Dhika Mirosa, Mades Fifendy dan Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

dokumen-dokumen yang mirip
UJI EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS LEARNING CYCLE 5E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMP ARTIKEL

EFEKTIFITAS HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIFITAS HANDOUT YANG DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI JARINGAN HEWAN KELAS XI SMA NEGERI 2 SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 26 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 9 SIJUNJUNG ABSTRACT

ABSTRACT

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

Key Words: Learning Model Talking Stick, Handouts, Learning Outcomes

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Masithah Irnov 1, Maria Erna 2, Erviyenni 3 No Hp:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

ABSTRACT. Keywords: Discovery learning, Image Media, and Learning Outcomes

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

Keyword : Sociology, Method, Number Head Together

Witri Agusta, Siska Nerita, Lince Meriko

E- JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ASMA RIRIN JUWITA NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017


EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 10 PALEMBANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

Oleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS

Transkripsi:

EFEKTIFITAS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) YANG DIAWALI PETA KONSEP DISERTAI GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN PADA KEAS XI SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2014/2015 Dhika Mirosa, Mades Fifendy dan Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat DhikaMirosa@ymail.com ABSTRACT Biology learning in school requires learning resources are legion, one Student Worksheet. School teachers are still using the worksheets that are sold in the market, but the number of outstanding worksheets make teachers difficulty in selecting the appropriate worksheets to students' learning needs, so that the learning biology by using the worksheets that begins with images of concept maps has never been used. This study aims to determine the effectiveness of worksheets that begins with drawing concept maps on material structure and function of animal tissues to the activity, motivation and learning outcomes of students of class XI MAN Salido.Type of research is experimental, with a before-after experimental design applied to the object of research. As the research object is a class XI student IPA2 MAN Salido totaling 30 people. Data collection instrument used was a written test in the form of an objective matter. Data analysis techniques to test for normality, homogeneity test, and test hypotheses.ttable so the hypothesis H1 is accepted. 1.84 Ftable Ftable thus the data membunyai homogeneous variance. Test the hypothesis, while thitung 18.27 1.67 ttable means tcount The results obtained pretest normality test (0.0762), the normality test posttest (0.131), whereas Ltabel is 0.161 means that the data are normally distributed. Homogeneity test results. Fhitung 0.35 while the mean Fhitung. The average yield learning activities of students is 63.33% with high criteria, and the average yield of student motivation is 84.04% with very high criteria. It can be concluded that begins worksheets with pictures of concept maps are effective against activity, motivation and learning outcomes Biology class XI MAN Salido. Keywords: Effectivitas Test, Worksheet, Actifity PENDAHULUAN Proses pembelajaran Biologi menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep sebuah materi. Dalam proses pembelajaran perlu menciptakan suasana belajarng akan membantu siswa dalam memahami konsep dan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media, model dan berbagai macam pendekatan agar mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Tujuan pembelajaran adalah memotivasi siswa dengan cara menarik perhatian dan menstimulasikan perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pembelajaran dan keterampilan-keterampilan kinerja, membantu pembentukkan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apersepsi), serta menberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kerja individual. Menurut Kemp, dkk (1994) dalam Trianto (2010:88) keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber belajar atau media yang dipilih. Materi struktur dan fungsi jaringan hewan merupakan materi yang cukup sulit untuk dipahami oleh siswa, karena pada materi ini terdapat berbagai macam jaringan pada hewan serta organ dan sistem organ. Pada materi jaringan hewan ini siswa dituntut untuk mendeskripsikan berbagai struktur dan fungsi berbagai macam jaringan hewan.jika LKS yang digunakan oleh siswa kurang gambar, dangambar yang ditampilkan kurang jelas maka dapat membuat siswa bosan dan jenuh untuk membaca LKS karena tampilankurang menarik. Hal ini juga dapat membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsepkonsep materi jaringan hewan, supaya siswa tidak mengalami kesulitan dalam mendeskripsikan jaringan hewan vertebrata dan mengkaitkannya dengan fungsinya maka siswa memerlukan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang gambar dan materinya mudah dimengerti oleh siswa serta diawali dengan peta konsep disertai gambar. Hasil observasi penulis dengan guru Biologi di MAN Salido Ibu Huriati S.Pd, diketahui bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar biologi secara keseluruhan, kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pembelajaran biologi yang diterapkan sekolah adalah 80. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian biologi MAN Salido kelas XI pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan tahun ajaran 2014/2015 yaitu sebagai

