MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK

dokumen-dokumen yang mirip
Abstract. Abstrak. Gusti Raditya K. *, Yoyo Suhoyo **, Tridjoko Hadianto ** * Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta **

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I. PENDAHULUAN. Meskipun keterampilan ini wajib dikuasai, namun masih ada beberapa

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memicu perubahan kurikulum dan semua perangkat kerjanya termasuk sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk

Penilaian dalam Wahana Layanan Primer dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari

Draft Naskah Akademik Pengembangan Staf Dosen Pendidik Klinis Menggunakan Metode e-learning. Perkembangan jumlah institusi pendidikan kedokteran,

Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Feedback in Mini-CEX

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

Abstract. Abstrak. Yoga Pamungkas Susani Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Mataram

MODUL PELATIHAN PELATIH PASIEN STANDAR

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Validitas, Reliabilatas dan Dampak Pembelajaran terhadap Tes Objective Structured Clinical Examintaion (OSCE)

Peran PS dalam OSCE. HPEQ Project Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mahasiswa kedokteran. Pada tahap ini mahasiswa belajar untuk

PENGARUH MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIS MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KOTA SUKABUMI

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hal yang penting dalam pendidikan kedokteran. adalah keterlibatan langsung mahasiswa ke dalam situasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat

Active participation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Ujian selalu menjadi agenda penting dalam pendidikan ( Schuwirth dan

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dua dekade yang lalu (Wynia et al., 1999). Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUAN I.A.

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

Nita Arisanti, Elsa Pudji Setiawati Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

Abstrak. Kata kunci: profesionalisme, professional behavior (PB), atribut. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 2

15 Gangguan Perilaku Pada Anak: Temper Tantrum

ABSTRAK TUJUAN METODE

kedokteran keluarga, salah satunya adalah patient centered care. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas juga (Depkes, 2007).

Teaching and Midwifery Care Model

Psikoterapi Singkat Pada Pasien Dengan Kondisi Medis Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

KREDENSIALING DAN KEWENANGAN KLINIS BAGI APOTEKER RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

Persepsi Peserta Didik dan Pasien tentang Pelaksaanaan Bedside Teaching dalam Pendidikan Klinik

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

24/08/2012. Apa SP? Orang-orang yang terlatih untuk menjadi pasien untuk tujuan mendidik dan mengevaluasi peserta didik

SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

Fatikhu Yatuni Asmara* *Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih luas yaitu rasional dan obyektif (Sudaryanto, 2008).

NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESADARAN MAHASISWA PSPD FK UNTAN ANGKATAN 2009,2010, DAN 2011 MENGENAI OSCE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

Strategi Penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin Praktik Kedokteran dalam Rangka Pembinaan Profesi Dokter/Dokter Gigi pada Era MEA #

Komunikasi Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

ABSTRACT

MODUL KETERAMPILAN PENULISAN LEMBAR KONSULTASI PASIEN (menjawab konsul)

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNIN (PBL) DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PEMBELAJARAN DI WAHANA PENDIDIKAN (PRIMER) Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI BKS IKM/IKP/IKK-FKI

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

Empati di mahasiswa kedokteran yang terkait dengan kinerja akademik, kompetensi klinis dan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja. dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah

Pelatihan Penguji OSCE

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

PENGARAHAN SKILLS LAB DAN OSCE MAHASISWA BARU. dr. Ratna Fitri R. Koordinator OSCE

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Peran MCQ Sebagai Instrumen Evaluasi Dalam Pendidikan Kedokteran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 30 tenaga

Penerapan Refleksi Diri dan Self Evaluation Sebagai Keterampilan Dasar Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pada Mahasiswa Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penduduk dunia diperkirakan berjumlah sekitar 7 milyar,

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi didefinisikan sebagai interaksi sosial yang terjadi melalui pesan yang

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan

24/02/2011. Psikologi Klinis. Dr. Sofia Retnowati. Measurement issues. Measurements Source of variation Classification Health measurements

CLINICAL PROCESS dan POMR

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

Persepsi Mahasiswa Kedokteran Terhadap Pelaksanaan Progress Test

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

REFLEKSI DIRI MINGGU I

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

Transkripsi:

MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK Detty Iryani TINJAUAN PUSTAKA Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas email : detty.iryani@gmail.com Abstrak Mini Cex adalah salah satu metode penilaian yang dirancang untuk mengukur performa peserta didik dalam pendidikan tahap klinik. Penilaian Mini Cex dilakukan oleh seorang penilai yang sudah dilatih terhadap peserta didik yang berinteraksi langsung dengan pasien, yang terdiri dari tujuh komponen yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, clinical judgment, keterampilan konseling, organisasi atau efisiensi dan penilaian secara keseluruhan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa metode penilaian ini memiliki validitas dan reabilitas yang baik, selain itu metode ini juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kata Kunci : Mini Cex, metode penilaian, pendidikan tahap klinik Abstract Mini Cex is one of assessment method designed to measure the performance of students in the clinical stage education. Mini Cex assessment conducted by an assessor who is trained to student who interact directly with patients, There are seven components which will be evaluated : medical interviewing skills, physical examination skills, professionalism, clinical judgment, counseling skills, organization or efficiency and overall clinical competence. Various studies have shown that mini cex has good validity and reliability, besides this method also has some advantages and disadvantages. Key word : mini cex, assessment method, clinical stage education 23

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 24 Pendahuluan Sejak tahun 2006, di Indonesia telah ditetapkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum di setiap institusi pendidikan dokter. Perubahan kurikulum dari kurikulum berdasarkan disiplin ilmu menjadi kurikulum berdasarkan kompetensi juga membawa perubahan pada berbagai aspek termasuk strategi pembelajaran, metode pembelajaran, metode penilaian, kualifikasi sumber daya manusia serta sarana dan prasarana. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas yang dibentuk oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.kompeten adalah hal yang kontekstual yang merefleksikan kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuannya dalam stuasi khusus atau situasi yang sesungguhnya. Untuk mengetahui kompeten atau tidaknya peserta didik, perlu dilakukan penilaian yang disebut dengan student assessment. Sesuai dengan ranah yang membentuk kompetensi, tujuan pembelajaran dibedakan dalam kelompok ranah yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Format penilaiannya juga dibedakan, karena tidak ada satu metode penilaian yang benar-benar bisa menilai semuanya. Setiap metode penilaian memiliki kekurangan dan kelebihan. Tulisan ini akan memaparkan tinjauan pustaka tentang metode penilaian mini cex yang digunakan dalam penilaian performa peserta didik di tahap klinik. Pengertian Mini Cex (Mini Clinical Evaluation Exercise) adalah metode penilaian performa peserta didik pada pendidikan tahap klinik baik kepaniteraan maupun residensi. Metode penilaian ini dirancang untuk menilai keterampilan klinis esensial yang dibutuhkan dalam pelayanan klinik yang baik. Selain itu dalam metode ini terdapat feedback untuk peserta didik yang dapat membantu mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran. (1) Penilaian dilakukan oleh seorang penilai yang sudah dilatih terhadap peserta didik yang berinteraksi langsung dengan pasien dalam setting tertentu, misalnya rawat inap, UGD, poliklinik, dll. Hasil penilaian dituliskan dalam borang penilaian terstruktur oleh penilai, sehingga di akhir penilaian penilai dapat memberikan feedbacknya (contoh borang penilaian terlampir). Sejarah Mini cex dikembangkan pertama kali oleh American Board Internal Medicine (ABIM) pada tahun 1972 untuk menilai kompetensi klinik residen sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan metode penilaian Clinical Evaluation Exercise(cex) tradisional. Metode penilaian Cex tradisional mempunyai beberapa kekurangan, seperti :1) Penilaian dilakukan hanya sekali oleh satu orang penilai, 2) Penilaian dilakukan terhadap satu pasien sehingga bersifat case specific, tidak mencerminkan performa secara umum dan 3) Membutuhkan waktu yang lama berhadapan dengan pasien, lebih kurang 2 jam, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien. (2,3) Untuk mengatasi kekurangan metode penilaian tersebut, dikembangkan mini Cex sebagai modifikasi dari metode penilaian cex tradisional dengan cara : 1) Satu orang penilai menilai residen yang melakukan pemeriksaan terhadap pasien selama 15-20 menit, 2) Mini cex dilakukan beberapa kali dalam satu tahun, 3) Mini cex dapat dilakukan dalam berbagai

