konsumen membeli karena minuman fanta tersebut menyenangkan. Emosional 1. Konsumen tidak hanya membeli Fanta juga menikmati untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga atau kerabat. 2 4 7 3 3 15 12 22 6 11 Jumlah 6 13 49 22 Stimulus 1. konsumen membeli Fanta karena kemasannya yang menarik. 2. konsumen membeli Fanta karena Iklannya menarik. Individual 1. Konsumen membeli Fanta karena menarik untuk dilihat. 1 1 2 6 3 19 20 20 Jumlah 4 9 59 18 Kognitif 1. Konsumen membeli karena percaya terhadap Fanta yang ditawarkan. Afektif 2. Konsumen membeli karena menyukai Fanta tersebut. Konatif 3. Adanya keinginan yang kuat untuk membeli Fanta tersebut. 2 5 12 5 12 10 13 5 4 6 8 13 8 10 Jumlah 2 22 35 31

10 Dari Data Pra Survei pada tanggal 2-5 November 2015 menunjukan bahwa kurangnya Motivasi Konsumen terhadap pembelian Fanta, kurang baik Persepsi Konsumen terhadap pembelian Fanta, dan Keraguan Sikap Konsumen terhadap pembelian Fanta yang mengakibatkan penurunan penjualan pada wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat yang di buktikan pada Data Pra Survei 13-14 Oktober 2015 bahwa produk Fanta berada di posisi terbawah dalam jumlah penjualan/minggu. Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, Dewi Urip Wahyuni, Analisis Pengaruh Motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda dikawasan Surabaya Barat, hasil penelitian menunjukan Motivasi, Persepsi, dan sikap Konsumen berpengaruh Signifikan terhadap Keputusan Pembelian. (wahyuni, 2015:30-37) Sisilya Truly Retor, Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, keyakinan dan Sikap terhadap keputusan pembelian pada PT. Conbloc Indonesia Surya Manado, hasil penelitian menunjukan Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, keyakinan dan Sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (Sisilya, 2014:664-675) Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul: PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KONSUMEN, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FANTA (studi di wilayah Tambora, Jakarta Barat).

11 1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan Latar Belakang Penelitian, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas : 1. Adanya persaingan Coca cola, Sprite, Big cola, dan Fanta yang berusaha merebut sebagai Market leader, data tersebut bisa dilihat dari Data Top Brand tahun 2012-2015. 2. Kurangnya Motivasi Konsumen, Kurang baik Persepsi Konsumen, keraguan Sikap Konsumen Produk Fanta yang dibuktikan pada data Pra Survei 2-5 November 2015 yang mempengaruhi penurunan Penjualan pada tingkat Nasional, dan penjualan/minggu terkecil di wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. 3. Penurunan penjualan Produk Fanta, dikarenakan penurunan tingkat penjualan Fanta dari Data Top Brand tahun 2012-2015, dan Data Pra Survei 13-14 Oktober 2015 di wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. 1.2.2 Pembatasan Masalah Penelitian ini tidak menggunakan Faktor Budaya, Faktor Sosial dan Faktor Pribadi, karena tidak mempunyai peranan yang besar terhadap Keputusan Pembelian produk Fanta. Dan tidak menggunakan dimensi Pembelajaran dari Faktor Psikologi, karena menurut lefton (1982) pada buku Prasetijo dan Ihalauw (2005:88) seringkali, orang dapat menghafal kata-kata dalam suatu iklan dan melagukan musik latarnya tanpa pernah membeli ataupun memakai

12 produk yang diiklankan. Pembelajaran ini disebut dengan pembelajaran insidental. Pembelajaran insidental merupakan proses yang tidak termasuk dalam perhatian perilaku konsumen. Maka dalam penelitian ini difokuskan Faktor Psikologi dan dibatasi permasalahan Faktor Psikologi dengan dimensi Motivasi, Persepsi dan Sikap sebagai Variabel Bebas. 1.3 Perumusan Masalah Dari uraian Latar Belakang tersebut diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Motivasi Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat? 2. Apakah ada pengaruh Persepsi Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat? 3. Apakah ada pengaruh Sikap Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat? 4. Apakah ada pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, Sikap Konsumen secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat? 5. Faktor manakah yang paling dominan antara Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen dan Sikap Konsumen yang mempengaruhi terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat?

13 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Motivasi Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Persepsi Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Sikap Konsumen secara parsial terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, Sikap Konsumen secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat. 5. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan antara Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen dan Sikap Konsumen mempengaruhi terhadap Keputusan Pembelian Fanta di Tambora, Jakarta Barat. 1.5 Manfaat Penelitian berikut: Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan perusahaan serta evaluasi tambahan pada perusahaan Coca-cola Amatil Indonesia untuk mengetahui bagaimana peranan Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Fanta.

14 2. Bagi penulis, sebagai tambahan pengalaman dan pengetahuan secara teori maupun praktek dan pengaplikasian dalam bidang pemasaran. 3. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bacaan, khususnya bagi pihak yang ingin melakukan penelitian sejenis. 4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Fanta.