BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan, maka penelitian ini dilaksanakan di Kantor NPC (National Paralympic Commitee) Jawa Tengah yang beralamat di Kompleks Stadion Manahan Jln Adi Sucipto No 1 Manahan Surakarta. Waktu penelitian direncakan pada bulan desember 2015 sampai januari 2016, berikut tabel rencana kegiatan penelitian. Tabel 3.1 Tabel matrik penelitian Program Kerja Desember 2015 Januari 2016 No a. Kegiatan Utama 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Koordinasi dan pembuatan jadwal penelitian oleh tim tester 2 Persiapan penelitian, mempersiapkan instrumen peenelitian 3 Obsservasi 4 Pengumpulan data : 1. Pembinaan 2. Prestasi atlet 3. Keadaan SDM atlet, pelatih dan organisasi di NPC 5 Pengolahan hasil pengumpulan data 6 Analisis data penelitian 7 Tahap penyusunan laporan 8 Sidang tesis B. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deskirptif kualitatif dimana dalam proses pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif adalah peneleitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan cara memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 63
64 Penelitian ini menggunakan penelitian survei yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Penetapan rancangan penelitian survei bertujuan: 1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail tentang gejala yang ada; 2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk, mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung; 3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi; dan Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan (Sunarno dan Sihombing, 2011: 52). C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini subyek yang diteliti adalah Pembinaan dan perkembangan prestasi olahraga Paralympic NPC Jawa tengah yang meliputi system pembinaann, sumber daya manusia dan prestasi atlet. Peneliti akan mendeskripsikan bagaimana system pembinaan,sumber daya manusia dan prestasi atlet dari NPC Jawa Tengah. Yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto 2006 : 129). Demi menunjang keberhasilan penelitian ini maka teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lamalama menjadi besar (Sugiyono, 2007). Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. D. Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga tehnik pengumpulan data. Berikut adalah beberapa yang dipaparkan oleh peneliti, yaitu:
65 1. Observasi atau Pengamatan Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, observasi atau pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya. Salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln (1981: 191-193) sebagai berikut: a. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik? Tampaknya pengalaman langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti ingin menanyakannya kepada subjek, tetapi karena ia hendak memperoleh keyakinan tenatang leabsahan data tersebut, jalan yang ditempuhnya adalah mengamati sendiri yang berarti mengalami langsung peristiwanya. b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dam mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaaan sebenarnya. c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh. d. Sering terjadi keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias. Kemungkinan keliru itu terjadi karena kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara, adanya jarak antara peneliti dan yang diwawancarai, ataupun karena reaksi peneliti yang emosional pada suatu saat. Jalan yang terbaik untuk mengecek kepercayaan data tersebut ialah dengan jalan memanfaatkan pengamatan. e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus. Jadi, pengamatan dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi-situasi yang rumit dan untuk perilaku yang kompleks. f. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.
66 Misalkan seseorang mengamati perilaku bayi yang belum bisa berbicara atau mengamati orang-orang yang berkelainan, dan sebagainya. Jika diikhtisarkan, alasan secara metodologis bagi penggunaan pengamatan ialah: a. Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. b. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti dari fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subjek pada keadaan pada waktu itu. c. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data. d. Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. 2. Wawancara Metode wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti dimana peneliti bertanya kepada yang diwawancara. Cara ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang valid. Menurut Arikunto (1996:229), fungsi wawancara yang pertama agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal dan yang kedua adalah agar pencatatannya lebih cepat. Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh adalah data yang objektif dan dapat dipercaya. 3. Analisis Arsip Teknik pengumpulan data dengan analisa arsip, dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki atau mencari benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen yang berhubungan dengan
67 permasalahan dan tujuan penelitian, adapun sebagai alat untuk mengumpulkan data meliputi organisasi, sumber daya manusia, pembinaan, sarana prasarana dan prestasi atlet yang pernah diraih NPC Jawa Tengah. E. Validitas Data Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan Triangulasi Data. Menurut (Patton dalam HB. Sutopo 2006; 93) cara ini mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. F. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang obyek penelitian ini, analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen selanjutnya diolah, diinterpretasikan dengan memfokuskan penajaman makna yang seringkali banyak dilukiskan dalam katakata dari pada angka-angka dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya (Lexy Moleong 1990; 6). Oleh karena itu, dalam proses analisis penelitian kualitatif ini terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama analisis tersebut adalah reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta virifikasinya (Miles & Huberman dalam HB. Sutopo 2006; 113). Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fielnote. Sajian data perupakan rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Peneliti mengadakan penelusuran data kembali secara cepat dan mengulangi membaca catatan-catatan di lapangan.