BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang bertitik tolak pada kasus tertentu. Bagdan dan Taylor dalam Moleong

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu penelitian yang bertitik tolak pada kasus tertentu. Bagdan dan Taylor dalam Moleong (2001) menyatakan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat dipahami. Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskiptif lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, Moleong (2001). Penelitian ini tidak menggunakan pengujian hipotesis melainkan memahami perilaku individu dengan menggunakan kerangka acuan datanya melalui kontak terus menerus dengan orang-orang dalam setting alamiah, seperti rutinitas sehari-hari mereka dalam melakukan aktivitas dan menghabiskan waktunya (Alsa, 2003). Desain kualitatif bersifat luwes dikarenakan agar penelitian dapat terfokuskan pada masalah yang akan diteliti. Penelitian kualitatif cenderung terbuka dan tidak ada aturan pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif, dan pengambilan datanya disesuaikan dengan setting saat penelitian sedang berlangsung, sejalan dengan berkembangnya pekerjaan lapangan (Poerwandari, 2005) B. Fokus Penelitian Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan penelitiannya pada dukungan sosial

2 orang tua pada anak usia SD yang mengalami kesulitan belajar membaca di Kecamatan Tambak. C. Informan Penelitian Prosedur penentuan informan sebagai sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakterstik: 1. Tidak diarahkan pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai dengan kekhususan masalah penelitian. 2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam jumlah maupun karakteristik sampelnya sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian. 3. Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak melainkan pada kecocokan konteks (Poerwandari, 2005). Informan dalam penelitian terbatas, hal ini disebabkan informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya usia SD mengalami kesulitan belajar membaca. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan primer dan informan sekunder dengan kriteria sebagai berikut: 1. Informan primer yaitu orang tua (orang yang sudah tua, orang yang dianggap tua) yang anaknya mengalami kesulitan belajar membaca sebanyak 5 orang. 2. Informan sekunder yaitu anggota keluarga (kakak, kerabat), guru dan tetangga sebanyak 5 orang. D. Teknik Cuplikan Penelitian kualitatif sampelnya bersifat representative karena yang digunakan adalah sampel purposif (purposive sampling) yang dipilih di lapangan sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian (Sutopo, 1998). Penelitian dengan senantiasa memilih informan yang

3 dianggap tahu dan dapat dipercaya sepenuhnya. Sebagai sumber data yang mantap serta mengetahui permasalahan yang mendalam tentang dukungan sosial orang tua yang memiliki anak kesulitan belajar membaca dengan ciri-ciri : 1. Orang tua yang anaknya usia SD dan mengalami kesulitan belajar membaca. 2. Orang tua yang anaknya usia SD dan mengalami kesulitan belajar membaca bertempat tinggal di Kecamatan Tambak. E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional penelitian yang sebenarnya, dalam pengumpulan data di lapangan sangat ditentukan oleh alat-alat yang tersedia, sehingga dengan matangnya persiapan baik teori maupun pengalaman, sangat berpengaruh pada instrumen serta akan berpengaruh pula pada hasil pengumpulan data. Data merupakan perwujudan dari informasi dengan sengaja digali untuk dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa atau kegiatan lainnya. (Subagyo, 1997). Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan kebenaran dengan cara : 1. Observasi (Pengamatan) Observasi merupakan suatu metode penelitian yang dijalankan secara sistematis dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) sebagai alat untuk menangkap secara langsung kejadian-kejadian itu terjadi (Walgito, 2001). Data yang didapatkan dari observasi ini terdiri dari uraian rinci tentang aktifitas penelitian atau program perilaku informan dan interaksi antar manusia yang dapat menjadi bagian-bagian dari pengalaman penelitian (Alsa, 2003). Teknik ini merupakan teknik yang baik digunakan untuk penelitian kualitatif.

