BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan, langkah selanjutnya adalah implementasi dan pengujian Implementasi yang merupakan penerapan perancangan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan. Pada tahap pengujian difokuskan dengan mengoptimalkan perangkat lunak streaming agar tidak memakan bandwidth yang terlalu besar dan bertujuan untuk memastikan bahwa delay yang dihasilkan dapat seminimal mungkin. Ruang lingkup dalam melakukan implementasi terdapat 4 yaitu, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, instalasi dan konfigurasi. 71
4.1.1 Kebutuhan perangkat Keras Dalam melakukan implementasi dan pengujian ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan antara lain : Perangkat Keras Encoder Mother Board Asus PX 400 X series Prossessor Intel Pentium 4 2.0 Ghz RAM DDR2 1GB Soundblaster AUDIGY 7.1 64 Bit VGA AGP Nvdia GeForce 400/400 MX 128 MB Hard Disk 60 GB ATA Perangkat Keras Server Laptop Asus K40IN Series Prossessor Intel Core 2 Duo 2.2 Ghz RAM DDR2 2 GB VGA Nvidia GeForce 102M 512 MB DDR2 VRAM Hard Disk 320 GB SATA 72
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam Implementasi ini digunakan Perangkat Lunak sebagai berikut : Perangkat Lunak Server Icecast Server 2.3.2 Windows Perangkat Lunak Encoder Winamp 507full Oddcast V3 Lame enc Wireshark 1.2.9 73
4.1.3 Instalasi Pada proses instalasi akan dijelaskan tentang apa saja yang diperlukan dalam pembuatan radio internet ini. langkah-langkah instalasi dalam pembutan server radio internet adalah sebagai berikut : Pada sisi encoder tahapan proses instalasinya adalah : Insatalasi winamp 572 Lalu klik Next 74
Pilih versi full Kosongkan semua option lalu klik install Setelah selesai instalasi winamp maka tahapan selanjut a adalah intalasi plugin Oddcast V3 yang berfungsi sebagai encoder untuk mengirimkan data ke server streaming. Tahapan instalasinya adalah sebagai berikut : 75
Klik I agree, lalu setelah itu akan muncul pilihan seperti di bawah ini, lalu klik option Lame encoder dll(for MP3 encoding), lame adalah direktori plugin MP3 untuk winamp yang berguna untuk mentransfer file MP3 ke server streaming. Setelah memilih option tersebut lalu pilih direktori tempat menginstal. 76
Setelah itu klik install dan proses instalasi pun selesai. Setelah proses instalsai encoder selesai maka tahapan selanjutnya adalah instalsi server. Dalam hal ini server yang digunakan adalah icecast versi 2.3.2 Windows penggunaan server ini mengacu kepada kebutuhan akan kemudahan pengoperasionalan server yang nantinya akan digunakan dan dioperasikan oleh operator atau admin. Maka dipilihlah server iceacst. Pada sisi Server tahapan proses instalasinya adalah : Sebelumnya download aplikasi server icecast di : 77
http://www.icecast.org/download.php(windows Version ) Lalu klik Next 78
Lalu pilih I accept the agreement setelah itu icecast akan melakukan proses instalasi setelah slesai maka akan muncul screenshot sebagai berikut. Dan tahapan instalasi pun selesai. Setelah itu klik Next untuk me-inginstal icecast service. 79
Maka Tahapan Insatalisi untuk server pun selesai.pada tahapan ini icecast menginisialisasi meng-create service 4.1.4 Konfigurasi Dalam pembuatan konfigurasi server internet radio, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : Mengkonfigurasikan Winamp dan Oddcast V3 DSP Plugin, DSP(Digital Signal Processing) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Setelah sinyal dalam bentuk digital, computer dapat memprosesnya dengan mudah melalui sebuah DSP. Setelah DSP memproses sinyal, output sinyal dikonversi kembali kebentuk analog. Jalankan Winamp. kemudian klik kanan dan pilih Options -> Preferences. 80
Klik DSP/Effect di bagian Plug-ins dan pilih Oddcast DSP V3.lalu klik tombol Add Encoder maka akan muncul tampilan Encoder Setting 81
