II. LANDASAN TEORI. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu. tanggung jawab dan fungsi manajemen perusahaan. Baik tidaknya kinerja

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Agar perusahaan lebih mudah mencapai tujuannya, dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH TUNJANGAN KESEJAHTERAAN, PENGALAMAN KERJA DAN GAJI PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA LUWES DI SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses penilaian dan perubahan perencanaan atas dasar nilai. mengatakan bahwa pengembangan sumber daya karyawan adalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam. menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB II LANDASAN TEORI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.2 Manajemen Sumberdaya Manusia

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FITRIANA APRIANI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab terkahir ini penulis akan. kesimpulan yang diperoleh dari uraian sebelumnya, dan. penulis juga akan memberikan saran-saran yang mungkin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

NEED ASSESMENT AND ANALYSIS TRAINNING OLeh: Drs. Ach. Mohyi, MM *

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, saat ini Indonesia memusatkan perhatiannya

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

PELATIHAN KERJA LUTFI WIBAWA

B A B I PENDAHULUAN. serta kelengkapan suatu informasi sangat diutamakan bagi yang membutuhkan,

BAB I PENDAHULUAN. mendayagunakan semua sumber-sumber secara produktif untuk mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pelaksanaan Program dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap para pekerja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, juga merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber daya Manusia:2004) sebagai berikut :

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. SRIWIJAYA UTAMA DI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV SUMBER ALAM LAMPUNG SELATAN. Oleh : Husna Purnama

BAB II LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dominan dalam kegiatan suatu organisasi,karena manusia sebagai perencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai peranan yang besar dalam menunjang pembangunan dan diikuti dengan perkembangan dalam perusahaan itu sendiri, sehingga diperlukan suatu manajemen yang baik, efektif dan efisien agar dapat mengelola faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Alex S. Nitisemito (1992 : 9), Manajemen adalah seni dan ilmu untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain. G.R. Terry (Onong Uchana Efendy, 1989: 9) berpendapat yaitu: Manajemen merupakan suatu proses yang khas dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Tanpa menyebutkan perbedaan-perbedaan yang ada maka dapat dikatakan manajemen adalah seni, ilmu dan proses untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain yang memerlukan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan agar dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan.

14 Adapun dari pengertian-pengertian manajemen diatas tidak terlepas dari pengertian manajemen operasional. Menurut Jay Heizer / Barry Render: Manajemen operasional adalah serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang/jasa dengan mengubah input menjadi output. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan 3 fungsi, yaitu: a. Pemasaran, yang menghasilkan permintaan, atau paling tidak menerima pemesanan untuk sebuah barang/jasa. b. Produksi/operasi, yang menghasilkan produk. c. Keuangan/akuntansi, yang mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi. 2.2 Pengertian Manajemen Personalia Manusia adalah unsur penting dari setiap perusahaan karena merupakan penggerak untuk berkembangnya perusahaan tersebut. Tanpa adanya manusia atau dalam hal ini adalah tenaga kerja (karyawan), suatu perusahaan tidak dapat berjalan dan menghasilkan produksi. Manusia mempunyai pola pikir, kebutuhan, tingkah laku dan masalah yang berbeda satu sama lain, sehingga diperlukan suatu pengaturan dan penanganan yang merupakan bidang manajemen personalia seperti yang dikatakan M. Manulang (1992: 14) yaitu, Manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya pada soal-soal pegawai didalam suatu organisasi. Manajemen personalia merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang secara khusus menitikberatkan perhatiannya pada faktor produksi

15 tenaga kerja, yaitu bagaimana melaksanakan planning, organizing, dan controlling, sehingga efektifitas dan efisiensi tenaga kerja dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan. Heidjrahman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1991: 4) mendefinisikan manajemen personalia sebagai, Perencanaan, pengorganisasian, pengadaan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat. Menurut M. Manulang (1992: 4), Manajemen personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dapat terealisir secara daya guna sekaligus adanya kegairahan bekerja dari para karyawannya. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa definisi diatas adalah: 1. Manajemen personalia melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, directing, dan controlling. 2. Manajemen personalia melaksanakan tugas-tugas operasional sebagai berikut: pengadaan yang terdiri atas penarikan, seleksi dan penempatan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja. 3. Manajemen personalia melaksanakan fungsi manajemen terhadap fungsi-fungsi operasionalnya supaya tujuan individu tercapai, organisasi dan masyarakat dapat diwujudkan secara daya guna sekaligus menciptakan kegairahan kerja karyawan.

16 2.3 Pengertian Pengembangan Personalia Salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah dengan mengadakan program pengembangan karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekidjo Notoadmojo (1992: 5) yaitu, Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Menurut Heidjarahman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1991: 70) Pengembangan karyawan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien. 2.4 Pengertian Pendidikan dan Latihan Pada masa yang sudah maju seperti sekarang ini terutama dalam menghadapi era globalisasi ini, kemajuan sangat diperlukan untuk menjaga kedinamisan suatu perusahaan yang mana penggunaan teknologi tersebut akan menciptakan pekerja-pekerja baru, gerakan-gerakan fisik baru, maupun hal-hal yang serba baru. Efisiensi suatu perusahaan akan sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan karyawan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan adanya pendidikan dan latihan karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama bekerja diperusahaan itu. Pendidikan dan latihan sangat dibutuhkan oleh karyawan yang umumnya belum bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan tugas baru yang harus dikerjakannya, terutama bila

17 pekerjaan itu dilakukan dengan menggunakan mesin atau peralatan modern dan tidak dapat dioperasikan tanpa dipelajari atau diberikan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan yang diberikan selain untuk mempersiapkan diri terhadap teknologi baru juga dapat meningkatkan gairah dan produktivitas kerja karyawan. Soekidjo Notoadmodjo (1992: 27) mendefinisikan pendidikan yaitu, Pendidikan (formil) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan. Menurut Heidjrahman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1991: 7), Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan. Kesimpulan yang didapat dari definisi-definisi diatas adalah: 1. Pendidikan merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang berlangsung relatif lama dan diselenggarakan dengan pendekatan formal dan struktur. 2. Pendidikan merupakan proses yang melalui serangkaian kegiatan baik yang sifatnya kurikuler maupun ekstrakurikuler yang telah disusun dan dipersiapkan sebelumnya dengan standar pengetahuan tertentu. 3. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan dengan menggunakan teknik dan metode tertentu. Definisi pelatihan menurut Heidjarahman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1991: 77), Suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi.

18 Pelatihan sangat membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan yang praktis dan meningkatkan kemampuan keterampilan, kecakapan, serta sikap seseorang yang diperlukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pelatihan juga merupakan suatu proses penambahan dan pendidikan formal yang menjembatani dunia pendidikan dan dunia kekaryaan. Edwin B. Flippo (Moekijat, 1991: 4) mengatakan, Latihan adalah proses membantu pegawai-pegawai untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kecakapan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Latihan selain sangat membantu para karyawan untuk menambah pengetahuan dan kecakapan juga dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, dan keterampilan karyawan. 2.4.1 Tujuan Pendidikan dan Latihan Tujuan dan sasaran program pendidikan dan latihan sebaiknya ditentukan terlebih dahulu sebelum perusahaan mengadakan program tersebut karena harus sesuai dengan tujuan perusahaan. Di samping itu, bila tujuan telah ditentukan maka akan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu terjaminnya konsisten dalam menyusun program tersebut dan mempermudah komunikasi. Tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik bila karyawan dapat melakukan tugasnya dengan efisien. Karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efisien apabila perusahaan mengadakan program pengembangan baru bagi para karyawannya. Tujuan program

19 pengembangan karyawan pada umumnya adalah untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan pendidikan dan latihan secara umum yaitu: 1. Mengembangkan karyawan 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja karyawan 3. Mengurangi tingkat pengawasan terhadap karyawan 4. Mengurangi tingkat perputaran (turn over) dan menstabilkan karyawan Tujuan pendidikan dan pelatihan secara khusus: 1. Dari segi karyawan a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tertentu b. Merubah sikap untuk lebih bertanggung jawab c. Memperbaiki tingkat upah (penghasilan) 2. Dari segi perusahaan a. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan b. Menekan biaya produksi c. Mengurangi resiko kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan (turn over) d. Memperbaiki sistem dan metode kerja Pengembangan sumber daya manusia dalam jangka panjang memiliki manfaat seperti untuk mengurangi ketergantungan pada penarikan karyawan baru, memberikan kesempatan pada karyawan lama, dan mengantisipasi keusangan karyawan, dan perputaran karyawan. Program pengembangan

20 karyawan juga bertujuan untuk siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang (Husein Umar, 1998: 12). 2.4.2 Metode Pendidikan dan Pelatihan Heidjarahman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1991: 83) membagi metode pelatihan untuk karyawan operasional ke dalam empat jenis, yaitu: 1. On Job Training Metode ini paling banyak digunakan. Sistem ini memberikan tugas kepada atasan langsung dari karyawan yang baru dilatih untuk melatih mereka. Sistem ini sangat ekonomis karena tidak perlu menyediakan fasilitas khusus untuk latihan. 2. Vestibule School Merupakan bentuk latihan dimana yang memberikan materi adalah tenaga-tenaga kerja khusus. Salah satu bentuk metode ini adalah simulasi. 3. Appretticeship Biasanya dipakai untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang relatif tinggi. Di dalam metode ini seringkali dikombinasikan dengan on job training dan pengalaman dengan petunjuk-petunjuk di kelas dalam pelatihan tertentu. Mereka yang diberikan pelatihan ini merupakan karyawan penuh perusahaan, artinya juga mendapatkan hakhak yang sama seperti karyawan lainnya. 4. Kursus Metode ini lebih mirip pendidikan daripada pelatihan karena biasanya diadakan untuk memenuhi minat para karyawan dalam bidang

21 pengetahuan tertentu (diluar bidang pekerjaannya). Metode ini sering dibuat dalam bentuk program learning dimana pesertanya dapat belajar sendiri dan menyesuaikan kecepatan belajarnya sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Metode pendidikan dan latihan yang umum dilaksanakan menurut Soekidjo Notoadmojo (1992: 25): 1. Off The Job Side Karyawan sebagai peserta untuk sementara waktu keluar dari pekerjaannya guna mengikuti program ini. Metode ini menggunakan dua macam teknik, yaitu: a. Teknik presentasi informasi, yaitu menyajikan informasi yang bertujuan untuk mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru kepada para peserta. b. Teknik simulasi, yaitu suatu peniruan karakteristik/perilaku tertentu dari dunia nyata sedemikian rupa sehingga peserta bisa mewujudkannya ke dalam keadaan sebenarnya. 2. On The Job Side Berbentuk penugasan karyawan-karyawan baru kepada atau karyawan senior yang berpengalaman untuk mengajarkan atau membimbing karyawan baru tersebut. Para karyawan tersebut diharapkan dapat mencontohkan pekerjaan yang baik dan suatu penanganan pekerjaan yang lebih jelas dan konkrit sehingga dapat ditiru.

22 2.5 Pengertian Produktivitas Payaman J. Simanjuntak (1995: 28) mengemukakan tiga batasan pengertian produktivitas: 1. Secara filosofis, yaitu sikap mental dan pandangan hidup untuk meningkatkan kehidupan. 2. Definisi kerja, yaitu perbandingan antara hasil dan sumber yang digunakan. 3. Teknik operasional, yaitu jumlah produksi yang diperoleh dengan jumlah sumber daya yang digunakan. Menurut Pusat Produktivitas Nasional Departemen Tenaga Kerja (Payaman J. Simanjuntak, 1995: 29), Produktivitas kerja adalah suatu sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Pengertian produktivitas secara umum adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan, dan juga merupakan sikap mental yang mengandung unsur-unsur masukan dan keluaran dalam suatu periode yang sama. Pentingnya produktivitas merupakan alat vital bagi suatu perusahaan. Manfaat dari pengukuran produktivitas menurut Muchdarsyah Sinungan (1992: 4): 1. Menunjang terwujudnya target, sasaran, dan tujuan perusahaan melalui tenaga kerja.

23 2. Sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi. 2.5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Pusat Produktivitas Nasional Departemen Tenaga Kerja (Payaman J. Simanjuntak, 1995: 30) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah: 1. Tingkat disiplin kerja 2. Tingkat pendidikan 3. Peningkatan kemampuan manajerial pimpinan 4. Perbaikan penghasilan dan sistem pengupahan yang dapat menjamin perbaikan gizi dan kesehatan 5. Pemilihan teknologi dan sarana lengkap untuk produksi 6. Penghasilan, dalam arti imbalan atau penghargaan yang mendorong untuk lebih giat bekerja 7. Pemberian kesempatan, baik untuk bekerja dalam pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan seseorang maupun kesempatan bekerja untuk mengembangkan kemampuan melalui jabatan-jabatan 8. Jaminan sosial lainnya.