MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA"

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA Dina 1 H. Ali Jennah 2 Dwi Septiwiharti 3 ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi siswa mengemukakan pendapat dapat ditingkatkan melalui metode diskusi pada pembelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 1 Sirenja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran PKn melalui metode diskusi kelompok di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sirenja. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model yang digunakan mengacu pada model Kurt Lewin yaitu dilaksanakan secara bersiklus. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi siswa dan hasil observasi guru. Indikator keberhasilan tindakan dalam pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik yaitu 70 % atau sangat baik dengan persentase 80 %. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pada siklus I motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat dengan aspek-aspek penilaian menyangga pertanyaan mencapai 64%, mendengarkan arahan guru 45%, dalam mengajukan pertanyaan sekitar 44% dan aspek menjawab pertanyaan mencapai 39%, sedangkan jika dilihat dari keseluruhan aspek penilaian hanya mencapai 48% atau dengan kriteria kurang, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang. Siklus II motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat dengan aspek-aspek penilaian meningkat menjadi menyangga pertanyaanmencapai 65%, mendengarkan arahan guru 61%, dalam mengajukan pertanyaan sekitar 61% dan aspek menjawab pertanyaan mencapai 63%, sedangkan jika dilihat dari keseluruhan aspek penilaian mencapai 60% dengan kriteria baik dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang. Peningkatan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat didukung oleh penggunaan metode diskusi dengan baik ternyata dapat memotivasi dan menarik minat siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penilaian tersebut dapat dikatakan penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan motivasi siswa mengemukakan pendapat siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sirenja. Kata Kunci : Motivasi, Diskusi Kelompok, Pembelajaran PKn 1 A Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP. Universitas Tadulako 2 Pembimbing 1 3 Pembimbing 2

2 2 PENDAHULUAN Pendidikan Kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu, sebagai suatu kelompok, maupun sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang dimaksud di atas seperti yang tercantum di dalam penjelasan Undang-Undang tentang sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 yaitu, Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar Negara dengan Negara serta pendidikan bela Negara-negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara 4. Sebagai suatu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah, PKn memiliki misi, di antaranya adalah sebagai pendidikan dasar untuk mendidik warga negara agar mampu berpikir kritis dan kreatif, mengkritisi, mengembangkan pikiran. Untuk itu siswa perlu memiliki kemampuan belajar tepat, menyatakan dan mengeluarkan pendapat, mengenal dan melakukan telaah terhadap permasalahan yang timbul di lingkungannya agar tercapai perilaku yang diharapkan. Pelaksanaan pembelajaran PKn di sekolah kenyataannya banyak ditemukan berbagai kendala sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai dengan baik. Salah satu kendala itu antara lain tidak berani mengungkapkan pendapat. Salah satu sumber kritik yang dilontarkan masyarakat adalah PKn telah digunakan sebagai alat indoktinasi dari suatu sistem kekuasaan untuk kepentingan pemerintahan yang ber kuasa. Siswa atau lulusan pendidikan dibentuk untuk tidak berani mengemukakan pendapat dan koreksi terhadap kesalahan penguasa. Nilai dan tindakan kreatif semakin terabaikan karena masyarakat termasuk peserta didik hanya dituntut untuk menjadi penurut dan peminta petunjuk. Situasi seperti ini guru harus dapat mengambil suatu tindakan guna memperbaiki pembelajaran di kelas. Guru seharusnya dapat mengubah strategi agar kemampuan siswa dalamsalah satu cara yang dapat ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas mengajar guru adalah guru hendaknya mempunyai kemampuan dalam mengembangkan metode mengajarnya agar dapat memotivasi siswa dalam belajar. Metode mengajar diartikan sebagai suatu cara atau teknik yang dipakai oleh guru dalam menyajikan bahan ajar kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Khususnya dalam hal ini adalah metode untuk menunjang proses belajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pemilihan metode mengajar ini juga perlu diperhatikan karena tidak semua materi dapat diajarkan dengan hanya satu metode mengajar. Guru hendaknya dapat memilih metode mengajar yang dianggap sesuai dengan materi yang hendak diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dapat berlangsung secara efektif, efisien dan tidak membosankan. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 37 halaman 18. Berdasarkan hal 4 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3 3 tersebut PKn tidak bisa dianggap remeh karena merupakan mata pelajaran yang diwajibkan, sehingga upaya-upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran PKn di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi harus terus ditingkatkan. Motivasi itu sendiri juga dapat diartikan sebagai sebuah dorongan yang diberikan seseorang ataupun yang muncul dari dalam diri sendiri dikarenakan suatu keinginan. Selanjutnya Rosmawati (2013:10) menjelaskan bahwa motivasi adalah proses memberikan dorongan terhadap seseorang baik itu berupa pemberian hadiah, ucapan terima kasih, ataupun pemberian nilai kepada seseorang sebagai harga dari apa yang telah dilakukan. Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dengan tujuan memberikan semangat kepada orang tersebut untuk berbuat yang lebih baik, dorongan tersebut dapat berupa himbauan kepada seseorang. Fungsi Motivasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Motivasi dapat mendorong Seseorang untuk dapat berbuat 2. Motivasi dapat menentukan arah perbuatan yang dilakukan 3. Motivasi dapat menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan ( patut atau tidak) perbuatan tersebut. Motivasi dalam kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan Minat belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Karenanya, bahan-bahan pelajaran yang disajikan serta cara penyajiannya dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat (Dimyati dan Mudjiono; 2002) 5. Dengan demikian, siswa yang menyukai pelajaran PKn akan senang belajar PKn dan terdorong untuk belajar lebih giat. Pengembangan motivasi dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan situasi atau kondisi siswa di dalam kelas, guru dalam memotivasi siswa terkadang menggunakan pemberian nilai terhadap tugas yang berhasil dikerjakan, memberikan penghargaan terhadap siswa meskipun berupa nilai atau kata-kata. Muhibbin Syah ( 2000:63 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation) 6. Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat penyampaian bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi. Adapun yang dimaksud dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn melalui metode diskusi adalah: Usaha, yang dilakukan guna untuk menaikkan atau mempertinggi kecenderungan/keterkaitan siswa dalam belajar pada waktu terjadinya proses interaksi antara siswa dengan guru dan antar sesama siswa, saat kegiatan belajar mengajar 5 Mudjono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta. 6 Muhibin Syah. (2000). Metodologi Penelitian. Prestasi Pustaka, Jakarta.

