BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat). Penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). Jenis survei yang digunakan dalam penelitian ini dalah jenis survei analitik. Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek. Pendekatan (jenis) yang digunakan yaitu rancangan survei cross sectional, di mana dinamika antara faktor-faktor risiko dengan efek dipelajari dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010, pp.37-38). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah desa Medalem, kecamatan Kradenan, kabupaten Blora pada tanggal 6 Juli sampai 23 Agustus 2011. 44
45 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010, p.115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi oral di desa Medalem, kecamatan Kradenan, kabupaten Blora, yaitu sebanyak 59 orang. 2. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti atau yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010, p.115). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi oral yang berusia 35 tahun ke atas. Agar karakteristik sampling tidak menyimpang dari populasi, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan 2 kriteria, yaitu (Notoatmojo, 2010, p.130): a. Kriteria inklusi Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral yang usianya 35 tahun ke atas yang bertempat tinggal di desa Medalem. b. Kriteria eksklusi 1) Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral progestin. 2) Wanita yang menggunakan kontrasepsi POK pada usia 35 tahun ke atas yang tidak bersedia menjadi responden. 3) Wanita yang menggunakan kontrasepsi POK pada usia 35 tahun ke atas yang sedang sakit.
46 4) Wanita yang menggunakan kontrasepsi POK pada usia 35 tahun ke atas yang berganti menggunakan kontrasepsi lain sebelum penelitian selesai. Berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi nomor 3, diperoleh jumlah responden sebanyak 49 akseptor POK usia 35 tahun ke atas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Sampling Jenuh (sensus), di mana jumlah semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007, p.68). D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh anggota kelompok lain (Notoatmodjo, 2010, p.103). a. Variabel bebas (independent) Yaitu variabel yang mempengaruhi (Notoatmodjo, 2010, p.104). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan pendidikan. b. Variabel terikat (dependent) Yaitu variabel yang dipengaruhi (Notoatmodjo, 2010, p.104). Pemilihan kontrasepsi pil oral kombinasi merupakan variabel terikat dalam penelitian ini.
47 2. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1 Tingkat Tingkat pendidikan pendidikan formal responden 2 Pengetahuan Kemampuan menjawab dengan benar setiap item pertanyaan dari kuesioner mengenai pil oral kombinasi. 3 Pemilihan pil oral kombinasi Pemilihan kontrasepsi pil oral kombinasi oleh responden Tabel 3.1 Definisi Operasional Alat Ukur Kuesioner Kuesioner Kuesioner Hasil Ukur a. Tidak sekolah b.dasar: tamat SD atau SMP c. Menengah: tamat SMA d.tinggi: tamat perguruan tinggi a. Kurang: presentase <56% b. Cukup: presentase 56-75%. c. Baik: presentase >75% a. Monofasik b. Bifasik c. Trifasik d.pil ED e. Tricycling Skala Ordinal Ordinal Nominal E. Prosedur Penelitian Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin untuk mengambil data di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) kabupaten Blora, Puskesmas Mendenrejo, dan di Desa Medalem, kecamatan Kradenan, kabupaten Blora kepada bagian Administrasi dan ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Unimus.
48 2. Peneliti memberikan surat pengantar pengambilan data ke beberapa tempat di atas untuk mengambil data. F. Metode Pengumpulan Data 1. Cara pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer 1) Tingkat pendidikan akseptor kontrasepsi pil oral kombinasi Data primer pendidikan akseptor POK yang diperoleh dengan memberi lembar kuesioner kepada responden yang di dalamnya berisi tentang identitas responden. 2) Tingkat pengetahuan akseptor tentang pil oral kombinasi Data primer pengetahuan akseptor tentang POK diperoleh dari jawaban responden tentang pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mengenai POK. 3) Pemilihan pil oral kombinasi Data primer tentang pemilihan pil oral kombinasi diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap seluruh wanita usia subur (WUS) di atas 35 tahun, di mana yang menggunakan jenis kontrasepsi pil oral kombinasi diambil sebagai responden penelitian.
