ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING SCHOOL BATAM)

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 3 Metodologi Penelitian

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PENGEMBANGAN PRODUK LOCKER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

Prodi Teknik Industri, STT POMOSDA JL. KH. Wakhid Hasyim 275 Tanjunganom, Nganjuk, Jatim (1) (2)

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

INTEGRASI METODE QFD DAN AHP DALAM PENGEMBANGAN DESAIN KEMEJA BATIK PRIA

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ

Desain Produk Tas dengan Keamanan Sidik Jalan (Tas Keselamatan dengan Fingerprint) Menggunakan Kualitas Fungsi Deployment

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Universitas Kristen Maranatha

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

PERANCANGAN KONSEP KURSI KANTOR BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN DAN STUDI PERBANDINGAN PRODUK PESAING

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB 2 LANDASAN TEORI...

APLIKASI METODA QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT UNTUK PERANCANGAN DONGKRAK DINAMIS MENGANTISIPASI KEBOCORAN BAN SEPEDA MOTOR. Abstrak

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

PENDEKATAN TERPADU MENGGUNAKAN METODE QFD-ANP DALAM MENENTUKAN SASARAN PENINGKATAN RANCANGAN PADA PRODUK SPRINGBED

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

OPTIMASI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN INTEGRASI PENERAPAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN... ii. SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

LAPORAN PENELITIAN PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Proses Penelitian.

Transkripsi:

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 3 Email: ayualviany94@gmail.com ;+6282272768255 Abstrak Salah satu home industri yang belum berkembang di Indonesia adalah industri pembuatan tas. Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap responden pada UD. Ikhsan ditemukan bahwa banyak pelanggan mengeluhkan tentang bahanbahan yang tidak nyaman, tempat laptop yang tidak sesuai dan harga yang mahal. Berdasarkan studi awal muncul suatu ide untuk mengusulkan tas ransel khas Aceh sesuai keinginan konsumen yang didapat dari hasil pengisian kuesioner yang kemudian diolah dengan metode quality function deployment serta meminimalisir biaya pembuatan tas ransel khas Aceh dengan memperhatikan aspek rekayasa nilai. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan konsumen tas ransel khas Aceh yaitu: estetika, ergonomis, ukuran tas dengan tinggi 50 cm, panjang 35 cm dan lebar 21 cm, lapisan dalam kain parasut, tempat laptop dengan busa tebal, tali penutup laptop dengan karet pinggang, tali ransel dan dudukan tas dengan fungsi utama membawa benda yang berat dan fungsi tambahan menambah penampilan. Hasil akhir yang diperoleh dengan analisa biaya adalah sebelum rekayasa nilai sebesar Rp. 8.562.000, dan setelah rekayasa nilai sebesar Rp. 7.870.933, sehingga dapat diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 45.668/unit dan perhitungan nilai fungsi sebesar 1,08 yang berarti biaya yang dikeluarkan adalah layak. Kata Kunci: Quality Function Deployment, Tas ransel khas Aceh,Rekayasa nilai. Pendahuluan Dalam menuju era industrialisasi menyebabkan timbulnya berbagai macam industri di Indonesia. Hal ini mendorong makin tingginya tingkat persaingan yang disertai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang menghasilkan barang-barang sejenis dengan tingkat kualitas dan kreatifitas yang bermacammacam serta harga yang mampu bersaing. Daya kreatifitas dan inovasi-inovasi baru dalam mendesain produk merupakan salah satu hal yang utama dalam usaha penganekaragaman jenis produk yang dihasilkan. Daya kreatifitas diharapkan dapat dipergunakan semaksimal mungkin, dalam usaha untuk memperbaiki produknya agar produk tersebut mampu memberikan kualitas terhadap konsumen. Pengembangan produk daerah berupa souvenir Aceh yang dihasilkan oleh masyarakat di Bungkah, salah satu usaha yang mengembangkan produk souvenir Aceh adalah UD. Ikhsan. Adapun salah satu souvenir yang dibuat adalah berbagai tas dan dompet bordir berbentuk pintu aceh dimana tas-tas tersebut memerlukan desain baru dan bahan-bahan yang lebih berkualitas sehingga akan menarik minat konsumen dan dapat menjadi pangsa pasar. Tas ransel khas aceh merupakan salah satu produk yang banyak diminati oleh konsumen, tas ransel yang telah ada akan dikembangkan menggunakan metode rekayasa nilai dengan membuat dan mengganti resleting yang lebih kuat, tempat laptop yang sesuai dan dudukan tas yang lebih nyaman dan tahan lama. Untuk meningkatkan nilai tambah produk tas pada UD. Ikhsan khususnya, maka, penyusun mencoba merekomendasikan desain tas ransel khas Aceh dengan 196

