PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2

DUKUNGAN TERHADAP PEMENUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan

PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENYEDIAAN WAHANA PENDIDIKAN KLINIK

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat Batam, 4-7 Maret 2015

USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Jakarta, 27 Januari 2018

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

RENCANA KEBUTUHAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN TERKAIT UU NAKES. Oleh : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK

Untuk menunjang proses pembangunan kesehatan, pemerintah & pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam Jumlah, Jenis dan

PENYELENGGARAAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

PERAN NAKES DALAM PENINGKATAN CAKUPAN, JANGKAUAN DAN KUALITAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

PERAN DAN KEBUTUHAN TENAGA GIZI DI SEKTOR KESEHATAN. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Bogor, 26 Januari 2017

Disampaikan oleh Biro Kepegawaian Yogyakarta, 3 Oktober 2014 KEBIJAKAN FORMASI D-IV KESEHATAN

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

INOVASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI PONKESDES DI PROVINSI JAWA TIMUR. OLEH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Usman Sumantri Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Rakerkesnas 2017 Jakarta, 27 Februari 2017

3. Butir resolusi hasil penapisan subsistem- subsistem difokuskan pada permasalahan utama daerah.

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

PERAN PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pengembangan Kepemimpinan

PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

PERATURAN BERSAMA NOMOR 61 TAHUN 2014 NOMOR 68 TAHUN 2014 NOMOR 08/SKB/MENPAN-RB/10/2014 TENTANG

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

WORKSHOP ANALISA JABATAN DAN ANALISA BEBAN KERJA TINGKAT KABUPATEN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM ALOKASI FORMASI ASN. Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB

Rancangan 5 September 2011 RENCANA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN TAHUN

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Pertemuan Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Penugasan Khusus dan Sosialisasi Kepmenkes 683 Th Hotel Garden Palace Surabaya, 24 Oktober 2011

KAJIAN STANDAR KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DI FASYANKES

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

PEMANFAATAN DANA KAPITASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

LOGO PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

BIDANG BINA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDMK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) 2015 REGIONAL TIMUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/MENKES/PER/III/2010 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

IMPLEMENTASI PERATURAN KEPEGAWAIAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA III BIDANG KESEHATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN, KOORDINASI, PENGAWASAN DAN IZIN TK-WNA DI INDONESIA. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan BPPSDM KEMENTERIAN KESEHATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (BINWAS) MUTU NAKES

Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes. Surabaya, 25 Oktober 2011

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

Transkripsi:

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN JAKARTA, 5 APRIL 2016 1

KERANGKA PENYAJIAN: 1) ANALISA SITUASI DAN TANTANGAN SDM KESEHATAN 2) PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA 3) UPAYA, CAPAIAN DAN HARAPAN 2

3

4

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% Penyakit Menular 43% Penyakit Tidak Menular 49% Penyakit Menular 33% Penyakit Tidak Menular 58% Penyakit Menular 30% Penyakit Tidak Menular 57% Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) 5

PROPORSI BIAYA MANFAAT DI PUSKESMAS VS RS TAHUN 2015 Proporsi pembayaran biaya manfaat tahun 2015 (diestimasikan) sbb: - 20,05% pada FKTP atau sebesar Rp 8.291.241,- - 79,95% pada FKRTL atau sebesar Rp 33.066.554,- 2015 1. Asumsi Perhitungan : Jumlah Peserta, Rate Experience, Claim experience 2. Biaya termasuk klaim yang belum ditagihkan Faskes tahun 2014 & 2015 6

RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.00O PENDUDUK TAHUN 2015 BIDAN Target : 104 / 100.000 pddk Realisasi : 145 per 100.000 pddk PERAWAT Target : 162,4 / 100.000 pddk Realisasi : 151 per 100.000 pddk DOKTER SPESIALLIS Target : 10,2 / 100.000 pddk Realisasi : 12 per 100.000 pddk DOKTER Target : 41 / 100.000 pddk Realisasi : 43 per 100.000 pddk Sumber : Bidan, Perawat MTKI, 31 Des 2015 Sumber : Dokter, Dokter Spesialis, KKI 31 Des 2015 7

KONDISI KETENAGAAN DI PUSKESMAS TAHUN 2015 (Standar Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat) NO TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEKURANGAN 1 Dokter Umum 17.760 2.594 2 Dokter Gigi 6.809 4.603 3 Perawat 104.318 7.902 4 Bidan 102.060 7.017 5 Tenaga Kefarmasian 9.848 4.114 6 Tenaga Kesehatan Masyarakat 21.307 3.198 7 Tenaga Kesehatan Lingkungan 10.148 3.448 8 Tenaga Gizi 9.612 5.813 9 Ahli Teknologi Laboratorium Medik 5.565 5.716 JUMLAH 287.427 44.405 Jumlah Puskesmas 9731 Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, 31 Desember 2014 8

KONDISI KETENAGAAN DI RUMAH SAKIT TAHUN 2016 (Standar Berdasarkan Permenkes No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit) TENAGA KESEHATAN KEADAAN KEKURANGAN Spesialis Anak 5.832 727 Spesialis Obgyn 6.859 613 Spesialis Penyakit Dalam 5.458 704 Spesialis Bedah 5.089 842 Spesialis Radiologi 2.413 969 Spesialis Rehab Medik 837 425 Spesialis Anestesi 3.852 313 Spesialis Pat Klinik 1.224 707 Spesialis Pat Anatomi 591 442 Spesialis Jantung & PD 1.319 102 Spesialis Mata 2.774 61 Spesialis THT 2.535 21 Spesialis Jiwa 1.284 126 Spesialis Saraf 2.662 65 Spesialis Paru 1.325 102 Dr Umum 24.408 1.443 Dr Gigi 5.130 726 Drg Spesialis 1.159 1.320 Perawat 150.512 130.618 Bidan 31.035 24.030 Apoteker 12.107 6.029 Tng Teknis Farmasi 10.011 366 Ahli Lab Medik 10.937 1.449 Kesehatan Masyarakat 3.418 2.500 Sanitarian 3.443 1.929 Tenaga Gizi 5.408 2.412 TOTAL 301.622 179.041 Jumlah Rumah Sakit 2490 Sumber : RS Online BUK, 31 Desember 2015 9

1 Jumlah dan Jenis SDM Kesehatan Belum Sesuai dengan Kebutuhan PENGADAAN SDM KES PENDIDIKAN SDMK ISU STRATEGIS PPSDM KES 2 Mutu SDM Kesehatan Belum Memadai PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENINGKATAN MUTU SDMK PELATIHAN SDMK 3 Distribusi SDM Kesehatan Belum Merata PENDAYAGUNAAN SDM KES PERENCANAAN & PENDAYAGUNAAN SDM KES 10

11

UU NO 23 Tahun 2014 Tentang PEMERINTAHAN DAERAH Kesehatan merupakan salah satu urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA a) Tenaga kesehatan Indonesia, TK-WNA serta penerbitan rekomendasi pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) dan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA). Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan. 12

PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA b) Penetapan penempatan dr spesialis dan drg spesialis bagi Daerah yang tidak mampu dan tidak diminati. c) Penetapan standar kompetensi teknis dan sertifikasi pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan d) Penetapan standar pengembangan kapasitas SDM kesehatan. e) Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Nasional. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM danukp Daerah provinsi. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah kabupaten/kota. 13

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH ( UU 36/2014 : Tenaga Kesehatan pasal 4) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan; perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan; dan pelindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik. 14

Pasal 6 & 7 Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah daerah provinsi dan kab/kota berwenang untuk: menetapkan kebijakan Tenaga Kesehatan selaras dengan kebijakan pembangunan nasional; melaksanakan kebijakan & merencanakan kebutuhan Tenaga Kesehatan; melakukan pengadaan Tenaga Kesehatan; melakukan pendayagunaan melalui pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan; membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga Kesehatan melalui pembinaan dan pengawasan pelaksanaan praktik Tenaga Kesehatan; dan melaksanakan kerja sama dalam negeri di bidang Tenaga Kesehatan. 15

PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA a) Penerbitan STR Memberikan dukungan dg berfungsinya MTKI Membina org profesi Alokasi anggaran b) Penerbitan rekomendasi pengesahan RPTKA dan IMTA Memberikan dukungan kerja sama lintas sektor dan pengawasan Alokasi anggaran Memberikan dukungan dg berfungsinya MTKP Membina org profesi Alokasi anggaran Memberikan dukungan kerja sama lintas sektor dan pengawasan Alokasi anggaran Menerbitkan SIP Membina mutu & kompetensi Mengawasi Membina org profesi Alokasi anggaran Menerbitkan SIP TKWNA Mengawasi Alokasi anggaran 16

PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA c) Penetapan penempatan dr spesialis dan drg spesialis bagi Daerah yang tidak mampu dan tidak diminati. d) Penetapan standar kompetensi teknis dan sertifikasi pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan Menyusun kurikulum dan modul pelatihan Menyusun rencana kebutuhan nakes di fasyankes provinsi dan lintas kab/kota Membuat regulasi Alokasi anggaran Membina dan mengawasi Menggunakan standar kompetensi Kadinkes, Kabid/Kabag dan kasubid/kasubag/kasi Melaksanakan pelatihan Menyusun rencana kebutuhan nakes di fasyankes kab/kota Membuat regulasi Alokasi anggaran Membina dan mengawasi Menggunakan standar kompetensi Kadinkes, Kabid/Kabag dan kasubid/kasubag/kasi Melaksanakan pelatihan 17

PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA e) Penetapan standar pengembangan kapasitas SDM kesehatan. Menyusun regulasi jabatan fungsional, jenjang karir f) Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Nasional. Menerapkan NSPK yang disusun Pelatihan jabatan fungsional Penggunaan jenjang karir Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM danukp Daerah provinsi. Menyusun rencana kebutuhan nakes di fasyankes provinsi dan lintas kab/kota Membuat regulasi Alokasi anggaran Membina dan mengawasi Menerapkan NSPK yang disusun Pelatihan jabatan fungsional Penggunaan jenjang karir Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah kabupaten/kota. Menyusun rencana kebutuhan nakes di fasyankes kab/kota Membuat regulasi Alokasi anggaran Membina dan mengawasi 18

UU 23 TAHUN 2014 Pembagian Kewenangan Urusan Pemerintahan Pelaksana Urusan Pemerintahan Kedudukan & Tugas SKPD Dinas Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota Wajib & Pilihan Urusan Wajib : Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi & Kabupaten/ Kota PersyaratanKompetensi Dasar Pendidikan & JenjangKarir Pemerintahan Kemen DAGRI Manajerial Kemen PAN & BKN Teknis Kementerian Kesehatan 19

20

SASARAN STRATEGIS 2016 PEMENUHAN SDM KESEHATAN 5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, & Pemerataan Nakes a. puskesmas yg min memiliki 5 jenis nakes (tenaga kesmas, kesling, tenaga gizi, tenaga kefarmasian & analis kesehatan) b. % RS Kab/Kota kelas C yg memiliki 4 dr spesialis dasar & 3 dokter spesialis penunjang 2015 2016 2017 1.200 2.000 3.000 30% 35% 40% c. nakes yg ditingkatkan kompetensinya 10.200 21.510 33.060 21