berikut IPA 1 -IPA 3 sebagai berikut: IPA 1 67,10, IPA 2 65,6, IPA 3 66,97. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa MAN Salido masih dibawah KKM yang ditetapkan sekolah. Guru disekolah tersebut masih menggunakan LKS yang kurang gambar dan tidak berwarna, tetapi pembelajaran Biologi dengan gambar belum pernah digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis telah melakukan penelitian tentang Efektifitas LKS yang Diawali Peta Konsep Disertai Gambar Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Kelas XI Semester I Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas LKS yang diawali peta konsep disertai gambar pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan, yang mencakup aktivitas, motivasi dan hasil belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil bulan September tahun pembelajaran 2014/2015 di MAN Salido Kabupaten Pesisir Selatan. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penggunaan satu kelas sebagai kelas uji dengan menggunakan desain eksperimen (before-after) yaitu membandingkan efektifitas dan efisiensi keadaan sebelum dan sesudah menggunakan LKS yang digambarkan oleh Sugiyono (2012: 303), sebagai berikut. Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah primer. Data diambil berupa hasil pengamatan aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui instrumen penilaian pada observer. Data tentang aktivitas belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dianalisis dengan persentase yang dinyatakan oleh Dimyatidan Mudjiono (2002 :125). Persentase = Rumus yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment yangdinyatakan oleh Arikunto (2010:125). Kemudian hasil belajar juga dilihat berdasarkan perbandingan pretset-posttest (Sugiyono, 2012: 303). Data angket motivasi di peroleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masingmasing item sebagai mana terdapat pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang dinyatakan oleh Riduwan (2007: 89). HASIL DAN PEMBAHASAN O 1 O 2 A. Deskriptif Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian yang dideskripsikan salah data hasil belajar Biologiyang diperoleh siswa setelah tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) dilaksanakan pada kelas sampel. Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang aktivitas, motivasi, dan hasil belajar Biologi siswa setelah mempelajari struktur dan fungsi jaringan hewan menggunakan LKSyang diawali peta konsep disertai gambar. 1. Aktivitas Belajar Siswa Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan siswa di dalam kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Biologi dengan mengisi lembar pengamatan aktivitas belajar siswa yang telah disediakan. Untuk mengetahui pengamatan terhadap aktivitas siswa selama penelitian, maka lembar pengamatan aktivitas siswa dianalisi dengan menentukan persentase setiap aktivitas yang diamati. Deskripsi data aktivitas selama penelitian dapat dilihat pada Diagram Gambar 1. Berdasarkan Diagram Gambar 1 terlihat, bahwa persentase setiap aspek bervariasi, aspek A memiliki rata-rata 87,77%, aspek B memiliki rata-rata 70,11%, aspek C memiliki rata-rata 74,44%, aspek D memiliki rata-rata 61,11%, dan aspek E memiliki ratarata 22,22%. Rata-rata keseluruhan dari lima aspek tersebut adalah 63,33% dengan kriteria tinggi. 100 80 60 40 20 0 Gambar 1. Diagram Analisis Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa. Keterangan: Aspek A: Memperhatikan penjelasan guru, Aspek B : Mempelajari materi yang ada pada LKS, Aspek C : Berdiskusi kelompok, Aspek D:Mempersentasikan hasil diskusi didepan kelas, Aspek E : Menyimpulkan pelajaran. 2. Motivasi Belajar Siswa A B C D E Setelah proses pembelajaran berlangsung, pada pertemuan ke-iii dilaksanakan pengamatan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan di kelas melalui lembar angket motivasi siswa yang telah disediakan. Deskripsi data