Detty Iryani, MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK 25 settting, misalnya di bangsal, poliklinik, ruang gawat darurat. Dengan demikian peserta didik memiliki kesempatan untuk dinilai oleh beberapa orang penilai dengan kasus pasien yang bervariasi. (2,3) Validitas dan reabilitas Penelitian terhadap validitas dan reabilitas mini cex sebagai instrumen penilaian telah dilakukan oleh beberapa orang peneliti di berbagai pusat pendidikan. Penelitian terhadap concurren validity mini cex oleh Durning et al menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara penilaian mini cex dengan penilaian bulanan, tetapi kekurangan penelitian ini adalah penilaian mini cex dan penilaian bulanan dilakukan oleh penilai yang sama. Untuk construct validity mini cex, penelitian oleh Holmboe et al menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ketiga kategori penilaian yang digunakan dalam mini cex (tidak memuaskan, memuaskan dan superior) pada tiga kelompok penilaian yaitu anamnesis, pemeriksan fisik dan konseling. Penelitian terhadap reabilitas mini cex menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan cex tradisional. (2-4) Cara pelaksanaan Mini Cex Walaupun dalam sejarahnya, mini cex pertama kali digunakan dalam pendidikan spesialis, tapi dalam perkembangannya mini cex juga dapat digunakan dalam pendidikan tahap klinik bagi peserta didik pada level pendidikan yang lebih rendah misalnya pendidikan tahap klinik program pendidikan dokter. (5) Penilaian mini cex dilaksanakan dengan menggunakan borang terstruktur yang meliputi tujuh kelompok penilaian yaitu : (2) 1. Anamnesis Kemampuan untuk memfasilitasi pasien dalam menjelaskan keadaannya, menggunakan pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang adekuat dan memberikan respon verbal dan nonverbal dengan tepat. 2. Pemeriksaan fisik Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan kasus pasien untuk tujuan skrining atau diagnostik, menjelaskan pada pasien serta sensitif terhadap kenyamanan pasien. 3. Profesionalisme Kemampuan untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, empati, membangun kepercayaan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, rendah hati, menjaga kerahasiaan informasi. Serta menyadari keterbatasan diri. 4. Clinical judgment Kemampuan untuk menegakkan diagnosis yang tepat, memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai dan manajemen dengan memperhatikan keuntungan dan resikonya 5. Keterampilan konseling Kemampuan untuk menjelaskan rasionalitas pemeriksaan atau pengobatan, mendapatkan persetujuan pasien, melakukan edukasi atau konseling terkait penatalaksanaan pasien. 6. Organisasi atau efisiensi Kemampuan membuat prioritas dan ringkasan yang jelas. 7. Penilaian secara keseluruhan Menunjukkan kemampuan secara keseluruhan yang terdiri dari kemampuan membuat sintesis, keputusan klinis, Kelebihan Kelebihan dari metode penilaian mini cex ini adalah : (6-9)

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 26 1. Menilai peserta didik pada level does piramid Miller. 2. Menggunakan pasien yang sebenarnya sehingga biaya lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pasien simulasi. Selain itu peserta didik juga memiliki pengalaman untuk melihat gejala dan tanda penyakit tertentu pada pasien yang mungkin tidak bisa disimulasikan. 3. Menggunakan beberapa jenis kasus, sehingga penilaian performa mahasiswa dapat dilakukan pada berbagai kasus. 4. Jumlah penilai lebih dari satu dan keputusan penilaian tidak oleh satu orang penilai. Hal ini akan meningkatkan reabilitas instrumen mini cex. 5. Peserta didik mendapatkan feedback dari beberapa penilai untuk meningkatkan performanya 6. Mini cex dilakukan beberapa kali, sehingga memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk dapat meningkatkan performanya. 7. Dilakukan pada berbagai setting, sehingga memberi pengalaman pada peserta didik untuk melayani pasien pada berbagai setting. Kekurangan Kekurangan mini cex ini adalah : (8,10) 1. Mini cex kurang tepat dalam menilai attitude walaupun ada item profesionalisme, sehingga ada institusi yang telah mengembangkan Professional Mini Evaluation Exercise (P-mex). 2. Sangat tergantung pada jenis kasus yang ditemui pada saat melaksanakan kegiatan, jika kasus kurang, maka kesempatan mahasiswa untuk menemui kasus yang variatif juga kurang. 3. Feedback yang diberikan. 4. Waktu memberikan feedback terbatas karena hanya disediakan waktu 15-20 menit untuk setiap sesi mini cex. 5. Observasi berulang yang dilakukan untuk ujian formatif akan memberikan bias, jika penilai yang sama terlibat dalam penilaian sumatif yang dapat membuat instrumen ini menjadi kurang reliabel. 6. Kurang holistik dibandingkan ujian long case. Kesimpulan Metode student assessment harus kongruen dengan metode pembelajaran, karena assessment drives learning. Pemilihan metode student assessment juga mangacu pada ranah tujuan pembelajarannya, sehingga diperlukan beberapa metode student assessment dalam suatu program pendidikan. Mini cex adalah salah satu metode student assesment yang cukup efektif dalam menilai performa mahasiswa pada level does. Metode ini memiliki beberapa kelebihan seperti validitas dan reabilitas yang baik, mahasiswa mendapatkan feedback dari beberapa asesor untuk memperbaiki performanya, memberikan kesempatan yang banyak pada mahasiswa untuk menunjukkan performanya pada berbagai kasus dan setting. Tetapi mini cex juga memiliki kekurangan, sehingga penggunaan instrumen penilaian ini perlu dikombinasi dengan yang lain seperti P-mex, OSCE, dll. KEPUSTAKAAN 1. Norcini JJ, Blank LL, Duffy D, Fortna GS. The Mini cex : a method for assessing clininal skills. Ann.Intren.Med.2003;138: 476-83. 2. Norcini JJ, Blank LL, Arnold GK, Kimball HR. The mini cex : a preliminary investigation. Ann.Intern.Med.1995; 235:754-9.