Pada kolom Configuration akan muncul beberapa option encoder yang harus diisi untuk dapat berinteraksi dengan server icecast. Dalam hal ini konfigurasi yang dipakai adalah. Bitrate = 128 *adalah jumlah bit yang disampaikan atau yang diproses per unit waktu.* Samplerate = 44100 *mendefinisikan jumlah sampel per detik (atau per unit lain) yang diambil dari sebuah sinyal kontinu untuk membuat sinyal diskrit.* Channel = 2 (stereo) *channel untuk keluaran yang akan dihasilkan oleh server streaming* 82
Encoder Type = Ogg/Vorbis *file yang akan dihasilkan oleh server streaming, dalam hal ini adalah file yang berformat ogg/vorbis* Server IP = 192.168.1.2 *ip address yang digunakan server untuk pengetesan* Server Port = 8000 *port akses yang digunakan oleh server streaming* Encoder Password = radio mercubuana *password yang digunakan encoder agar dapat berinteraksi dan terhubung oleh server streaming* Mountpoint = Stream.ogg *lokasi yang digunakan sebagai root file system* 83
Reconnect seconds = 3 *waktu yang dibutuhkan untuk kembali terkoneksi oleh server pada saat encoder terputus dari server* Setelah konfigurasi encoder selesai klik ok dan akan masuk pada halaman atau kolom sebelumnya. pada halaman atau kolom ini akan dilakukan setting terhadap keluaran dari radio analog yang kemudian di encode oleh encoder dan dikirimkan menuju server streaming. 2 1 84
1. Musik yang dihasilkan oleh PC Komputer keluar pada Output Soundcard pertama biasanya soundcard onboard. Selanjutnya dengan kabel RCA audio dihubungkan ke Mixer Audio dan masuk pada Channel Input Mixer. Hasil input pada mixer audio selanjutnya dikirim kembali ke PC Komputer melalui Channel Output Mixer audio menunu input Soundcard. Soundcard yang digunakan adalah Soundcard yang kedua yaitu Soundcard Soundblaster. 2. Dari jalur Line-in inilah yang nantinya akan diubah menjadi data digital yang kemudian digunakan sebagai data stream untuk dikirim kepda mesin server Selanjutnya input suara pada Soundcard Soundblaster itulah yang akan di encode dengan menggunakan Oddcast V3. Setelah konfigurasi Encoder selesai tahapan selanjutnya adalah konfigurasi server streaming yang akan digunakan sebagai broadcast data kepada client 85
Buka icecast server 2.3.2 Selanjutnya konfigurasikan icecast server dengan encoder yang di gunakan sebagai live stream. 86
Selanjutnya jalankan server icecast service 87
Selanjutnya jalankan encoder 88
Setelah server terkoneksi dengan encoder maka operator dapat melihat status servernya pada kolom browser dengan membuka link http://192.168.1.2:8000/ dari kolom itu sang operator dapat melihat dan memantau status server streamingnya serta dapat mengetahui ada berapa client yang terkoneksi dan mengakses server streaming tersebut. 89
1 2 3 4 1. Pada kolom pertama operator atau admin dapat melihat dan mengetahui ip address dari si client yang terhubung oleh server tersebut. 2. Pada kolom kedua menunjukan waktu telah berapa lama client tersebut terhubung oleh server. 3. Pada kolom ketiga adalah untuk mengetahui si client tersebut terhubung dengan menggunakan media player apa. Apakah desktop aplikasi media 90
player atau web player. dalam hal ini client tersebut terhubung dengan aplikasi player foobar 2000. 4. Pada kolom keempat adalah kolom action disini sang operator dapat memutuskan hubungan client dengan server dengan mengklik kick. 4.2 Pengujian Data-data diperoleh dari beberapa skenario pengujian seperti yang telah penulis tentukan. Pengujian ini menggunakan software Wireshark Version 1.9.2 yang berfungsi sebagai protocol analyzer untuk memperoleh parameter-parameter. 4.2.1 Arsitektur Pengujian Sistem Pengujian menggunakan tiga buah client dan satu buah server yang terhubung dengan arsitektur seperti pada gambar dibawah ini. 91
Client Sumber Media Encoder Sistem Server Streaming Web Server Switch Client Client Gambar 4.1 Audio Streaming Broadcast Pengukuran dilakukan dalam satu ruangan dimana server dan client berada pada ruangan yang sama, pengujian di lakukan dengan 3 buah client yang terhubung oleh jaringan internet Telkom Speedy 384Kbps 4.3 Pengukuran dan Analisis Kinerja Untuk melakukan analisis performansi perlu dilakukan pengukuran parameter delay, jitter, packetloss dan throughput. 92