motivasi belajar siswa selama penelitian dapat dilihat dibawah ini. 100 80 60 40 20 0 Gambar 2. Diagram Pengamatan Angket Motivasi Belajar. Berdasarkan Diagram Gambar 2 diatas, angket motivasi ini dilihat dari skor masing-masing item kemudian dicari rata-rata, minat memiliki rata-rata 87,16%, relevan memiliki rata-rata 80,25%, harapan memiliki rata-rata 84,75%, dan kepuasan memiliki rata-rata 84%. Rata-rata yang tinggi adalah indikator minat dan rata-rata yang rendah adalah indikator relevan. Dari empat indikator diatas yaitu minat, relevan, harapan, dan kepuasan, rata-rata keseluruhan yang didapat adalah 84,04% dengan kriteria sangat tinggi. 3. Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar diikuti 30 siswa pada kelas sampel, tes hasil belajar dilakukan dua kali yaitu pada saat sebelum dimulainya proses pembelajaran menggunakan LKSdisebut pretest dan sesudah dilakukannya proses pembelajaran menggunakan LKSpada pertemuan terakhir disebut posttest.. Tabel 1. Rata-rata Pretest dan Postest, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. No Parameter Perlakuan Pretest Postest Keterangan 1 Rata-rata 40 87.33 Posttest > Pretest 2 Uji Efektifitas t > t tabel 3 Uji normalitas 4 Uji Homogenit as 5 Uji Hipotesis 6 Rata-rata persentase ketuntasan belajar t = 22,75 t tabel (5%) 0,05 = 2,04 t tabel (1%) 0,01 = 2,76 L 0 =0,076 2 L tabel =0,161 L 0 =0,131 L tabel =0,161 maka, hasil belajar signifikan/efektif (produk yang diberikan berpengaruh terhadap hasil belajar) L 0 <L tabel maka data berdistribusi normal F hitung = 0,35 F tabel = 1,84 F hitung <F tabel maka varian data homogeny t hitung = 18,27t tabel = 1,67 90% Tuntas Nilai Rata-rata pretest 40 sedangkan nilai ratarata postest 87,33. Hasil uji normalitas antara pretest dan postest berbeda, nilai pretest 0,0762 dan posttest 0,131, sedangkan L tabel 0,161 dengan demikian data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas untuk F hitung adalah0,35 sedangkan F tabel adalah 1,84 dengan demikian data mempunyai varians homogen. Hasil uji hipotesis untuk pretest T tabel 1,67 dan T hitung 18,27, sedangkan untuk postest F tabel 1,84 dan F hitung 0,35 dengan demikian hipotesis diterima. B. PEMBAHASAN t hitung >t tabel maka hipotesis diterima 1. Aktivitas Belajar Siswa Hasil penelitian yang didapat menunjukkan adanya pengaruh LKS yang diawali peta konsep disertai gambar terhadap aktivitas. Aktivitas siswa setiap kali pertemuan selalu mengalami peningkatan, dari kelima aspek yang di teliti aspek yang paling tinggi persentasinya adalah aspek pertama yaitu memperhatikan penjelasan guru dengan rata-rata 87,77%. Siswa sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan guru, mereka sangat tertarik karena guru menjelaskan dengan menggunakan LKS yang diawali peta konsep diserati gambar.arsyad (2008: 16) juga menegaskan dengan menggunakan media visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalamnya. Aspek selanjutnya adalah aspek berdiskusi kelompok dengan rata-rata 74,44%, kemudian aspek mempelajari materi yang ada di LKS dengan rata-rata 71,44%, dan aspek mempersentasikan hasil diskusi kelompok dengan rata-rata 61,11%, sementara aspek yang terendah adalah aspek menyimpulkan pelajaran dengan rata-rata 22,22%. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa mengkreatifitaskanmateri pelajaran sehingga siswa sulit untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagaimana dikatakan oleh Hamalik, (2013: 101) aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung atau berpartisipasi aktif, yang sering disebut sebagai belajar dengan bekerja. Di dalam kegiatan belajar terkandung berbagai kegiatan, seperti visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional. Dari keseluruhan aspek aktivitas pada umumnya mengalami peningkatan yang baik dengan rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan adalah 63,33% dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya aktivitas yang baik dalam proses pembelajaran karena proses pembelajaran menggunakanlks yang diawali peta konsep diserati gambar sebagai bahan ajar siswa sehingga membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan aspek yang perlu diperhatikan karena aktivitas adalah salah satu faktor adanya keinginan siswa