4 4 melalui cara pembelajaran. Kemudian, kepada siswa ditugaskan untuk mencari jawaban serta kesimpulannya secara kritis dan logis, sehingga kesimpulan yang didapat akan diyakini kebenarannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang fakta-fakta yang ada di lapangan, yakni Meningkatkan motivasi siswa mengemukakan pendapat pada pembelajaran PKn melalui metode diskusi kelompok di kelas VIII SMP Negeri 1 Sirenja. Peneliti menggunakan metode deskriptif dikarenakan data-data yang dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan angka-angka. Sehingga laporan penelitian akan berisi data-data untuk memberi gambaran pada penyajian laporan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan lebih dari satu siklus, penelitian tindakan kelas ini adalah di dasarkan pada pendapat Wiriaatmaja, 2007:25 yang menggambarkan bahwa penelitian tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu: perencanaan ( planning), pelaksanaan tindakan ( action), observasi (observation), dan refleksi (reflektion) 7. Model ini digunakan karena peneliti menganggap model ini mudah di gunakan, cukup sederhana dan mudah dilaksanakan serta sesuai dengan karakter peneliti yaitu sebagai peneliti pemula. Penggunaan model ini dikarenakan model tersebut cukup sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan tipe yang digunakan bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif digunakan karena adanya data yang didukung oleh data lapangan sehingga dianggap cukup memadai dalam menguraikan dan menganalisis hasil penelitian. Data utama dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru serta tes hasil belajar. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif a. Data Kualitatif adalah data yang diperoleh dari lembar obeservasi aktivitas siswa dan guru. b. Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh dari lembar aktvitas siswa pada setiap akhir tindakan berupa essay test. Sedangkan Indikator Keberhasilan KinerjaIndikator pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa dan guru. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik yaitu 75 % atau sangat baik dengan persentase 85 %. HASIL Berdasarkan hasil yang telah diuraikan sebelumnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan pada tindakan aktifitas yang dilakukan guru dalam melakukan 7 Wiriaatmaja (2007).Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

