BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrument, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2005). Dalam penelitian ini dibutuhkan kedalaman pendapat dari nara sumber. Karena menganggap sikap, perilaku dan pengalaman penting, maka tidak banyak orang yang terlibat dalam penelitian, tetapi dibutuhkan kontak atau relasi dengan orang tertentu dengan jangka waktu tertentu (Dawson, 2002). Bogdan & Taylor (dalam Moleong, 2002) mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif dimana latar tempat dan waktu penelitian 55
bersifat alamiah, pemilihan sampel penelitian secara proposif dan peneliti sebagai instrument pengumpul data primer. (Alwasilah, 2002) Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur yang temuannya tidak menggunakan perhitungan statistik tetapi menghasilkan data berupa kata-kata, baik tulisan maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, serta menyesuaikan dengan cara pandang nara sumber yang diteliti baik dalam bahasa dan pengistilahan yang mereka gunakan. Metode ini dipilih sebagai metode penelitian karena metode ini dipandang lebih sesuai untuk mengungkap mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk menghadapi atau membelokkan hasrat hubungan seksual yang muncul pada seorang Bhikkhu. B. Teknik Penentuan Sampel Penelitian dan Nara sumber Penelitian 1. Teknik penentuan nara sumber penelitian Teknik penentuan nara sumber penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah snow ball sampel, dimana sampel tidak diambil secara acak tetapi sampel dipilih mengikuti kriteria tertentu dan kepada nara sumber juga ditanyakan mengenai kesediaannya untuk menjadi nara sumber penelitian (Poerwandari, 2005). Adapun proses penentuan nara sumber 56
adalah peneliti melakukan pendekatan terhadap seorang bhikkhu dan menanyakan mengenai kesediaannya untuk menjadi nara sumber penelitian, kemudian peneliti mengadakan observasi dan wawancara terhadap nara sumber kemudian peneliti meminta tolong kepada nara sumber untuk mencarikan bhikkhu lain yang bersedia untuk wawancarai. 2. Nara sumber penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui mekanisme yang digunakan oleh seorang Bhikkhu dalam menghadapi hasrat seksualnya, maka nara sumber penelitiannya adalah seorang Bhikkhu. Adapun karakteristik nara sumber penelitian adalah sebagai berikut: 1. Laki-laki yang berprofesi menjadi Bhikkhu. 2. Lama menjadi Bhikkhu minimal 5 tahun. 3. Tidak menikah C. Metode Pengumpulan Data Menurut Loftland & Loftland (dalam Moleong, 1989) sumberdata dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan serta tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Oleh karena itu, tehnik yang tepat untuk mencapai tujuan dalam penelitian kualitatif adalah teknik pengamatan/observasi dan wawancara. 57
1. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang nara sumber dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001) Menurut Arikunto (2006), berdasarkan segi pelaksanaannya, teknik interviu atau wawancara dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Interviu bebas (inguided interviu), dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan dari metode ini adalah bahwa responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diinterviu. Dengan demikian suasananya akan lebih santai. Kelemahan penggunaan teknik ini adalah arah pertanyaan kadakng-kadang tidak terkontrol atau ngelantur. 2) Interviu terpimpin (guided interviu), yaitu interviu yang dilakukan pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksudkan dalam interviu tersetruktur. 3) Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam pelaksanaan interviu, pewawancara membawa pedoman yang hanya 58
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik interviu bebas terpimpin, yaitu dimana peneliti akan menciptakan suasana santai tetapi interviu dilaksanakan dengan sungguhsungguh sehingga suasana tidak terlalu kaku. Suasana ini dijaga, agar responden mau menjawab apa saja yang dikehendaki oleh pewawancara secara jujur. 2. Observasi Obsevasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006). Menurut Arikunto (2006), ada tiga teknik observasi yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: 1) Obsevasi non sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan bebas dan tidak menggunakan instrumen pengamatan. 2) Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan ataupun perilaku yang mungkin timbul nanti dan akan diamati). 3) Observasi semi sistematis, yaitu observasi gabungan antara observasi non sistematis dan sistematis, disini peneliti melakukan observasi secara bebas semua perilaku subjek tetapi juga berpegang pada pedoman yang ada. 59
Peneliti akan mengunakan teknik observasi semi sistematis karena observasi ini diyakini peneliti lebih efektif dimana peneliti dapat mengamati perilaku nara sumber secara jelas dan bebas tetapi peneliti juga menuliskan perilaku apa saja yang muncul dari nara sumber, kemudian hasil observasi ini akan di cross checkkan dengan hasil sewaktu wawancara. D. Analisa Data Moleong (1989) mendefinisikan analisa data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Kemudian kedua definisi tersebut disimpulkan, analisia data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Adapun analisa data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan satu seluruh data atau penyatuan data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara dan pengamatan. 2. Membuat catatan lapangan dalam bentuk verbatim wawancara. 3. Mengadakan pamisahan-pemisahan data sesuai dengan bentu-bentuk mekanisme pertahanan diri yang digunakan. 60
4. Mengkategorisasikan dan mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk-bentuk mekanisme pertahanan diri terhadap hasrat hubungan seksual yang digunakan. 5. Pembahasan / mencoba mencari dan menemukan pola hubungan tiap-tiap kategori data yang telah diperoleh. 6. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data. E. Uji Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, moleong (1989) mengemukakan konsep validitas dan reliabilitas data yang diperbaharui menjadi keabsahan data. Salah satu kriteria keabsahan data adalah derajat kepercayaan. Teknik pemeriksaan untuk kriteria tersebut antara lain dengan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Teknik triangulasi yang digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Patton (dalam Moleong, 1989) triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal tersebut dicapai dengan: 61
1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan data yang didiperoleh dari subjek dengan pendapat orang lain yang mengenal subjek (saudara, teman dekat, atau teman yang seprofesi) Selain itu juga digunakan member check atau diskusi dengan nara sumber tentang hasil penelitian. Sedangkan member check atau diskusi bertujuan untuk memastikan apakah data yang diperoleh perlu untuk ditambah atau dikurangi oleh nara sumber. 62