PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu tujuan organisasi perusahaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. berusaha agar perusahaan yang dikelolanya dapat bertahan dalam mengahadapi

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

BAB II TARGET COSTING

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH ANGGARAN (VARIANCE ANALYSIS) DAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL-HASILNYA. Marhakim *) ABSTRAK

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT JUJUR JAYA SAKTI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari perusahaan manufaktur skala besar sampai kecil. Sekarang ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA PADA PT SANG HYANG SERI (PERSERO) KANTOR REGIONAL VI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Analisis Biaya Volume Laba (Cost Volume Profit Analysis)

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rumusan masalah adalah sebagai berikut: Magelang adalah sebagai berikut: Tabel 5.1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji, Batam

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di zaman sekarang ini kebutuhan konsumen yang

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 : PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau profesi Mowday et al., dalam Shaub (1993:148).

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I. PENDAHULUAN. individu dan organisasi yang bertentangan satu sama lain dan bahwa adanya

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM KINERJA MANAJER PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada Produk Manufaktur PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

BABIV KES~PULANDANSARAN. Setelah dilakukan penelitian terhadap situasi dan kondisi yang ada dalam

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAK The purpose of this research is to find out how far the influence of budget implementation effectiveness towards the performance evaluation of profit center. The research used descriptive qualitative analysis. The yield of the research shows that PT Rahayu Santoso has utilized budget in evaluating the performance of its resposibility center. It can be looked at the effectiveness of budget implementation where the budget becomes work orientation for every responsibility center, so delegation of authority and responsibility to all managers of responsibility centers have double duty and responsibility. Besides that the performance evaluation of the menagers of profit centers was done comparing determined budget with its realization by means of probability ratio : Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, and Net Profit Margin. Keywords : Budget implementation; the evaluation of profit center PENDAHULUAN Dalam rangka memudahkan perusahaan mencapai tujuannya, terutama untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, dibutuhkan alat sebagai pengendalian, yaitu salah satunya adalah anggaran, sehingga apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dianggarkan atau yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan suatu rencana terkoordinasi, menyeluruh dan dinyatakan dalam satuan uang, kegiatan operasi dan penggunaan sumber-sumber daya perusahaan untuk suatu periode tertentu di waktu yang akan datang. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan reparasi karoseri bus, baik bus besar, menengah maupun mini bus. Situasi pasar yang kompetitif menyebabkan perusahaan harus dapat bertahan dan menguasai pasarnya sendiri. Para manajer harus selalu menemukan ide-ide baru untuk mensiasati situasi persaingan yang ada. Tugasnya adalah manajer harus dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja perusahaan dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam menjalankan serta mengendalikan aktivitas usahanya untuk mencapai laba yang maksimal, membentuk pusat-pusat pertanggungjawaban sebagai pusat laba. Dimana pusat laba merupakan suatu unit yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab mengendalikan pendapatan, biaya dan laba yang terjadi di unit tersebut. Semua divisi yang ada di merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban, yang termasuk pusat laba di PT. Rahayu

SUPARDJI dan SUHERLIN, Pengaruh Efektivitas Penerapan Anggaran Santosa yaitu divisi pemasaran dan divisi finance. Setiap pusat-pusat pertanggung-jawaban diberikan otonomi untuk mengelola fungsi operasional perusahaan secara efisien dan efektif, oleh karena itu manajemen perusahaan mengharuskan setiap pusat pertanggungjawaban khususnya pusat laba untuk menyusun anggaran sebagai pedoman kerja mereka. Anggaran yang telah dibuat oleh pusat laba akan diajukan kepada atasan mereka untuk dimintai persetujuan oleh manajer puncak (board of director). Anggaran yang telah disetujui oleh manajer puncak merupakan alat pengendalian baik bagi manajer pusat laba maupun manajemen perusahaan, karena anggaran menghendaki adanya organisasi yang baik, yang tiap-tiap manajernya mengetahui wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Anggaran pusat laba dan realisasinya setiap akhir periode dianalisis oleh manajer puncak, jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran atau terjadi penyimpangan akan mudah ditunjukan siapa yang bertanggungjawab. Analisis dilakukan dengan membandingkan antara biaya (input) dengan manfaat yang diperoleh (output). Analisis tersebut akan memberikan manfaat terhadap perencanaan biaya dimasa yang akan datang, agar penyimpangan yang sama tidak terulang lagi. Sehingga manajer yang bertanggungjawab terhadap anggaran tersebut, dapat menjalankan kegiatan operasi perusahaan dengan efisien dan efektif. Hasil analisis tersebut selain menjadi dasar untuk penyusunan anggaran tahun yang akan datang, juga untuk menilai kinerja manajer pusat laba. 98 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif terhadap data kolektibilitas yang selama ini telah diterapkan oleh perusahaan tersebut. Serta studi eksploratif yaitu studi yang menjelaskan datadata yang sesuai dengan fenomena yang diamati dan didapatkan penulis dari penelitian subjek berupa organisasi, kegiatan usaha dan hal lainnya yang berhubungan dengan variable yang dibahas dalam penelitian ini. Metode yang digunakan penulis, yaitu studi kasus yang berhubungan dengan subjek penelitian atau deskriptif asosiatif yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan masalah yang bersangkutan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Efektivitas Penerapan Anggaran Terhadap Penilaian Kinerja Pusat Laba pada Penerapan anggaran pada PT. Rahayu Santosa dimulai dengan proses penyusunan hingga pelaksanaan anggaran telah dilakukan dengan baik sesuai prosedur-prosedur atau kebijakan-kebijakan yang ada pada PT. Rahayu Santosa, seperti yang telah dikemukakan penulis pada pembahasan sebelumnya. Di mana semua divisi atau manajer pusat tanggung jawab diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola semua biaya yang terdapat dalam perusahaan. Untuk mengendalikan kegiatan divisi tersebut dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka manajemen perusahaan menyusun anggaran, sebagai pedoman kerja bagi setiap manajer pusat tanggung jawab. Hal ini dapat meminimalkan terjadinya penyimpanganpenyimpangan yang signifikan terhadap penggunaan biaya serta pendapatan yang terjadi di perusahaan, karena setiap manajer pusat tanggung jawab akan selalu dipantau kegiatannya oleh atasan mereka berdasarkan anggaran yang telah diberikan sebelumnya. Oleh karena itu setiap manajer divisi atau manajer pusat tanggung jawab yang ada pada diharuskan melaporkan kegiatanya secara periodik dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang memuat informasi mengenai anggaran, realisasi, penyimpangan atau varians yang terjadi. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban tersebut selanjutnya dilakukan penilaian kinerja manajer pusat tanggung jawab, khususnya manajer pusat laba terhadap komitmen pencapaian anggaran dan pencapaian tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan oleh manajer puncak (Board of Director) atau manajemen perusahaan, yang kemudian oleh manajer puncak dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan yang ada, baik yang

