PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI MIPA SMAN 2 SIJUNJUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Febri Tri Suci* ), Rahima** ), Siskha Handayani** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research is the students understanding of the mathematical concept that still low and students does not familiar in giving the opinion. The aims of this research is to determine whether the ability of the students understanding of the mathematical concept by applying the cooperative learning model with mind map is better than the ability of the students understanding of the mathematical concept by applying the conventional learning in class XI MIPA SMAN 2 Sijunjung. The type of this research is experiment research with random design on the subject. The population was the students of class XI MIPA SMAN 2 Sijunjung which consists of three classes. The sampling technique was done randomly, and the chosen class as the experiment class was class XI MIPA1 and as the control class was class XI MIPA2. The instrument of the research was the final test and the test form used was the essay with reliability test r 11 = 0,91 and r tabel = 0,361, because r 11 r tabel so that the test question stated reliably. Technique of data analysis that used was t test one side. The result of hypothesis test obtained t count = 1,86 and t tabel = 1,67 with α = 0,05, because t count tabel, so the research hypothesis is accepted. Thus can be conclude that the ability of the students understanding of the mathematical concept by applying the cooperative learning model with mind map is better than the ability of the students understanding of the mathematical concept by applying the conventional learning in class XI MIPA SMAN 2 Sijunjung 2016/2017 period. Keywords: Cooperative Learning Model, Mind Map, Understanding of Mathematical Concept PENDAHULUAN Menurut Depdiknas (2004) dalam Shadiq (2009: 13) aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah. Berdasarkan kutipan tersebut, salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa adalah pemahaman konsep. Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur
(algoritma) secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Observasi di kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung yang dilakukan pada tanggal 18-20 Juli 2016, proses pembelajaran matematika masih terpusat pada guru, dimana guru memberikan materi, siswa diberikan contoh soal. Selanjutnya siswa diminta mencatat dan mengerjakan latihan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami, tetapi sebagian besar siswa hanya diam dan tidak mau bertanya karena siswa belum terbiasa mengeluarkan pendapatnya. Siswa juga tampak kesulitan dalam mengerjakan latihan, hal ini disebabkan siswa lebih cenderung untuk menghafal rumus matematika daripada memahami konsep matematis yang telah dipelajari. Menyikapi permasalahan tersebut maka guru perlu menerapkan suatu strategi yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematis siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif disertai peta konsep. Menurut Slavin dalam Trianto (2009:56) dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam mengusai materi yang diberikan guru. Menurut Martin dalam Trianto (2009: 158) menyatakan bahwa Adapun yang dimaksud peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui apakah matematis siswa dengan menerapkan peta konsep lebih baik daripada matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung. Penelitian yang berhubungan dengan peta konsep telah banyak dilakukan, seperti Ery Fitriani (2011) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan peta konsep dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi suku banyak. Arends (Basuki, 2000:11) mengemukakan bahwa penyajian peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi. Ramdani (2004:42) menyatakan bahwa
pembelajaran dengan penyusunan peta konsep dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematika SMU. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI MIPA1 dan kelas kontrol adalah kelas XI MIPA2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif disertai peta konsep dan pembelajaran konvensional. Variabel terikat yaitu variabel yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung Tahun Pelajaran 2016/2017. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan yang dimulai dari menetapkan jadwal kegiatan, menentukan kelas sampel, membuat RPP, menyusun kisi-kisi soal tes uji coba, mempersiapkan soal uji coba, dan menyusun tes akhir. Tahap pelaksanaan, dimana pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai peta konsep dan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Tahap akhir, pada tahap akhir dari penelitian mengadakan tes akhir pada kedua kelas sampel, menganalisis hasil tes, dan menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai dengan reliabilitas tes. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239). Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hipotesis dalam penelitian ini adalah matematis siswa dengan menerapan peta konsep dalam pembelajaran matematika lebih baik daripada matamatis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung Tahun Pelajaran 2016/2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tanggal 26 September 2016 sampai dengan 19 Oktober 2016 diperoleh data hasil tes akhir dengan indikator pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Rata-rata( ), Skor Tertinggi ( ), Skor Terendah ( ) Tes Akhir Kelas Sampel Kelas S Eksperimen 67,39 20,00 98 38 Kontrol 57,19 21,75 98 21 Tabel 1 memperlihatkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh dan dengan, karena maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan peta konsep lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI MIPA SMAN 2 Sijunjung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMAN 2 Sijunjung, keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif disertai peta konsep berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Proses pembelajaran di kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif disertai peta konsep, yaitu pada awal pertemuan guru menyampaikan garis-garis besar materi yang akan dipelajari, guru menyuruh siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan, kemudian guru memfasilitasi siswa dengan kertas chart dan twin pen untuk membuat peta konsep yang telah ditemukan siswa dalam diskusi kelompoknya. Guru meloting nama kelompok dan anggota kelompok yang akan mempresentasikan peta konsep, salah satu peta konsep yang dipresentasikan di depan kelas yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta konsep yang dipresentasikan oleh kelompok VIII. Selanjutnya guru menyimpulkan pendapat-pendapat perwakilan kelompok yang tampil dan memberikan komentar. Kemudian menjelaskan kembali materi tersebut agar siswa tidak salah memahami konsep materi dan dilanjutkan dengan mengerjakan latihan. Gambaran untuk tes akhir setiap indikator dapat dilihat dari lembar jawaban siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh lembar jawaban soal tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 2 siswa di kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Siswa sudah mampu menentukan fungsi komposisi jika fungsi-fungsi lain diketahui, akan tetapi ada sedikit kesalahan pada perhitungannya. Jawaban siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Contoh lembar jawaban soal tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 3 siswa di kelas kontrol belum tepat dalam mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah serta ada kesalahan penyelesaian dalam menentukan fungsi komposisi jika fungsi-fungsi yang lain diketahui. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa matematis siswa dengan menerapkan peta konsep lebih baik daripada
matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas XI MIPA Pelajaran 2016/2017. DAFTAR PUSTAKA SMAN 2 Sijunjung Tahun Basuki, Teguh. 2000. Pembelajaran Matematika Disertai Penyusunan Peta Konsep. Tesis UPI (tidak dipublikasikan). Fitriani, Ery. 2011. Efektivitas Penggunaan Peta Konsep Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pada Materi Pokok Suku Banyak. Ramdani, Yani. Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum Melalui Penyusunan Peta Konsep. Tesis UPI (tidak dipublikasikan). Shadiq, Fadjar. 2009. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta: Kencana.