BAB III TINJAUAN KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18.

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI PUSKESMAS PAMULANG 2016 FRIDA KASUMAWATI PENDAHULUAN ABSTRAK

Referat Fisiologi Nifas

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. I P 1 POST PARTUM HARI KE-14 DENGAN SUB INVOLUSI UTERI. Siti Aisyah* Al-Masruroh** ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

KALA I (tanggal, jam)

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB IV PEMBAHASAN. Manajemen Asuhan Kebidanan yang dilakukan pada kasus ini menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

PERDARAHAN POST PARTUM SEKUNDER

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F P POST PARTUM HARI KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS. Sumiyati* Yayuk Dwi Hamidah** ABSTRAK

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

No HP ANC STATUS : Keterangan :

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

KASUS III. Pertanyaan:

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. I. Febby Laela Pangestika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

Transkripsi:

48 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 6 JAM POST PARTUM NORMAL TERHADAP NY. I UMUR 27 TAHUN P3A1 DI BPS MARTINI RAJA BASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 A. Pengkajian Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I Umur 27 tahun P3A1 di BPS Martini Raja Basa Bandar Lampung Tahun 2013 Anamnesa oleh : Rita Purnamasari NIM : 2010.682 Tanggal : 4 Mei 2013 Pukul : 16.55 WIB Tempat : BPS Martini 1. Data Subjektif 1. Identitas : ISTRI SUAMI Nama : Ny. I Tn. P Umur : 27 tahun 30 tahun Agama : Islam Islam Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia Jawa/ Indonesia 48

49 Pendidikan : SMP SMA Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : Sidosari Sidosari RT/RW 01/02 RT/RW 01/02 Natar Natar 2. Keluhan utama : Ibu mengatakan perutnya terasa mulas. 3. Riwayat kesehatan: 1) Riwayat kesehatan sekarang : a. Hipertensi : Tidak ada b. DM : Tidak ada c. Jantung : Tidak ada d. Asma : Tidak ada e. Ginjal : Tidak ada f. Hepatitis : Tidak ada g.tbc : Tidak ada 2) Riwayat kesehatan dahulu a. Hipertensi : Tidak ada b. DM : Tidak ada c. Jantung : Tidak ada d. Asma : Tidak ada e. TBC : Tidak ada

50 3) Riwayat kesehatan keluarga a. Hipertensi : Tidak ada b. DM : Tidak ada c. Jantung : Tidak ada d. Asma : Tidak ada e. TBC : Tidak ada 4. Riwayat obstetric a. Riwayat haid Menarche Siklus Lama Banyaknya Sifat Dismenorhea : 11 tahun : 28 hari : 7 hari : 3-4 x ganti pembalut dalam sehari : Encer, kadang disertai gumpalan : Tidak pernah b. Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu No Tahun persalinan Tempat Umur Jenis Keadaan Penolong Penyulit persalinankehamilanpersalinan Nifas Anak Ket 1 2006 BPS 39 Minggu 2 2009 BPS 39 Minggu 3 2011 (abortus) Spontan Bidan Tidak ada Spontan Bidan Tidak ada Baik LK - Baik LK -

51 c. Riwayat persalinan sekarang Jenis persalinan : Spontan Tanggal : 4 Mei 2013 Jam Jenis kelamin Panjang badan Berat badan : 10.55 WIB : Perempuan : 47 cm : 3200 gr Lingkar Kepala : 33 cm Lingkar Dada : 30 cm LILA Keadaan bayi : 11 cm : Sehat d. Riwayat KB : Sebelum hamil ibu menggunakan KB pil 5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari a. Pola Nutrisi Saat hamil : 3x1 sehari dengan 1 porsi sedang nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah, minum air putih 8 gelas per hari dan 2 gelas susu per hari Selama nifas : Ibu sudah makan dengan 1 porsi sedang nasi, laukpauk, sayur, dan buah, minum air putih 8 gelas b. Pola Eliminasi Saat hamil : Ibu biasa BAB ± 1 kali perhari dengan warna kuning kecokelatan, konsistensi lembek dan berbau khas sedangkan BAK 5-6 kali sehari

