BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis korelasi antara dua variabel tersebut untuk mengetahui seberapa jauh kontribusi variabel independent terhadap adanya variabel dependent (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional, yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan pada variabel independent dan dependent pada saat yang bersamaan (Hidayat, 2007) dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15 Semarang. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 15 Semarang sebanyak 980 siswa. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional stratified random sampling karena populasi dalam penelitian ini mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara 32 proposional (Sugiyono, 2010). Menentukan layak tidaknya sampel yang mewakili keseluruhan populasi untuk diteliti, harus berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi 1) Seluruh siswa kelas X, XI, XII 2) Siswa yang terdaftar di SMAN 15 Semarang

3) Siswa yang bersedia menjadi responden yang dinyatakan secara tertulis b. Kriteria eksklusi 1) Siswa yang tidak hadir atau sakit pada saat penelitian 2) Siswa dengan hipertensi positif (TDS 125 mmhg dan TDD 82 mmhg) 3) Siswa yang telah pindah sekolah 3. Besar Sampel Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow (1990) dalam Murti (2006) untuk menaksir proporsi populasi sebagai berikut: n = N.Z 2 1- α/2.p.q d 2 (N - 1) + Z 2 1 α/2.p.q Keterangan: n : Jumlah sampel p : Perkiraan proporsi (0.2) q : 1 p d : Presisi absolut (10%) Z 1- α/2 : Statistic Z (Z= 1.96 untuk α= 0.05) N : Besar populasi adalah: Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel dalam penelitian ini

n = N.Z 2 1- α/2.p.q d 2 (N - 1) + Z 2 1 α/2.p.q n = 980 (1,96) 2. 0,2 (1-0,2) (0,1) 2 (980-1) + (1,96) 2. 0,2 (1-0,2) n = 980 x 3,8 x 0,16 9,8 + 0,6 n = 595,84 = 57,29 dibulatkan menjadi 57 10,4 Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah 57 siswa Tabel 3.1 Proporsi sampel Strata/ Tingkatan Jumlah Siswa Jumlah Sampel Kelas X 350 (350/980) x 57 = 21 Kelas XI 315 (315/980) x 57 = 18 Kelas XII 315 (315/980) x 57 = 18 Jumlah total 57 siswa

C. Defenisi Operasional Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian Pengetahuan tentang hipertensi Sikap terhadap pencegahan hipertensi Praktik Pencegahan Hipertensi Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Merupakan segala sesuatu yang diketahui responden tentang halhal yang berhubungan dengan hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab, faktor penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, pengobatan dan pencegahan hipertensi. Merupakan tanggapan responden terhadap hipertensi yang dapat membimbing responden dalam melakukan pencegahan hipertensi. Merupakan tindakan atau perbuatan responden untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan hipertensi yang meliputi diet rendah garam, melakukan aktivitas fisik dan olahraga, menghindari stress, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, obesitas. Kuesioner Skor pengetahuan. Nilai tertinggi 16 dan terendah 32. Pengetahuan dikategorikan menjadi 3 yaitu: 1. Baik bila skor total 76%-100% 2. Cukup bila skor total 56%-75% 3. Kurang bila skor total < 56% Kuesioner Skor sikap. Nilai tertinggi 16 dan terendah 32. Sikap dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1. Mendukung bila skor total 55%-100% 2. Tidak mendukung bila skor total < 55% Kuesioner Skor praktik. Nilai tertinggi 30 dan terendah 15. Praktik dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1.Baik bila skor total 55%-100% 2.Buruk bila skor total < 55% Interval Interval Interval

D. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 15 Semarang E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 F. Etika Penelitian Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar persetujuan responden (Informed concent) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian sebelum memberikan lembar persetujuan kepada responden. Apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan, apabila menolak maka tidak dilakukan pemaksaan. 2. Tanpa nama (anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka nama tidak dicantumkan dalam lembar persetujuan. Lembar kuesioner hanya diisikan suatu kode yang diketahui peneliti sendiri sebagai tanda bukti jika diperlukan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Informasi yang diberikan kepada peneliti dapat dijamin tidak diketahui oleh pihak lain. G. Alat Pengumpulan Data 1. Instrumen Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik dan matang di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari pertanyaan tertutup ( closed ended question) yaitu daftar pertanyaan yang telah tersedia jawabannya

