VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

VIII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan Bab V sampai dengan Bab VII,

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

ABSTRACT. Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

VII. DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DISERTASI SAFRIDA

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

VI. ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

DAMPAK KEBIJAKAN MIGRASI TERHADAP PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA DISERTASI SAFRIDA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian mengenai perilaku makroekonomi lndonesia. dikaitkan dengan liberalisasi perdagangan, maka dapat ditarik beberapa

peran menghabiskan sumber daya ekonomi yang tersedia.

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dampak investasi dan pengeluaran pemerintah terhadap kinerja perekonomian

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

2. Penawaran ekspor karet alam Indonesia ke Amerika Serikat dan Jepang lebih

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang sering dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA Dl KALlMAAiTAN TIMUR

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

RINGKASAN PENGARUH DAYA SAING REGIONAL TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI INDONESIA: ANALISIS DATA PANEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti khusus bagi negara-negara berkembang dalam membuat kebijakan


Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

SURVEI PERSEPSI PASAR

V. GAMBARAN UMUM. Penyajian gambaran umum tentang variabel-variabel endogen dalam

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Inflasi di Pulau Jawa

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi pendapatan yang merata tanpa adanya disparitas. Selain untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA Dl KALlMAAiTAN TIMUR

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BONTANG

Transkripsi:

300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan perekonomian Indonesia, dirumuskan simpulan berikut: 1. Daerah tujuan utama migrasi internal di Indonesia adalah Pulau Jawa. Negara tujuan utama migrasi internasional dari Pulau Jawa adalah Arab Saudi, dan negara tujuan utama migrasi dari pulau-pulau luar Jawa adalah Malaysia. 2a. Secara umum upah daerah asal dan jumlah migran tahun sebelumnya merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah migran dari luar Jawa ke Jawa. Secara khusus jumlah migran dari Pulau Lain dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk berpendidikan rendah, jumlah migran dari Kalimantan dipengaruhi juga oleh permintaan tenaga di Jawa, dan jumlah migran dari Sulawesi dipengaruhi juga oleh jumlah penduduk berpendidikan tinggi. Faktor jumlah migran tahun sebelumnya menunjukkan keterkaitan secara ekonomis antara daerah asal dan daerah tujuan migran yang diciptakan oleh migran terdahulu, dimana arus mobilitas yang berlangsung merupakan jaringan-jaringan yang telah dibentuk oleh migran sebelumnya. 2b. Upah dan produk domestik regional bruto di Jawa merupakan faktor penahan, sedangkan permintaan tenaga kerja dan pengeluaran infrastruktur di daerah tujuan merupakan faktor penarik migrasi penduduk dari Jawa ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Khusus ke daerah tujuan Pulau Lain, migran asal Jawa juga memperhitungkan upah di Pulau Lain dan kondisi pengangguran di Jawa.

301 2c. Secara umum upah dan produk domestik bruto di daerah asal dan negara tujuan, serta permintaan tenaga kerja pada masing-masing negara tujuan merupakan faktor yang dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja migran internasional setiap pulau. Selain kedua faktor tersebut, penduduk berpendidikan tinggi di Kalimantan, penduduk berpendidikan rendah dan tinggi di Pulau Lain juga berpengaruh terhadap jumlah migran internasional asal pulau tersebut. 3a. Kebijakan migrasi internal melalui peningkatan pengeluaran infrastuktur, dan kombinasinya dengan penurunan suku bunga dan depresiasi nilai tukar berdampak pada: (1) penurunan jumlah migrasi masuk ke Jawa dan meningkatkan jumlah migrasi keluar dari Jawa, (2) penurunan pengangguran, dan (3) meningkatkan konsumsi rumah tangga, investasi, dan produk domestik regional bruto masing-masing pulau di Indonesia pada periode 2009-2012. 3b. Kebijakan migrasi internasional melalui depresiasi nilai tukar dan kombinasinya dengan penurunan suku bunga berdampak pada: (1) peningkatan jumlah migran internasional setiap pulau, (2) penurunan pengangguran, (3) peningkatan devisa, dan (4) peningkatan konsumsi, investasi dan produk domestik regional bruto. 3c. Pada periode 2009-2012, kebijakan migrasi internal melalui peningkatan upah minimum regional berdampak negatif terhadap pasar kerja (meningkatkan pengangguran), dan perekonomian Indonesia (menurunkan investasi dan konsumsi rumah tangga). Kebijakan ini hanya berdampak positif pada penurunan jumlah migran dari luar Jawa ke Jawa.