49 b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari responden tapi data dari Polindes desa Medalem yang meliputi meliputi jumlah akseptor KB pil, usia akseptor KB pil, serta jenis pil yang digunakan. 3. Instrumen penelitian Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner di sini berfungsi sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun matang, di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tandatanda tertentu (Notoatmodjo, 2010, p.152). Peneliti mengumpulkan data dari responden untuk menjawab pertanyaan tentang pendidikan dan pengetahuan mengenai pil oral kombinasi secara tertulis. Responden menjawab sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dalam kuesioner ini terdapat 20 pertanyaan tertutup. Kisi-kisi soal dalam kuesioner ini adalah sebagai berikut: a. Pengertian pil oral oral kombinasi nomor 1 dan 21 b. Jenis pil oral kombinasi nomor 2 c. Manfaat pil oral kombinasi nomor 4 dan 5 d. Waktu mulai minum pil oral kombinasi nomor 7, 8 dan 25 e. Indikasi nomor 9, 10 dan 27 f. Kontra indikasi pil oral kombinasi nomor 11, 12, 13 dan 28
50 g. Efek samping dan komplikasi penggunaan pil oral kombinasi nomor 15, 17, 18, 19 dan 20 Jumlah pernyataan favourable sebanyak 12 butir, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 13, 15, 16, 18 dan 20, serta pernyataan unfavourable sebanyak 8 butir, yaitu nomor 7, 8, 9, 10, 12, 14, 17 dan 19. G. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010 p.164). Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas korelasi Pearson Product Moment. Uji validitas akan dilakukan terhadap 20 akseptor kontrasepsi pil orang kombinasi di Desa Sumber, kecamatan Kradenan kabupaten Blora, karena desa tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan desa Medalem. r = Keterangan : r X Y N : korelasi product moment : sebagai data-data dari variabel bebas (independent) : Sebagai data-data dari variabel terikat (dependent) : jumlah sampel
51 XY : data variabel X dikalikan Y Bila r hitung lebih dari sama dengan r tabel, artinya pertanyaan tersebut valid, sedangkan bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya pertanyaan tersebut tidak valid (Riyanto, 2011, p.146). Uji validitas dilakukan di desa Sumber kecamatan Kradenan kabupaten Blora terhadap 20 akseptor POK usia 35 tahun ke atas, karena desa tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan desa Medalem, dari segi tingkat pendidikan, pekerjaan, serta budaya. Untuk mengetahui besarnya r tabel, digunakan rumus df (degree of freedom) = N-2 = 49-2 = 47. Pada tabel angka kritik nilai r dengan tingkat kepercayaan 5% (0,05) diketahui df = 47, maka r tabel adalah 0,288 (Hastono, 2001, p.48). Hasil uji validitas variabel pengetahuan dengan 28 pertanyaan diperoleh r hitung sebesar (-0,198)-0,757. Jumlah pertanyaan yang tidak valid sebanyak 7 butir, kemudian dibuang sehingga terdapat 21 pertanyaan valid. Pertanyaan yang dibutuhkan sebanyak 20 butir, sehingga 1 pertanyaan valid dibuang. Hasil uji validitas 20 pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,290-0,789>0,288, 20 pertanyaan tersebut telah memenuhi kisi-kisi yang telah ditentukan. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010, p.168). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan cronbach s alpha. Caranya yaitu dengan membandingkan r hasil dengan nilai konstanta (0,6). r =
52 Keterangan: r k : koefisien reliabilitas yang dicari : banyaknya butir pertanyaan (soal) : varians butir-butir pertanyaan (soal) : varians skor total Bila cronbach s alpha lebih dari sama dengan konstanta (0,6), maka pertanyaan reliabel, tetapi bila cronbach s alpha kurang dari konstanta (0,6), maka pertanyaan tidak reliabel (Riyanto, 2011, pp.148-149). Hasil uji reliabilitas diperoleh cronbach s alpha sebesar 0,909>0,873, sehingga kuesioner pengetahuan dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Data yang diambil yaitu data yang terkumpul dilakukan pengolahan dengan tahap-tahap (Notoatmodjo, 2010, pp.176-178): a. Editing Proses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan berarti semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan.