memperhatikan suara konsumen (voice of customer) melalui studi Rekayasa Nilai pada biaya tas agar sesuai dengan fungsi dan manfaat yang sama dengan harga relatif murah. Tinjauan Pustaka Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, yaitu [1]: a. Pemasaran yang berfungsi menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan, peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. b. Perancangan (desain) yang berfungsi dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomi dan lain-lain). c. Manufaktur yang berfungsi untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk Strategi Pengembangan Produk Proses rancangan produk yang dilakukan harus melalui beberapa tahap hingga menghasilkan suatu produk, proses tersebut adalah sebagai berikut [2]: 1. Identifikasi kebutuhan pelanggan Proses identifikasi kebutuhan pelanggan didapat dari matriks House of Quality (HOQ) yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, dari proses ini akan diketahui bagaimana kebutuhan pelanggan terhadap suatu produk, sehingga kebutuhan tersebut merupakan input yang berharga untuk perancangan suatu produk. 2. Spesifikasi produk Kebutuhan pelanggan pada umumnya diekspresikan sebagai bahasan pelanggan. Untuk menyediakan tuntutan yang spesifik mengenai bagaimana mendesain dan membuat sebuah produk, maka ditetapkan serngkaian spesifikasi. 3. Penyusunan konsep rancangan produk Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. 4. Seleksi konsep rancangan produk Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriterian lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian dan pengembangan selanjutnya. Metode Penelitian Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di UD. Ikhsan yang berlokasi di Jalan Medan-Banda Aceh, Bungkah, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016. UD. Ikhsan merupakan salah satu usaha pengrajin dan penghasil souvenir bordiran khas Aceh dengan produk yang dihasilkan berupa tas dan dompet bordiran khas Aceh dengan berbagai ukuran. UD. Ikhsan sebagai usaha kecil menengah yang meilakukan proses produksi secara manual mulai dari proses pembuatan pola, menggunting pola, pengikatan benang, menjahit, dan menggambar motif bordiran. 197

Metode Analisis Analisa yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi awal untuk menentukan lokasi penelitian. b. Menentukan subjek penelitian dengan cara melakukan observasi sesuai dengan kriteria inklusi. c. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. d. Wawancara dengan pemilik dan konsumen yang menyangkut keinginan akan tas ransel khas Aceh. e. Penyebaran kuisioner yang digunakan untuk mengukur keinginan konsumen akan tas ransel khas Aceh. f. Melakukan diskusi dengan produsen tas tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada desain tas ransel khas Aceh. 2. Tahap Desain Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membangun HOQ sebagai berikut [3][4]: a. Melakukan identifikasi semua kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk. Kebutuhan dan keinginan konsumen ini disebut sebagai karakteristik konsumen, dengan mengelompokkan karakteristik yang diperoleh kedalam kelompok primer, dan sekunder. Seluruh data-data tersebut diuraikan dan dicatat pada bagian kiri rumah kualitas. b. Mengidentifikasikan tingkat kepentingan konsumen untuk masing-masing karakteristik konsumen yang telah diperoleh. Masukkan nilai-nilai tersebut kedalam kolom tingkat kepentingan (Importance) pada rumah kualitas. c. Menerjemahkan seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen (wants) kedalam karakteristik desain (hows), yang menunjukkan tahap desain guna memenuhi permintaan konsumen terhadap produk atau jasanya. Kelompokkan karakteristik desain kedalam kelompok primer, sekunder, dan jika perlu tersier. Seluruh data yang diperoleh diuraikan dan dicatat pada bagian atas dari rumah kualitas. d. Menentukkan hubungan yang terjadi antara masing-masing karakteristik konsumen dengan karakteristik desain. Adapun hubungan yang dimaksud dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu hubungan kuat, sedang, lemah. Masing-masing dengan lambang penulisan yang berbeda. Hubungan ini digambarkan pada bagian tengah rumah kualitas. e. Menentukkan target perusahaan terhadap masing-masing karakteristik desain yang ada, yang akan diusahakan pencapaiannya guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Nilai-nilai tersebut dimasukkan kedalam kolom target yang terletak dibagian bawah rumah kualitas. f. Membentuk matrik korelasi yang menunjukkan hubungan antar masing-masing karakteristik desain yang ada. g. Desain produk sentra industri sendiri dibandingkan dengan produk-produk pesaing berdasarkan karakteristik konsumen yang ada. Dari sini dapat diketahui desain produk yang lebih baik dan kurang lebih baik dari semuanya. Informasi ini diperoleh secara langsung dari konsumen yang mengenal dengan baik semua produk yang bersangkutan. Data ini diletakkan pada bagian kanan rumah kualitas. h. Seperti halnya diatas semua desain produk yang ada (sentra industri sendiri dan pesaing) juga dibandingkan berdasarkan karakteristik desain yang diperoleh pada tahap awal. 198

i. Dengan menempatkan nilai-nilai yang berupa angka pada matrik hubungan keinginan konsumen dan karakteristik desain maka seluruh penilaian dapat disusun berdasarkan kepentingan relatif dari setiap kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah ditentukan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis varians klasifikasi tunggal untuk menguji hipotesis. Data hasil kuesioner dan data hasil uji spesifikasi kain batik diolah dengan bantuan program Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis data dibagi dalam dua bagian yaitu analisis uji normalitas data dan uji homogenitas data [5]. a. Uji Validitas. Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa akurat suatu alat atau instrument kuisioner melakukan fungsi ukuran. Apabila validitas yang didapat semakin tinggi, maka kuisioner tersebut semakin mengenai sasarannya dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya ditunjukkan. Pengujian validitas ini dilakukan dengan internal validity. Apabila koefisien korelasi rendah dan tidak signifikan, maka item korelasi pada masing-masing variabel dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dirumuskan sebagai berikut [4]: r = (1) Dimana : x = skor tiap-tiap variabel y = skor tiap responden N = jumlah responden Setiap variabel yang dihipotesiskan akan diukur korelasinya dan dibandingkan dengan melihat angka kritisnya. Suatu data dikatakan valid bila nilai r diatas lebih besar atau sama dengan angka kritisnya. Cara melihat angka kritis adalah dengan melihat baris N 2 pada tabel korelasi nilai-r. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk melihat tingkat konsistensi dari konsumen terhadap variabel yang ada, jadi apakah data yang diperoleh akan cenderung memberikan hasil yang sama (konsisten). Untuk melihat realibilitas suatu alat atau instrumen, maka harus diperoleh kesalahan pengukuran (measurement error) sesuai persamaan 2: Y p = Y s + Y c (2) Dimana: Y p = angka yang diperoleh (obtained score) Y s = angka yang sebenarnya (true score) Y c = angka kesalahan pengukuran (measurement error) Semakin besar error yang terjadi, maka semakin kecil realibilitas pengukuran dan sebaliknya semakin kecil error yang terjadi. Perhitungan dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0. Hasil dan Pembahasan Pengumpulan Data 199

Jumlah populasi yang dimiliki UD. Ikhsan adalah sebesar 80 orang. Dan tingkat kesalahan yang digunakan adalah 1%. Maka jumlah responden dapat dihitung sebagai berikut: n = = 44 Dari hasil perhitungan dapat diperoleh jumlah responden sebanyak 44 responden. Pada Tabel 1 menunjukkan data hasil kuesioner terbuka (voice of customer) yang disebarkan kepada 44 orang responden. Tabel 1. Data Hasil Kuesioner Terbuka Atribut Primer Sekunder Tersier 1 Estetika Mempunyai nilai estetika 2 Ergonomis Nyaman dipakai Desain Tinggi 50 cm 3 Ukuran Tas Panjang 35 cm lebar 21 cm Bahan 4 Lapisan Dalam Kain Parasut 5 Tempat laptop Busa tebal 6 Tali penutup laptop Karet pinggang 7 Tali ransel Busa Tebal 8 Dudukan tas Busa Tebal Multi 9 Fungsi utama Membawa benda yang berat Fungsi 10 Fungsi tambahan Penampilan Sumber: Hasil kuesioner terbuka Berdasarkan keinginan konsumen pada kuesioner terbuka dijadikan pernyataan pada kuesioner tertutup. Hasil kuesioner tertutup dapat dilihat pada Tabel 1 Kuesioner tertutup disebarkan kepada 44 orang responden. Pembahasan 1. Uji validitas data Data kuesioner tertutup yang telah diperoleh diuji validitas datanya dari pertanyaan 1 hingga 10 menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0. dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Uji Validitas No butir r hitung r tabel Keterangan 1 0,763 0,29 Valid 2 0,778 0,29 Valid 3 0,687 0,29 Valid 4 0,766 0,29 Valid 5 0,729 0,29 Valid 6 0,731 0,29 Valid 7 0,763 0,29 Valid 8 0,763 0,29 Valid 9 0,509 0,29 Valid 10 0,603 0,29 Valid Sumber: Hasil pengolahan data 200

