RAKORNAS Kementerian KOMINFO Jakarta, 8 Juni 2015

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

STRATEGI NASIONAL RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

PEMBANGUNAN KAWASAN TIMUR INDONESIA YANG BERBASIS SUMBER DAYA DAN KONTRIBUSINYA UNTUK PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

RPJMN dan RENSTRA BPOM

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Arah Kebijakan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

Karena Ikan tidak punya Passport

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pengembangan Daerah Tertentu, Tahun 2016

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI REVITALISASI PERAN PENDAMPING DALAM MEWUJUDKAN DESA KUAT DAN MANDIRI

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

-2- Ketransmigrasian Ung-Ung sebagaimana Nomor 29 telah diubah dengan Tahun 2009 tentang Perubahan atas Ung-Ung Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmig

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH

BAB II PERJANJIAN KINERJA

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan

BAPPEDA Planning for a better Babel

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Jakarta, 10 Maret 2011

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Program dan Kegiatan

Indikator Pelayanan Sosial Dasar di Desa

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Hotel Mercure Convention Center Ancol - Jakarta, 19 Oktober 2017

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transformasi Desa Indonesia

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

Sistem In vasi Administrasi Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

Nawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN JANUARI TAHUN 2015

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Perspektif Kemendes No. 2 dan 4 Tahun 2015

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Transkripsi:

RAKORNAS Kementerian KOMINFO Jakarta, 8 Juni 2015

1. Gambaran Umum Desa dan Daerah Tertinggal Tahun 2015 2019 2. Kebijakandan Program Pengembangan Desa dan Daerah Tertinggal Tahun 2015 2019 3. Target Prioritas Program Pengembangan Desa dan Daerah Tertinggal Tahun 2015 2019 4. Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Program Pengembangan Desa dan Daerah Tertinggal Tahun2015 2019 5. Dukungan Kementerian Kominfo yang diperlukan dalam Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal 2

6/7/2015 1 6/7/2015 3

1. Ketidakseimbangan pembangunan antarwilayah menimbulkan terjadinya kesenjangan antarwilayah, baikantarkota-desa, KBI-KTI, Jawa luarjawa. 2. Upayakebijakanmengurangikesenjanganwilayahantaralain denganmenerbitkanuu Desa untuk memajukan kesejahteraan desa, memprioritaskan percepatan pembangunan daerahtertinggaldanmelaksakananprogram transmigrasi. 3. UU No. 6/2014 tentang Desa menjadi prioritas penting bagi Pemerintahan Jokowi, dimana desa bisa diberdayakan menjadi kekuatan besar yang akan memberikan kontribusi besar terhadapmisiindonesia yang berdaulat, sejahteradanbermartabat. 4. Dalam NAWACITA, khususnya Cita ke-tiga, Pemerintahan Jokowi berkomitmen mengawal implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan, untuk mencapai desayang maju, kuat, mandiridandemokratis. 5. Kehadiran UU No. 6/2014 disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan masyarakat dan pemimpin desa, meskipun masih diperlukan penyesuaian atas Peraturan Pemerintah No. 43/2014, untuk dapat mengimplementasikan UU Desa tidak hanya untuk perubahan desa tetapi juga yang masih menghadapi banyak kerumitan dan tantangan dalam pelaksanaannya. 6. Dengan semangat memuliakan dan memperkuat desa, Kementerian Desa, PDT dan TransmigrasiberkomitmendanberjuangmewujudkanharapanUU DesadanNAWACITA, sekaligusmenghadapidanmengatasitantanganpelaksanaanuu Desa. 4

Tabel 1. Jumlah Desa Tertinggal Berdasarkan Wilayah Pulau Besar Jumlah Jumlah No Wilayah Pulau Desa 1) Desa % Tertinggal 2) Jumlah Desa Sangat Tertinggal 2) % 1 Sumatera 22.056 12.482 56,59% 8.241 37,36% 2 Jawa 22.458 15.087 67,18% 806 3,59% 3 Kalimantan 6.382 3.063 47,99% 1.702 26,67% 4 Sulawesi 8.233 4.398 53,42% 1.213 14,73% 5 Nusa Tenggara & Bali 3.599 2.277 63,27% 424 11,78% 6 Maluku 1.958 782 39,94% 833 42,54% 7 Papua 5.204 1.002 19,25% 4.049 77,81% Total Kabupaten/Kota (514 Kab/Kota) 74.045 39.091 52,79% 17.268 23,32% Sumber: 1) Dirjen PUM Kemendagri. Desember 2014 2) Data PODES, 2011 (diolah), Kemendes, PDT, Trans, 2014 Jumlah desa sangattertinggal terbanyak berada di Pulau Papua, disusul Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tengara dan Bali 5

No WILAYAH 1 Jumlah Desa di Kabupaten se-indonesia 2011 2 Desa di Daerah Tertinggal Tahun 2011 3 Desa di Non Daerah Tertinggal Tahun 2011 DESA MAJU Sumber: Kepmen PDT No: 393/KEP/M-PDT/XII/2011 DESA TERTINGGAL TOTAL DESA % DESA TERTINGGAL 45.803 31.323 77.126 40,61% 11.983 16.097 28.080 51,39% 33.820 15.226 49.046 48,61% PersentaseDesaTertinggal yang beradadi KabupatenTertinggalsebesar 51,39%, lebihtinggijikadibandingkandengandaerahmajusebesar48,61%, Sedang dalam skala daerah tertinggal, persentase desa tertinggal di daerah tertinggal sebesar 57,32% (16.097 desa), sedangkan desa maju di daerah tertinggalsebesar42,68% (11.983 desa). Hal inimengindikasikanbahwapengembanganperdesaan(rural based development) sangat diperlukan untuk mengintervensi desa tertinggal, agar bisa lebih cepat mengentaskan ketertinggalan suatu daerah. 6

Desa-desa di wilayah Papua menunjukkan dominasi warna merah dibanding Desadesa di Jawa, hal tersebut menggambarkanbahwawilayahpapua sangat dominan desa-desa sangat tertinggal. 7

NO KETERANGAN RATA-RATA DAERAH TERTINGGAL RATA- RATA NASIONAL PDRB Harga Konstan(Rp.Juta) 1.769.117 4.652.442 Pertumbuhan Ekonomi(%) 6,93 6,3 Pendapatan Per Kapita(Rp Ribu) 5.550 10.671 Pengangguran(%) 5,41 7,24 Penduduk Miskin(%) 19,36 11,66 Jalan Tidak Mantap(%) 55,41 48,78 Desa dengan Jalan Tidak Beraspal 47,12 33,99 (%) Keluarga Pengguna Listrik PLN(%) 63,9 72,4 Keluarga Pengguna Listrik Non PLN 21 17,7 (%) Elektrifikasi(%) 76,9 83,18 Desa Pengguna Air Bersih Untuk 55,58 66,55 Minum/Memasak (%) Desa Tidak Terjangkau Sinyal 47,97 32,11 Seluler(%) Desa Tidak Terjangkau siaran TVRI 78,18 48,63 (%) Rata-Rata Jarak SD(Km) 13,5 8,73 Rata-Rata Jarak SMP(Km) 13,43 7,97 Rata Rata Jarak Puskesmas (Km) 14,22 8,91 Rata Rata Jarak Puskesmas 12,96 7,6 Pembantu(Km) Rata Rata Ketersediaan Dokter / 8,77 11,2 Kecamatan Rata Rata Ketersediaan Bidan / Desa 1,06 1,12 NO KETERANGAN RATA-RATA DAERAH TERTINGGAL RATA- RATA NASIONAL Rata Rata Ketersediaan Paramedis/ 39,58 37,46 Kecamatan Rata-Rata Jarak Praktek Dokter 34,00 18,51 (Km) Rata-Rata Jarak Praktek Bidan(Km) 34,36 16,69 Jumlah Aparatur Daerah Berdasarkan Pendidikan: A. SMA 92,28 89,85 B. D1/D2/D3 2,48 3,03 C. D4/S1 5,02 6,70 D. S2/S3 0,22 0,42 Rata-Rata Jarak ke Kantor 12,61 10,32 Kecamatan(Km) Rata-Rata Jarak ke Kantor 53,97 48,25 Kabupaten(Km) Rata-Rata Jarak Menuju Pasar (Km) 25,02 14,83 Rata-Rata Jarak Lembaga 45,02 24,92 Keuangan(Bank Umum)(Km) Angka Melek Huruf(%) 88,21 93,25 Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 7,31 7,9 Angka Harapan Hidup(Tahun) 67,05 69,87 IPM 68,04 73,29 8

KONSENTRASI DAERAH TERTINGGAL No Wilayah Jumlah Kab % DOB A KBI 19 15,57% 2 1. Sumatera 13 10,66% 2 2. Jawa & Bali 6 4,92% - B KTI 103 84,43% 7 1. Kalimantan 12 9,84% 1 2. Sulawesi 18 14,75% 4 3. Nusa Tenggara 26 21,31% 1 4. Maluku 14 11,48% 1 5. Papua 33 27,05% - Jumlah 122 100% 9 Daerah tertinggal terbanyak di pulau Papua, disusul Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Sumatera dan Kalimantan. Di Pulau Jawa danbali hanya ada6 Kabupaten Tertinggaldi 2 provinsi, yakni : di Banten (Lebak dan Pandeglang), dandi Jawa Timur (Bangkalan, Situbondo, Bondowoso dan Sampang) 9

PETA SEBARAN 122 KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL 10

6/7/2015 2 6/7/2015 11

VISI TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG TUJUH (7) MISI PRESIDEN 1 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadianindonesia sebagainegarakepulauan; 2 MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU, BERKESEIMBANGAN DAN DEMOKRATIS BERLANDASKAN NEGARA HUKUM; 3 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuatjatidirisebagainegara Maritim; 4 MEWUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA; 5 5 MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA-SAING; 6 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingannasional; 7 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. No 1 1 2 3 3 4 5 NAWA CITA (9 AGENDA STRATEGIS PRIORITAS) MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN PADA SELURUH WARGA NEGARA. Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya. MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA. 6 7 7 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENG- GERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK. 8 Melakukan revolusi karakter bangsa. 9 Memperteguh Kebhinekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia. 12

Visi dan Misi Presiden tersebut sekaligus sebagai visi dan misi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagaimana dinyatakan oleh Presiden pada rapat perdana Kabinet Kerja, tanggal 27 Oktober 2014; Visi dan Misi Presiden diterjemahkan dalam Sasaran Strategis Pembangunan Nasional yaitu Sembilan Agenda Strategis Prioritas(NAWACITA); Implementasi NAWACITA difokuskan pada tujuh isu strategis nasional yang memerlukan koordinasi dan sinergi Kementerian/Lembaga, yaitu: 1) Kedaulatan pangan 2) Kedaulatan energi 3) Kemaritiman 4) Industri/Kawasan Industri 5) Pariwisata 6) Revolusi mental 7) Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal. 13

TUJUAN: meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, dengan mendorong pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan ARAH KEBIJAKAN: Menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota dan perdesaan berkelanjutan, melalui : 1. Pemenuhan SPM sesuai dengan kondisi geografis Desa 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa 3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, meningkatkan Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4. Penguatan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota. SASARAN STRATEGIS: berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. 14

TUJUAN: meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan mengurangi kesenjanganpembangunanantaradaerahtertinggaldengandaerahmajupada122 kabupaten ARAH KEBIJAKAN: 1. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan; 2. Pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan dasar publik; 3. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah tertinggal dan pusat pertumbuhan SASARAN STRATEGIS: mengentaskan minimal 80 kab daerah tertinggal menjadi kategori daerah maju dengan target outcome : 1) meningkatkanpertumbuhanekonomidi DT menjadi7, 24 % padatahun2019; 2) menurunkan% pendudukmiskindi DT menjadi14,00 % padaakhirtahun2019; 3) meningkatnyaipm di DT sebesar69,59 padatahun2019. 15