53 b. Coding Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka untuk setiap jawaban dari kuesioner yang telah disebarkan diberi kode sesuai dengan jawaban yang diberikan responden. 1) Pendidikan a) Tidak sekolah bila tidak tamat SD, diberi kode 0 b) Dasar bila tamat SD atau SMP, diberi kode 1 c) Menengah bila tamat SMA, diberi kode 2 d) Tinggi bila tamat perguruan tinggi, diberi kode 3 2) Pengetahuan a) Kurang diberi kode 1, bila bisa menjawab pertanyaan dengan benar <56% atau sebanyak <11 pertanyaan. b) Cukup diberi kode 2, bila bisa menjawab pertanyaan dengan benar 56-75% atau sebanyak 11-15 pertanyaan c) Baik diberi kode 3, bila bisa menjawab pertanyaan dengan benar >75% atau sebanyak >15 pertanyaan d) Cukup dan baik diberi kode 4, penggabungan pengetahuan cukup dan baik c. Penilaian data (scoring) Yaitu pemberian nilai hasil pengisian kuesioner pengetahuan. Untuk pertanyaan favourable, jika jawabannya benar diberi nilai 1 dan jika jawabannya salah diberi nilai 0, sedangkan untuk pertanyaan
54 unfavourable, jika jawabannya benar diberi nilai 0 dan jika jawaban salah diberi nilai 1. d. Tabulating Untuk mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian,membuat tabel distribusi frekuensi. e. Entry Memasukkan data ke dalam program SPSS. 2. Analisis data Analisis terhadap data penelitian menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian adalah (Notoatmodjo, 2010, pp.182-184): a. Analisis univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. X 100% Keterangan (Notoatmodjo, 2005): X n N : nilai presentasen : nilai yang diperoleh dari tiap kelompok : jumlah responden
55 b. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010, p.183). Dalam penelitian ini diuji hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan pemilihan POK pada wanita usia 35 tahun ke atas. Karena data yang diuji adalah data berskala ordinal dengan nominal, maka uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Rumus dasar Chi Square seperti dibawah ini (Sugiyono, 2007 p.107): 1) Mencari chi square dengan rumus: Keterangan: X 2 = X 2 f e f o : nilai chi square : frekuensi yang diobservasi : frekuensi yang diharapkan 2) Mencari nilai X 2 tabel dengan rumus: Keterangan: dk = (k-1) (b-1) k b : banyaknya kolom : banyaknya baris
56 Penghitungan X 2 sesuai aturan yang berlaku: 1) Bila tabelnya lebih dari 2x2, menggunakan uji Chi Square tanpa korelasi (Uncrrected) 2) Bila tabrlnya 2x2, menggunakan Chi Square Yate s Correction 3) Bila tabelnya 2x2, ada sel yang E-nya<5, menggunakan Fisher Exact Taraf signifikan α (0,05) digunakan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan pemilihan pil oral kombinasi pada wanita usia di atas 35 tahun: 1) Apabila p 0,05 = Ho ditolak, berarti ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan pemilihan pil oral kombinasi pada wanita usia di atas 35 tahun. 2) Apabila p > 0,05% = Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan pemilihan pil oral kombinasi pada wanita usia di atas 35 tahun. Koefisien kontigensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal. Koefisien kontigensi (CC) sangat erat hubungannya dengan chi square yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif (k) sampel independent. Rumus menghitung koefisien kontigensi adalah (Sugiyono, 2007, p.239): C =
57 Keterangan: C X 2 N : koefisien kontegensi : harga chi quadrat yang diperoleh : jumlah responden Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontigensi yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2007, p.231): 1) 0,00-0,19 = hubungan sangat lemah 2) 0,20-0,39 = hubungan lemah 3) 0,40-0,59 = hubungan cukup kuat 4) 0,60-0,79 = hubungan kuat 5) 0,80-1,00 = hubungan sangat kuat I. Jadwal Penelitian (Terlampir)