ABSTRAK. Kata Kunci : Opini mahasiswa, Pelayanan Online

dokumen-dokumen yang mirip
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

ÉBAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nasir

DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS PADA MINAT BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 13 POASIA KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG TINGKAT KUNJUNGAN MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO. Oleh. *Selmi **Hj. St Harmin ***Jumrana

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP SEMAGAT KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan di UMM Inn Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

POLA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN KOTA BLITAR DALAM BIDANG EKONOMI. (Studi pada Kebijakan Pemerintah Kota Blitar Dalam Inovasi Ekonomi. Kerakyatan) SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

PENGARUH PAMERAN TERHADAP PERUBAHAN IMAGE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Keluarga Ideal dalam Iklan BKKBN program GenRe versi Jangan Buruburu

ABSTRAK. Kata Kunci : Minat baca,

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka-angka dari hasil penelitian setelah di peroleh dari jawaban kuisioner

POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN. (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

DOKUMEN LEVEL Standar Operasional Prosedur (SOP)

POLA JARINGAN KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS FOTOGRAFI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan ( field research),

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sutarto Yohannes Manajemen Kearsipan (2006;33);

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses KRS adalah istilah yang diperuntukkan bagi proses registrasi mata

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. Berbagai literatur dalam metodologi penelitian, menyatakan bahwa

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berupa angka-angka

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan yang dimaksud dengan Metodologi adalah sebuah proses,

sebagai bentuk eksistensi.

III. METODE PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

Jerry D. Mamero Antonius Boham Stefi H. Harilama

III. METODE PENELITIAN

ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)

Efektivitas Media Komunikasi Internal Dalam PTN (Studi Pada Media Komunikasi Universitas Udayana)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, persaingan bisnis yang terjadi menuntut setiap perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara melakukan suatu kegiatan untuk mencari,

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan variable lain. Penelitian yang berdifat deskriptif hanya memaparkan. Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

POLA KOMUNIKASI PADA MALANG CORRUPTION WATCH (MCW) ( Studi Pada Divisi MCW)

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI UPTD SAMSAT KOTA KENDARI *Astin Abus **Muh. Zein Abdullah ***Sutiyana Fachrudin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti oleh peneliti harus sudah jelas 1. variable terikat (motivasi belajar) melalui pengujian hipotesis.

KEPUASAN KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM PROSES PEMBIMBINGAN SKRIPSI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DA SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN


31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

Transkripsi:

Opini Mahasiswa Perpustakaan Terhadap Sistem Pelayanan Online Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo oleh *Irfan, **Asrul Jaya, ***Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu komunikasi Perpustakaan FISIP Universitas Halu Oleo ipankirfan666@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana opini mahasiswa Perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu dan ilmu politik universitas halu oleo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo angkatan 2013,2014,2015 yang tersebar pada empat jurusan. Sampel yang digunakan sebanyak 67 responden dan menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik telah diterima dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden yang memberikan tanggapan setuju terhadap sistem pelayanan online yang memudahkan mahasiswa dalam melakukan penawara mata kuliah. Kata Kunci : Opini mahasiswa, Pelayanan Online