302 8.2. Implikasi Kebijakan Berdasarkan simpulan, maka disusun implikasi kebijakan berikut: 1. Untuk mencapai tingkat distribusi penduduk yang lebih merata antara Pulau Jawa dan luar Jawa, maka pemerintah harus menciptakan lapangan kerja di luar Jawa, karena bukan hanya upah atau pendapatan yang mendorong penduduk Jawa migrasi ke luar Jawa, tetapi adanya peluang kerja di daerah tujuan. Kebijakan migrasi internal seperti peningkatan pengeluaran infrastruktur, dan kombinasi kebijakan migrasi internal dan eksternal melalui penurunan suku bunga dan depresiasi nilai tukar dan peningkatan pengeluaran infrastrutur dapat mengatasi masalah distribusi penduduk tersebut. 2. Pemerintah harus cermat dalam menetapkan kebijakan peningkatan upah minimum regional, karena dampak peningkatan upah minimum dapat meningkatkan pengangguran dan menurunkan kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari penurunan konsumsi rumah tangga dan investasi. Oleh karena itu, jika pada masa yang akan datang, buruh dan serikat pekerja terus menuntut peningkatan upah minimum, maka pemerintah harus mengantisipasi dengan menjalankan kebijakan lain yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan seperti meningkatkan pengeluaran infrastruktur dan investasi. 3. Untuk mencapai tujuan kebijakan migrasi internal dan internasional yang ditetapkan pemerintah, maka kebijakan yang disarankan adalah kombinasi kebijakan penurunan suku bunga 2 persen, depresiasi nilai tukar, dan pengeluaran infrastruktur, karena kebijakan tersebut selain dapat meningkatkan migran keluar dan menurunkan migran masuk ke Jawa, juga dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja migran internasional. Kebijakan ini

303 dapat juga mengurangi pengangguran dan meningkatkan produk domestik regional bruto masing-masing pulau melalui peningkatan devisa, konsumsi dan investasi. 4. Oleh karena peningkatan pengeluaran infrastruktur mampu mengatasi masalah distribusi penduduk, pasar kerja, dan perekonomian Indonesia, maka diharapkan bagi pemerintah pusat dan daerah agar meningkatkan porsi anggaran belanjanya untuk pengeluaran infrastruktur. 8.3. Saran Penelitian Lanjutan Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya: 1. Oleh karena penelitian ini tidak dapat melihat jumlah migran dari satu pulau ke pulau lainnya selain Pulau Jawa, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan variabel jumlah migran keluar dan migran masuk dari pulau satu ke pulau lainnya selain Pulau Jawa sebagai variabel endogen, seperti migran dari Sumatera ke Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain atau sebaliknya. 2. Jenis migran yang digunakan dalam penelitian ini adalah migran semasa hidup. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jenis migran risen, karena frekuensi mobilitas migran risen lebih sering terjadi dibandingkan jenis migran seumur hidup. 3. Memilih negara tujuan migrasi internasional lain, seperti: Brunei Darussalam, Korea, Taiwan, Jepang, dan Qatar karena dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak permintaan tenaga kerja migran internasional Indonesia ke negara-negara tersebut.

304 4. Permintaan tenaga kerja migran internasional oleh negara penerima tenaga kerja tersebut adalah tenaga kerja migran dengan tingkat pendidikan tinggi. Oleh karena pada saat penelitian ini berlangsung, tidak diperoleh data jumlah tenaga kerja mingran internasional berdasarkan tingkat pendidikan, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya memasukkan variabel jumlah tenaga kerja migran internasional berdasarkan tingkat pendidikan. 5. Penelitian ini merupakan penelitian migrasi secara makro yang didisagregasi berdasarkan pulau. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti migrasi yang didisagregasi berdasarkan sektor ekonomi agar terlihat migrasi penduduk akibat perubahan struktur ekonomi.