CENTRAL CORPORATE MANAGEMENT GRAHITA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berkembang dengan membuat perusahaan baru yang bergerak di bidang travel dan

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. distributor, dan perdagangan. Suatu keuntungan yang besar telah memiliki jaringan

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2008): menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Sekretaris. peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu karyawan dalam

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI


-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

WALIKOTA TASIKMALAYA

Lampiran 1. Kuesioner Untuk Kepala Seksi Proses Pengiriman Kuesioner Pengendalian Internal untuk Kepala Seksi Proses Pengiriman Bogasari

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2010 / 2011

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU,

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Penelitian. Penulis menggunakan objek penelitian yaitu CV Kalingga Jati. Perusahaan. Kota Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

BAB II PROFIL PT. MULTI RAYA ARTTECH. Sumatera Utara. Sebagai sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri untuk

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

2016 GRAHITA INDONESIA INC. Eko Budhi Purwanto, Y. CENTRAL CORPORATE MANAGEMENT GRAHITA INDONESIA Deskripsi ringkas tentang berbagai jabatan dalam organisasi induk Grahita Indonesia Incorporation.

Central Corporate Management Grahita Indonesia Central Corporate Management atau Grahita Holding Company adalah organisasi induk Grahita Indonesia yang memegang kendali manajemen atas berbagai cabang organisasi operasional Grahita Indonesia, baik yang bersifat otonom maupun yang bersifat struktural. Organisasi Induk dalam hal ini berperan memberikan pemikiran, dan kebijakan,dan modal bila diperlukan, bagi seluruh cabang organisasi Grahita Indonesia dan berperan dalam mendirikan maupun menghentikan kegiatan cabang organisasi tersebut. Namun, yang lebih memberikan fungsi dan peranan adalah masing-masing cabang organisasi, yang menjalankan bisnis Grahita Indonesia. Jika sesuatu terjadi terhadap usaha yang dijalankan oleh cabang operasional, CCM berhak memberikan upaya penanganan terhadap cabang yang bersangkutan, namun keduanya merupakan entitas yang terpisah ( separate entity). CCM Grahita Indonesia, bisa dianggap sebagai organisasi induk yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan Grahita Indonesia. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation). CCM secara langsung bertanggung jawab kepada Ketua Umum atau Pimpinan Umum atau President Director Grahita Indonesia. Central Corporate Management Grahita Indonesia dalam pelaksanaannya dipimpin oleh Koordinator Official atau Direktur Pengelola atau Koordinator Kepala Bidang, yang membawahi secara langsung para Kepala Bidang dan Sekretaris Koordinator Kepala. Pejabat CCM, Tugas dan Kewenangannya: 1. Koordinator : Koordinator Kepala CCM adalah pemimpin yang memiliki tanggung jawab atas seluruh bagian / fungsional pada perusahaan atau organisasi. Koordinator CCM memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional. Koordinator CCM bertugas untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan. a. Bertanggung Jawab Langsung kepada: - Pimpinan Umum - Board of Director - Kepala Bidang Pengembangan Strategi Manajemen - Kepala Bidang Kepegawaian dan Pengembangan SDM - Kepala Bidang Pengembangan Strategi Pemasaran - Kepala Bidang Produksi

- Kepala Bidang Akademik - Kepala Bidang Media dan Jurnalistik - Sekretaris Koordinator - Pemegang Otonom Operasional - Pejabat Atendan (Senior dan Yunior) - Kepala Operasional - Kepala Propinsial c. Tugas dan Kewenangan : - Membantu Pimpinan Umum dalam menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang - Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan. - Membantu peraturan itern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan - Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. - Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staf. - Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas. - Posisi Koordinator CCM harus bisa mengatur suatu pekerjaan dan harus bisa juga mengevaluasi pekerjaan yg sudah selesai. - Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya - Mengelola operasional harian perusahaan induk - Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan - Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan - Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan - Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan degan maksimal - Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal - Mengelola anggaran keuangan perusahaan induk - Bersama Pimpinan Umum memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan - Membuat prosedur dan standar perusahaan - Bersama Pimpinan Umum membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi - Membantu Pimpinan Umum merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan - Mewakili Pimpinan Umum menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan - Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal

- Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat - Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya. - Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul. - Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan 2. Sekretaris Koordinator Sekretaris Koordinator bertugas membantu pimpinan (Koordinator Kepala) untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam menjalankan roda perusahaan ataupun organisasi. Tugas Sekretaris Koordinator adalah membantu koordinator dalam melakukan tugas-tugas harian, baik yang rutin maupun yang khusus. Tugas rutin merupakan tugas sehari-hari yang biasa dikerjakan oleh seorang sekretaris tanpa perlu perintah dari pimpinan. Sedangkan tugas khusus adalah tugas yang diperintahkan oleh pimpinan agar sekretaris dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan pengalaman dan ilmunya. a. Bertanggungjawab Langsung kepada: - Koordinator Kepala - Pejabat sekretariat c. Tugas dan Kewenangan: - Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. - Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR). - Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan koordinator maupun pimpinan umum. - Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan. - Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan. - Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan. - Tugas Rutin : Tugas rutin misalnya, surat menyurat, pengetikan, filling, menerima tamu, telepon, telegram, menyimpan arsip-arsip penting, serta notulensi rapat. - Tugas Intruksi : Tugas intruksi misalnya, membuat jadwal pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya, persiapan dan penyelenggaraan rapat. - Tugas Kreatif: Tugas kreatif misalnya, dokumentasi, mengatur ruang pimpinan, mempersiapkan pidato dan presentasi, mengirim ucapan pada relasi maupun klien.

3. Kepala Bidang Pengembangan Strategi Manajemen Kepala Bidang Pengembangan Strategi Manajemen adalah pemimpin yang memiliki tanggung jawab terhadap segala usaha peningkatan manajemen, serta mengendalikan berbagai kebijakan manajemen agar terus memberikan sinergi yang maksimal bagi perusahaan (Grahita Indonesia) a. Bertanggung Jawab Langsung Kepada: - Koordinator Kepala Central Corporate Management b. Membawahi secara Langsung: - Pemimpin atau Kepala Projek c. Tugas dan Kewenangan: - Mengobservasi kinerja projek Grahita Indonesia yang sedang, akan maupun yang telah selesai dikerjakan. - Menganalisa profit atau tidaknya project yang telah ada. - Mengembangkan potensi untuk melakukan efisiensi dari berbagai lini. - Menggali berbagai peluang untuk meraih profit yang lebih besar dari bisnis Grahita Indonesia. - Merancang dan mengelola pengembangan bisnis yang memungkinkan dengan mengacu pada core business yang sudah ada. - Menggali dan mengembangkan potensi SDM yang ada untuk memungkinkan pengembangan perusahaan dari potensi manusianya. (bekerjasama dengan Kepala Bidang Kepegawaian dan Pengembangan SDM). - Menyelenggarakan berbagai projek manajemen yang mendorong kinerja perusahaan sehingga meningkatkan produktifitas dan keuntungan. 4. Kepala Bidang Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kepala Bidang Kepegawaian dan Pengembangan SDM adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas berbagai penanganan masalah dalam lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepala Bidang Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas keberlangsungan Manajemen sumber daya manusia di perusahaan (Grahita Indonesia ), sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. a. Bertanggung jawab Langsung Kepada: - Koordinator Kepala

- Seluruh pejabat personalia Grahita Indonesia c. Tugas dan Kewenangan: - Melakukan perencanaan dan mengatur strategi perekrutan tenaga kerja bagi seluruh cabang operasional, - Merencanakan berbagai perbaikan kebijakan sistem dan strategi perencanaan karier tenaga kerja, - Mengembangkan berbagai strategi pengendalian database karyawan, guna mempermudah pengelolaan identitas, dan sejarah ketenaga kerjaan, serta dokumentasi berbagai hal menyangkut biodata bagi seluruh tenaga kerja Grahita Indonesia. - Mengendalikan dan mengelola pendataan biodata tenaga kerja - Mengatur, merencanakan dan mengelola strategi pengembangan sumber daya manusia,dan melakukan upaya evaluasi karyawan yang dilakukan dengan berbagai strategi dan sistem pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada. agar tenaga kerja atau karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan. - Merencanakan dan mengelola sistem kompensasi atas kontribusi kerja, sehingga terus mendorong kinerja, dan senantiasa memberikan nilai keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan. - Membuat analisa kebutuhan pelatihan bagi seluruh tenaga kerja - Merancang, dan menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi seluruh karyawan, berdasarkan kebutuhan. 5. Kepala Bidang Pengembangan Strategi Pemasaran Kepala Bidang Pengembangan Strategi pemasaran adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengendalian dan tata kelola atas segmentasi pasar, penentuan posisi pasar, strategi memasuki pasar dan memenangkan kompetisi penjualan, serta kebijakan-kebijakan strategis agar produk-produk Grahita Indonesia tidak ditiru oleh oknum lain yang tidak bertanggung jawab. a. Bertanggungjawab Langsung kepada: - Koordinator Kepala - Para pejabat Penjualan dan Pemasaran - Para pejabat operasional