Isu, Masalah dan Resolusi No. Isu dan Masalah 1. Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan tidak merata antar daerah Prov / Kab / Kota Menyusun perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dengan menggunakan Sistem Informasi SDM Kesehatan dan mengajukan formasi CPNS ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mengatasi maldistribusi di daerahnya dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati/Walikota, dan memperkuat koordinasi dengan BKD dalam penempatan tenaga kesehatan Pemda Kab/Kota yang memiliki kapasitas fiskal rendah mengajukan kebutuhan formasi CPNS ke MENPAN dan alokasinya didukung oleh alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Resolusi Pusat Melakukan advokasi kepada MENPAN-RB dan BKN untuk mengalokasikan formasi CPNS sesuai kebutuhan masing-masing Pemda Melakukan advokasi ke KEMENDAGRI, KEMENPAN-RB dan BKN agar BKD Provinsi dan Kab/Kota memperhatikan pertimbangan dan usulan Dinkes Provinsi, dan Kab/Kota Mengusulkan ke KEMENKEU dan KEMENDAGRI untuk mengembangkan mekanisme penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk pemenuhan gaji SDM Kesehatan di daerah tersebut 22

Isu, Masalah dan Resolusi No. Isu dan Masalah 2. Pemenuhan jenis nakes belum sesuai standar Prov / Kab / Kota Memanfaatkan Perpres Wajib Kerja Dokter Spesialis (rancangan) untuk mendistribusikan Dokter Spesialis dengan menyusun rencana kebutuhan dan lokasi RS serta menyiapkan dukungan berupa insentif daerah dan ketersediaan alat kesehatan Memanfaatkan dana BOK untuk merekrut tenaga kontrak promosi kesehatan di setiap puskesmas dengan pendidikan minimal D3 Kesehatan (tenaga Kesehatan Lingkungan, Gizi, Perawat, Bidan, dan Analis Laboratorium) Resolusi Pusat Menempatkan Dokter Spesialis dengan menggunakan APBN dengan prioritas di daerah yang tidak diminati sesuai UU No 23 Tahun 2014, bekerjasama dengan Organisasi Profesi dan Fakultas Kedokteran Merevisi Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (Permenkes No 82 Tahun 2015) untuk mendukung upaya tersebut 23

Isu, Masalah dan Resolusi No. Isu dan Masalah 3. Kompetensi Nakes belum sesuai standar Prov / Kab / Kota Mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan (beasiswa) dan pelatihan Mengalokasikan anggaran bagi Bapelkes Daerah untuk pengembangan dan pemenuhan tenaga Widyaiswara Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap SDM Kesehatan dalam bentuk pemberian izin dan pengawasan praktek, kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar dalam rangka meningkatkan kompetensi Dinas Kesehatan Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dalam memberikan rekomendasi perizinan pembukaan SMK Kesehatan Resolusi Pusat Memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi untuk mendukung upaya tersebut. Memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi atau mengembangkan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang SDM Kesehatan untuk mendukung upaya tersebut Memberikan dukungan dalam bentuk dana Dekonsentrasi atau Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk mendukung upaya tersebut. Berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatur kurikulum pendidikan SMK Kesehatan dan menyusun regulasi lulusan SMK Kesehatan sebagai Asisten Tenaga Kesehatan yang bekerja dibawah supervisi Tenaga Kesehatan 24

Permenkes Nomor 33/2015 : Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Disusun secara berjenjang (dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, pemda kab/kota, pemda provinsi, sampai dengan Pemerintah secara nasional) berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan dan kebutuhan (pasal 14 ayat 2 UU Nakes) Pusat Provinsi Kab/Kota menyusun perencanaan kebutuhan SDM kesehatan 25

KRITERIA YANG ADA KEDEPAN KETERANGAN KLASIFIKASI PERMANEN CPNS 1. CPNS 2. PPPK SEMENTARA 1. PTT 2. NUSANTARA SEHAT (PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM) * Sesuai UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan 1. PTT (DISESUAIKAN DENGAN PERATURAN PRESIDEN TERKAIT PPPK) 2. NUSANTARA SEHAT I (PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM) * 3. NUSANTARA SEHAT II (PERORANGAN) * Sesuai UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Dokter, dokter gigi dan bidang Dokter, dokter gigi, perawat, bidan, kesling, kesmas, tenaga farmasi, gizi, analis laboratorium Perawat, bidan, kesling, kesmas, tenaga farmasi, gizi, analis laboratorium Semua daerah DTPK, wilayah timur, kepulauan DTPK Kosong/kurang 5-7 jenis nakes Semua puskesmas Fiskal kapasitas rendah Kosong/kurang nakes < 4 nakes 26