untuk belajar. Dilihat dari rata-rata kenaikan aktivitas siswa daripertemuan I-III, dari kelima aspek tersebut rata-rata memiliki kenaiakan yang signifikan setiap pertemuannya. Dapat dilihat pada aspek memperhatikan penjelasan guru rata-rata kenaikan dari pertemuan I-III adalah 5%. Pada aspek mempelajari materi yang ada pada LKS memiliki rata-rata kenaikannya yaitu 8,33%. Pada aspek berdiskusi kelompok rata-rata kenaikannya adalah 13,35%. Pada aspek mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas rata-rata kenaikannya adalah 20%, dan pada aspek menyimpulkan pelajaran rata-rata kenaikannya adalah 6,66%. Dari kelima aspek aktivitas belajar siswa, menunjukkan adanya kenaikkan rata-rata setiap pertemuannya dari masing-masing aspek pengamatan.ini menggambarkan bahwa LKS yang diberikan kepada siswa menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dari kelima aspek tersebut, rata-rata keseluruhan aktifitas belajar siswa adalah 63,33% dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya aktifitas yang baik dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran menggunakan LKS bergambar sebagai bahan ajar, sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan aktif dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktifitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Hamalik (2013: 90) aktivitas pserta didik dalam pembelajaran dapat dilihat berdasarkan keikut sertaan dan ketertibannya dalam memberikan respon. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan LKS yang diawali petakonsep disertai gambar dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini berkaitan dengan guru yang mutlak diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa yang bervariasi. 2. Motivasi Belajar Siswa Hasil penelitian motivasi belajar siswa melalui angket motivasi yang disebarkan ke siswa menunjukkan adanya pengaruh LKS yang diawali peta konsep disertai gambar terhadap motivasi belajar siswa. Dilihat berdasarkan skor masing-masing item dari empat indikator, rata-rata yang tinggi adalah indikator minat yaitu 87,16%. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antara isi LKS dengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih antusias dan tertarik. Menurut Djamarah dalam Aunurrahman, (2010: 115) mengatakan bahwa motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Bahan ajar tertentu merupakan kebutuhan bagi siswa, semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Dalam arti kata jika LKS merupakan kebutuhan siswa, maka siswa akan termotivasi untuk memepelajarinya karena bagi siswa belajar dengan menggunakan LKS lebih menyenangkan dan menarik. Sedangkan indikator relevan memiliki rata-rata sedikit rendah dari ke tiga indikator yaitu 80,25%. Karena dalam indikator relevan ini, kurangnya keinginan siswa untuk memahami dan mengetahui isi LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. Keberhasilan suatu pengajar sangat dipengaruhi oleh adanya penyediaan motivasi/dorongan. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk berinteraksi dengan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Menurut Sadiman (2012: 7) bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi. Hal ini juga dipertegas oleh Ali (2000: 89) yaitu media pembelajaran adalah segala jenis sarana dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan LKS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Angket yang telah diisi oleh siswa dapat dilihat bahwa, siswa merasa termotivasi belajar dengan gambar karena tampilan gambaryang menarik, siswa juga memperoleh pengetahuan yang luas dan terbantu memecahkan masalah dengan LKS ini. Penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa.siswa tidak merasa jenuh dengan media pembelajaran yang digunakan. Sebelumnya guru di sekolah tersebut hanya menggunakan LKS yang kurang gambar dan tidak berwarna sebagai media pembelajaran,sehingga kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Peningkatan aktivitas,motivasi belajar siswa terlihat dari tes akhir yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar.hal ini disebabkan karena ketika diberikan LKS siswa terlihat aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Karena LKS yang diberikan diawali peta konsep disertai gambarsehingga menarik minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai posttestyaitu 87,33 ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pretest yaitu 40, dapat dilihat pada Lampiran 16. Jadi penggunaan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar sangat efektif.sugiyono,(2012: 303) juga menegaskan bahwa jika O 2 lebih tinggi dari pada O 1 maka proses pembelajaran menggunakan LKS efektif. Dilihat berdasarkan kelompok respondennya, rata-rata persentase keempat indikator dari masingmasing item dapat dilihat sebagai berikut. 