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 menguntungkan maupun yang merugikan, sehingga penilaian pun dapat berjalan efektif dan efisien. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terlihat pencapaian kinerja pada pusat laba sebagai berikut : Laporan Pertanggungjawaban untuk Big Bus Penjualan 107,653,844,960 115,240,512,000 7,586,667,040 Menguntungkan, pasar Biaya Bahan Baku 36,604,741,150 6,076,387,031 Menguntungkan, harga 42,681,128,181 Tidak menguntungkan, tarif Biaya Tenaga Kerja 17,001,600,000 (2,127,558,400) tinggi/kenaikan upah 14,874,041,600 tenaker Biaya Overhead Pabrik 37,403,502,000 34,003,200,000 3,400,302,000 Menguntungkan, Efisien 1,091,508,594 1,036,933,164 54,575,430 Menguntungkan, Efisien Biaya Pemasaran 2,052,612,500 1,949,981,875 102,630,625 Menguntungkan, Efisien Laba Operasi 9,551,034,085 24,644,055,811 15,093,021,726 Menguntungkan Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat varians penjualan dalam satu tahun untuk big bus adalah sebesar Rp 7.586.667.040 Rp 6.076.387.031 (menguntungkan) varians biaya tenaga kerja sebesar Rp 2.127.558.400 varians biaya overhead pabrik sebesar Rp 3.400.302.000 (menguntungkan), varians biaya administrasi dan umum sebesar Rp 54.575.430 (menguntungkan), varians biaya pemasaran sebesar Rp 102.630.625 (menguntungkan) dan varians laba operasi sebesar Rp 15.093.021.726 (menguntungkan). Selain itu dapat diperoleh varians tingkat profitabilitas yang di peroleh perusahaan sebesar 12,18% untuk Gross Profit Margin, 12,51% untuk Operating Profit Margin dan 8,76% untuk Operating Profit Margin. Laporan Pertanggungjawaban untuk Medium Bus Penjualan 42,888,808,053 46,067,463,000 3,178,654,947 Menguntungkan, pasar Biaya Bahan Baku 22,222,451,954 19,058,706,650 3,163,745,304 Menguntungkan, harga Biaya Tenaga Kerja 4,760,595,000 5,537,070,000 (776,475,000) Tidak menguntungkan, tarif tinggi/kenaikan upah tenaker Biaya Overhead Pabrik 12,181,554,000 11,074,140,000 1,107,414,000 Menguntungkan, Efisien 185,042,230 190,593,497 (5,551,267) Tidak menguntungkan, tidak efisien Biaya Pemasaran 258,425,675 248,088,648 10,337,027 Menguntungkan, Efisien Laba Operasi 3,280,739,194 9,958,864,205 6,678,125,011 Menguntungkan 99

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat varians penjualan dalam satu tahun untuk medium bus adalah sebesar Rp 3.178.654.947 Rp 3.163.745.304 (menguntungkan) varians biaya tenaga kerja sebesar Rp 776.475.000 varians biaya overhead pabrik sebesar Rp 1,107,414,000 (menguntungkan), varians biaya administrasi dan umum sebesar Rp 5,551,267 (tidak menguntungkan) disebabkan oleh keadaan ekonomi dan nilai tukar yang berfluktuasi, misalnya biaya transportasi, biaya telepon, dan lain-lain yang semuanya berada diluar kendali perusahaan, varians biaya pemasaran sebesar Rp 10,337,027 (menguntungkan) dan varians laba operasi sebesar Rp 6,678,125,011 (menguntungkan). Selain itu dapat diperoleh varians tingkat profitabilitas yang di peroleh perusahaan sebesar 13,89% untuk Gross Profit Margin, 13,97% untuk Operating Profit Margin dan 9,78% untuk Operating Profit Margin. Laporan Pertanggungjawaban untuk Small Bus Penjualan 23,788,188,556 25,609,293,900 1,821,105,344 Menguntungkan, pasar Biaya Bahan Baku 13,571,636,887 11,639,482,750 1,932,154,137 Menguntungkan, harga Biaya Tenaga Kerja 2,374,900,000 2,768,535,000 (393,635,000) Tidak menguntungkan, tarif tinggi/kenaikan upah tenaker Biaya Overhead Pabrik 5,813,923,500 5,537,070,000 276,853,500 Menguntungkan, Efisien Tidak menguntungkan, tidak 99,536,450 99,997,513 (461,063) efisien Biaya Pemasaran 105,260,540 99,997,513 5,263,027 Menguntungkan, Efisien Laba Operasi 1,822,931,179 5,467,658,281 3,644,727,102 Menguntungkan Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat varians penjualan dalam satu tahun untuk small bus adalah sebesar Rp 1,821,105,344 Rp 1,932,154,137 (menguntungkan) varians biaya tenaga kerja sebesar Rp 393,635,000 varians biaya overhead pabrik sebesar Rp 276,853,500 (menguntungkan), varians biaya administrasi dan umum sebesar Rp 461,063 (tidak menguntungkan) disebabkan oleh keadaan ekonomi dan nilai tukar yang

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 berfluktuasi, misalnya biaya transportasi, biaya telepon, dan lain-lain yang semuanya berada diluar kendali perusahaan, varians biaya pemasaran sebesar Rp 5,263,027 (menguntungkan) dan varians laba operasi sebesar Rp 3,644,727,102 (menguntungkan). Selain itu dapat diperoleh varians tingkat profitabilitas yang di peroleh perusahaan sebesar 14,45% untuk Gross Profit Margin, 13,69% untuk Operating Profit Margin dan 13,69% untuk Operating Profit Margin. Laporan Pertanggungjawaban untuk Mini Bus Penjualan 26,308,242,997 27,972,613,500 1,664,370,503 Menguntungkan, pasar Biaya Bahan Baku 16,602,141,138 14,238,543,000 2,363,598,138 Menguntungkan, harga Biaya Tenaga Kerja 2,122,005,600 2,463,120,000 (341,114,400) Tidak menguntungkan, tarif tinggi/kenaikan upah tenaker Biaya Overhead Pabrik 5,418,864,000 4,926,240,000 492,624,000 Menguntungkan, Efisien Tidak menguntungkan, tidak 60,950,650 63,998,183 (3,047,533) efisien Biaya Pemasaran 71,520,045 69,374,444 2,145,601 Menguntungkan, Efisien Laba Operasi 2,032,761,564 6,211,337,874 4,178,576,310 Menguntungkan Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat varians penjualan dalam satu tahun untuk mini bus adalah sebesar Rp 1,664,370,503 Rp 2,363,598,138 (menguntungkan) varians biaya tenaga kerja sebesar Rp 341,114,400 varians biaya overhead pabrik sebesar Rp 1,107,414,000 (menguntungkan), varians biaya administrasi dan umum sebesar Rp 2,145,601 (menguntungkan), varians biaya pemasaran sebesar Rp 2,145,601 (menguntungkan) dan varians laba operasi sebesar Rp 4,178,576,310 (menguntungkan). Selain itu dapat diperoleh varians tingkat profitabilitas yang di peroleh perusahaan sebesar 13,89% untuk Gross Profit Margin, 14,48% untuk Operating Profit Margin dan 10,13% untuk Operating Profit Margin. Dalam praktiknya, anggaran di PT. Rahayu Santosa telah diterapkan secara efektif, yaitu telah digunakan sebagai dasar kerja bagi para manajer pusat-pusat tanggung jawab, dan juga sebagai acuan/standar untuk melihat apakah dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para manajer pusat-pusat tanggung jawab tersebut. Oleh karena anggaran telah diterapkan secara efektif, maka anggaran itu sendiri dapat digunakan secara efektif pula untuk menilai kinerja para manajer pusat-pusat tanggung jawab. Jadi, berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan anggaran sangat berpengaruh atau dapat digunakan untuk menilai kinerja para manajer pusat-pusat tanggung jawab, khususnya manajer pusat laba pada PT. Rahayu Santosa. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang dilakukan pada, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. PT Rahayu Santosa didirikan pada tahun 1961 yang belokasi di Jalan Raya Jakarta Bogor Km 48 Nanggewer Cibinong dengan luas tanah 1ha yang terus berkembang menjadi 8ha saat ini, sementara kantor yang berlokasi di Sukasari digunakan untuk administrasi hingga sekarang. PT Rahayu Santosa 57