KEGIATAN PEMENUHAN SDMK TAHUN 2016 DI TINGKAT PUSAT AKTIVITAS UTAMA Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Nusantara Sehat I) Tim NS Peserta Baru Distribusi Dokter Spesialis Nusantara Sehat II (perorangan) Internsip Tenaga Kesehatan 9.500 TARGET KETERANGAN [orang) 1.040 130 Puskesmas DTPK Puskesmas perbatasan, pulau terluar, terpencil puskesmas tidak mempunyai 5 jenis nakes 350 di 144 RS rujukan 19.210 Semua Puskesmas terutama DTPK Puskesmas tidak mempunyai/kurang tenaga < 5 jenis nakes Kapasitas fiskal rendah 27

REALISASI/TARGET TIM NUSANTARA SEHAT TAHUN 2015 2019 Strategi Pemenuhan Target/Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Nusantara Sehat (berbasis tim) 694 orang (120 tim) 1.734 (k) orang (250 tim) 2.160 (k) Orang (270 tim) 2.320 (k) Orang (290 tim) 2.480 (k) Orang (310 tim) Lama 694 org Baru 1.040 org Lama 1.120 org Baru 1.200 org Tenaga Nusantara sehat diusulkan menjadi CPNS 2016-2019 sebanyak 4.310 orang *) Kumulatif 694 org Menjadi CPNS Lama 1.040 org Menjadi CPNS Baru 1.120 org Menjadi CPNS Lama 1.200 org Menjadi CPNS Baru 1.280 org 28

RENCANA LOKASI PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT DI 130 PUSKESMAS DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN TAHUN 2016 16 PROPINSI, 51 KABUPATEN/KOTA 4 Kab 15 PKM 2 kab/kota 2 PKM 1 kab/kota 1 PKM 2 Kab 3 PKM 1 kab/kota 1 PKM 1 kab/kota 1 PKM 2 kab/kota 9 PKM 1 Kab 5 PKM 1 Kab, 1 PKM 1 Kab 1 PKM 5 Kab 8 PKM 1 kab/kota 2 PKM 1 kab/kota 3 PKM 4 kab/kota 18 PKM 1 Kab 2 PKM 14 kab/kota 33 PKM 10 kab 25 PKM 29

WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS Dalam UU No 23/ 2014 : Pemerintahan Daerah Penetapan penempatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis bagi daerah yang tidak mampu & tidak diminati merupakan urusan pemerintah pusat Dalam UU Nakes memungkinkan program wajib kerja dokter spesialis Sedang dibahas Perpres Wajib Kerja Dokter Spesialis 30

BIN WAS DAN PENINGKATAN MUTU, meliputi Registrasi nakes STR Online peningkatan kualifikasi, kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan Pengembangan jenjang karir jabatan fungsional Pemberian beasiswa Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) : seminar, on the job training/magang Pemberian dan pengawasan ijin praktek Pengawasan terhadap Tenaga Kesehatan WNA Pembiayaan yang memadai Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri. 31

PELATIHAN KEMENKES memiliki 3 BBPK & 3 BAPELKES PEMDA PROVINSI memiliki 24 BAPELKES Daerah Perlu dukungan anggaran APBD bagi Bapelkes Daerah Penambahan dan peningkatan kompetensi Widyaiswara Aparatur Sipil Negara mempunyai hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi (UU ASN Nomor 5 Tahun 2014) 32

DATA AKTIF TUBEL 2016 Universitas D3 S1 S2 S3 Jumlah TOTAL 42 PT 143 546 1044 100 1833 JUMLAH PESERTA TUBEL TAHUN 2008 S.D 2015 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah 719 1401 1306 1790 873 876 1088 805 8858 33

REKAPITULASI JUMLAH FK YANG MENGIKUTI INTERNSIP TAHUN 2010-2015 NO TAHUN JUMLAH FK JUMLAH PESERTA 1 2010 2 401 2 2011 11 1.141 3 2012 24 3.654 4 2013 43 4.974 5 2014 50 4.677 6 2015 59 8.312 34

Program Percepatan Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III UU 36/2014 Pendidikan Nakes minimal D3 dg masa peralihan 6 th 74.601 nakes PNS belum D3 PJJ Poltekkes sudah mulai Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes Tugas Belajar atau Ijin belajar, beasiswa atau mandiri Beasiswa Kemenkes, Pemda, Kemenristek dan Dikti, K/L dsb PTKes, baik negeri dan swasta yg memenuhi syarat dan mendapatkan Izin menyelenggarakan program percepatan pendidikan Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Pengembangan Program Percepatan Pendidikan (termasuk izin): reguler dan PJJ Pengembangan Kur & Metode PJJ dg UT Perlu Dukungan : Regulasi Kemenristek Dikti, Menpan RB, dll 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Total Reguler 0 6.897 7.597 5.527 - - 20.021 PJJ 372 4.860 27.414 21.934 - - 54.580 Total 372 11.757 35.011 27.461 - - 74.601 35 *Jumlah nakes yang belum DIII, usia <50 th adalah 58.903 orang

DOKTER LAYANAN PRIMER 1) Pengembangan program studi Dokter Layanan Primer setara dokter spesialis 2) Pengembangan pendidikan masa transisi dengan sistem Pengakuan Pembelajaran Lampau (PPL), selama 6 bulan 3) Pemberian beasiswa 4) Pemberian bantuan biaya pendidikan masa transisi 36

DUKUNGAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI DI PROVINSI (1) NO KEGIATAN KOMPONEN ALOKASI DANA PROGRAM PPSDM KESEHATAN TA 2016 200.746.302.000 1 Dukungan Manajemen ( 2079) 1. Dokumen Perencanaan dan Anggaran 2. Penyusunan Data dan Informasi SDM Kes 3. Laporan Keuangan 4. Lakip 18.908.426.000 2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan ( 2078) 1. Penyus. Anjab dan ABK 2. Penyus. Renbut dan Pendayagunaan SDMK 3. Rekomendasi Pendayagunaan TK-WNA 44.295.846.000 37

DUKUNGAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI DI PROVINSI (1)(2) NO KEGIATAN KOMPONEN ALOKASI DANA 3. Pelatihan SDM Kesehatan 1. Pelatihan manajemen Puskesmas 2. Pelatihan Surveilans 3. Pelatihan PPKJH 4. Pelatihan untuk mendukung Program KS 5. Pelatihan manajemen Posyandu 6. Pelatihan Promkes 7. Pelatihan BHD 8. Pelatihan Sanitasi Makanan dan Minuman 9. Pelatihan manajemen bagi Pengelola Poskestren 4. Peningkatan Mutu SDM kesehatan ( 2075) 1. Pembinaan dan Pengawasan Mutu 2. Operasional MTKP 99.693.945.000 37.848.085.000 38

NO DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN DUKUNGAN 1 Pemenuhan APBD Kesehatan minimal 10 % dari Total APBD, tidak termasuk gaji (UU No 36/2009) 2 Pejabat struktural bidang kesehatan diisi oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensi (Permenkes No 971/2009 dan UU No 23 Tahun 2014) 3 Kewenangan provinsi /kab/kota dalam penempatan dan pemerataan tenaga kesehatan, pembinaan, pengawasan mutu 4 Mendorong daerah yang belum memberikan insentif tenaga kesehatan agar mengalokasikan anggaran 5 Menyusun rencana kebutuhan SDM Kesehatan secara berjenjang termasuk didalamnya melakukan updating data SDM Kesehatan 6 Pemenuhan Tenaga, Pemda di minta untuk menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja untuk pengusulan formasi ke Kemenpan-RB 39

SEHAT ADALAH HARTAKU, YANG HARUS KU JAGA DAN KU PELIHARA http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg 407