c. Tugas dan Kewenangan: - Menganalisa dan merumuskan berbagai peluang pasar menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya. - Mengkoordinir para kepala operasional dan kepala penjualan, dan memberikan bimbingan agar mencapai keberhasilan yang maksimal - Membuat analisa pemasaran dengan mengupayakan database calon pelanggan, serta membuat strategi pendekatan untuk memudahkan proses penjualan. - Menganalisa dan membuat laporan pemasaran secara berkala (bulanan, tahunan) - Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan. - Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing. - Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order. - Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran - Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar. - Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran. 6. Kepala Bidang Produksi Kepala Bidang Produksi adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan hasil pemeriksaan psikologis agar memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan dan dibuat sesuai peraturan dalam batas waktu penyampaian dan biaya yang telah ditetapkan. a. Bertanggung Jawab Langsung kepada: - Koordinator Kepala - Kepala Pembukuan dan Keuangan - Kepala Ekspedisi dan Pergudangan - Kepala Pengendalian Mutu - Kepala Maintenance dan Sipil - c. Tugas dan Wewenang: 1. Memastikan bahwa hasil PMPO diproduksi dan disimpan, serta dikirim kepada pemesan sesuai prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.

2. Memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat. 3. Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan surat-surat yang diperlukan dalam kegiatan di area Produksi sebelum diotorisasi Ka.Bag. 4. Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan prosedur pengolahan data dan pengemasan yang diperlukan. 5. Memeriksa Catatan Pengerjaan dan Catatan Pengemasan, Catatan Pengiriman, serta menjamin bahwa produksi dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengolahan data dan prosedur pengemasan hasil. 6. Memastikan bahwa hanya hasil dengan validasi tepat yang dilaksanakan. 7. Mengkoordinir Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) untuk menyiapkan, melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan personil Produksi yang efektif. 8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan hasil pemeriksaan PMPO mulai dari perolehan bahan skoring, pengolahan data, pengemasan sampai pengiriman ke bagian gudang. 9. Memberikan pengarahan teknis dan administratif untuk semua pelaksanaan kegiatan di gudang, penjadwalan waktu kirim, dokumentasi ekspedisi dan pengemasan. 10. Bertanggung jawab atas pekerjaan Ka.Bag. Pengawasan Mutu dan Ka.Bag. Pemastian Mutu untuk mengotorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain, termasuk amandemennya, yang diperlukan dalam Produksi. 11. Bertanggung jawab atas pemantauan dan pengendalian lingkungan pembuatan obat. 12. Bertanggung jawab dalam penetapan dan pemantauan kondisi penyimpanan bahan dan produk. 13. Bertanggung jawab menetapkan dan menerapkan higiene / sanitasi / kebersihan. 14. Bertanggung jawab terhadap persetujuan dan pemantauan pemasok bahan. 15. Bertanggung jawab terhadap persetujuan dan pemantauan terhadap pembuat obat atas dasar kontrak. 16. Bertanggung jawab atas penyimpanan catatan yang berkaitan dengan produksi. 17. Bertanggung jawab terhadap pemantauan pemenuhan persyaratan-persyaratan pembuatan hasil sesuai SOP. 18. Bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel, yang diperlukan untuk penentuan faktor yang mungkin berdampak terhadap mutu produk. 19. Menyusun rencana produksi. 20. Jika ada kegagalan dalam produksi, membahasnya sesuai prosedur yang berlaku untuk mencari penyebab serta menetapkan tindakan yang relevan. 21. Memastikan agar alat-alat / komputer, dan barang-barang stationer untuk keperluan produksi dikualifikasi dan / atau divalidasi serta digunakan dengan benar. 22. Turut melaksanakan inspeksi dan menyiapkan rencana perbaikan serta realisasinya.

23. Bertanggung jawab untuk menjaga moral kerja yang tinggi, kemampuan, pengembangan dan pelatihan serta melakukan evaluasi tahunan atas semua personil Produksi. 24. Membuat laporan bulanan sesuai jadwal yang ditetapkan. 25. Membuat anggaran tahunan untuk Bagian Produksi sesuai jadwal yang ditetapkan. 26. Mengusahakan perbaikan biaya Produksi. 27. Menjaga hubungan kerja yang baik dengan pihak vendor menyangkut Perencanaan & Pengadaan Bahan. 28. Berhubungan dengan Pemerintah, yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat rutin seperti iuran, pembayaran pajak produksi,restribusi,dll. 7. Pejabat Atendan Pejabat Atendan terdiri dari dua level, yakni Yunior Antendant dan Senior Atendant. Pejabat Antendant adalah pemimpin operasional cabang perusahaan Gahita Indonesia, yang secara otonom bertanggung jawab atas pengelolaan, manajemen, administrasi, maupun operasional dan pemasaran di dalam organisasi yang bersangkutan. a. Bertanggung jawab Langsung kepada: - Koordinator Kelapa - Kepala Official - Administrator c. Tugas dan Kewenangan: 1. Mengelola, menyelenggarakan pelayanan Grahita Indonesia di wilayahnya. 2. Menjamin bahwa seluruh pelayanan Grahita Indonesia berjalan dengan benar, minimal sesuai dengan target yang ditetapkan. 3. Membuat kebijakan-kebijakan berdasarkan kebijakan perusahaan berkaitan dengan strategi usaha agar mencapai jumlah, dan kualitas pelayanan yang maksimal, dengan omset penjualan 4. Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan di cabang. 5. Mendapatkan marketshare sesuai target cabang yang ditetapkan (goal). 6. Mengelola AR dengan sebaik-baiknya, agar resiko bisnis dapat ditekan sekecil mungkin. 7. Membangun nama baik sentra pelayanan di wilayahnya dengan image yang positif. 8. Mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan kualitas dan kuantitas pelayanan dari waktu ke waktu baik.

8. Pemegang Otonom Pemegang otonom adalah pemimpin cabang otonom Grahita Indonesia, bertanggung jawab atas berjalannya roda usaha Grahita Indonesia. Pemegang Otonom, secara mandiri mengelola berbagai pengaturan manajemen keuangan dalam lingkup organisasi terkait. Pemegang otonom memiliki kewenangan untuk mengatur anggaran belanja, dan berbagai pengeluaran keuangan sesuai dengan batas-batas kewenangan yang ditetapkan oleh Arah Kebijakan Grahita Indonesia. a. Bertanggung jawab langsung kepada: - Koordinator Kepala - Kepala Official - Administrator c. Tugas dan Wewenang: 1. Mengelola, menyelenggarakan pelayanan Grahita Indonesia di wilayahnya. 2. Menetapkan anggaran belanja perusahaan, serta menyusun rancangan program investasi bagi perkembangan usahanya. 3. Menjamin bahwa seluruh pelayanan Grahita Indonesia berjalan dengan benar, minimal sesuai dengan target yang ditetapkan. 4. Membuat kebijakan-kebijakan berdasarkan kebijakan perusahaan berkaitan dengan strategi usaha agar mencapai jumlah, dan kualitas pelayanan yang maksimal, dengan omset penjualan 5. Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan di cabang. 6. Mendapatkan marketshare sesuai target cabang yang ditetapkan (goal). 7. Mengelola AR dengan sebaik-baiknya, agar resiko bisnis dapat ditekan sekecil mungkin. 8. Membangun nama baik sentra pelayanan di wilayahnya dengan image yang positif. 9. Mengupayakan pertumbuhan dan perkembangan kualitas dan kuantitas pelayanan dari waktu ke waktu baik. 9. Kepala Operasional Kepala operasional adalah pemimpin yang bertanggung jawab untuk memastikan aktifitas kerja operasional Grahita Indonesia berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi harapan para pelanggan dan klien dengan cara yang efektif dan efisien. Kepala Operasional bertugas mencari upaya-upaya agar Grahita Indonesia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah. a. Bertanggung Jawab kepada: - Koordinator

