BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa melalui metode inquiry

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB I. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas IX B di SMP Negeri 1 ciamis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. belajar dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dirancang dan disajikan. Dengan dilaksanakannya Kurikulum

Penerapan Teori Konstruktivisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

A. Standar Kompetensi 1. Memahami kebebasan berorganisasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yaitu penerapan model pembelajaran debat telah mampu meningkatkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kewarganegaraan (PKn). Dari observasi awal yang telah dilakukan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru PKn kelas VII D di SMP

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

METODE PENELITIAN. (siklikal) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Kedua lembaga sama-sama menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan b. Kedua lembaga mementingkan suksesnya pembelajaran dengan bukti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

I.PENDAHULUAN. rendahnya rata-rata prestasi belajar. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRASTIS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa melalui metode inquiry pada pembelajaran PKn maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada materi pokok partisipasi dalam usaha pembelaan negara umtuk memberikan motivasi belajar kepada siswa Perencanaan guru dalam mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry dalam pembelajaran Pkn meliputi penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Penyusunan RPP mengacu pada langkah pelaksanaan inquiry yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar mulai dari langkah perumusan masalah,perumusan hipotesis,pengumpulan data,pengujian hipotesis, perumusan kesimpulan,sampai pada penerapan alternative kesimpulan. Penyusunan RPP pada setiap siklusnya dipengaruhi oleh diskusi balikan yang dilakukan antara guru mitra dengan peneliti. Kemampuan guru dalam merancang persiapan belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yaitu dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dimana kegiatan belajar berpusat pada siswa dan menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. 2. Pelaksanaan penerapan rancangan pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry dalam proses pembelajaran PKN dikelas pada materi pokok partisipasi dalam usaha pembelaaan Negara.

Pelaksanaan metode inquiry dalam pembelajaran PKn dilakukan berdasarkan rencana awal dan rencana yang disusun secara bersama antara guru dengan peneliti setiap akan melakukan siklus berikutnya..beberapa hal penting yang harus diperhatikan diantaranya pengaturan waktu dan pengelolaan kelas. Kesesuaian antara rancangan pelaksanaan pembelajaran(rpp) berbasis metode inquiry dengan pelaksanaan pembelajaran secara langsung dikelas belum dapat diterapkan secara utuh karena keterbatasan waktu khususnya pada pelaksanaan pembelajaran siklus pertama dan kedua pada tahap terakhir tahap penerapan alternative kesimpulan siswa belum sempat merefleksikan secara langsung di forum kelas kesimpulan atas kasus yang dibahas dengan data yang akurat dari materi pelajaran PKn dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.namun walaupun begitu refleksi dan motivasi para siswa terhadap kasus yang dibahas dapat dilihat pada lembar laporan kerja mereka. Namun pada siklus ketiga semua tahap dalam rancangan pembelajaran berbasis inquiry dapat dilaksanakan secara utuh dimana siswa dan guru dapat melaksanakan semua langkah pembelajaran berbasis inquiry termasuk langkah terakhir yang pada siklus sebelumnya tidak pernah terlaksana karena keterbatasan waktu. Setiap tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis metode inquiry secara tidak langsung ikut membina tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh warga Negara.yakni pertama civic knowledge(pengetahuan kewarganegaraan ),kedua civic skill(keterampilan kewarganegaraan) yang meliputi civic intellectual skill dan civic participation skill,ketiga civic disposition(karakter kewarganegaraan).civic knowledge yang terbentuk pada tindakan siklus I siswa mendapatkan pengetahuan kewarganegaraan mengenai pentingnya usaha pembelaan Negara pada tindakan II yaitu siswa mengetahui bentuk-bentuk pembelaan negara bentuk-bentuk usaha pembelaan

Negara,pada tindakan III siswa mengetahui cara berperan serta dalam usaha pembelaan Negara.. civic skill yang terbentuk pada setiap tindakan yaitu siswa memiliki keterampilan intelektual untuk melakukan penyelidikan secara kreatif dan ilmiah melalui proses inquiry(perumusan masalah,pembuatan hipotesis,pengumpulan data,pengujian hipotesis,pengambilan kesimpulan,penerapan alternative kesimpulan) dalam pembelajaran PKn mengenai masalah pentingnya usaha pembelaan Negara pada kasus askar wataniah(siklus I),masalah bentuk-bentuk usha pembelaan Negara dalam kasus lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan indonesia (siklus II),masalah peran serta dalam usaha pembelaan Negara dalam kasus pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh Malaysia(siklus III) dan untuk keterampilan berpartisipasinya mereka tunjukan melalui motivasi belajar yang tinggi yakni dengan terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan baik dalam diskusi maupun dalam menjawab pertanyaan awal dari guru sebagai wujud peran serta awal mereka dalam usaha membela Negara. Civic Disposition dari tindakan I,II,dan III adalah membimbing siswa untuk menjadi warganegara yang memiliki kerendahan hati,toleransi,dan kejujuran etika serta memiliki rasa nasionalisme dan berkarakter setia terhadap bangsa dan Negara. 1. Implikasi penerapan metode inquiry dalam mata pelajaran pkn pada pokok materi partisipasi dalam usaha pembelaan Negara sebagai salah satu sarana untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa Dari tiga siklus yang dilaksanakan diketahui bahwa penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn secara umum dapat meningkatkan kemampuan siswa, dimana siswa dapat melakukan penyelidikan secara kreatif dan ilmiah(merumuskan masalah,merumuskan hipotesis,pengunpulan data,pengujian hipotesis,penarikan

kesimpulan,penerapan alternative kesimpulan) mengenai masalah kewarganegaraan. Begitu pula dengan motivasi belajar siswa dari siklus pertama ke siklus berikutnya memperlihatkan kecenderungan kemajuan motivasi belajar yang berarti yaitu (1)munculnya semangat dan rasa ingin tahu siswa yang terwujud dalam pertanyaan (Question)dan jawaban yang diajukan oleh siswa ketika melewati setiap tahapan inquiry,(2) munculnya keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran, keinginan mencapai cita-cita, yang terwjud dalam keterlibatan aktif dari siswa(student Engangement)ketika melakukan diskusi dengan menggunakan tahapan inquiry karena tidak ingin dianggap orang yang tidak aktif oleh temannya yang lain (3) adanya kemauan untuk memilih cara menyelesaikan tugas dengan cara berkomunikasi bekerja berpasangan atau dalam kelompok atau mendiskusikan berbagai gagasan dalam diskusi kelompok (Cooperative Interaction) (4) para siswa melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab yang diwujudkan dalam pembuatan laporan dan presentasi dalam diskusi kelas (Performance Evaluation) untuk mendapatkan reward(nilai yang baik) (5)kemauan siswa untuk berusaha bekerja kreatif hal itu terlihat dari kemauan mereka untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan berbagai sumber belajar (Variety of Resources.) 2. Kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa ketika menerapkan metode inquiry dalam pembelajaran PKn Penerapan metode inquiry yang telah dilaksanakan selama tiga siklus, dalam pelaksanannya tidak lepas dari kendala. Dimana kendalanya itu bersumber dari guru,siswa,sarana dan prasarana.kendala tersebut diantaranya pertama adanya kesulitan guru dalam menggunakan dan menyesuaikan alokasi waktu yang telah dirancang dalam RPP dengan pelaksaanaannya dilapangan dikarenakan keragaman daya pikir dan

kebiasaan siswa dalam belajar karena dalam metode ini siswa dituntut untuk secara aktif menemukan sendiri materi pelajaran tanpa harus menunggu diberikan guru, bagi siswa yang aktif tentunya sangat menarik karena dapat menambah semangat dan kreativitas mereka dalam berfikir tapi bagi yang memiliki kemampuan rendah mereka akan kebingungan dan apabila dibiarkan berlarut akan menghambat kegiatan pembelajaran untuk selesai tepat waktu karena kebanyakan kendala dari siswa yang pasif kesulitan dalam merumuskan masalah dan membuat kesimpulan.kedua kekurang tegasan guru dalam mengelola kelas khususnya dalam memberikan reward and punishment sehingga ketika dilaksanakannya diskusi kelas suasana kelas gaduh dalam hal negative dimana siswa tidak tertib dalam mengajukan pertanyaan ataupun mengajukan pernyataan atau dengan kata lain kurang mengindahkan tata tertib berdiskusi ketika berpartisipasi dalam diskusi. ketiga ketiga kurang optimalnya peran guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran hal itu terlihat dari kurangnya guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk melewati kesulitan dalam melewati setiap tahapan inquiry 3. Upaya guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi letika menerapkan metode inquiry dalam pembelajaran PKn Upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu guru lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik dan matang dengan mempertimbangkan keragaman daya pikir dan kebiasaan belajar siswa dan salah satu strateginya dengan mengelompokan mereka secara heterogen sehingga anak yang pasif rendah bisa tetap mengikuti pembelajaran tanpa menghambat penyelesaian kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan berdasarkan,lebih meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas, lebih kreatif memanfaatkan media yang ada, memberikan teguran dan penguatan dengan alasan yang jelas sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar memberikan perhatian siswa agar berani mengemukakan pendapatnya.

Guru senantiasa menjadi fasiliataor dan pembimbing siswa dalam mengatasi kendala yang dihadapi siswa ketika mengikuti tahapan inquiry dalam pembelajaran PKn misalnya pada tahap perumusan masalah hendaknya guru memperhatikan beberapa hal diantaranya:1) masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.2) masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti 3) konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Dalam membimbing siswa merumuskan hipotesis dan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara.bimbingan guru terhadap siswa dalam mengumpulkan data dapat dilakukan dengan terus menerus memberikan dorongan kepada siswa dengan menyuguhkan berbagai jenis pertanyaan kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berfikir..sedangkan dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan dan disampaikan secara jelas sehingga tidak terjadi kebingungan karena kesimpulan yang tidak jelas sumbernya dan berbelit,belit, B. SARAN 1. Bagi Guru a. Guru hendaknya meningkatkan pemahaman pada langkah-langkah inquiry khususnya pada langkah perumusan masalah dan perumusan kesimpulan, sehingga penerapannya dalam pembelajaran PKn dapat lebih optimal terutama untuk meningkatkan meningkatkan motivasi belajar siswa b. Guru hendaknya mempersiapkan perencanaan meliputi penyusunan silabus, RPP, dan media pembelajaran dengan berbasis masalah secara baik dan matang dengan mempertimbangkan alokasi waktu,keragaman daya pikir dan kebiasaan belajar siswa

agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. c. Guru hendaknya dapat lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai fasilitator, motivator bagi siswa dalam merumuskan masalah, perumusan hipotesis,pengumpulan data,pengujian hipotesis, perumusan kesimpulan,sampai pada penerapan alternative kesimpulan. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya melakukan persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inquiry yaitu dengan membaca kemudian mengidentifikasi masalah, baik dari buku paket maupun mencari informasi dari sumber lainnya seperti internet, surat kabar, televisi, tokoh masyarakat, dan sebagainya. 3. Bagi Sekolah Sekolah hendaknya lebih meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang menggunakan metode inquiry. Adapun dukungan tersebut dapat berupa penyediaan sarana dan prasaran serta media yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran seperti halnya ruangan multimedia ataupun ruangan computer sehingga metode inquiry dalam pembelajarn PKn dapat lebih berkembang lagi.