52 dengan warna kuning jernih dan berbau khas amoniak Selama nifas : Ibu mengatakan belum BAB (Buang Air Besar) dan belum BAK (Buang Air Kecil) c. Pola Istirahat Saat hamil : Pada siang hari ±1-2 jam, pada malam hari ±7-8 jam Selama nifas : Ibu sudah istirahat ±1 jam d. Personal Hygiene Saat hamil : Ibu mandi 2 kali sehari, sikat gigi pagi dan sore hari, keramas 3 x/minggu, memotong kuku apabila kuku kotor dan panjang Selama nifas : Ibu belum mandi e. Pola sexual Saat hamil : Ibu mengatakan biasa melakukan hubungan seksual 2 kali dalam seminggu Selama nifas : Ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksual. 6. Riwayat Psikososial a. status perkawinan : Syah b. status emosional : Stabil

53 7. Riwayat Spiritual a. Selama hamil : Ibu mengatakan selalu berdoa dan beribadah, agar tidak terjadi apa-apa pada dirinya dan janinnya, dan pada saat persalinan diberikan kemudahan b. Selama nifas : Ibu mengatakan selalu berdoa, walaupun ibu belum bisa shalat karena masih dalam keadaan masa nifas. 2. Data Objektif Tanggal : 4 Mei 2013 Waktu : 16.55 WIB 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran Keadaan emosional : Baik : Compos mentis : Stabil Tanda vital : TD Pernafasan Nadi Suhu : 110/70 mmhg : 25x/menit : 86x/menit : 37 0 C 2. Pemeriksaan fisik a. Kepala Warna rambut : Hitam, lurus, tidak rontok

54 Ketombe Benjolan : Tidak ada : Tidak ada benjolan b. Wajah Hiperpigmentasi Pucat Oedema : Tidak ada : Tidak pucat : Tidak ada oedema c. Mata Simetris Kelopak mata Konjungtiva Skelera : Ya, kanan dan kiri : Tidak oedema : Merah muda : Putih d. Hidung Simetris Polip Kebersihan : Ya, kanan dan kiri : Tidak ada : Bersih e. Mulut Bibir Lidah Gusi Gigi : Tidak pecah-pecah (sariawan) : Bersih : Tidak ada perdarahan, bersih : Bersih, tidak ada caries f. Telinga Simetris Gangguan pendengaran : Ya, kanan dan kiri : Tidak ada

55 g. Leher Tumor Pembesaran kelenjar tiroid Pembesaran vena jugularis : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada h. Ketiak, pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada i. Dada Retraksi Bunyi mengi dan ronchi : Tidak ada : Tidak ada j. Payudara Simetris Pembesaran Puting susu Areola mamae Benjolan Pengeluaran : Ya : Ada : Menonjol : Normal : Tidak ada : Colostrum k. Punggung dan pinggang Simetris Nyeri ketuk : Ya : Tidak ada l. Abdomen Benjolan Konsistensi Kandung kemih Uterus : Tidak ada : Keras : Kosong : Keras

56 TFU Kontraksi : 2 jari di bawah pusat : Baik m. Anogenital Labia mayor/ minor Kelenjar bartholini Pengeluaran vagina Jenis lochea Warna Bau Perenium Anus : Normal : Tidak ada pembengkakan : Darah dan lendir : lochea rubra : Merah segar : Khas : Tidak terdapat robekan : Tidak ada haemoroid n. Ekstremitas bawah Oedema Kemerahan Varises : Tidak ada : Tidak ada kemerahan : Tidak ada Reflek patela : (+), kanan dan kiri 3. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium a. Darah HB Golongan darah : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan

57 b. Urine Protein Glukosa : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan 4. Data penunjang Riwayat persalinan sekarang a. Ibu 1) Tempat melahirkan : BPS Martini 2) Penolong : Bidan 3) Jenis persalinan : Spontan 4) Lama persalinan : 5 jam 5 menit Catatan waktu a) Kala I : 2 jam 30 menit b) Kala II : 25 menit c) Kala III : 10 menit d) Kala IV : 2 jam 5) Ketuban pecah pukul : 09.00 WIB 6) Plasenta a) Lahir secara : Spontan b) Ukuran : Normal c) Berat : ±500 gram d) Panjang tali pusat : ±50 cm 7) Perenium : Tidak ada robekan

58 b. Bayi Lahir tanggal/ pukul : 4 Mei 2013, Pukul 10.55 WIB Nilai APGAR : 10 Jenis kelamin Cacat bawaan Masa gestasi : Perempuan : Tidak ada : Cukup bulan (37 minggu 1 hari)