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 merupakan perusahaan yang memfokuskan jenis usahanya di bidang manufacturing dan reparasi karoseri big bus, medium bus, small bus dan mini bus. 2. PT Rahayu Santosa merupakan perusahaan karoseri bus, dimana sebagian besar bahan baku utamanya adalah dipesan dari anak perusahaannya sendiri. 3. Proses penyusunan anggaran pada PT. Rahayu Santosa menggunakan metode gabungan antara metode Top Down dan Bottom Up. Bagian anggaran atau bagian bawah menyiapkan draft anggaran. Namun anggaran yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan. Hal inilah yang diterapkan oleh PT Rahayu Santosa dalam proses penyusunan anggarannya. 4. Penerapan anggaran pada PT. Rahayu Santosa berjalan dengan efisien dan efektif, hal tersebut dapat dilihat dari proses penyusunannya yang melibatkan partisipasi dari seluruh unit-unit yang ada di perusahaan, mulai dari manajer tingkat bawah maupun manajer tingkat atas, sampai dengan pelaksanaan anggarannya yang menggunakan biaya produksi yang seefisien mungkin. 5. membuat suatu perencanaan anggaran laba, yang antara lain akan digunakan perusahaan untuk melakukan penilaian kinerja manajer pusat laba apakah pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan. Anggaran laba yang digunakan terdiri dari anggaran penjualan, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, anggaran administrasi dan umum. 6. Penilaian kinerja pusat laba pada PT. Rahayu Santosa menggunakan ukuran profitabilitas, yaitu Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin untuk melihat seberapa besar laba yang diperoleh oleh manajer pusat laba sesuai anggaran yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Varians profitabilitas yang merupakan keuntungan perusahaan, yaitu Gross Profit Margin sebesar 12,18% untuk Big Bus, 13,89% untuk Medium Bus, 13,59% untuk Small Bus dan 14,45% untuk Mini Bus, Operating Profit Margin sebesar 12,51%untuk Big Bus, 13,97% untuk Medium Bus, 13,69% untuk Small Bus dan 14,48% untuk Mini Bus dan Net Profit Margin sebesar 8,76% untuk Big Bus, 9,78% untuk Medium Bus, 13,69% untuk Small Bus dan 10,13% untuk Mini Bus. 7. Dilihat dari varians yang terjadi menunjukan penyimpangan yang menguntungkan, untuk perolehan laba perusahaan. Selisih laba yang terjadi antara hasil yang sesungguhnya dengan yang direncanakan sebesar, untuk big bus adalah sebesar Rp 15.093.021.726 (menguntungkan), medium bus sebesar Rp 6,678,125,011 (menguntungkan), small bus sebesar Rp 3,644,727,102 (menguntungkan), dan mini bus adalah sebesar Rp 4,178,576,310 (menguntungkan). 8. Berdasarkan hasil penelitian yang ada bahwa efektivitas penerapan anggaran sangat berpengaruh dalam penilaian kinerja manajer pusat laba pada PT. Rahayu Santosa. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N and Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta. Anthony, Robert N and Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System, Buku dua, Salemba Empat, Jakarta. Darsono Prawironegoro. 2005. Akuntansi Manajemen : Suatu Aalat Untuk Mengambil Keputusan Bagi Para Praktisi Bisnis Dalam Upaya Meningkatkan Laba dan Kelangsungan Usaha), Buku satu, Salemba Empat, Jakarta. Hansen Mowen. 2006. Management Accounting (Akuntansi Manajemen), Edisi tujuh. Alih Bahasa : Dewi Fitriasari, Deny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta. Horngren Charles T, Srikant M. Datar and George Foster. 2005. Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial, Jilid satu. Alih Bahasa : Desi Adhariani. Gramedia, Jakarta. 103

SUPARDJI dan SUHERLIN, Pengaruh Efektivitas Penerapan Anggaran Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen : Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen, PT. Grasindo, Jakarta. Soekrisno Agoes. 2004. Auditing : Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid satu dan dua, FE- UI, Jakarta. Welsch, Hilton and Gordon. 2000. Anggaran : Perencanaan dan Pengendalian Laba, buku satu, Salemba Empat, Jakarta. 104