5 5 kegiatan pembelajaran belum maksimal, penerapan metode diskusi yang belum maksimal sehingga dalam kegiatan pembelajaran di kelas banyak siswa yang belum aktiv dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I terdapat kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I. Untuk melihat kelebihan serta penyebabnya dapat dilihat pada tabel 1.1 sedangkan untuk melihat kekurangan yang terjadi pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.1 Kelebihan Pembelajaran Siklus I serta penyebabnya No Kelebihan Penyebabnya 1 Guru lebih mudah dalam mengajar - Antusias siswa dalam menerima pelajaran dengan menggunakan metode diskusi menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar. 2 Pembelajaran lebih santai dan menyenangkan - Terciptanya suasana yang kondusif saat pembelajaran berlangsung Tabel 1.2 Kekurangan pembelajaran siklus I dan rencana perbaikan No Kelekurangan Rencana Perbaikan 1 Penguasaan kelas oleh guru masih kurang Dapat menguasai kelas dalam proses pembelajaran berlangsung 2 Masih terdapat beberapa siswa yang Memotivasi siswa untuk lebih kurang termotivasi dalam menerima semangat lagi dalam belajar pelajaran 3 Masih terdapat beberapa orang siswa yang kurang aktiv dalam kegiatan diskusi 4 Hasil analisis tes akhir menunjukkan bahwa persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 32% hasil ini belum mencapai ketuntasan klasikal yaitu 75 % Memotivasi siswa untuk berperan aktiv dalam kegiatan pembelajaran Memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum tuntas belajar Sedangkan hasil pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut : 1) Pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun. 2) Adanya kesungguhan siswa untuk mengikuti pembelajaran dikelas terutama pelajaran PKn.

6 6 3) Siswa lebih memahami materi yang diberikan dengan berdiskusi bersama sehingga dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan lebih baik. 4) Meningkatnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan motivasi yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis tes akhir tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 88%, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus II dianggap tuntas karena telah melebihi kriteria penilaian yang ditentukan yaitu 75%. Berdasarkan perbaikan dari siklus II pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti dan pengamat dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung diketahui bahwa peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan dalam memotivasi siswa dalam belajar. PEMBAHASAN Pembahasan dalam penelitian ini mencakup keseluruhan siklus maupun semua aspek yang menjadi fokus dari penelitian yang disesuaikan dengan data dan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Peningkatan kemampuan Siswa menyimak amanat yang disampaikan dalam cerita anak melalui metode Diskusi dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah di tetapkan dalam penelitian. Metode yang peneliti gunakan dalam pembelajaran adalah metode Diskusi, dimana dalam penerapannya peneliti memberikan tugas berupa teks cerita anak yang akan didiskusikan bersama siswa lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2000:56) mengemukakan bahwa : metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation). Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat penyampaian bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi 8. Motivasi itu sendiri juga dapat diartikan sebagai sebuah dorongan yang diberikan seseorang ataupun yang muncul dari dalam diri sendiri dikarenakan suatu keinginan. Motivasi juga merupakan proses pemberian dorongan atau semangat kepada seseorang baik berupa pemberian hadiah, ucapan terima kasih, ataupun pemberian nilai kepada seseorang sebagai harga dari apa yang telah dilakukan. Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dengan tujuan memberikan semangat kepada orang tersebut untuk berbuat yang lebih baik, dorongan tersebut dapat berupa himbauan kepada seseorang. Motivasi sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, para siswa akan termotivasi untuk belajar jika guru memberikannya secara terus menerus. Beberapa indikator untuk mengetahui adanya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran antara lain dapat terlihat pada : (1) Perhatian siswa 8 Muhibin Syah. (2000). Metodologi Penelitian. Prestasi Pustaka, Jakarta.