59

60

61

62

63

64

65 BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan mengenai hasil analisa dari kasus yang dialami selama melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1 6 jam post partum normal di BPS Martini Raja Basa Bandar Lampung di temukan hasil sebagai berikut: A. Pengkajian Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu nifas yaitu Ny. I umur 27 tahun P3A1 6 jam post partum normal 1. Umur a. Menurut tinjauan teori Umur dicatat untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikis belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas (Ambarwati dkk, 2009;h.130). b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini Ny.I berumur 27 tahun 65

66 c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena umur Ny.I umur 27 tahun dan tidak termasuk dalam resiko tinggi. 2. Pendidikan a. Menurut tinjauan teori Menurut Ambarwati dkk (2009;h.12), semakin tinggi pendidikan makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan, dengan baiknya pendidikan seorang ibu maka diharapkan pengetahuannya terhadap pentingnya mengikuti Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum dapat meningkat sehingga ibu tersebut dapat mengikuti Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum dengan baik.

67 b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini Ny.I pendidikannya SMP c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny. I berpendidikan SMP sehingga memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai pentingnya mengikuti Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum, hal tersebut ditunjukkan dengan sikap ibu yang tidak pulang sebelum 6 jam post partum. Selain itu dengan cukup baiknya pendidikan Ny. I maka diharapkan informasi yang diberikan oleh bidan pada saat melakukan asuhan kebidanan 6 jam post partum dapat lebih mudah diserap oleh Ny. I. 3. Pekerjaan a. Menurut tinjauan teori Menurut Sulistyawati (2009;h.22) pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dipekerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; pekerjaan dapat dibedakan menurut bentuknya yaitu bekerja dan tidak bekerja. Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan dengan atau tanpa imbalan. Pada dasarnya seseorang bekerja dikarenakan motif ekonomi. Ekonomi adalah sebuah kegiatan yang bisa menghasilkan uang. Ekonomi juga merupakan cakupan urusan keuangan rumah tangga. Tingkat

68 ekonomi atau pekerjaan bukan merupakan alasan utama untuk tidak mau mengikuti Asuhan Kebidanan pada ibu ibu nifas 6 jam post partum. b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini Ny.I pekerjaannya adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). c. Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena meskipun Ny.I pekerjaannya adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) akan tetapi ibu tersebut mau mengikuti Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum. 4. Keluhan utama a. Menurut tinjauan teori Keluhan utama ibu pasca melahirkan adalah rasa mulas yang berasal dari kontraksi rahim (uterus). Setelah melahirkan, uterus akan melakukan kontraksi, hal ini harus terjadi untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. Kontraksi ini didorong oleh hormon oksitosin, yang dikeluarkan dari kelenjar hipofisis ibu. Kontraksi uterus ini seringkali dirasakan tidak nyaman dan kadang sampai nyeri. Bila sang ibu menyusui, oksitosin akan dikeluarkan lebih banyak, sehingga mulas akan dirasakan lebih hebat. Solusi yang dilakukan ketika perut mulas atau kontraksi

69 rahim pasca persalinan tidak dapat dihindari, karena itu adalah bagian dari proses nifas yang normal. Apalagi bila sang ibu menyusui, maka mulasnya akan lebih terasa. Bila ingin meminimalkan nyerinya, dapat diatasi dengan obat-obat penghilang nyeri, seperti golongan analgetik misalnya asam mefenamat atau parasetamol. b. Menurut tinjauan kasus Dalam diagnosa pada kasus post partum normal terhadap Ny. I diatas adalah rasa mulas pada perut ibu pasca melahirkan. c. Pembahasan Jadi pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus, rasa mulas yang dirasakan Ny. I adalah disebabkan karena kontraksi rahim (uterus). 5. Pola Kebutuhan nutrisi a. Tinjauan teori Ibu menyusui memerlukan tambahan 500 kalori setiap hari, minum sedikitnya 3 liter setiap hari, anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan

70 meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. (Ambarwati dkk,2009;h.97) b. Tinjauan kasus Pada kasus ini Ny.I menyatakan sudah makan dengan 1 porsi sedang nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah, minum air putih 8 gelas dan Ny.I mengatakan tidak ada pantangan makanan dalam keluarga yang berhubungan dengan masa nifas. c. Pembahasan Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.I memakan lauk yang mengandung protein yaitu pada lauk-pauk, sayur, buah dan minum 8 gelas serta tidak ada pantangan makanan dalam keluarga yang berhubungan dengan masa nifas, ini sesuai dengan teori kebutuhan nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. 6. Pola Eliminasi a. Tinjauan teori Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. Kemungkinan penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasma sfingter dan

