BAB I PENDAHULUAN. Gangguan memori adalah keluhan yang sering dijumpai pada. masyarakat umum, dan prevalensinya cenderung meningkat dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi obesitas telah meningkat secara dramatis di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin

B A B I P E N D A H U L U A N

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di berbagai bidang telah memperbaiki kualitas

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian di Asia Tenggara paling banyak disebabkan oleh penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Karena lemak tidak larut dalam air, maka cara pengangkutannya didalam

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) pada

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar 10% orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun dan 50% pada

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab. kematian terbanyak di dunia, dengan 7,4 juta kematian

BAB 1 : PENDAHULUAN. mobilitas, perawatan diri sendiri, interaksi sosial atau aktivitas sehari-hari. (1)

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

KORELASI PERILAKU MEROKOK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, terutama. dari masyarakat dan ilmu pengetahuan masyarakat, akan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

I. PENDAHULUAN. traditional lifestyle menjadi sedentary lifestyle (Hadi, 2005). Keadaan ini

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu dari. 10 penyebab kematian terbesar pada tahun 2011.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Prevalensi Sindrom Metabolik yang Semakin Meningkat. mengidentifikasi sekumpulan kelainan metabolik.

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting, disintesa dihati dan dikumpulkan didalam alfa granul trombosit.

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. maupun organ) karena suatu organisme harus menukarkan materi dan energi

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN GANGGUAN MEMORI PADA USIA PARUH BAYA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan mengakibatkan kerja otak melambat dan fungsi organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Proses penuaan bukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Gangguan memori adalah keluhan yang sering dijumpai pada masyarakat umum, dan prevalensinya cenderung meningkat dengan bertambahnya usia (Lesne dkk, 2006). Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Sidiarto (2000), bahwa keluhan memori secara signifikan lebih banyak dijumpai pada orang yang berusia diatas 60 tahun daripada yang berusia lebih muda (Sidiarto, 2000). Penelitian Guerreiro dkk (2006) juga menunjukkan sekitar 97,6% dari 82 orang lansia sehat di Brazil mengalami gangguan memori (Guerreiro dkk, 2006). Pada populasi paruh baya, keluhan gangguan memori dapat merupakan gejala awal dari penyakit neurodegeneratif, salah satunya demensia alzheimer. Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia lanjut dan memiliki fase pre klinis yang panjang dan progresif (Singh-manoux dkk, 2008). Adanya gambaran demensia dengan fase yang panjang ini menekankan akan pentingnya pengenalan terhadap faktor resiko di usia paruh baya. Beberapa faktor yang telah dikenal memiliki peranan terhadap perkembangan penyakit alzheimer adalah umur, jenis kelamin dan pendidikan, genetik serta beberapa faktor resiko vaskular seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan dislipidemia. Diantara faktor resiko

tersebut, hubungan antara kadar lipid darah dan fungsi kognitiflah yang masih sulit dipahami (Singh-manoux dkk, 2008). Terdapat beberapa penelitian yang berusaha mencari hubungan antara kadar profil lipid dalam darah dengan gangguan memori dan hasilnya bervariasi. Sebagian dari penelitian tersebut mendapatkan kolesterol sebagai faktor resiko terhadap gangguan memori sedangkan yang lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan atau adanya hubungan protektif terhadap fungsi memori. Yaffe dkk (2002) menemukan hubungan antara profil lipid darah dengan fungsi memori. Kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi dihubungkan dengan fungsi memori yang lebih buruk (Yaffe dkk, 2002). Hal yang serupa dilakukan oleh Singh-manoux dkk (2008) terhadap 3673 individu sehat berusia 35 55 tahun dan melakukan follow up selama 5 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang rendah dihubungkan dengan penurunan memori setelah dilakukan tes recall 20 kata, sedangkan antara kolesterol total dan trigliserida dengan gangguan memori tidak menunjukkan hubungan (Singh-manoux dkk, 2008). Kontush dkk (2008) menemukan adanya hubungan antara kadar HDL rendah dengan perburukan memori. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa HDL berperan sebagai neuroprotektan, antioksidan dan antiinflamasi terhadap fungsi sinaptik yang berperan pada mekanisme terbentuknya memori (Kontush dkk, 2008).

Studi dari de Frias dkk (2007) menilai memori episodik dan memori semantik pada 524 orang dewasa berusia 55 80 tahun kemudian menghubungkannya dengan kolesterol total dan trigliserida darah, dan hasilnya terdapat hubungan antara kadar trigliserida yang tinggi dengan gangguan pada memori semantik dan kadar kolesterol tinggi dengan gangguan pada memori episodik (de Frias dkk, 2007). Hubungan antara profil lipid di usia paruh baya dengan resiko gangguan memori dibuktikan oleh studi otopsi dari Honolulu Asia Aging Study (HAAS) yang menemukan adanya hubungan linier yang kuat antara peninggian kadar kolesterol HDL di usia paruh baya dengan peningkatan jumlah plak neuritik di neokorteks dan NeuroFibrillary Tangles (NFT) di daerah hipokampus dan neokorteks (Launer dkk, 2001). Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Henderson dkk (2003) yang melakukan penelitian pada 326 orang wanita usia paruh baya dan hasilnya diperoleh hubungan protektif dari kadar kolesterol total dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang tinggi terhadap fungsi memori (Henderson dkk, 2003). Studi dari West (2008) juga menunjukkan hubungan antara kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi dengan fungsi memori yang lebih baik (West dkk, 2008). Hasil yang berbeda ditunjukkan pula oleh Reitz dkk (2005) yang tidak berhasil menemukan adanya hubungan antara profil lipid darah dengan gangguan memori. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa wanita

cenderung memiliki kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL yang tinggi dibandingkan pria (Reitz dkk, 2005). I.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian- penelitian terdahulu seperti yang diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya? I.3. TUJUAN PENELITIAN I.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya. I.3.2. Tujuan Khusus I.3.2.1 Untuk melihat hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada populasi paruh baya yang berobat ke poli neurologi RS HAM Medan dan RS jejaringnya. I.3.2.2 Untuk melihat gambaran karakteristik demografi, tingkat pendidikan, profil lipid, dan nilai verbal memory task dari subjek penelitian I.3.2.3. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi, tingkat pendidikan dengan kadar profil lipid dan nilai verbal memory task

I.4. HIPOTESIS Ada hubungan antara profil lipid dengan gangguan memori pada usia paruh baya. I.5. MANFAAT PENELITIAN Dengan mengetahui hubungan antara profil lipid dengan gangguan memori pada usia paruh baya dapat dilakukan tindakan pencegahan dini terhadap penyakit demensia yang terjadi di usia lanjut.