7 7 terhadap pelajaran, (2) Keaktifan siswa melaksanakan semua tugas yang diberikan gurunya, (3) Rasa senang saat mengikuti pelajaran, (4) Keterlibatan siswa secara langsung dalam setiap kegiatan saat pembelajaran di kelas, (5) Siswa banyak bertanya saat pelajaran berlangsung, (6) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan sampai selesai, (7) Siswa berani mengemukakan pendapat/gagasannya atau mempertanyakan gagasan orang lain, (8) Siswa tidak tegang/rileks selama mengikuti pelajaran, (9) Siswa mempergunakan alat peraga atau media pembelajaran secara optimal, dan (10) Siswa antusias mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir. Pengembangan Motivasi dalam Pembelajaran berkaitan erat dengan Minat belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Karenanya, bahan-bahan pelajaran yang disajikan serta cara penyajiannya dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Pengembangan motivasi dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan situasi atau kondisi siswa di dalam kelas, guru dalam memotivasi siswa terkadang menggunakan pemberian nilai terhadap tugas yang berhasil dikerjakan, memberikan penghargaan terhadap siswa meskipun berupa nilai atau kata-kata. Penggunaan metode Diskusi merupakan salah satu alternatif yang baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk memotivasi siswa ataupun menarik perhatian dari siswa dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi awal yang peneliti lakukan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung terutama yang berkaitan dengan pembelajaran PKn.Kurangnya perhatian siswa serta rendahnya hasil evaluasi yang di capai tersebut bukan hanya disebabkan kurangnya motivasi dari siswa tersebut untuk belajar tetapi juga penggunaan metode yang belum maksimal, metode diskusi sangat tepat digunakan untuk melatih siswa agar mampu untuk mengemukakan pendapat mereka hal ini dikarenakan metode diskusi lebih banyak membutuhkan keaktivan siswa dalam belajar.ketidak aktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat menjadi alasan ketidak berhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian indikator ketika pembelajaran akan berlangsung bukan hanya untuk mengarahkan tujuan dari pembelajaran itu sendiri tetapi juga dimaksudkan agar siswa mempunyai harapan keberhasilan dan mengetahui arah dan tujuan pembelajaran yang dicapai. Pemberian motivasi kepada siswa merupakan salah satu hal yang sangat penting karena akan menentukan apakah siswa mampu terlibat aktif maupun pasif dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya menentukan berhasil atau tidaknya siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada siklus II ada perbaikan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti untuk melengkapi kekurangan yang ada pada siklus I terutama dari segi refleksi, dari hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa peneliti yang bertindak sebagai guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan amanat cerita anak dengan cara menyimak cerita tersebut, dengan penggunaan metode diskusi terbukti dapat memotivasi siswa menjadi labih baik sehingga siswa dapat mengemukakan pendapat yang mereka miliki saat berdiskusi dengan teman dari kelompok lain.

8 Hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru di kelas pada siklus I terlihat kurang siapnya guru dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran, beberapa aspek yang di amati masih banyak yang belum dapat dilaksanakan terutama dalam penggunaan metode yang belum maksimal dan pemberian motivasi yang belum efisien tidak dapat menarik minat siswa untuk menyukai pelajaran yang kita ajarkan. Dalam kegiatan pembelajaran ini peneliti memanfaatkan dan menggunakan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik di dukung dengan Penggunaan metode diskusi yang sesuai dengan kebutuhan siswa atau dengan kata lain peneliti menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran di Kelas dengan lebih baik, dengan metode diskusi guru dapat memberikan bimbingan terhadap siswa secara berulang-ulang dengan memberikan beberapa soal sedangkan siswa dapat memanfaatkan waktu berdiskusi untuk menjelaskan pendapat yang ada di fikiran mereka tanpa ada rasa takut terhadap guru ataupun teman lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh diskusi dalam proses pembelajaran terbukti dapat memberikan memotivasi siswa untuk mau belajar. Kemauan untuk belajar mendorong siswa untuk berbuat yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan hasil evaluasi yang diberikan guru. Aktivitas yang dilakukan siswa selama pelajaran berlangsung memperlihatkan bahwa pada siklus I siswa belum siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas sehingga belum mampu untuk aktif terutama memberikan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti dan belum mampu dalam memecahkan masalah. Aktivitas siswa yang masih kurang ketika pelajaran berlangsung terlihat dalam hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya dimana dari aspek yang diamati hanya beberapa aspek penilaian yang memperoleh nilai baik sedangkan aspek yang lain masuk dalam kategori cukup, hal ini dapat menjadi salah satu bukti kurangnya minat dan motivasi yang dimiliki siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Tetapi pada siklus II ada peningkatan atau perubahan yang terjadi hal ini karena adanya perbaikan kekurangan yang terjadi pada siklus I dimana Aktivitas siswa yang peneliti amati meliputi bagaimana siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru yang dapat menunjang hasil akhir yang siswa dapatkan. Dalam siklus II ini siswa telah memperhatikan apa-apa yang dijelaskan oleh guru dengan sangat baik, Siswa dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, Siswa mampu untuk mengemukakan pendapat mereka tanpa memiliki keraguan akan kesalahan dari pendapat yang mereka sampaikan. Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut bukan hanya disebabkan oleh metode yang digunakan tetapi juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1) Adanya perencanaan yang matang Perencanaan yang matang mengindikasikan pembelajaran berlangsung secara sistematis sehingga pembelajaran akan terarah dan terorganisir sehingga guru dapat mengajar dengan lebih efektif. 2) Tersedianya perangkat pembelajaran yang memadai Perangkat pembelajaran yang memadai mengindikasikan guru mampu mengajar dengan lebih baik dan memungkinkan setiap siswa dapat belajar lebih aktif, kreatif dan terarah. 8

9 9 3) Terciptanya suasana yang kondusif Kondisi yang kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran mengindikasikan bahwa siswa belajar terasa nyaman dan tidak diliputi ketegangan yang dapat menekan proses perkembangan potensi yang dimiliki siswa, pembelajaran menjadi rileks dan menyenangkan sehingga dapat memusatkan perhatian secara penuh pada waktu belajar selain itu siswa mendapatkan peluang yang cukup besar untuk mengasah pengetahuan yang dimilikinya. KESIMPULAN Berdasarkan dari uraian pada pembahasan sebelumnya diperoleh kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, antara lain aktivitas yang dilakukan guru pada siklus I dalam melakukan kegiatan pembelajaran belum maksimal, penerapan metode diskusi yang belum maksimal sehingga dalam kegiatan pembelajaran di kelas banyak siswa yang belum mendapatkan bimbingan sehingga dalam diskusi belum berani untuk mengemukakan pendapat. Selanjutnya meningkat pada siklus II siswa dapat memahami materi yang diberikan dengan bantuan guru, dapat menjawab setiap pertanyaan dengan lebih baik, aktiv dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menyelesaikan tes yang diberikan dengan baik dan mampu untuk mengemukakan pendapat yang mereka miliki. Penelitian yang dilakukan didalam kelas terdiri dari dua siklus yaitu siklus pertama dimana pencapaian keberhasilan aktivitas siswa dalam meningkatkan motivasi siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi pada siklus I dengan aspek penilaian menyangga pertanyaan mencapai 64%, mendegarkan arahan guru 45%, dalam mengajukan pertanyaan sekitar 44% dan aspek menjawab pertanyaan mencapai 39%, sedangkan jika dilihat dari keseluruhan aspek penilaian hanya mencapai 48% (kategori kurang) dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 6 orang. Siklus II meningkat menjadi menyangga pertanyaan 65%, mendegarkan arahan guru 61%, dalam mengajukan pertanyaan sekitar 61% dan aspek menjawab pertanyaan mencapai 63%, sedangkan jika dilihat dari keseluruhan aspek penilaian mencapai 60% (kategori baik) dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang. Mengemukakan pendapat merupakan hak setiap orang. Dalam proses pembelajaran keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat sangat diharapkan. Hal tidak saja merupakan tujuan dari pembelajaran PKn, akan tetapi hal ini juga dapat dijadikan sarana bagi siswa untuk melatih diri tampil didepan teman sekelasnya dan sarana untuk belajar mengemukakan pendapat yang baik dan benar serta melatih diri untuk menghargai pendapat orang lain. SARAN 1. Bagi guru khususnya guru PKn disarankan menggunakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktivan siswa dalam belajar. 2. Perlunya perhatian guru dalam memanfaatkan berbagai teknik pembelajaran pada setiap mata pelajaran khususnya pelajaran PKn. 3. Guru hendaknya menggunakan metode yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

10 10 4. Dalam pengajaran PKn, seorang guru harus memahami materi yang diajarkan dan guru diharapkan mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang baik. DAFTAR PUSTAKA Mudjono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta. Muhibin Syah. (2000). Metodologi Penelitian. Prestasi Pustaka, Jakarta. Org/wiki/Motivasi Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wiriatmaja (2007).Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Remaja Rosdakarya

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Basic Education p-issn Vol. 1 Nomor 1, Maret 2018 e-issn Hal : 56-65

