EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DALAM KOTA KABUPATEN WONOGIRI TESIS

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

KERANGKA ACUAN KERJA

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP)

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

TINJAUAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN UJONG PACU-COT TRIENG KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

. Pekerjaan sub base agregat klas B dengan ketebalan 5 cm dengan menggunakan alat motor grader, vibrator roller dan water tank, 3. Pekerjaan sub base

propinsi. Daerah tersebut merupakan jalur dengan arus lalu lintas yang padat

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

Naskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Sipil. Oleh : ADI RAHMAN HIDAYAT NIM : D

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan laju pembangunan di Indonesia yang terasa semakin

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 35/PRT/M/2006

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

OPTIMASI PENGGUNAAN ALAT BERAT DILIHAT DARI WAKTU DAN BIAYA

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN CAMPURAN BETON ASPAL DITINJAU DARI ASPEK PROPERTIES MARSHALL. Tugas Akhir

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

PENGUMUMAN NO : PAN.PU.BM.2/10.A/VIII/2012

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

No. U R A I A N KODE KOEF.

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

Nomor : 010/Jonambang/DID/BM_DPU/IX/2017

PENDAHULUAN. Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut ini.

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU ( BAGASSE ASH OF SUGAR CANE ) SEBAGAI BAHAN PENGISI ( FILLER ) DENGAN VARIASI TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPAL PANAS LASTON

ADENDUM S1 (REVISI) DOKUMEN PENGADAAN

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO )

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS (Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL. Tugas Akhir

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NAD LAPORAN

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

BAB III LANDASAN TEORI

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

BILL OF QUANTITY ( BQ )

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. optimal baik segi mutu maupun ekonomi. Dibutuhkan proses perencanaan yang

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

BAB I PENDAHULUAN. Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

PENGARUH KEPADATAN MUTLAK TERHADAP KEKUATAN CAMPURAN ASPAL PADA LAPISAN PERMUKAAN HRS-WC

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BAB I PENDAHULUAN ` 1

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

Transkripsi:

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS Diajukan Kepada Program Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Teknik (Transportasi) Oleh : SRI HONO N I M : S. 100050004 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membutuhkan manajemen di berbagai bidang, karena keterpaduan antara teknologi yang dipakai dan manajemen yang diterapkan akan membuahkan hasil atau produk yang optimum. Dengan semakin pesatnya pembangunan di Indonesia, baik yang dilaksanakan oleh dunia usaha maupun oleh pemerintah, jasa-jasa yang diperlukan dalam industri konstruksi, baik konsultan, kontraktor maupun pemasok semakin dibutuhkan. Pelayanan jasa yang dapat mengendalikan tuntutan utama mengenai tingkat keakuratan kualitas, efisiensi pembiayaan dan ketepatan waktu, masih dan sangat diperlukan. Waktu atau jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan. Estimasi biaya dalam pelaksanaan suatu proyek sangat penting karena perkiraan biaya berfungsi merencanakan dan mengendalikan berbagai sumber daya seperti material, tenaga kerja dan alat. Perencanaan yang teliti akan sangat menentukan kelancaran pelaksanan proyek. Jika sampai waktu pelaksanaan mengalami keterlambatan maka secara otomatis akan menyebabkan biaya membengkak melebihi anggaran yang direncanakan. Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro-Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri ini mempunyai nilai kontrak sebesar Rp. 1.080.770.000,00 (Satu Milyar Delapan Puluh Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Proyek pemeliharaan jalan ini dilaksanakan sepanjang 7,5 km dan dengan lebar jalan 5 meter. Waktu pelaksanaan proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro- Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri ini adalah selama 4 bulan seperti tercantum di dokumen kontrak. Awal proyek dimulai sejak tanggal 20 Juni 2006 dan berakhir 1

2 pada tanggal 20 Oktober 2006. Namun realisasinya, pada tanggal 22 Agustus proyek ini telah selesai dilaksanakan. Artinya proyek ini mengalami percepatan sekitar 28 hari atau sekitar 1 bulan. Karena itulah perlu dilakukan analisis untuk mencari waktu dan biaya yang optimal pada pelaksanaan proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro-Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri. Mayoritas pekerjaan pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro-Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri adalah pekerjaan struktur jalan yang meliputi lapisan penetrasi 5 cm senilai Rp. 135.942.905,00 atau 13,83 % dari nilai kontrak dan produksi & penghamparan laston 5 cm senilai Rp. 833.316.540,00 atau 84,81 % dari nilai kontrak. Struktur perkerasan lapen tebal 5 cm dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut Lapen tebal 5 cm Perkerasan Lama Gambar I.1 Struktur perkerasan Lapen Pekerjaan Lapis penetrasi makadam tebal 5 cm dilaksanakan pada STA 0+000 sampai dengan STA 4+100, tergantung dengan tingkat kerusakan yang ada, dengan tipikal melintang sebagai berikut. Lapen tebal 5 cm Perkerasan lama 0,75 1,25 2,5 2,5 1,25 0,75 Gambar I.2 Tipikal Potongan Melintang pada STA 0+000 sampai STA 4+100

3 Struktur perkerasan laston tebal 5 cm dapat dilihat pada Gambar I.3 berikut Laston tebal 5 cm Perkerasan Lama Gambar I.3 Struktur perkerasan Laston Pekerjaan Laston 5 cm dilaksanakan pada STA 4+100 sampai dengan STA 7+500, tergantung dengan tingkat kerusakan yang ada, dengan tipikal melintang sebagai berikut Laston tebal 5 cm Perkerasan lama 0,75 1,25 2,5 2,5 1,25 0,75 Gambar I.4 Tipikal Potongan Melintang pada STA 4+100 sampai STA 7+500 Bahan-bahan yang dibutuhkan pada pekerjaan lapisan penetrasi macadam 5 cm, adalah batu pecah 3-5 cm, batu pecah 2-3 cm, batu pecah 1-2 cm, batu pecah 0,5-1 cm dan aspal bitumen penetrasi 60/70. Untuk melaksanakan pemadatan di lapangan, alat yang diperlukan adalah mesin gilas 3 roda 8-10 ton dan aspalt sprayer. Bahan-bahan atau material yang dibutuhkan pada pekerjaan produksi dan penghamparan laston 5 cm, antara lain pasir beton, kerikil pecah tersaring, aspal, lapis resap ikat dan abu batu atau filler. Alat berat yang diperlukan pada proses memproduksi campuran laston adalah wheel loader 80 HP, Mesin pencampur aspal atau Asphal Mixing Plant dan dump truck 8 ton. Sedangkan alat berat yang digunakan pada proses penghamparan dan pemadatan di lapangan adalah tandem roller, aspal finisher, dan tire roller.

4 Penelitian ini perlu dilaksanakan untuk dapat mengevaluasi pelaksanaan proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro-Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri, dengan meninjau produktivitas alat-alat berat yang tersedia dan spesifikasi teknis yang ada, dengan tujuan mencari waktu dan biaya pelaksanaan yang optimal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, ada beberapa permasalahan yang dapat diambil menjadi rumusan masalah : 1. Bagaimana evaluasi waktu pelaksanaan proyek jika ditinjau dari produksi alat yang ada? 2. Bagaimana evaluasi biaya proyek yang dikeluarkan bila ditinjau dari segi kebutuhan material, tenaga dan alat? C. Batasan Masalah Penelitian ini perlu diberi batasan, agar permasalahan yang diangkat tidak meluas dan tepat sasaran. Adapun yang menjadi batasan masalah adalah: 1. Evaluasi dilakukan terhadap pekerjaan dengan bobot di atas 10%. 2. Harga bahan, alat dan upah mengacu pada harga yang dikeluarkan CV. Abdi karya periode april 2006. 3. Suplai material dianggap cukup lancar dan penempatan di lapangan diasumsikan sudah terkoordinir dengan baik. 4. Kondisi iklim diasumsikan normal, bila terjadi perubahan cuaca dianggap tak dapat mengganggu jalannya proyek. 5. Analisa harga satuan berdasarkan panduan analisa harga satuan dari Direktorat Jenderal Bina Marga. D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengevaluasi kelayakan waktu pelaksanaan Proyek. b. Untuk mengevaluasi kelayakan biaya pelaksanaan proyek.

5 2. Manfaat penelitian a. Memberikan masukan kepada kontraktor selaku rekanan, tentang manajemen pelaksanaan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. b. Memberi masukan pada pemerintah untuk menyempurnakan proyek serupa di masa mendatang. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai evaluasi waktu dan biaya pelaksanaan proyek sudah pernah dilakukan oleh Wahyudi (2004) dengan judul Tesis "Manajemen Proyek Sebagai Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Dalam Pelaksanaan Pembangunan Perkulakan Goro Assalam, Surakarta". Penelitian terhadap Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Pracimantoro- Gedangklutuk Kabupaten Wonogiri mengenai manajemen pelaksanaan pembangunannya ini merupakan yang pertama. F. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya 1. Persamaan a. Bertujuan untuk mengevaluasi waktu pelaksanaan Proyek. b. Bertujuan untuk mengevaluasi biaya pelaksanaan proyek. 2. Perbedaan a. Obyek pada penelitian ini adalah proyek pembangunan jalan, sedangkan obyek pada penelitian sebelumnya adalah proyek pembangunan gedung. b. Pada penelitian ini, digunakan teori produksi alat untuk mengevaluasi waktu, sedangkan pada penelitian sebelumnya teori produksi alat tidak dipakai. c. Pada penelitian ini, digunakan analisa harga satuan dengan menghitung kebutuhan bahan, tenaga dan alat, untuk mengevaluasi biaya, sedangkan pada penelitian sebelumnya teori analisa harga satuan tidak dipakai.