2/28/ Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 10 Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 1. Globalisasi Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Administrasi Pembangunan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium yang

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh menurunnya daya tubuh akibat infeksi oleh virus HIV

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

MENGGAPAI TARGET MDGs DALAM PROGRAM KB NASIONAL. Oleh : Drs. Andang Muryanta

100 Hari Pemerintahan SBY- Boediono: Timpangnya Kebijakan Makroekonomi dengan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta, 31 Januari 2010

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

MEWASPADAI DATA STATISTIK PADA PENCAPAIAN SASARAN MDGS. Fatia Fatimah Tati Rajati Andriyansah. UPBJJ-UT Padang

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB IV ANALISIS ISU STRATEGIS

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

LAPORAN SINGKAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS INDONESIA 2010

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PENANGGULANGAN KEMISKINAN HLM, LD Nomor 4 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.

Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

TINJAUAN PUSTAKA Masalah Gizi Ganda

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

TUJUAN PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

Transkripsi:

Tantangan Masa Depan & Komitmen Nasional 10 Tantangan Masa Depan Pemahaman tentang tantangan masa depan perlu agar dalam menyusun rencana pembangunan memperhitungkan tantangan tersebut. Tanpa memperhitungkan tantangan tsb kita dapat: Tertinggal dari negara lain Pembangunan tidak berhasil 10 Tantangan Masa Depan 2. Pengangguran 3. Tanggung Jawab Sosial 4. Pelestarian Lingkungan Hidup 5. Peningkatan Mutu Hidup 6. Penerapan norma-norma moral dan etika 7. Keanekaragaman tenaga kerja 8. Pergeseran konfigurasi demografi 9. Penguasaan dan pemanfaatan perkembangan IPTEK 10. Tantangan di Bidang Politik Masalah kemiskinan adalah masalah dunia karena tidak ada satu negara bangsa pun yang mampu menghapusnya sendirian. Kategorisasi negara-negara bangsa 1. Negara-negara Industri Maju 2. Newly Industrializing Countries 3. Developed Countries Maraknya kerjasama ekonomi 1. Negara-negara Industri Maju Negara yang memiliki GDP dan Pendapatan per kapita puluhan ribu dollar Amerika. Menguasai teknologi tinggi yg menjadi keunggulan kompetitif mereka Terdapat perusahaan aa multi nasional a yang: Modal kerjanya sangat besar Beroperasi di banyak negara Produknya sangat beragam Penghasilannya melebihi pendapatan negara ttt Karyawannya multietnis Cenderung mempengaruhi kondisi politik negara ttt. 2. Newly Industrializing Countries Negara yang mulai masuk ke negara industrialisasi Pendapatan per kapita minimal USD 10.000 Kunci pembedanya adalah tingkat kesejahteraan rakyatnya masih dibawah negara-negara industrialis. Mulai muncul perusahaan multi nasional 3. Negara-negara miskin. pendapatan per kapita kecil USD 370 Tingkat pendidikan rendah 1

Apa yg terjadi? Negara maju tetap tidak mau membagi pengetahuannya kepada negara lain karena itu merupakan keunggulan kompetitif mereka. Bahkan negara maju tsb sering memperlakukan negara lainnya untuk: Menjadi sumber bahan mentah Sumber tenaga kerja murah Sampah produk tertentu yg sudah dianggap kadaluarsa di negerinya sendiri. 2. Masalah Pengangguran Pengangguran terbuka Kurangnya pengetahuan Kelesuan ekonomi Kurangnya jiwa kewirausahaan Kurangnya kesempatan berusaha Pengangguran terselubung Perubahan kondisi organisasi Perencanaan yg kurang matang Perubahan orientasi padat karya menjadi padat modal 2. Masalah Pengangguran Pengangguran musiman Karena menunggu masa panen Jika pengangguran tidak diatasi maka: Kesenjangan ekonomi Gangguan keamanan umum Menjamurnya perumahan kumuh 3. Tanggung Jawab Sosial Munculnya rasa tanggung jawab sosial organisasi agar dapat diterima oleh masyarakat. Dilakukan dengan berbagai cara mulai dari membangun infrastruktur s/d mempekerjakan tenaga sekitar Di perusahaan dikenal konsep CSR (Corporate Social Responsibility) 4. Pelestarian Lingkungan Hidup Terjadinnya pergeseran dari pertanian menjadi industri Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab 5. Peningkatan Mutu Hidup Mutu Hidup Politik Terpenuhinya hak-hak politik masyarakat Mutu Hidup Ekonomi Meningkatnya taraf hidup masyarakat Meningkatnya konsumerisme Ketiga hal tsb dapat merusak lingkungan 2