Indonesian Journal of Basic Education p-issn Vol. 1 Nomor 1, Maret 2018 e-issn Hal : 56-65 Indonesian Journal of Basic Education p-issn 2615-5796 Vol. 1 Nomor 1, Maret 2018 e-issn 2615-8523 Hal : 56-65 Peningkatan Pemahaman Tentang Lembaga Lembaga Negara Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire Ratna Kamoyo, Amran Rede dan Sri Mulyani Sabang Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Kasimbar Melalui Metode Tanya Jawab pada Mata Pelajaran PKn

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Kasimbar Melalui Metode Tanya Jawab pada Mata Pelajaran PKn Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Kasimbar Melalui Metode Tanya Jawab pada Mata Pelajaran PKn Dorkas Tambalo, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran berupa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan nyata sehari-hari

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI. METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Yendina Saragih Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: saragihyendina@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI Oleh: Nunu Faraningsih Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu Pendahuluan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM. Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM. Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo Hawia, Sahrudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU DENGAN TEKNIK JIGSAW DI SMAN I GADING. Luluk Hidayati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU DENGAN TEKNIK JIGSAW DI SMAN I GADING. Luluk Hidayati PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU DENGAN TEKNIK JIGSAW DI SMAN I GADING Luluk Hidayati SMAN 1 Gading Kabupaten Probolinggo Abstrak: Tujuan penelitian yang ingin dicapai : (a)

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK Ellys Susanti, Bambang Priyo Darminto, Dita Yuzianah. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas MuhammadiyahPurworejo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO 176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian keseluruhan dalam pembangunan. Perkembangan dan meningkatnya kemampuan siswa selalu muncul bersamaan dengan situasi dan kondisi lingkungan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi Abdul Rifai Ahadang, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan benegara yang telah dirumuskan oleh para bapak bangsa, dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

Lebih terperinci

ISSN Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang

ISSN Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas Sintang PENERAPAN RESITASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG Imam Hadi Mulyono Staf Pengajar FKIP Universitas Kapuas

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Dasar merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 ANDONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah ahmid Libuka, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Debby May Puspita Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Corresponding

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima. Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima Fahruddin Abstrak: Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas, dengan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak Mikran, Marungkil Pasaribu, I Wayan Darmadi Email: Mikran_fisika@yahoo.com

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole Wirda, Yunidar dan Ali Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Tutik Daryati 22. Kata kunci : Diskusi, TTS, Hasil Belajar, Ikatan Kimia. Guru SMA Negeri 4 Jember

Tutik Daryati 22. Kata kunci : Diskusi, TTS, Hasil Belajar, Ikatan Kimia. Guru SMA Negeri 4 Jember PENERAPAN METODE DISKUSI DAN PENUGASAN MODEL TTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X MIPA 3 SMA NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2015-2016 Tutik Daryati 22 Abstrak.

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab I ini akan mengkaji tentang latar belakang masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah. Penjelasan dari keenam

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu memberi dampak pada lembaga

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XII TKR A SMK YPT PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembelajaran merupakan penguasaan konsep keterampilan dan pengetahuan. Pembelajaran merupakan proses peralihan yang teratur dan sistematis dari pengetahuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar berperan secara aktif serta partisipatif.

BAB I PENDAHULUAN. agar berperan secara aktif serta partisipatif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai misi untuk membentuk warga negara yang cerdas, kreatif, dan partisipatif. (Cholisin, 2000: 23). Berdasarkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE DIKOMBINASIKAN DENGAN PAIR CHECKS PADA SISWA KELAS V SDN MALI-MALI KABUPATEN BANJAR Asniwati & Normalisa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat bagi manusia. Pendidikan sangat penting, sebab dengan proses pendidikan manusia dapat mengembangkan semua potensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya, dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP PGRI SUDIMORO, KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Endah Dwi Nur Qori ah dan Dwi Avita

Lebih terperinci

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KALIMAT EFEKTIF DALAM PARAGRAF ARGUMENTASI MELALUI KEGIATAN PEER CORRECTION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 AMBALAWI KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SUPRIADIN Dosen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan oleh penulis di kelas XII-A SMK 45 Lembang, baik wawancara dengan guru maupun siswa, diketahui bahwa

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 BUDONG-BUDONG Muhammad Ali P 1, Fatimah 2, Wiwik Rudjatiningsih 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR PARWONO Guru SD Negeri 006 Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir parrwono@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN : Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci