Genesa Komplek Mata Air Pablengan di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah BAB I BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumber daya airtanah terbentuk akibat adanya proses siklus hidrologi dimana air hujan mengalami infiltrasi ke dalam tanah dan tertransportasi di bawah permukaan. Airtanah tersebut kemudian keluar menuju permukaan, salah satunya menjadi mata air. Desa Pablengan memiliki sekelompok mata air berjumlah tujuh anggota mata air, yaitu MA1-1 (Mata Air Bleng), MA1-2 (Mata Air Hangat), MA1-3 (Mata Air Kasekten), MA1-4 (Mata Air Hidup), MA1-5 (Mata Air Mati), MA1-6 (Mata Air Soda), dan MA1-7 (Mata Air Urus-urus), dimana letaknya berdekatan satu sama lain, yaitu berjarak 1 30 meter. Namun, sifat fisis dan kimia antar ketujuh mata air tersebut berbeda. Sebagai contoh dalam sifat daya hantar listrik, nilai tertinggi mencapai 64045 μs/cm, yaitu pada MA1-1 atau Mata Air Bleng, sedangkan mata air lainnya menunjukkan nilai daya hantar listrik yang lebih rendah, bahkan paling rendah mencapai 4268 μs/cm, yaitu pada MA1-5 atau Mata Air Mati. Secara umum, Komplek Mata Air Pablengan juga sangat berbeda dengan keadaan airtanah dangkal di sekitar komplek mata air. Berdasarkan hal tersebut, sangat penting untuk mengetahui hubungan antara masing-masing mata air. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berperan maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, baik keadaan airtanah daerah tersebut maupun geologinya 1
2 sehingga nantina dapat diketahui faktor dan pembentukan Kelompok Mata Air Pablengan yang berada di daerah penelitian. I.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul permasalahan yang ingin diselesaikan oleh penyusun, yaitu mengetahui proses pembentukan mata air dan faktor-faktor penyebab perbedaan karakteristik mata air di Desa Pablengan dari kondisi geologi di daerah penelitian, khususnya faktor geokimia airtanah, hidrogeologi dan geologinya sehingga penelitian ini diberi judul Genesa Komplek Mata Air Pablengan di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. I.3. Tujuan Penelitian Penelitian tentang kondisi geologi dan konstribusinya terhadap kelangsungan mata air di daerah penelitian bertujuan untuk: 1. Mengetahui faktor yang menyebabkan adanya perbedaan sifat fisis airtanah (seperti daya hantar listrik dan total padatan terlarut) dan sifat kimia airtanah (Na +, K +, Ca 2+, Mg 2+, SO 2-4, Cl - dan HCO - 3 ) pada setiap anggota Komplek Mata Air Pablengan 2. Mengetahui proses pembentukan Komplek Mata Air Pablengan 3. Mengetahui jenis mata air dari Komplek Mata Air Pablengan
3 I.4. Manfaat Penelitian Penelitian tentang kondisi geologi daerah sekitar Gunung Lawu dan konstribusinya terhadap kelangsungan mata air, diharapkan akan memberikan manfaat: 1. Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan untuk kepentingan akademis. 2. Memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat lokal dan pemerintah daerah setempat mengenai pembentukan Komplek Mata Air untuk kepentingan wisata. I.5. Ruang Lingkup I.5.1. Ruang Lingkup Wilayah Daerah penelitian berada pada lereng bagian barat Gunungapi Lawu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah (Gambar I.1). Daerah penelitian termasuk ke dalam Peta Geologi Regional lembar Ponorogo skala 1:100.000 (Sampurno dan Samodra, 1997). Daerah penelitian dapat ditempuh selama 3 jam dari Kota Yogyakarta dengan menggunakan kendaraan bermotor. Ruang lingkup penelitian berupa area seluas 4,5 km x 2,5 km dengan skala 1:25.000 dan pembesaran dari lokasi Kelompok Mata Air Pablengan seluas 800 m x 700 m dengan skala 1:500. Fokus penelitian diutamakan pada Komplek Mata Air Pablengan.
4 Gambar I.1. Daerah penelitian (tanpa skala) I.5.2. Ruang Lingkup Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2014 Mei 2015, diawali dengan studi pustaka untuk persiapan pra lapangan dan dilanjutkan dengan pengambilan data lapangan. Pengambilan data dilakukan mulai November 2014 Maret 2015. Hasil analisa dan interpretasi, kemudian dibuat laporan yang selesai pada bulan Mei 2015 seperti yang dijelaskan pada Tabel I.1.
5 Tabel I.1. Jadwal penelitian Tahapan Penelitian Studi Pustaka dan Peninjauan Awal Pengambilan Data Lapangan Analisis dan Evaluasi Data Pembuatan Laporan 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 November Desember Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I.6. Peneliti Terdahulu Berikut peneliti terdahulu yang pernah melakukan penelitian pada daerah lereng Gunung Lawu diantaranya: 1. Satrio dan Koesuma (2012) Ketebalan Formasi Batuan Gunungapi Lawu (Qvl) di Pablengan mencapai 900 meter. 2. Hermawan, Anna dan Kusnadi (2010) Tipe airtanah pada Mata Air di Desa Pablengan adalah tipe airtanah klorida dan basement-nya adalah batuan sedimen Tersier.