b. Membawahi : - Kepala Official - Administrator - c. Tugas dan Wewenang: - Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. - Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan. - Meneliti teknologi baru dan metode efisiensi alternatif. - Mengawasi produktifitas pelayanan dan penjualan produk-produk layanan Grahita Indonesia. - Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. - Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. - Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. - Melakukan pertemuan rutin dengan Koordinator CCM secara berkala. - Mengatur anggaran dan mengelola biaya operasional. - Mengelola program jaminan kualitas / quality control. 10. Kepala Propinsial: Kepala Propinsial adalah pemimpin yang bertanggung jawab untuk memastikan aktifitas kerja operasional Grahita Indonesia berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi harapan para pelanggan dan klien dengan cara yang efektif dan efisien. Kepala Propinsial bertugas mencari upaya-upaya agar Grahita Indonesia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah. a. Bertanggung Jawab Langsung kepada: - Koordinator CCM - Assistant Official - Administrator c. Tugas dan Wewenang: - Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. - Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan. - Meneliti teknologi baru dan metode efisiensi alternatif. - Mengawasi produktifitas pelayanan dan penjualan produk-produk layanan Grahita Indonesia. - Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. - Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.

- Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. - Melakukan pertemuan rutin dengan Koordinator CCM secara berkala. - Mengatur anggaran dan mengelola biaya operasional. - Mengelola program jaminan kualitas / quality control. 11. Kepala Bidang Akademik Kepala Bidang Akademik adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha pendidikan Grahita Indonesia. Kepala Bidang Akademik akan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan administrasi pendidikan, ketatausahaan dari berbagai program pendidikan yang diselenggarakan oleh Grahita Indonesia. a. Bertanggung Jawab Langsung kepada: - Koordinator CCM - Sekretasis Bidang Akademik - Kepala Program Pendidikan Dasar - Kepala Program Pendidikan Menengah - Kepala Program Pendidikan Tinggi - Kepala Program Pendidikan Khusus c. Tugas dan Wewenang: 1. Merencanakan strategi pelayanan administrasi pendidikan bagi seluruh jenjang pendidikan yang ada. 2. Memimpin pelaksanaan tugas bagian administrasi akademik. 3. Menggerakkan, mengarahkan, membimbing, serta melakukan koordinasi terhadap seluruh tugas administratif bagian akademik. 4. Menyusun perencanaan, program dan pelaporan kerja secara berkala kepada koordinator CCM. 5. Membuat upaya-upaya strategis, dalam rangka meningkatkan jumlah peserta didik di seluruh jenjang pendidikan. 6. Mengkoordinir pendaftaran siswa/mahasiswa baru 7. Mengkoordinir pelaksanaan heregistrasi siswa/mahasiswa 8. Mengkoordinir pelaksanaan pendaftaran matrikulasi dan mata kuliah 9. Mengkoordinir pembuatan ijazah dan transkrip 10. Memberikan informasi data-data akademik bagi yang memerlukan 11. Melakukan penilaian terhadap staf yang menjadi bawahannya secara obyektif

12. Kepala Bidang Media dan Jurnalistik Kepala Bidang Media dan Jurnalistik adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas segala keberlangsungan kegiatan usaha Grahita Indonesia di bidang media dan jurnalistik. Usaha Grahita Indonesia di bidang media, termasuk didalamnya, rumah produksi, radio, televisi, web-media,dll. Usaha Grahita Indonesia di bidang jurnalistik, termasuk di antaranya, tabloid, journal, penerbitan buku, dll. a. Bertanggung Jawab Langsung kepada: - Koordinator CCM - Kepala Divisi Penyiaran Radio - Kepala Divisi TV dan Webmedia - Kepala Divisi Penerbitan - Kepala Divisi Majalah dan Tabloid c. Tugas dan Wewenang: 1. Merencanakan strategi penyiaran, penerbitan, serta strategi pemasaran agar menghasilkan keuntungan yang maksimal. 2. Memimpin pelaksanaan tugas bagian media dan jurnalistik. 3. Menggerakkan, mengarahkan, membimbing, serta melakukan koordinasi terhadap seluruh tugas administratif dan operasional bagian media dan jurnalistik. 4. Menyusun perencanaan, program dan pelaporan kerja secara berkala kepada koordinator CCM. 5. Membuat upaya-upaya strategis, dalam rangka meningkatkan jumlah omset penjualan di bidang media dan jurnalistik. 6. Menyusun dan melaksanakan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan potensi, produktifitas, serta kualitas penyiaran, penerbitan dan penjualannya.