4 Teknik pengumpulan data atau informasi yang diinginkan adalah dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung. Penelitian ini menggunakan pengamatan aktif yaitu penglihatan dan pendengaran untuk mengobservasi, gerak-gerik informan yang anaknya mengalami kesulitan belajar membaca. Peneliti mencoba untuk mendapatkan informasi dengan turun langsung ke lapangan tempat orang tua pada anak usia SD yang mengalami kesulitan belajar membaca. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada informan (Subagyo, 1997). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, sehingga akan diperoleh informasi yang lengkap dan mendalam. Informan diberi kesempatan untuk memberi jawaban secara bebas dan jujur. Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk tujuan tertentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari informan dengan bercakapcakap berhadapan muka dengan informan untuk mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian mereka (Koentjaraningrat, 1985). Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data yang selengkaplengkapnya dan mendalam mengenai bagaimana dukungan sosial orang tua pada anak usia SD yang mengalami kesulitan belajar membaca. Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka sehingga akan diperoleh informasi yang lengkap. Informan diberi kesempatan untuk menjawab dengan bebas dan apa adanya. Peneliti melakukan wawancara dengan pedoman wawancara sebagai berikut:

5 a. Dukungan emosional b. Dukungan penghargaan c. Dukungan instrumental d. Dukungan informatif Dari pedoman wawancara di atas dapat disimpulkan agar peneliti dapat mengungkap bagaimana dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua pada anak yang mengalami kesulitan belajar membaca dilihat dari dukungan emosi, dukungan informasi, dukungan instrumental dan dukungan penilaian. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan persitiwa yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto informan. F. Kredibilitas dan Depenability 1. Kredibilitas Kredibilitas menjadi istilah yang paling banyak dipilih untuk mengganti konsep valiiditas untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksporasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang komplek (Poerwandari, 2005). Menurut Sugiyono (2005) uji kredibilitas data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan : a. Perpanjangan pengamatan b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian

6 c. Triangulasi d. Diskusi dengan teman sejawat. Purwandari (2005) dalam penelitian ini uji kredibilitas peneliti dilakukan dengan triangulasi sumber data dan metode. Triangulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek data dan yang diperoleh melalui beberapa sumber, sedangkan triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Wawancara (sebagai data utama) dan observasi (sebagai data penunjang) 2. Depenability Guna dalam Poerwandari (2005) memilih untuk menggantikan konsep reliabilitas dalam penelitian adalah sejauhmana temuan penelitian dapat dipastikan menunjukkan konsistensi bila dilakukan oleh peneliti lain disaat yang berbeda, tetapi dengan pendekatan dan instrument yang sepenuhnya sama. Dalam penelitian ini digunakan rapport yang baik untuk meningkatkan penelitian. Rapport yang dibangun antara peneliti dengan subjek diharapkan memunculkan keterpercayaan subjek terhadap peneliti dan subjek lebih terbuka sehingga data yang diperoleh lebh detail. G. Analisis Data Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting karena dengan analisis data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian (Moleong, 2001) menyebutkan analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian alasan sehingga dapat ditemukan tema dan dapat

7 dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Kemudian setelah data tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah langkah berikutnya yaitu mengadakan reduksi data dengan jalan membuat abstraksi yang merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan, satuan-satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dari analisis data adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu (Moleong, 2001). Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dar hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam ketegori menjabarkan kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari untuk membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, sebelum di lapangan dan setelah selesai dilapangan (Sugiyono, 2005) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model interaksi atau interaktive model of analysis dalam analisis data. Dilakukan melalui tahap sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, merupakan suatu proses atua kegiatan mengumpulkan data melalui kegiatan wawancara, observasi maupun dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap.

8 2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. 3. Penyajian data (data display) yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network, chart atau grafis sehingga peneliti dapat menguasai data. 4. Menarik kesimpulan, vertivikasi dapat disimpulkan dengan pengumpulan data baru dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian (Sutopo, 1988). Penelitian dengan model ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Data collecting Data Reduction Data Display Conclution Drawing Sumber: Sutopo, 1988 Gambar 2. Metode Analisis Data Interaktif