BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB IV ANALISIS DATA. Pengolahan data yang dilakukan pada masing-masing kelompok

MUSCLE SOARNESS & MUSCLE CRAMPS

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil hasil prestasi yang diraih

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah mahluk yang bergerak. Dalam melakukan aktifitasnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sindroma miofasial adalah kumpulan gejala dan tanda dari satu atau

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mmhg jika pemeriksaan menggunakan manometer air raksa, artinya gaya yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. enzim dari jalur lintas glikolitik dan heksosa monofosfat dari metabolisme

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dimana pada hakekatnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seseorang dituntut untuk selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi dalam dunia olahraga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. darah. Masase adalah pemijatan atau pengurutan pada bagian tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Disamping itu

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

GENERAL FITNESS TRAINING

Berikut ini adalah beberapa yang paling sering direkomendasikan oleh para ahli :

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh

KEGIATAN OLAHRAGA DAN KESINAMBUNGAN ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Specific Dynamic Action

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

Dr. Hamidie Ronald M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

MASASE DAN PRESTASI ATLET. Oleh : Novita Intan Arovah Dosen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

DASAR DASAR OLAHRAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kebugaran serta dilakukan dengan aturan tertentu, dimana dengan tujuan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa

BAB I PENDAHULUAN. seperti di Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang maka. Gerak merupakan elemen essential bagi kesehatan individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

MANSUR FIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan masing-masing kelompok 1 dengan pelatihan berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

PIJAT ES DAN PENGULURAN METODE FASILITASI PROPIOCEPTIF NEUROMUSKULAR DALAM MENGURANGI DERAJAT NYERI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen. Selama latihan fisik akan terjadi kenaikan kadar laktat darah maupun otot. Penimbunan laktat dalam darah menjadi masalah mendasar dalam kinerja fisik, karena menimbulkan kelelahan yang kronis dan menurunkan kinerja fisik. Penggusuran laktat yang lambat menyebabkan sindroma latihan yang berlebihan pada atlet sehingga dapat mengakibatkan peningkatan insiden cedera olahraga yang dapat menyebabkan kecacatan baik sementara maupun menetap. Asam laktat merupakan metabolit yang menyebabkan kelelahan, diproduksi dari sistem laktat atau glikolisis anaerobik sebagai akibat pemecahan glukosa yang tidak sempurna (Fox, 1993). Akumulasi asam laktat dapat terjadi selama melakukan latihan intensitas tinggi dalam waktu yang singkat, hal ini disebabkan karena produksi asam laktat lebih tinggi dari pada pemusnahannya (Brooks, 1984). Didalam tubuh asam laktat diproduksi secara terus menerus dalam sitoplasma. Meskipun demikian jumlah asam laktat dalam tubuh relatif tetap. Pada orang sehat dalam keadaan istirahat, jumlah asam laktat sekitar 1-1,8mM/1 (Fox, 1993). Hal ini tentu saja akan semakin mengganggu aktivitas sel dalam memproduksi energi untuk menunjang aktivitas tubuh (Sudarso, 2004). Dari pengertian tentang asam laktat diatas, bisa disimpulkan bahwa asam laktat merupakan zat sampah yang diproduksi oleh tubuh setelah melakukan aktifitas secara anaerobik sebagai akibat proses pemecahan glukosa yang tidak sempurna, dan tubuh tidak dapat mengabsorbsi sehingga menyebabkan kelelahan. Dengan demikian baik kelelahan maupun peningkatan jumlah asam laktat merupakan indikator dari tidak tersedianya energi dalam jumlah yang cukup yang dibutuhkan selama aktivitas. Seiring meningkatnya kadar asam laktat dapat menyebabkan menurunnya ph. Penurunan ph dapat mempengaruhi kemampuan kerja maksimal serabut otot, menurunnya kinerja fisik dan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kelelahan (Coast, 1995). commit to user

digilib.uns.ac.id 19 Pada saat melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi, yang bekerja dalam melakukan gerakan adalah otot. maka pengaruh utama yang diberikan efek positif dari olahraga itu utamanya adalah otot, selain dari sistem metabolisme darah dalam tubuh, dimana otot menjadi bertambah kekuatannya, powernya, serta melancarkan pembuluh darah, sedangkan efek negatif dari aktifitas fisik yang tidak disadari pada latihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi dan cepat adalah meningkatnya kadar asam laktat yang menyebabkan kelelahan yang biasanya ditunjukkan dengan tandatanda secara fisik,seperti nyeri otot, tegang otot, dan biasanya diikuti dengan menurunnya kekuatan otot. Pada setiap olahraga yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fisik, pasti akan mempengaruhi efek metabolisme otot baik itu efek aerobik maupun anaerobik, dan yang paling terlihat efek metabolisme setelah latihan adalah latihan berbeban, dimana secara tidak disadari pasti akan memberikan dampak adanya kelelahan otot, latihan berbeban merupakan suatu latihan yang menggunakan beban, baik latihan secara isometrik, secara isotonik maupun secara isokinetik. Pada program latihan berbeban ini dalam pelaksanaannya menggunakan alat-alat berupa barbell atau beban yang telah dikombinasikan menjadi alat khusus untuk latihan berbeban (weight training). Pada latihan berbeban disini menggunakan tenaga yang overload atau beban berlebih, yang berarti meningkatkan kebutuhan energi secara bertahap dengan menambah beban dalam program latihan, dari beban yang berlebih tersebut akan menghasilkan Asam laktat yang merupakan hasil dari sisitem ATP-PC (phospphogen system) dan glikolisis anaerobik (lactacyd system). Kelelahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1.) Usia, Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun pada usia 40 tahun. Berkurangnya kebutuhan zat tenaga tersebut ikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik sehingga kegiatan yang bisa dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih lamban. 2.) Jenis Kelamin, Pada wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada tingkat kelelahan pria. 3.) Status Gizi, Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja, dimana keadaan commit to gizi user buruk dengan beban kerja yang berat

digilib.uns.ac.id 20 akan menganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta mengakibatkan kelelahan (Giriwijoyo, Sidik 2013). Pada tubuh yang mengalami kelelahan ditandai dengan muscle strain terjadi akibat overtraining yang tejadi pada sebagian besar muscle fiber yang berpengaruh terhadap derajat gerak dan tendon. Beberapa penelitian melakukan kombinasi beberapa tekhnik untuk dapat memberikan penanganan pada kelelahan seperti warm up, stretching dan massage, warm underwater water jet massage dan ice massage. Tetapi beberapa juga hanya menggunakan satu tekhnik, seperti massage dan stretching, massage dan electric stimulation, pre exercise warm up dengan stretching dan post exercise dengan massage. Rasa nyeri dan kerusakan pada otot dapat terjadi karena melakukan latihan yang bersifat kontinyu atau terus menerus (Connoly et al., 2003). Penanganan dan pemberian latihan yang baik pada kelelahan akan mengurangi resiko terjadinya cedera dan akan menjaga mobilitas agar tetap optimal. Setelah melakukan aktifitas olahraga fisik dengan kontraksi eksentrik dan menunjukkan rusaknya otot, otot secara perlahan-lahan melakukan adaptasi untuk mengurangi terjadinya kerusakan lebih lanjut pada saat melakukan aktifitas olahraga yang sama, karena apabila otot mengalami cedera yang sama akan menimbulkan repeated bout effect. Alasan terjadinya mekanisme protektif otot dapat terjadi karena adaptasi neuron ( penggunaan dan kontrol otot oleh sistem saraf), adaptasi mekanik (peningkatan kerusakan otot dan jaringan), dan adaptasi sel (adaptasi terhadap respon inflamasi dan peningkatan sintesis protein). kelelahan dapat dihindari dengan mengurangi latihan dengan kontraksi eksentrik dan konsentrik. Tetapi kontraksi eksentrik pada salah satu otot tidak dapat dihindari selama latihan ketika otot mengalami kelelahan (Cheung et al., 2003). Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencegah kelelahan akibat aktivitas fisik yang ditimbulkan oleh penumpukan ion laktat dan ion H+, diantaranya dilakukan dengan cara menambah sumber energi, menambah asupan glukosa dan upaya rehidrasi dengan air dan elektrolit untuk mencegah gangguan homeostasis Serabut otot tipe I yaitu dengan tipe otot slow twitch yang berfungsi sebagai stabilisator atau mempertahankan commit sikap to tubuh user dengan kecepatan kontraktil