(Notoatmodjo, 2005). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Lembar kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu: a. Kuesioner karakteristik remaja Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui data karakteristik remaja yang meliputi umur, jenis kelamin, kelas, dan data yang berhubungan dengan hipertensi pada remaja seperti tekanan darah, obesitas, merokok, alkoholik, stres, riwayat keluarga, olahraga/aktivitas fisik, dan diet rendah garam. b. Kuesioner pengetahuan tentang hipertensi Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja dalam menjaga perilaku pencegahan hipertensi yang terdiri dari 16 pertanyaan. Kuesioner ini terdiri dari pilihan ganda. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang menurutnya benar. Pertanyaan benar diberi skor 2 dan salah diberi skor 1. c. Kuesioner sikap terhadap pencegahan hipertensi Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui sikap remaja dalam menjaga perilaku pencegahan hipertensi yang terdiri dari 16 item pernyataan. Kuesioner sikap ini terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju. Pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan no. 1, 2, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, dan 16 sedangkan pernyataan unfavourable terdapat pada item pernyataan no. 3, 4, 5, 10, 12 dan 15. Penilaian item favourable skor 2 untuk setuju dan skor 1 untuk tidak setuju. Penilaian item unfavourable skor 2 untuk tidak setuju dan skor 1 untuk setuju. d. Kuesioner praktik pencegahan hipertensi Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tentang praktik remaja dalam upaya pencegahan hipertensi yang terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan no. 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13 dan 14, sedangkan pernyataan unfavourable terdapat pada item

pernyataan no. 4, 7, 11 dan 15. Penilaian favourable skor 2 untuk jawaban ya dan skor 1 untuk jawaban tidak. Penilaian unfavourable skor 1 untuk jawaban ya dan skor 2 untuk jawaban tidak. 2. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Suatu instrumen pengukur atau kuesioner dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas terhadap instrument dalam penelitian ini terdiri dari content validity (validitas isi) dan validitas eksternal. Content validity telah dilakukan melalui konsultasi dengan expert dibidang keperawatan medikal bedah (KMB) yaitu Ns. Nury Sukraeni, S.Kep., MNS. Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis setiap item pertanyaan untuk mengetahui apakah dapat digunakan dalam penelitian atau tidak. Kuesioner karakteristik untuk item pertanyaan no. 12, 13, 14, dan 15 tidak digunakan dalam penelitian sedangkan kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik tidak ada revisi dan dapat digunakan dalam penelitian. Setelah content validity, peneliti melakukan uji validitas eksternal terhadap instrument penelitian di SMAN 2 Semarang karena mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan SMAN 15 Semarang. Jumlah responden yang dibutuhkan dalam uji validitas eksternal ini berjumlah 20 responden. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid apabila didapatkan nilai r hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil uji validitas variabel pengetahuan dari 20 item pertanyaan, yang dinyatakan valid ada 16 item pertanyaan dengan r hitung sebesar 0.459-0.986 > r tabel (0.444). Hasil uji validitas variabel sikap dari 20 item pernyataan, yang dinyatakan valid ada 16 item pernyataan dengan r

hitung sebesar 0.478-0.955 > r tabel (0.444). Hasil uji validitas variabel praktik dari 20 item pernyataan, yang dinyatakan valid ada 15 item pernyataan dengan r hitung sebesar 0.516-0.899 > r tabel (0.444). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui instrumen atau kuesioner yang digunakan telah reliabel atau belum (Notoatmodjo, 2002). Tinggi rendahnya reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach s alpha, dimana nilai cronbach s alpha > nilai r tabel pada taraf signifikansi 0.05, maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal (Sugiyono, 2005). Uji reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan hipertensi pada remaja akan dilakukan di SMAN 2 Semarang karena dianggap mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan SMAN 15 Semarang. Jumlah responden yang dibutuhkan dalam uji reliabilitas ini berjumlah 20 responden. Hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan diperoleh nilai cronbach s alpha sebesar 0,947 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian. Hasil uji reliabilitas variabel sikap diperoleh nilai cronbach s alpha sebesar 0.959 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian. Hasil uji validitas variabel praktik diperoleh nilai cronbach s alpha sebesar 0.912 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner praktik. H. Prosedur Pengumpulan Data 1. Jenis data a. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner untuk mengetahui pengetahua, sikap dan praktik responden dalam pencegahan hipertensi.

b. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui staf administrasi SMAN 15 Semarang untuk mengetahui jumlah responden dari masingmasing strata/tingkatan dan Dinkes Kota Semarang untuk mengetahui angka kejadian hipertensi di Kota Semarang. 2. Prosedur pengumpulan data a. Prosedur administratif 1) Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kampus kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk melakukan penelitian di SMAN 15 Semarang. 2) Setelah adanya ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, peneliti kemudian menemui Kepala Sekolah SMAN 15 Semarang untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. b. Prosedur teknis 1) Mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. 2) Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden, menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian. 3) Meminta responden yang bersedia untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden. 4) Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah (TD) untuk mengetahui apakah responden hipertensi atau tidak dan indeks massa tubuh (IMT) untuk mengetahui apakah responden obesitas atau tidak. 5) Kemudian peneliti membagikan lembar kuesioner dan meminta responden untuk menjawab. Apabila ada responden yang mengalami kesulitan maka akan dibantu oleh peneliti. 6) Peneliti memeriksa kembali kelengkapan instrument penelitian. Jika masih ada yang belum lengkap maka responden diminta untuk melengkapinya kembali.

Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, peneliti menemui Kepala Sekolah SMAN 15 Semarang untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian Peneliti melakukan pendekatan dengan responden untuk menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian serta meminta responden yang bersedia untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden Mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah (TD) untuk mengetahui apakah responden hipertensi atau tidak dan indeks massa tubuh (IMT) untuk mengetahui apakah responden obesitas atau tidak Jika responden dinyatakan hipertensi positif maka tidak diikutsertakan dalam penelitian Jika responden dinyatakan hipertensi negatif maka didikutsertakan dalam penelitian Membagikan lembar kuesioner kepada responden serta meminta responden untuk menjawab dan kemudian diserahkan Analisa data Skema 3.1 Prosedur Pengumpulan Data

I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik pengolahan data Keseluruhan data yang terkumpul akan diproses melalui tahap sebagai berikut: a. Editing Peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian dan apakah isian lembaran kuesioner telah lengkap. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data agar bila terjadi kekurangan dapat segera dilengkapi. b. Coding Coding adalah pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Pengkodingan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Pengetahuan dikategorikan a) Baik bila skor total 76% - 100% diberi kode 1 b) Cukup bila skor total 56% - 75% diberi kode 2 c) Kurang bila skor total < 56% diberi kode 3 2) Sikap dikategorikan a) Mendukung bila skor total 55%-100% diberi kode 1 b) Tidak mendukung bila skor total < 55% diberi kode 2 3) Praktik dikategorikan a) Baik bila skor total 55%-100% diberi kode 1 b) Buruk bila skor total < 55% diberi kode 2 c. Entry Jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program komputer SPSS 16.0

d. Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden telah selesai dimasukkan, maka perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan dari masing-masing variabel, baik variabel terikat yaitu praktik pencegahan hipertensi maupun variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap. Data numerik penyajian data yang digunakan adalah tendency central yaitu mean dan sebaran data yang terdiri dari minimum, maksimum dan standar deviasi. Variabel yang dikategorikan yaitu pengetahuan, sikap dan praktik disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase. b. Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15 Semarang. Sebelum dilakukan analisa data, dilakukan uji kenormalan dengan kolmogorof smirnov dan diperoleh data berdistribusi tidak normal sehingga menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil uji rank spearman untuk mencari hubungan pengetahuan terhadap praktik pencegahan hipertensi diperoleh hasil p value 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja. Hasil uji rank spearman untuk mencari hubungan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi diperoleh hasil p value 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja.