300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan perekonomian Indonesia, dirumuskan simpulan berikut: 1. Daerah tujuan utama migrasi internal di Indonesia adalah Pulau Jawa. Negara tujuan utama migrasi internasional dari Pulau Jawa adalah Arab Saudi, dan negara tujuan utama migrasi dari pulau-pulau luar Jawa adalah Malaysia. 2a. Secara umum upah daerah asal dan jumlah migran tahun sebelumnya merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah migran dari luar Jawa ke Jawa. Secara khusus jumlah migran dari Pulau Lain dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk berpendidikan rendah, jumlah migran dari Kalimantan dipengaruhi juga oleh permintaan tenaga di Jawa, dan jumlah migran dari Sulawesi dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk berpendidikan tinggi. Faktor jumlah migran tahun sebelumnya menunjukkan keterkaitan secara ekonomis antara daerah asal dan daerah tujuan migran yang diciptakan oleh migran terdahulu, dimana arus mobilitas yang berlangsung merupakan jaringan-jaringan yang telah dibentuk oleh migran sebelumnya. 2b. Upah dan produk domestik regional bruto di Jawa merupakan faktor penahan, sedangkan permintaan tenaga kerja dan pengeluaran infrastruktur di daerah tujuan merupakan faktor penarik migrasi penduduk dari Jawa ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Khusus ke daerah tujuan Pulau Lain, migran asal Jawa juga memperhitungkan upah di Pulau Lain dan kondisi pengangguran di Jawa.
301 2c. Secara umum upah dan produk domestik bruto di daerah asal dan negara tujuan, serta permintaan tenaga kerja pada masing-masing negara tujuan merupakan faktor yang dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja migran internasional setiap pulau. Selain kedua faktor tersebut, penduduk berpendidikan tinggi di Kalimantan, penduduk berpendidikan rendah dan tinggi di Pulau Lain juga berpengaruh terhadap jumlah migran internasional asal pulau tersebut. 3a. Kebijakan migrasi internal melalui peningkatan pengeluaran infrastuktur, dan kombinasinya dengan penurunan suku bunga dan depresiasi nilai tukar berdampak pada: (1) penurunan jumlah migrasi masuk ke Jawa dan meningkatkan jumlah migrasi keluar dari Jawa, (2) penurunan pengangguran, dan (3) meningkatkan konsumsi rumah tangga, investasi, dan produk domestik regional bruto masing-masing pulau di Indonesia pada periode 2009-2012. 3b. Kebijakan migrasi internasional melalui depresiasi nilai tukar dan kombinasinya dengan penurunan suku bunga berdampak pada: (1) peningkatan jumlah migran internasional setiap pulau, (2) penurunan pengangguran, (3) peningkatan devisa, dan (4) peningkatan konsumsi, investasi dan produk domestik regional bruto. 3c. Pada periode 2009-2012, kebijakan migrasi internal melalui peningkatan upah minimum regional berdampak negatif terhadap pasar kerja (meningkatkan pengangguran), dan perekonomian Indonesia (menurunkan investasi dan konsumsi rumah tangga). Kebijakan ini hanya berdampak positif pada penurunan jumlah migran dari luar Jawa ke Jawa.
302 8.2. Implikasi Kebijakan Berdasarkan simpulan, maka disusun implikasi kebijakan berikut: 1. Untuk mencapai tingkat distribusi penduduk yang lebih merata antara Pulau Jawa dan luar Jawa, maka pemerintah harus menciptakan lapangan kerja di luar Jawa, karena bukan hanya upah atau pendapatan yang mendorong penduduk Jawa migrasi ke luar Jawa, tetapi adanya peluang kerja di daerah tujuan. Kebijakan migrasi internal seperti peningkatan pengeluaran infrastruktur, dan kombinasi kebijakan migrasi internal dan eksternal melalui penurunan suku bunga dan depresiasi nilai tukar dan peningkatan pengeluaran infrastrutur dapat mengatasi masalah distribusi penduduk tersebut. 2. Pemerintah harus cermat dalam menetapkan kebijakan peningkatan upah minimum regional, karena dampak peningkatan upah minimum dapat meningkatkan pengangguran dan menurunkan kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari penurunan konsumsi rumah tangga dan investasi. Oleh karena itu, jika pada masa yang akan datang, buruh dan serikat pekerja terus menuntut peningkatan upah minimum, maka pemerintah harus mengantisipasi dengan menjalankan kebijakan lain yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan seperti meningkatkan pengeluaran infrastruktur dan investasi. 3. Untuk mencapai tujuan kebijakan migrasi internal dan internasional yang ditetapkan pemerintah, maka kebijakan yang disarankan adalah kombinasi kebijakan penurunan suku bunga 2 persen, depresiasi nilai tukar, dan pengeluaran infrastruktur, karena kebijakan tersebut selain dapat meningkatkan migran keluar dan menurunkan migran masuk ke Jawa, juga dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja migran internasional. Kebijakan ini
303 dapat juga mengurangi pengangguran dan meningkatkan produk domestik regional bruto masing-masing pulau melalui peningkatan devisa, konsumsi dan investasi. 4. Oleh karena peningkatan pengeluaran infrastruktur mampu mengatasi masalah distribusi penduduk, pasar kerja, dan perekonomian Indonesia, maka diharapkan bagi pemerintah pusat dan daerah agar meningkatkan porsi anggaran belanjanya untuk pengeluaran infrastruktur. 8.3. Saran Penelitian Lanjutan Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya: 1. Oleh karena penelitian ini tidak dapat melihat jumlah migran dari satu pulau ke pulau lainnya selain Pulau Jawa, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel jumlah migran keluar dan migran masuk dari pulau satu ke pulau lainnya selain Pulau Jawa sebagai variabel endogen, seperti migran dari Sumatera ke Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain atau sebaliknya. 2. Jenis migran yang digunakan dalam penelitian ini adalah migran semasa hidup. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jenis migran risen, karena frekuensi mobilitas migran risen lebih sering terjadi dibandingkan jenis migran seumur hidup. 3. Memilih negara tujuan migrasi internasional lain, seperti: Brunei Darussalam, Korea, Taiwan, Jepang, dan Qatar karena dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak permintaan tenaga kerja migran internasional Indonesia ke negara-negara tersebut.
304 4. Permintaan tenaga kerja migran internasional oleh negara penerima tenaga kerja tersebut adalah tenaga kerja migran dengan tingkat pendidikan tinggi. Oleh karena pada saat penelitian ini berlangsung, tidak diperoleh data jumlah tenaga kerja mingran internasional berdasarkan tingkat pendidikan, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya memasukkan variabel jumlah tenaga kerja migran internasional berdasarkan tingkat pendidikan. 5. Penelitian ini merupakan penelitian migrasi secara makro yang didisagregasi berdasarkan pulau. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti migrasi yang didisagregasi berdasarkan sektor ekonomi agar terlihat migrasi penduduk akibat perubahan struktur ekonomi.