digilib.uns.ac.id 21 lambat, kekuatan motor unit yang rendah, tidak cepat lelah, memiliki kapasitas aerobik yang tinggi, serta jika terjadi patologi akan tegang dan memendek. Jika terjadi kelelahan yang berkelanjutan dan tidak dilakukan penanganan dengan tepat akan menimbulkan cedera yang berkelanjutan, sehingga akan mempengaruhi aktifitas dari seseorang untuk aktifitas (Cheung et al., 2003). Penanganan dengan menggunakan massage adalah teknik intervensi umum yang diusulkan untuk mencegah kelelahan yang berkelanjutan. Menurut Hilbert JE, Sforzo GA, Swensen T (2003) telah menunjukkan penurunan rasa sakit yang terkait dengan kelelahan yang diberikan massage pada kondisi post exercise.dengan demikian, massage mungkin bermanfaat untuk langkah-langkah dinamis multi joint tetapi tidak untuk latihan isometrik dan single joint. Bentuk lain dari massage yang terapis gunakan untuk membantu pemulihan, adalah foam rollers massage, yang menjadi praktek umum dalam mencegah kelelahan pada jaringan serta pemberian ice massage pada otot. Dengan menggunakan foam rollers masage, individu menggunakan massa tubuh mereka sendiri di roller busa untuk menekan jaringan lunak. Gerakan yang dilakukan secara langsung dan memberikan tekanan pada jaringan lunak, peregangan dan menghasilkan gesekan antara tubuh dan foam rollers. Foam rollers dapat dianggap sebagai bentuk massage self induced karena tekanan yang rollers berikan pada otot-otot menyerupai tekanan yang diberikan pada otot melalui manipulasi manual dengan terapis massage. Mirip dengan massage secara umum, foam rollers merupakan pemulihan yang memiliki manfaat dinamis (multijoint, olahraga dengan gerakan spesifik) langkah-langkah untuk durasi kelelahan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, bisa dijelaskan bahwa foam rollers akan membantu dalam pemulihan dari kelelahan dan membantu untuk mempertahankan kinerja fisik (MacDonald G, Button DC, Drinkwater E, 2014). Sedangkan ice massage dilihat dari proses inflamasi atau peradangan pada jaringan lunak setelah latihan yang salah satunya ditandai dengan nyeri, Aplikasi dengan menggunakan ice massage dapat memberikan perubahan pada kulit, jaringan subcutaneus, intramusculer dan suhu pada persendian. Penurunan suhu pada jaringan lunak dapat menstimulasi commit receptor user untuk mengeluarkan simpatetic

digilib.uns.ac.id 22 adrenergic fibers karena terjadinya fase konstriksi pembuluh darah lokal pada arteri dan vena. Ini menunjukkan adanya penurunan oedem dan mengurangi terjadinya proses metabolisme dengan adanya penurunan reaksi radang, permeabilitas peredaran darah dan bengkak. Ini menunjukkan bahwa dengan cryotherapy (ice) dapat memberikan fasilitasi terhadap terjadinya pemulihan pada kelelahan otot (Cheung et al., 2003). Maka dari itu untuk mengurangi kelelahan yang terjadi saat dan setelah latihan, dalam mengatasi selain pemanasan yang dilakukan disini peneliti akan memberikan form roller massage dan ice massage yang bertujuan untuk mengurangi kelelahan yang ditandai dengan asam laktat, sehingga kemapuan fisik bisa dijaga. Pada penelitian ini, dilakukan pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Yogyakarta, dimana peneliti melakukan uji weight training otot lengan pada mahasiswa kemudian setelah dilakukan uji, mahasiswa di ukur tingkat asam laktatnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perlu dirumuskan permasalahanpermasalahan sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan pengaruh antara pemberian foam rollers massage dan ice massage terhadap kadar asam laktat.. 2. Adakah perbedaan kadar asam laktat antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan 3. Adakah pengaruh interaksi antara metode massage (foam roller massage dengan ice massage) dan jenis kelamin terhadap kadar asam laktat. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian foam rollers massage dan ice massage terhadap kadar asam laktat. 2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh jenis kelamin laki-laki dan perempuan mempengaruhi kadar asam laktat 3. Untuk mengetahui interaksi antara metode massage dan jenis kelamin terhadap kadar asam laktat. commit to user

digilib.uns.ac.id 23 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian eksperiment ini yang meneliti perbedaan pengaruh massage (foam rollers massage dan ice massage) dan jenis kelamin ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini menggunakan metode massage untuk mengatasi muscle soreness yang terjadi pada mahasiswa setelah dilakukan latihan beban. Metode massage ini sangat diperlukan untuk mengatasi terjadinya kelelahan akibat dari latihan. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru tentang metode massage untuk mengatasi kelelahan atau bahkan sampai terjadinya kelelahan yang berkelanjutan dalam bidang olahraga. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat menerapkan teori dan praktek yang didapat selama masa perkuliahan. Serta memperluas wawasan tentang metode massage secara lebih spesifik terutama untuk mengatasi kelelahan. Melalui penerapan ilmu yang dimiliki diharapkan dapat membantu mengembalikan gerak dan fungsi secara optimal pada saat olahraga. b. Bagi Mahasiswa Dapat mengetahui secara jelas dalam penanganan kelelahan serta sebagai tambahan referensi metode massage yang lebih efektif digunakan untuk mengatasi kelelahan, sehingga mampu melakukan treatment secara mandiri. commit to user