1. Minat/perhatian (interest) ` Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator minat/perhatian ini mendapat ratarata 59,44% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari pernyataan yang diberika, 33,33% untuk menjawab kadang-kadang (KD), 4,44% yang menjawab jarang (JR), dan 2,22% siswa yang menjawab tidak pernah (TP), dapat dilihat pada Lampiran 14. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa mempunyai minat dan perhatian yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga siswa antusias, senang, tertarik, dan sungguhsungguh dalam mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari materi dengan menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto (2010: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pelajarannya menarik minat siswa, maka lebih mudah bagi siswa untuk memahami dan mempelajarinya, karena minat menambah kegiatan belajar. 2.Relevan (relevance) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator relevan mendapat rata-rata 26,66% untuk siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan, 44,165% untuk menjawab kadang-kadang (KD), 6,66% untuk siswa yang menjawab jarang (JR), dan 6,66% juga untuk siswa yang menjawab tidak pernah (TP). Hal ini menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara isi LKSdengan materi yang dipelajari sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan praktis dan sesuai dengan kebutuhan siswa. 3. Harapan (expentancy) Motivasi dilihat dari kelompok responden indikator harapan mendapat rata-rata 49,165 % menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 42,497 % menjawab kadang-kadang (KD), 4,99 % menjawab jarang (JR), dan 2,497 % menjawab tidak pernah (TP), dapat dilihat pada Lampiran 14. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui harapan siswa terhadap LKS yang diberikan dan melihat keaktifan siswa dalam memberikan respon/pendapat saat proses pembelajaran berlangsung. Harapan yang diinginkan siswa yaitu agar materi pembelajaran biologi lainnya dapat menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. Dengan adanya bahan ajar/media yang bagus akan dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Tetapi, indikator harapan ini juga berkaitan dengan keinginan siswa dalam memberikan pendapat. Dalam hal ini kurangnya kemauan/keinginan siswa dalam merespon atau memberikan pendapat saat proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa nampaknya kurang memahami materi yang diberikan sehingga tidak ada kemauan/keinginan siswa untuk merespon atau memberikan pendapat saat proses pembelajaran. 4. Kepuasan(santisfaction) Motivasi siswa dilihat dari kelompok responden, indikator kepuasan mendapat rata-rata 48,33 % siswa menjawab selalu (SL) dari item pernyataan yang diberikan, 43,33 % siswa yang menjawab kadang-kadang (KD), 1,25 % siswa menjawab jarang (JR), dan 3,33 % siswa yang menjawab tidak pernah (TP), dapat dilihat pada Lampiran 14. Dalam indikator kepuasan ini, siswa merasa puas melakukan proses pembelajaran dengan gambar. LKS tersebut menjadiakn proses pembelajaran menjadi bermakna dan juga siswa merasa lebih mudah memahami materi struktur dan fungsi jaringan hewan karena dilengkapi dengan gambar dan peta konsep. Pemberian LKS yang diawali peta konsep disertai gambar bertujuan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Menurut Ali, (2008: 89) menyatakan bahwa media pembelajaran adalahsegala jenis sarana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Berdasarkan rata-rata keseluruhan dari empat indikator didapat rata-rata 84,04 % dengan kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan tingginya tingkatmotivasi siswa dalam proses pembelajaran

deengan menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pemberian LKS akan meningkatkan minat dan harapan siswa serta memberikan kepuasan tersendiri bagi siswa apalagi jika LKS bergambar dan dilengkapi peta konsep dan juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang relevan. Jika motivasi sudah meningkat, otomatis hasil belajar pun akan meningkat. Sebagaimana yang dikatakan Riduwan, (2010:201) motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal. Motivasi menentukan tingkat berhasilntidaknya kegiatan belajar siswa. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan belajar yang efektif. 3. Hasil Belajar Hasil belajar siswa meningkat setelah gambar dibandingkan sebelum menggunakan LKS tersebut. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 90%. Ketuntasan hasil belajar siswa juga dilihat berdasarkan uji efektifitasnya. Nilai t hasil perhitungan adalah 22,75 dengan taraf signifikan 5% (0,05) yaitu 2,04, dan 1% (0,01) yaitu 2,76 berarti perbedaan antara hasil pretest dengan posttest signifikan. Tes posttest yang diikuti 30 orang siswa, 27 orang diantaranya tuntas dan 3 orang siswa tidak tuntas. Hal ini dikarenakan pada saat pretest siswa belim menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar, ini yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Sedangkan setelah menggunakan LKS hasil belajar siswa menjadi meningkat. Hal ini menyebabkan karena adanya pengaruh dari LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. Penggunaan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar dapat mendorong siswa untuk belajar lebih kreatif, berfikir mandiri, aktif dalam pembelajaran. Penggunaan LKS juga bertujuan membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi biologi, sebab materi-materi yang akan diajarkan ada yang bersifat abstrak. Sadiman (2006: 93) juga menegaskan LKS berisi uraian materi, petunjuk pelaksanaaan kegiatan, serta pertanyaanpertanyaan yang tersusun secara sistematikyang mengarahkan siswa memahami konsep dalam kegiatan sekolah.selain itu dalam LKS dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.untuk mendapatkan hasil yang optimal dari LKS, diperlukan persiapan yang matang dalam perencanaan materi (isi) dan tampilan (desain).materi LKS harus diturunkan dari tujuan instruksional.sedangkan desain dikembangkan untuk memudahkan siswa berinteraksi dengan materi yang diberikan. Dilihat dari aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa ketiganya sangat erat hubungannya, apabila aktivitas dan motivasi belajar siswa meningkat, maka hasil belajar siswa juga meningkat. Jadi aktivitas juga mempengaruhi motivasi dan hasil belajar. Majid (2008: 244) menyatakan hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa, untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru, pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah dan orang tua siswa. PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS yang di diawali peta konsep disertai gambar efektif terhadap aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MAN Salido pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut. 1. Guru bidang studi Biologi khususnyadi MAN Salido perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran Biologi dengan pemakaian LKS diawali peta konsep disertai gambar untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa. 2. Siswa diharapkan lebih aktif dan termotivasi dalam belajar jika menggunakan LKS yang diawali peta konsep disertai gambar. 3. Peneliti lain yang berminat diharapkan melakukan penelitian lanjutan untuk sekolah dan materi yang berbeda. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ali, Muhammad. 2008. Guru Dalam Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Dunia. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakart: PT. Grafindo Persada. Dimyati. dan Mujdiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Asdi Mahasatya. Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. Lufri, 2010. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta: Press. Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sadiman, A. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman. 2009..Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.