Responden Tabel 2 Data Kuesioner Tertutup Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 1 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 6 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 7 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 8 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 12 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 14 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 16 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 17 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 18 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 20 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 21 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 23 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 25 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 27 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 28 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 29 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 31 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 32 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 34 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 36 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 37 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 38 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 40 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 41 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 43 4 5 2 5 5 5 4 4 3 2 44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Sumber: Hasil Kuesioner Tertutup. 2. Uji Reabilitas Dari hasil analisis diperoleh nilai Alpha sebesar 0,885, artinya butir-butir pernyataan kuesioner tersebut reliable. Hal ini dibuktikan dengan nilai Alpha > 0.60. (0,885 > 0,60). 201

3. QFD a. Membuat matriks perencanaan (Planning Matrix) [6]. - Importance to Customers Hasil dari kuesioner tertutup digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan setiap atribut produk tas ransel khas Aceh. Total P1 = = 5(3) + 6(4) + 23(5) = 184 Importance to Customers = = 4,18 - Customer Satisfaction Performance Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap bagus atau tidaknya produk tas ransel khas Aceh model sekarang sesuai persamaan 3. (3) = = = 3,36 - Goal Goal ditentukan oleh produsen untuk menetapkan nilai target kepuasan yang ingin dicapai. - Improvement Ratio Nilai improvement ratio menandakan besarnya usaha perbaikan yang perlu dilakukan. Nilai improvement ratio didapatkan dari hasil pembagian goal dan CSP. Sebagai contoh perhitungan improvement ratio untuk atribut 1 yaitu: Improvement Ratio = 4 1,19 3,36 4. Membuat matriks teknis (Technical Matrix) [7][8] Berikut pada Tabel 4 hubungan antara respon teknis dengan tingkat kesulita. Tabel 4 Hubungan Antara Respon Teknis Dengan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan Dan Perkiraan Biaya (4) 202

Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah: 1. Hasil identifikasi respon/karakteristik teknis tas ransel khas Aceh menggunakan metode Quality Function Deployment ialah kualitas bahan yang memiliki tingkat prioritas tertinggi dan memiliki tingkat kepentingan tertinggi selain itu desain tas juga memiliki tingkat kepentingan tertinggi selanjutnya dan rata-rata nilai presentase perkiraan biaya setiap respon teknis sebesar 8%. 2. Alternatif-alternatif rekayasa nilai pada produk tas ransel khas Aceh adalah pengurangan pada komponen bahan dan ukuran pada bagian tengah tas ransel, penggantian lapisan dalam dan penambahan bahan pada tempat laptop, tali ransel dan tali penutup tempat laptop. Alternatif yang digunakan adalah usulan II karena memiliki biaya pendapatan lebih besar yakni sebesar Rp. 2.329.067 3. Penghematan biaya yang diperoleh dari penerapan rekayasa nilai pada produk tas ransel khas Aceh adalah sebesar Rp. 45.668/unit Daftar Pustaka [1]. Cohen, Lou. (1995). Quality Function Depeloyment: How to make QFD Work for You. Masachusetts: Addison-Wesley Publishing Company. [2]. Darminto Pujotomo, KRMT. Haryo Santoso dan Risang Pamungkas A (2002). Perancangan Ulang Produk TV Braket dalam rangka Penghematan Biaya dan Peningkatan Nilai Produk dengan metode Rekayasa Nilai [3]. Iman Soeharto, (2001). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional), Penerbit Erlangga. [4]. Ginting, Rosnani. (2010). Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 2-159. [5]. Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, (2001). Perencanaan dan Pengembangan Produk, Penerbit Salemba Teknika. [6]. Keith Lockyer, Alan Muhlemann, dan Jhon Oakland, (1990). Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. [7]. Murni, Sari dan Hari Prasetyo, (2001). Buku Pegangan Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi Jurusan Teknik Industri, Penerbit Universitas Muhammadiyah Surakarta. [8]. Urich, Karl. T. Eppinger, Steven D. (2001). Perancangan dan Pengembangan Produk. Ahli bahasa oleh: Nora Azmi. Edisi I. Jakarta: Salemba Teknika. 203