4.3.1 Delay Delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik lain yang menjadi tujuannya Penundaan mengacu pada selang waktu yang dibutuhkan oleh jarinagan untuk dapat mengakses data semenjak suatu kontak pemanggilan dilakukan hingga kontak tersebut dijawab. Delay di dapat dari jarak antar satu paket TCP dengan paket lainnya. selanjutnya delay tersebut di rata-rata dengan menjumlahkan total delay dibagi jumlah packet yang di capture. 0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 Delay (ms) 32Kbps 40Kbps 56Kbps 64Kbps 128Kbps 192Kbps 256Kbps 320Kbps Delay (ms) Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa delay masing-masing skenario mengalami perubahan. Kondisi ini terjadi karena kemungkinan traffic yang padat di 93
dalam jaringan internet sehingga delay yang terjadi dalam bitrate mengalami perubahan yang bervariasi. 4.3.2 Throughput Throughput adalah jumlah dari kecepatan data yang dikirim ke semua terminal dalam jaringan. throughput dapat dianalisis secara matematis dengan menggunakan teori antrian. Throughtput = (Jumlah paket sukses x waktu transmisi paket) /Lama pengamatan Tabel 4.1 Perhitungan Throughput 94
No Bitrate (Kbps) Throughput ms 1 320 0.035 2 256 0.035 3 192 0.028 4 128 0.020 5 64 0.009 6 56 0.010 7 40 0.006 8 32 0.025 Throughput dipengaruhi dari besar packet lost yang terjadi. Semakin besar packet lost, maka throughput akan semakin menurun. Sehingga nilai throughput sangat bergantung pada paket data yang dapat diterima. Besar nilai throughput juga dipengaruhi jenis kabel tembaga dan bandwidth yang digunakan. 4.3.3 Jitter 95
Jitter adalah variasi waktu periodik antara sinyal elektronik dan telekomunikasi. penyebab jitter adalah gangguan elektromagnetik (EMI) dan crosstalk dengan sinyal lain. Jitter diukur dan dievaluasi dengan berbagai cara tergantung pada jenis jaringan yang sedang diuji. Sebagai contoh, jitter di arsitektur serial bus diukur dengan menggunakan diagram mata. tujuan pengukuran jitter adalah untuk memastikan bahwa jitter tidak akan mengganggu pengoperasian sistem. 0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 Jitter(ms) 32Kbps 40Kbps 56Kbps 64Kbps 128Kbps 192Kbps 256Kbps 320Kbps Jitter(ms) Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat dilihat, bahwa perubahan jitter pada dua titik, yaitu pada bitrate 56 kbps berubah secara signifikan, dibandingkan pada perubahan bitrate yang lain. Hal ini bisa disebabkan oleh lintasan 96
tempuh dari paket yang berbeda-beda atau disebabkan juga karena collison pada jaringan. 4.3.4 Packet loss Packet loss terjadi ketika satu atau lebih paket data untuk melakukan perjalanan di sebuah jaringan komputer dan lemudian gagal mencapai tujuan mereka. Packet loss bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk degradasi sinyal jangka menengah jaringan karena multi-path fading, drop paket karena kemacetan saluran, paket rusak ditolak di-transit. probabilitas packet loss juga dipengaruhi oleh to-noise rasio Signal dan jarak antara pemancar dan penerima. Paketloss = (jumlah packet total yang dicapture - jumlah packet yang diretransmit)/ jumlah total dicapture 97
Tabel 4.2 Perhitungan packetloss No Bitrate Packet packetloss (Kbps) (Recive) (%) 1 320 4636 0.858 2 256 2509 0.983 3 192 1894 0.996 4 128 1636 0.995 5 64 825 0.997 6 56 701 0.995 7 40 423 0.998 8 32 1791 0.982 Packet lost yang terjadi disebabkan pada waktu pengambilan data, traffic pada jaringan penuh. packetloss terbesar dihasilkan pada keadaan jaringan dengan Bitrate 40Kbps hal ini dikarenakan pada pengambilaan data untuk bitrate 40Kbps banyak internet yang sedang aktif. 98
Tabel 4.3 Keterangan Packetloss Kategori performansi jaringan berdasarkan packet loss (Sumber : Tiphon). Kategori Degredasi Packet loss Sangat bagus 0% Bagus 3% Sedang 15% Jelek 25% 99