TUJUAN: Menanganidaerahrawanpangan, meningkatkanaksesibiltasdan pelayanandasardi wilayah perbatasan, pulau kecil dan terluar, serta daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi serta penangan daerah pasca konflik. ARAH KEBIJAKAN: 1. Penanganan daerah rawan pangan melalui peningkatan produksi, kemudahan ditribusi dan diversifikasi terutama pada komoditas pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat, 2. Peningkatan aksesibilitas dan pelayanan dasar di wilayah perbatasan dan pulau kecil dan terluar; 3. Penanganan daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi;serta 4. Penangan daerah pasca konflik melalui rehabilitasi sosial dan ekonomi. SASARAN STRATEGIS: 1. Tertanganinya 57 kabupaten daerah rawan pangan; 2. Meningkatnya konektivitas dan sarana prasarana dasar di 39 kabupaten perbatasan; 3. Meningkatnya konektivitas dan sarana prasarana dasar di 29 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan pulau terluar; 4. Tertanganinya 58 kabupaten rawanbencana dan daerah pasca konflik. 16

FOKUS PRIORITAS 1. PengawalanpelaksanaanUU Desakhususnyauntukpembangunandesa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengembangan kawasan perdesaan 2. Percepatan pembangunan 122 Kabupatenyang dikategorikandaerah tertinggal 3. Percepatan pembangunan desa tertinggal sebanyak 39.091desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal 4. Pengembangandaerahtertentu, yang terdiridaridaerahrawanpangan, daerahperbatasan, daerah rawan bencana dan pascakonflik, daerah pulau kecil dan terluar 5. Pembangunan dan Pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru LOKUS PRIORITAS 1. 74.045 desa, khususnya di 39.091 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal di seluruh Indonesia 2. Desa-desa dan kawasan perdesaan khususnya1.138 desadi daerahperbatasan, dan desadi daerah pulau-pulau terpencil dan terluar 3. 122 kabupaten daerah tertinggal dengan target pengentasan 80 daerah tertinggal di 2019 4. 57 kabupaten rawan pangan, 39 kabupaten di perbatasan, 29 kabupaten yang memiliki pulau terpencildan terluar, 58 kabupatenrawanbencanadan pascakonflik, denganperhatiandi daerah tertinggal dan di kawasan timur Indonesia 5. 144 Kawasan Transmigrasi yang berfokus pada 72 satuan permukiman menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan Transmigrasi 6. 20 Kawasan Transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan Perkotaan Baru 17

6/7/2015 3 6/7/2015 18

Dasar-dasar Strategi Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut: Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan wilayah; Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; Membangun dari pinggiran dan dari desa; Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sector dan jenis usaha yang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas, inovasi, kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat; Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi dari pembangunan daerah yang berkualitas. 19

1. Penguatan tata kelola desa yang baik, melalui: 1) penyusunan peraturan pelaksanaan UU Desa; 2) menyusun peraturan pelaksanaan perundangundangan terkait dengan UU Ketransmigrasian, dan PP Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal; 3) peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat desa. 2. Mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimum untuk pelayanan dasar di perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi 3. Penguatanpendanaanpembangunanyang bersumberdariapbn, APBD, Dunia Usaha, dan Masyarakat. 4. Mendorong investasi yang meningkatkan produktivitas rakyat 5. Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat 6. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang keamanan, adminitrasi kependudukan, pertanahan, akta-akta, dan sebagainya 7. Peningkatan koneksitas melalui penyediaan infrastruktur transportasi dan perhubungan di perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi 8. Peningkatan dan Penguatan koordinasi lembaga pusat dan daerah dan antar daerah. 20

No NAWAKERJA PRIORITAS 1 Peluncuran Gerakan Desa Mandiri di 5.000 desa pada tahun 2015 2 Pendampingan dan Penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat desa denganmenyediakantenagapendampingsebanyak84.000 orang; 3 Pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDES; 4 Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan; 5 Pembangunan Infrastrukturjalanpendukungpengembanganprodukunggulandi 5.000 Desa Mandiri; 6 Penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa Rp. 1,4 miliar per desa secara bertahap; 7 Penyaluran Modal bagi Koperasi/UKM di 5.000 Desa; 8 Pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa; 9 Save villages di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan terpencil. 21

Berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2015, terdapat 9 (Sembilan) unit kerja eselon 1, terdiri dari tiga unit kerja eselon 1 yang memiliki fungsi pendukung(supporting) dan 6 unit kerja eselon 2 memiliki fungsi teknis. Program Awal Nomenklatur Program Baru No. Unit Kerja Eselon I Program No. Unit Kerja Eselon I Program 1 Sekretariat Kementerian PDT Program Dukungan Manajemen Dan Tugas Teknis Lainnya 1 SekretariatJenderal Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya 2 Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kemendagri 3 5 (Lima) Kedeputian Kementerian PDT 4 Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi 5 Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi 6 Badan Penelitian Dan Informasi Kemenakertrans Proram Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi Program Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi Program Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Informasi 2 DirektoratJenderalPembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa; Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 3 Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Program Pembangunan Kawasan Perdesaan Perdesaan 4 Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Program Pengembangan Daerah Tertentu Tertentu 5 Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Program Percepatan Pembangunan Tertinggal Daerah Tertinggal 6 Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Program Penyiapan Kawasan Dan Dan Pembangunan Permukiman Pembangunan Permukiman Transmigrasi Transmigrasi 7 Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi 8 Badan Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Informasi Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Program Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Informasi 9 Inspektorat Jenderal Program PengawasanDan Peningkatan Akuntabilitas 22

6/7/2015 4 6/7/2015 23

Beberapa Peraturan Menteri yang telah diterbitkan, antara lain: 1) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permen DPDTT) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 2) Permen DPDTT Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa; 3) Permen DPDTT Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa. 4) Permen DPDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa; serta 5) Permen DPDTT Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015. 24

No. Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi Unit Penanggungjawab Target Penyeleseaian 1 Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa 2 Landasan Hukum untuk Penetapan Daerah Tertinggal secara Nasional Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2015 2015 3 Landasan Hukum untuk Strategi Nasional (STRANAS) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) 4 Landasan Hukum untuk Rencana Aksi Nasional (RAN)Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2015 2015 25

Kelembagaan Awal PERPRES 165/2015 PERPRES 12/2015 KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEBAGIAN TUGAS & FUNGSI DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL(5 KEDEPUTIAN) DITJEN PEMBINAAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI DITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN DESA, PDT & TRANSMIGRASI 1. SEKJEN 2. IRJEN 3. DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 4. DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 5. DITJEN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU 6. DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 7. DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI 8. DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI 9. BADAN LITBANG, DIKLAT DAN INFORMASI 26

LANDASAN HUKUM: Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi KabinetKerja; Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; dan PeraturanPresiden Nomor12 Tahun2015 tentangkementeriandesa, Pembangunan Daerah TertinggaldanTransmigrasi. TUGAS KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI: Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melaksanakan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang: 1) pembangunan desa dan kawasan perdesaan, 2) pemberdayaan masyarakat desa, 3) percepatan pembangunan daerah tertinggal dan daerah tertentu, 4) transmigrasi. 27

6/7/2015 5 6/7/2015 28

1. Dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, diperlukan dukungan sosialisasi UU Desa dan peraturan turunannya, serta dukungan pengembangan sistem informasi desa dan kawasan perdesaan(sideka), seperti yang akan ditindaklanjuti melalui Festival Destika di Belitung Timur pada 15 Juni 2015 2. Dalam penyaluran dan pengelolaan dana desa, diperlukan dukungan Kemenkominfo dalam pengadaan sistem informasi pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dana desa, termasuk dukungan kepada pendampingan desa 3. DalambidangPembangunan Daerah TertinggaldanPembangunan Daerah Tertentu, diharapkan dukungan Kemkominfo dalam perluasan dan pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi khususnya pada daerahdaerah tertinggal di perbatasan, pulau terpencil dan terluar 4. Diperlukan dukungan kemiitraan melalui PSO dan USO yang dikoordinasikan Kemenkominfo dalam rangka perluasan cakupan pelayanan dan pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi dan informatika di desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal dan daerah tertentu 5. Dukungankerangkaregulasiyang memihakkepadapemerintahdesadan Pemerintah Daerah juga diperlukan dari Kemenkominfo, untuk meningkatan cakupan pelayanan kominfo di desa, kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal 29

6/7/2015 6/7/2015 30