71 oedema leher kandung kemih sesudah bagian ini mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung. Urine dalam jumlah besar akan di hasilkan dalam 13-36 jam postpartum. Kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan tersebut disebut dieresis ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam 6 minggu (Sulistyawaty, 2009;h.78). b. Tinjauan kasus Ny. I belum BAB dan BAK 6 jam post partum c. Pembahasan Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karna Ny.I belum BAB dan BAK, ini berarti sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umumnya Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama. 7. Tanda-tanda vital A. Suhu a. Tinjauan teori Berdasarkan teori, 24 jam suhu badan ibu post partum akan naik sedikit (37,5-38 0 c) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan,

72 apabila keadaan normal suhu badan akan biasa lagi (Rukiyah dkk,2011;h.68) lebih lanjut menurut Manuaba, (1998;h.76) tanda-tanda bahaya pada masa nifas Suhu > 38 0 C dan tekanan darah meningkat. b. Tinjauan kasus Pada kasus ini pada saat pemeriksaan 6 jam post partum suhu tubuh Ny.I adalah 37 0 C. c. Pembahasan Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena suhu tubuh Ny.I 37 0 C pada saat dilakukan pemeriksaan 6 jam post partum, ibu sudah istirahat sehingga suhu tubuh ibu kembali normal, ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa 24 jam suhu badan ibu post partum akan naik sedikit (37,5-38 0 c) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan serta tidak ada tanda-tanda bahaya karena suhu tubuh Ny.I <38 0 C. B. Nadi a. Tinjauan teori Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat. (Dewi dkk,2011;h.40). Denyut nadi dan

73 curah jantung tetap tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir, kemudian mulai menurun dengan frekuensi yang tidak diketahui. Pada minggu ke-8 sampai ke-10 setelah melahirkan, denyut nadi kembali ke frekuensi sebelum hamil (Saleha, 2009;h.61) b. Tinjauan kasus Pada kasus ini denyut nadi Ny.I yaitu 86x/menit c. Pembahasan Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena nadi Ny.I 86 kali permenit sebagaimana teori menyatakan bahwa nadi akan lebih cepat setelah melahirkan. C. Tekanan darah a. Tinjauan teori Tekanan darah normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmhg, dan diastolik 60-80 mmhg. Pasca melahirkan pada kasus normal tekanan darah biasanya tidak berubah. (Rukiyah dkk,2011;h.69). Biasanya tekanan darah tidak berubah, tekanan darah akan rendah setelah melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada post partum dapat menandakan terjadinya preeklamsi post partum (Dewi dkk,2011;h.40 )

74 b. Tinjauan kasus Pada kasus ini tekanan darah Ny.I 110/70 mmhg c. Pembahasan Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena tekanan darah Ny.I 110/70 mmhg sebagaimana teori menyatakan bahwa biasanya tekanan darah tidak berubah, hal ini disebabkan karena tidak terjadi perdarahan pada Ny. I. 8. Abdomen A. TFU a. Tinjuan teori Tabel 4.1 Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi Involusi TFU Berat Uterus Plasenta lahir 2 jari di bawah pusat 1000 gram 1 minggu Pertengahan pusat simpisis 750 gram 2 minggu Tidak teraba di atas simpisis 500 gram 6 minggu Normal 50 gram 8 minggu Normal saat sebelum hamil 30 gram (Saleha,2009;h.55)

75 b. Tinjauan kasus Pada kasus ini tinggi fundus uteri Ny.I pada 6 jam post partum adalah 2 jari dibawah pusat. c. Pembahasan Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena tinggi fundus uteri ibu 2 jari dibawah pusat dan sesuai dengan teori yang menyatakan tinggi fundus uteri segera setelah persalinan adalah 2 jari dibawah pusat serta akan kembali normal pada 8 minggu post partum. B. Kontraksi a. Tinjauan teori Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak bagian belakang (posterior), bekerja terhadap otot uterus dan jaringan payudara, selama tahap ketiga persalinan, oksitosin menyebabkan pemisahan plasenta. Kemudian seterusnya bertindak atas otot yang menahan kontraksi, mengurangi tempat plasenta dan mencegah pedarahan (Ambarwati dkk,2009;h.83) b. Tinjauan kasus Ny.I pada kasus ini mengatakan perutnya terasa mulas dan pada pemeriksaan uterus teraba keras ini berarti kontraksi uterus baik

76 c. Pembahasan Jadi tidak ada kesenjangan antara kasus dan teori karena uterus berkontraksi dengan baik dan fundusnya teraba keras yang sesuai dengan teori bahwa apabila kontraksi uterus baik dapat mencegah perdarahan. Ibu masih berada dalam keadaan fisiologis. 9. Pengeluaran pervaginam a. Tinjauan teori Lokhea adalah akskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea di bedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya : 1) Lokhea rubra/merah Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari keempat masa postpartum. Cairan yang berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium. 2) Lokhea sanguilenta Lokhea ini berwarna merah kecokelatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.

77 3) Lokhea serosa Lokhea ini berwarna kuning kecokelatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14. 4) Lokhea alba/putih Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel selaput lendir servik, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum. (Sulistyawaty, 2009;h.76). b. Tinjauan kasus Ny.I mengeluarkan cairan dari kemaluannya berwarna merah segar atau yang disebut lokhea rubra c. Pembahasan Jadi pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek karena pengeluaran pervaginam pada Ny.I yaitu lokhea rubra. Ny. I masih berada dalam keadaan fisiologis. B. Interpretasi Data 1. Diagnose Kebidanan a. Menurut tinjauan teori Sesuai dengan teori yaitu untuk menegakkan diagnose didapat dari hasil pengkajian berupa data subjektif dan data objektif. (Wiknjosastro, 2006;h.78).

78 b. Menurut tinjauan kasus Diagnose kebidanan ibu nifas yaitu Ny.I umur 27 tahun P3A1 6 jam post partum normal. Data dasar dari dari diagnose kebidanan tersebut antara lain Ny.I umur 27 tahun, tiga kali melahirkan dan pernah keguguran satu kali, melahirkan pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 10.55 WIB. c. Pembahasan Jadi ini berarti tidak ada kesenjangan karena antara kasus dan teori sama. Umur pasien dikaji untuk menentukan apakah pasien dalam usia reproduksi atau tidak serta umur dicatat untuk mengetahui adanya resiko tinggi atau tidak. 2. Masalah a. Menurut tinjauan teori Dalam teori kebidanan, menjelaskan bahwa masalah yang sering dialami ibu 6 jam post partum adalah perdarahan karena atonia uteri, tetapi tak jarang ditemukan juga ibu yang tidak mengalami masalah. b. Menurut tinjauan kasus Pada tinjauan kasus tidak terdapat masalah, hanya saja ibu mengeluh perutnya masih terasa mulas. c. Pembahasan Jadi, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis dapatkan karena Ny. I tidak mengalami masalah.

79 3. Kebutuhan a. Menurut tinjauan teori Kebutuhan yang harus dipenuhi adalah nutrisi dan intake cairan, mobilisasi dini, rawat gabung, serta terapi obat. b. Menurut tinjauan kasus Penulis telah memberikan kebutuhan pada ibu diantaranya nutrisi dan intake cairan, mobilisasi dini, rawat gabung, serta terapi obat. c. Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Penulis telah memberikan kebutuhan pada ibu diantaranya nutrisi dan intake cairan, mobilissasi dini, rawat gabung, serta terapi obat. C. Diagnosa Potensial 1. Menurut tinjauan teori Pada langkah ketiga ini mengidentifikasikan masalah potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Soepardan, 2008; h.99) 2. Menurut tinjauan kasus Pada kasus Ny.I tidak muncul diagnose potensial karena tidak ada tanda-tanda kegawatdaruratan yang lain hanya ditemukan masalah

80 terhadap Ny. I diatas adalah rasa mulas pada perut ibu pasca melahirkan. 3. Pembahasan Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny. I tidak mempunyai tanda-tanda infeksi atau kegawatdaruratan. Keluhan utama ibu pasca melahirkan adalah hanya rasa mulas. Setelah melahirkan, uterus akan melakukan kontraksi, hal ini harus terjadi untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. D. Antisipasi / Tindakan Segera 1. Menurut tinjauan teori Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera Beberapa data menunjukan situasi emergensi dimana kita perlu bertindak demi keselamatan klien. (Asri dkk, 2009;h.75-76). Solusi yang dilakukan ketika perut mulas atau kontraksi rahim pasca persalinan tidak dapat dihindari, karena itu adalah bagian dari proses nifas yang normal. Apalagi bila sang ibu menyusui, maka mulasnya akan lebih terasa. Bila ingin meminimalkan nyerinya, dapat diatasi dengan obat-obat penghilang nyeri, seperti golongan analgetik misalnya asam mefenamat atau parasetamol. 2. Menurut tinjauan kasus Kasus Ny. I tidak ada tindakan segera, karena diagnosa Ny. I dalam keadaan fisiologis dan tidak ada diagnosa potensial.

81 3. Pembahasan Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus karena bidan melakukan pengawasan dan tindakan pada Ny. I telah sesuai dengan teori yang ada pada tahap ini Bidan tidak melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG karena Ny. I dalam keadaan normal dan tidak terjadi resiko tinggi pada Ny. I. E. Intervensi 1. Tinjauan Teori Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasikan informasi data yang tidak lengkap dilengkapi (Soepardan, 2008;h.99). 2. Tinjauan kasus a. Beritahu kondisi ibu saat ini. b. Jelaskan rasa mulas yang di alami ibu saat ini normal. c. Ajari ibu dan keluarga untuk memasase uterusnya. d. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI seawal mungkin. e. Beritahu ibu untuk beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan. f. Berikan ibu makanan dan minuman. g. Anjurkan ibu melakukan mobilisasi dini.

82 h. Ajarkan ibu cara mencegah hipotermi pada bayinya i. Lakukan rawat gabung antara ibu dan bayi. j. Beri ibu terapi obat. 3. Pembahasan Perencanaan asuhan yang telah dilakukan pada Ny. I dilakukan sesuai dengan teori yaitu dilakukan perencanaan perawatan post partum normal sampai 6 jam dan sesuai dengan Asuhan masa nifas normal dilakukan dengan asuhan kunjungan 6-8 jam setelah persalinan menurut Depkes RI (2009) F. Implementasi 1. Tinjauan teori Dalam melaksanakan asuhan menurut teori yaitu melakukan perawatan post partum normal sampai 6 jam. 2. Tinjauan Kasus a. Memberitahu kondisi ibu saat ini dalam keadaan baik, TD:110/70 mmhg, N:86x/menit, R:25x/menit, T:37, TFU: 2 jari di bawah pusat. b. Menjelaskan rasa mulas yang dialami ibu saat ini normal karena adanya kontraksi uterus yang mengalami involusi uterus, dan ibu tidak perlu khawatir karena rasa mulas ini akan hilang dengan sendirinya.

83 c. Mengajari ibu dan keluarga untuk memasase uterusnya yaitu dengan cara memijat bagian fundus uteri secara sirkuler, yang bertujuan untuk membuat kontraksi uterus menjadi baik dan mencegah atonia uteri. d. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI seawal mungkin, agar merangsang kontraksi uterus sehingga tidak terjadi perdarahan dan untuk kontak dini antara ibu dan bayi. e. Memberitahukan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan karena apabila ibu kurang istirahat akan mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat involusi uterus, menyebabkan depresi serta ketidakmampuan untuk merawat bayinya dan dirinya sendiri. f. Memberikan ibu makanan berupa makanan yang tinggi kalori, tinggi protein, dan tinggi serat untuk memulihkan kembali tenaga ibu pasca melahirkan, dan menberikan ibu minum yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang pada saat persalinan berlangsung. g. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini, misalnya seperti gerakan miring kiri dan kanan serta berjalan. h. Mengajarkan ibu cara mencegah hipotermi pada bayinya, yaitu dengan cara menyelimuti seluruh tubuh bayi dengan menggunakan bedong, menutupi kepala dengan topi, segera mengganti popok jika bayi BAK dan BAB.

84 i. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi sehingga memudahkan ibu untuk merawat bayinya. Selain itu, rawat gabung juga akan menbuat kontak batin antara ibu dan bayi. j. Memberikan ibu terapi obat berupa : a. Vitamin A, dengan dosis 200.000 IU, 1x1 untuk mencegah infeksi dan memberikan Vit. A pada bayi melalui ASI. b. Tablet Fe, dengan dosis 60 mg, 1x1 untuk mencegah anemia. c. Amoxilin, dengan dosis 500 mg, 1x1 untuk mencegah infeksi. 3. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan, karena pelaksanaannya telah sesuai dengan kebutuhan pasien/klien. G. Evaluasi 1. Tinjauan teori Dalam langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah di identifikasi (Saminem, 2009; h.39) 2. Tinjauan kasus a. Ibu mengetahui kondisinya saat ini. b. Ibu mengerti bahwa rasa mulas yang dialaminya saat ini normal.

85 c. Ibu dan keluarga mengerti cara memasase uterus dan melakukannya. d. Ibu mengerti bahwa ia harus memberikan ASI seawal mungkin pada bayinya. e. Ibu mengetahui manfaat beristirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan dan ibu tampak sedang istirahat. f. Ibu telah diberikan makan dan minuman untuk memulihkan tenaganya kembali pasca melahirkan, ibu telah makan dengan satu porsi nasi, lauk pauk, sayur, buah serta minum 2 gelas air. g. Ibu bersedia melakukan mobilisasi dini serta ibu telah miring kiri dan kanan serta berjalan. h. Ibu mengerti cara mencegah hipotermi pada bayinya, seluruh tubuh bayi telah diselimuti dengan bedong, kepala telah ditutupi dengan topi serta segera mengganti popok jika bayi BAK dan BAB, suhu bayi 37 0 C. i. Rawat gabung antara ibu dan bayi telah dilakukan. j. Terapi obat telah diberikan dan ibu telah meminum obat yang diberikan. 3. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan, karena pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan pasien pada 6 jam post partum.

86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah membahas asuhan kebidanan 6 jam post partum normal pada Ny. I maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Penulis telah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1 di BPS Martini Raja Basa Bandar Lampung Tahun 2013. 2. Penulis telah melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. 3. Penulis telah membuat interpretasi data dengan tepat pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. 4. Penulis telah menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. 5. Penulis telah menentukan tindakan segera yang tepat pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1 dan pada kasus ini tidak ditemukan tindakan segera. 6. Penulis telah membuat perencanaan tindakan yang tepat pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. 86

87 7. Penulis telah melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. 8. Penulis telah melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada Ibu Nifas 6 Jam Post Partum Normal Terhadap Ny. I umur 27 tahun P3A1. B. Saran 1. Bagi BPS Lebih meningkatkan profesionalisme untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu perawatan post partum normal 6 jam, karena di 6 jam post partum rentan terjadi perdarahan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil study kasus ini dapat menambah wawasan dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 3. Bagi Pasien Lebih mewaspadai apabila ada kelainan atau ketidaknyamanan pada diri ibu pasca melahirkan dan konsultasikan ke tenaga kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

88 4. Bagi Penulis Dengan adanya studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai asuhan kebidanan 6 jam post partum normal.

89 DAFTAR PUSTAKA Akademi Kebidanan Adila. 2013. Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah (Study Kasus), Bandar Lampung. Adila Pers Ambarwati Eny Retna dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta : Mitra Cendikia Offset Asri Hidayat dkk. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan Plus Materi Delima. Yogyakarta: Mitra Cendikia Pers Dewi Vivian Nanny Lia dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika Depkes RI. 2010. Perawatan Kebidanan Yang berorientasi Pada Keluarga Perawatan III. Jakarta Depkes RI. 2009. Panduan Asuhan Masa Nifas Normal. Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2011. Laporan Hasil Riskesdas Lampung 2011. Lampung http://www.kesehatanibu.depkes.go.id. Diambil pada tanggal 28 April 2013. Pukul 20.30 WIB http://www.ypkp.net. Alamsyah Effek. 2009. Risiko Kehamilan dan Persalinan. Diambil pada tanggal 28 April 2013. Pukul 20.00 WIB http://www.alernet.org. Oxfam. 2009. Statistics on maternal mortality. Diambil pada tanggal 28 April 2013. Pukul 20.40 WIB Jannah Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jogjakarta: Ar-Rum Media Manuaba IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Notoadmojo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 89

90 Prawirohardjo Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prihardjo Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC Rukiyah Ai Yeyeh dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta : TIM Saminen. 2009. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep Dan Praktik. Jakarta : EGC Saleha Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. SDKI. 2009. Laporan Hasil Survei Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia. Jakarta Soepardan Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Sulistyawati Ary. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : CV. Andi Offset

LAMPIRAN 91

92

93

94

95

96