Detty Iryani, MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK 27 3. Durning SJ, Cation LJ, Mrkert RJ, Pangaro LN. Assessing the reability and validity of mini cex for internal medicine training. Acad.med.2002;77:900-904. 4. Kogan JR, Bellini LM, Shea JA. Feasibility, reliability and validity of the mini-clinical exercise (mcex) in a medicine core clerkship. Acad Med 2003;78:S33- S35. 5. Kogan JR, Haur KE. Brief report: Use of mini clinical evaluation exercise in Internal Medicine care clerckships. J.Gen.Intern.Med.2006 May;24(5):501-502. 6. Holmboe ES, Yeps M, Williams F, Hout SJ. Feedback and Mini Clinical Evaluation Axercise. J.Gen.Intern.med.2004;19:558-61. 7. Aller L. Assess trainees in the clinical workplace using mini cex.education for primary Care. 2006;17:270-74. 8. Norcini J and Burch V. Workplacebased assessment as an educational tool: AMEE Guide No.31. Medical Teacher.2007; 29:855-871. 9. Alberto Alves de Lima, Diego Conde, Juan Costibel,Juan Carso, CV der Vleuten. A laboratory study on the reability estimations of the mini cex. Ad in Health Sci Educ.2011. 10. Cruess R, Mcllroy JH, Crues S, Ginsburg S, Steinert Y. The Profesionalism Mini-Evaluation Exercise : A Preliminary Investigation. Acad.Med.vol 81; 10;October 2006 supplemen

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni 2012 28 Lampiran MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE (MINI CEX)* Penilai :...Tanggal:... Residen:... R-1 R-2 R-3 Masalah/Diagnosis Pasien:... Tempat: Rawat jalan Rawat inap UGD Lain, sebutkan... Pasien : Umur:... Jenis Kelamin: L/P Pasien baru Pasien kontrol Kompleksitas : rendah sedang tinggi Fokus : anamnesis diagnosis terapi konseling 1. Anamnesis ( Tidak diobservasi) 2 Pemeriksaan Fisik ( Tidak diobservasi) 3 Profesionalisme 4 Clinical Judgment( Tidak diobservasi) 5 Keterampilan konseling ( Tidak diobservasi) 6 Organisasi/efisiensi ( Tidak diobservasi) 7 Kompetensi klinik secara keseluruhan ( Tidak diobservasi) Waktu Mini cex : Observasi...menit Feedback...menit Kepuasan Penilai terhadap mini cex: Rendah Tinggi Kepuasan Residen terhadap mini cex: Rendah Tinggi Komentar :......... Tanda tangan penilai:... Tanda tangan residen:... *Diterjemahkan dari : The appendix figure from Norcini JJ, Blank LL, Arnold GK, Kimball HR.The Mini cex : a preliminary investigation.ann.inter.med.1995;235;754-9