6. Penerapan Norma Moral dan Etika Penerapan norma-norma yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Tidak menghalalkan seala cara Loyalitas Kejujuran Etos kerja Iklim keterbukaan Pemberdayaan SD Organisasi Ketaatan pada peraturan perundang-undangan 7. Keanekaragaman Tenaga Kerja Makin banyaknya wanita karier Istri sebagai pencari nafkah utama/penambah penghasilan suami Anak-anak sebaga tenaga kerja Para pencari kerja yg memiliki perbedaan pandangan seksual Para pendatang 8. Konfigurasi Demografi Pembagian penduduk atas: Penduduk yg belum memasuki angkatan kerja Penduduk yg tergolong angkatan kerja Penduduk yg tergolong purnakarya 9P 9. Perkembangan IPTEK Perkembangan dan pemanfaatan IPTEK membawa perubahan dalam persaingan antar bangsa, sehingga peningkatan kemampuan IPTEK menjadi penting. 10. Bidang Politik Dunia sbg Tantangan Adanya ancaman perang karena Perjanjian nuklir yang kurang disepakati oleh seluruh negara pemilik nuklir Masih adanya pemerintahan otoriter Ada negara yg berupaya memperluas pengaruh/wilayahnya y Adanya gerakan separatis Munculnya ekstrim fundamentalis MDG? Kependekan dari Millenium Development Goals 8 tujuan (goals) dari 191 negara anggota PBB Tujuan tsb direncanakan tercapai pada tahun 2015. 8 tujuan tsb adalah sbb: 1. Membasmi kemiskinan ekstrim dan kelaparan Mengurangi separuh proporsi orang hidup dengan pendapatan $ 1 per hari Mengurangi separuh dari proporsi orang yg menderita kelaparan Menambah jumlah makanan u/ mereka yg kelaparan 2. Tercapainya pendidikan dasar secara universal Meyakinkan bahwa anak laki dan perempuan mendapatkan pendidikan dasar Meyakinkan bhw anak tetap sekolah dgn kualitas tinggi 3

3. Mendorong kesetaraan gender dan memperkuat peranan wanita Menghilangkan kesenjangan gender di sekolah dasar dan menengah pertama pada tahun 2005 dan di semua tingkat pada tahun 2015. 4. Mengurangi kematian anak Mengurangi 2/3 kematian balita 5. Memperbaiki kesehatan kehamilan Mengurangi 3/4 rasio kematian akibat kehamilan (maternal mortality ratio) 6. Melawan HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit-penyakit lain Menghentikan dan membalik persebaran HIV dan AIDS Menghentikan dan membalik persebaran malaria dan penyakit besar lainnya. 7. Meyakinkan keberlanjutan lingkungan (enviromental sustainability) Menyatukan prinsip-prinsip sustainable development ke dalam kebijakan dan program negara, dan membalik kerugian lingkungan. Mengurangi separuh dari proporsi orang yang tidak dapat mengakses air minum secara berlajutan. Mencapai perubahan signifikan dalam kehidupan di pemukiman kumuh pada tahun 2020. 8. Membangun kerjasama global u/ pembangunan. Membangun perdagangan terbuka dan sistem pembayaran yg sesuai aturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif. Termasuk komitmen pada GG, pembangunan, pengurangan kemiskinan scr nasional/internasional Menanggapi kebutuhan negara berkembang. Menanggapi kebutuhan daerah terpencil. Mengatur hutang negara berkembang menjadi jangka panjang Mengembangkan pekerjaan u/ kaum muda Menyediakan obat2 dasar di negara berkembang Bekerjasama dengan sektor swasta u/ persebaran ICT Polarisasi Dunia Rino A Nugroho Ver 1.0 updated 210307 Polarisasi Dunia Untuk menghadapi 10 tantangan tersebut masing-masing negara menyusun suatu tujuan pembangunan yang bersifat: 1. Tujuan bersifat ideal 2. Mencakup seluruh segi kehidupan dan penghidupan seluruh warga negara bangsa. 3. Waktu tercapainya tidak ditentukan. 4. Dinyatakn secara kualitatif 5. Bentuknya abstrak Strategi Pembangunan (1) Untuk mencapai tujuan tersebut perlu disusun strategi pembangunan. Strategi: keseluruhan langkah dengan perhitungan yang pasti guna mencapai suatu tujuan atau untuk mengatasi suatu persoalan. Strategi biasanya dijabarkan menjadi tujuan jangka panjang, menengah dan pendek. 4

Strategi Pembangunan (2) Agar strategi pembangunan yang kita pilih tidak membuat negara bangsa kita terjajah lagi oleh bangsa lain maka kita harus mengenali polarisasi dunia saat ini. Secara umum polarisasi dunia dapat dibagi menjadi 2 Polarisasi bidang politik Polarisasi bidang ekonomi Polarisasi bidang Politik Kecenderungan perang dunia menurun seiring ditandatanganinya perjanjian non proliferasi nuklir bagi negara-negara yg memiliki nya. Pengalihan pemanfaatan teknologi persenjataan. Pengurangan anggaran belanja negara Polarisasi bidang Politik Munculnya negara adikuasa (AS) setelah Uni Sovyet runtuh. Sejak runtuhnya menara kembar WTC terjadi perang global melawan teorisme. Munculnya slogan: are u with US or without US. Munculnya poros setan Iran-Korut-Irak I Polarisasi bidang Ekonomi Negara-negara utara menguasai perekonomian dunia. Kesediaan negara-negara utara untuk mengalihkan penguasaan teknologi canggih, pengetahuan dan keterampilan manajerial. Ekonomi digunakan sebagai senjata politik. Komitmen Nasional Komitmen nasional adalah keadaan yg harus ada (conditio sine qua non) bagi keberhasilan pembangunan Kelompok elite dalam pembangunan nasional: Elite politik: sebagai legitimizer, pemberi legitimasi Elite administratif: sebagai administrative policy makers, pelaksana keputusan politik ( when politic ends, administration begins) Elite cendekiawan: menggunakan ilmu terbarunnya untuk memecahkan permasalahan pembangunan. Elite bisnis: memberikan dukungan dalam bentuk peningkatan investasi, ekspor dan kegiatan ekonomi lainnya yg bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. Elite militer: menjaga kedaulatan negara agar tidak diganggu oleh negara lain. Informed observers (media massa): memberikan informasi kepada masyarakat tentang pembangunan. Sehingga masyarakat tergerak u/ berpartisipasi dalam pembangunan. Warga yg diharap ikut berperan disebut development clientele. 5