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin membumi telah memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Perkembangan teknologi tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi, mampu melakukan perubahan arah dengan memusatkan perhatiannya kepada sistem pelayanan yang cepat, fleksibel, praktis dan lebih berkualitas. Perkembangan teknologi informasi yang pesat memaksa berbagai elemen masyakat baik secara, individu, kelompok masyarakat, institusi/organisasi untuk selalu melakukan inovasi pelayanan dan mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi yang mampu mengubah sistem pelayanan dalam berbagai sisi kehidupam manusia dari sistem manual ke sistem digital dan online kadang-kadang menimbulkan perbedaan opini atau pendapat dari berbagai kalangan. Perbedaan opini atau pendapat tersebut disebabkan karena adanya kemampuan dan karakteristik individu yang berbeda-beda pula dalam merespons dan mengadopsi teknologi yang dianggap baru dalam penerapannya. Sejalan dengan perubahan sistem pelayanan tersebut, Universitas Haluoleo sebagai institusi yang memberikan pelayanan publik (mahasiswa) merupakan tantangan yang segera harus dijawab dengan segala konsekunsinya untuk terus menata sistem pelayanan akademik yang baik sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman. Salah satu penerapan sistem pelayanan akademik secara online yang di canangkan oleh Rektor Universitas Haluoleo Kendari sejak 2010 adalah diantaranya sistem penawaran mata kuliah secara online. Sistem registrasi atau penawaran mata kuliah secara online adalah merupakan salah satu cara pelayanan untuk mewujudkan terselenggaranya proses pelayanan akademik yang mudah, murah, cepat dan tepat. Program ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi setiap mahasiswa dari berbagai daerah untuk bisa mengakses informasi pelayanan akademik dan khususnya pelayanan penawaran mata kuliah pada setiap semester berjalan. Sistem penawaran mata kuliah secara online banyak memiliki keunggulan dibandingan dengan sistem manual, karena mahasiswa tidak perlu lagi datang ke kampus hanya untuk kepentingan penawaran mata kuliah. Mahasiswa yang tersebar diberbagai daerah di Sulawesi Tenggara dan yang berasal di luar Sulawesi Tenggara tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk datang ke kampus untuk sekedar melakukan penawaran mata kuliah. Selain itu mahasiswa tidak perlu lagi mencari dosen penasihat akademiknya (PA) dan melakukan antrian panjang untuk menanda tangani Kartu Rencana Studinya.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Opini Mahasiswa Perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas halu oleo.? Tujuan Penelitan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui opini Mahasiswa perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas halu oleo. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang aplikasi teknologi komuniklasi perpustakaan. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pengelolah yang membidangi pelayanan akademik di Prodi Perpustakaan Universitas Haluoleo dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Secara metodologis, dapat menjadi kajian dalam rangka pengembangan riset dan sebagai bahan informasi bagi mereka yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang. Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi inovasi yaitu teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh EverettRogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistemsosial METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian iniakan dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari. Alasan penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana Opini Mahasiswa Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo angkatan 2013,2014,2015 yang tersebar pada 4 (empat) jurusan yakni Jurusan Sosiologi, Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Tehnik penarikan sampel dalam peneltian adalah menggunakan teknik probality sampling, yaitu teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik icidetal sampling. Penarikan sampel secara icidental dilakukan secara sengaja dengan membagikan kuisioner bagi mereka yang kebetulan ditemukan pada saat mahasiswa di beberapa jurusan dan program studi yang sedang berada dikampus. karena terlalu besar jumlah keseluruhan populasi dan tidak memungkinkan jika seluruh populasi dijadikan sampel sehingga di ambil 67 responden untuk memudahkan pembagian kuesioner. Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan data-data penelitian. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna menunjang penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner (angket) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada sejumlah responden yang telah ditetapkan. Tehnik analisis data yang dilakukan dalam penelitioan adalah tekhnik analisis data deskriptif, yakni memaparkan tanggapan responden yang ada tanpa bermaksud mencari hubungan serta tidak menguji hipotesis maupun membuat prediksi. Analisis deskriptif penelitian ini didasarkan pada hasil proses data yang terdapat pada kuisioner atau tabulasi, kemudian dibuat distribusi frekuensi untuk setiap item pertanyaan dengan menggunakan tabel tunggal. Penafsiran data-data dari tabel distribusi dilakukan agar dapat memperoleh gambaran tentang makna dan ukuran frekuensi serta persentasenya. Rumus yang digunakan menggunakan teknik persentase menurut Azwar (2000:129) adalah sebagai berikut: P = F/N x 100 % Keterangan: P = hasil persentase F = frekuensi hasil jawaban

N = jumlah responden. Data yang yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.data primer diperoleh dari responden yang telah ditetapkan dengan menggunakan instrument penelitian yakni sejumlah pertanyaan yang bersifat tertutp Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan kajian penelitian ini.data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua jenis data yaitu: Data primer, yaitu yang diperoleh berdasarkan masalah penelitian yang termuat dalam kuisioner. Data-data tersebut terdiri dari: 1. Data dari Responden, yaitu data yang berkaitan dengan keadaan responden. Data-data ini mencakup hal-hal sebagai berikut: Jurusan/Program Studi Responden, Jenis Kelamin responden, Usia Responden dan Tingkat Semester Responden. 2. Data yang berdasarkan masalah penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan bagaimana opini responden terhadap sistem pelayanan penawaran Mata Kuliah secara online. Data sekunder dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan insrtumen pedoman reveiew dokumen (dokumen reveiew), yaitu berupa buku-buku teks, arsip, laporan, peraturanperturan, petunjuk teknis yang berhubungan dengan data-data yang bisa menunjang kelengkapan data penelitian. HASIL Deskripsi Tanggapan responden Tentang Sistem Pelayanan online (Variabel X) Untuk lebih sistematisnya penulisan diskripsi hasil penelitian ini maka dapat dibagi dalam dua bagian pembahasan yakni pembahasan atas Deskripsi Tanggapan responden Tentang Perencanaan Penawaran Mata Kuliah secara Online dan Deskripsi tentang Opini responden tentang Perencanaan Penawaran Mata Kuliah secara Online. Dengan pembagian tersebut maka dapat mempermudah proses pembahasan dan analisis antara kedua dimensi yang menjadi fokus dari penelitian ini. Tabel 4.6 Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dengan sistem online lebih menghemat biaya No Tanggapan Frekuensi 1 Setuju 61 2 Tidak Setuju 6 91.04 10.44

Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat penghematan biaya dalamk sistem penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 61 responden atau sebesar 91.04% menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lehih menghemat biaya. responden menyatakan setuju. dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak enam responden atau sebesar 10.44%, menyatakan bahwa penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online tidak setuju. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju dengan penawaran mata kuliah secara online cenderung lebih dapat menghemat biaya karena penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet. Penawaran mata kuliah dengan sistem online dianggap akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah dengan cara manual. Hal ini disebabkan karena didukung oleh adanya cukup tersedianya fasilitas internet diberbagai tempat, sebagai akibat dari ledakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Kemajuan teknologi informasi dan komuniukasi yang cenderung lebih cepat dapat memberikan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi dunia pendidikan. Terdapat enam responden yang menyatakan tidak setuju dengan penerapan penawaran mata kuliah dengan sistem online mampu menghemat biaya. Alasan responden menyatakan tidak setuju bahwa penerapan penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat menghemat biaya adalah mahasiswa menganggap bahwa penawaran mata kuliah dengan cara sistem manual dianggap tidak menggunakan biaya karena ketika mahasiswa tiba saatnya penawaran mata kuliah pada setiap semesternya mahasiswa datang dikampus untuk melakukan penawaran dan sekaligus dapat melakukan atau menyelesaikan masalah-masalah akademik lainya. Penghematan biaya bagi mahasiswa dalam melakukan penawaran mata kuliah dengan sistem online dibandingkan dengan sistem manual cenderung tidak memiliki pengaruh yang terlalu menonjol, karena mahasiswa pada prinsipnya datang di kampus merupakan rutinitas yang harus dilakukan. Tabel 4.7

Tangapan responden tentang biaya pelayanan sesuai dengan kemampuan mahasiswa No Tanggapan Frekuensi 1 2 Sangat Setuju Setuju 63 4 94,02 5,98 Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat penghematan biaya dalam sistem penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 63 responden atau sebesar 94.02% menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lehih menghemat biaya. responden menyatakan sangat setuju. dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 4 responden atau sebesar 5,98%, menyatakan bahwa penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online setuju. Alasan responden mayoritas menyatakan sangat setuju karena akses kesistem pelayanan online dilakukan secara gratis sehingga mahasiswa tidak mengeluarkan biaya kecuali untuk memprint bukti penawaran yang biayanya sesuai dengan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan. Tabel 4.8 Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dilakukan dengan cepat No Tanggapan Frekuensi 1 Setuju 53 79.10 2 Tidak Setuju 14 20.89 Berdasarkan tabel 4.10 tersebut, diketahui bahwa indikator, penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat mempercepat proses penawaran mata kuliah menunjukkan jawaban responden berada pada tanggapan setuju tentang penawaran mata kuliah yang akan

dilakukan secara online dengan rencana variasi jawaban responden sebagai berikut: terdapat 53 responden atau sebesar 79.10% menyatakan mendukung atau setuju dengan adanya rencana penawaran mata kuliah dengan sistem online. Hal ini karena dapat mempercepat proses dalam penawaran mata kuliah dan yang menyatakan tidak setuju adalah 14 responden atau sebesar 20.89%. Alasan responden mayoritas menyatakan setujuh dengan rencana sistem penawaran mata kuliah kuliah secara online dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan jaringan internet tanpa harus datang di kampus untuk menemui dosen penasihat akademiknya untuk melakukan penawaran mata kuliah. Dengan melakukan penawaran mata kuliah secara online mahasiswa dapat melakukan dengan cepat tanpa harus menunggui dosen penasehat akademik yang kadang-kadang tidak masuk kampus pada saat berlangsungnya penawaran. Tabel 4.9 Tangapan responden tentang efisiensi waktu dalam penawaran mata kuliah dengan sistem online No Tanggapan Frekuensi 1 2 Setuju Tidak Setuju 65 2 97.04 2.98 Berdasarkan tabel 4.11 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat efisiensi waktu dalam melakukan penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 65 responden atau sebesar 97.04 % menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih mengefisiensi waktu bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 2 responden atau sebesar 2.98%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Tabel 4.10 Tangapan responden tentang kemudahan penawaran mata kuliah dengan sistem online

No Tanggapan Frekuensi 1 2 Setuju Tidak Setuju 48 19 71.64 28.35 Berdasarkan tabel 4.12 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat kemudahan melakukan penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 48 responden atau sebesar 71.64 % menyatakan setuju bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 19 responden atau sebesar 28,35%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden tidak setuju dengan penawaran mata kuliah secara online akan mengakibatkan kurangnya pertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Kurangnya poertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademik akan mengurangi ruang untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa. Penawaran mata kuliah secara manual dengan menemui secara langsung dosen penasihat akademik mahasiswa dapat nebgemukakan secara langsung masalah-masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa. Sedangkan dengan menerapkan penawaran mata kuliah secara online maka akan sukar bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Tabel 4.11 Tangapan responden tentang pelayanan penawaran mata kuliah online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet No Tanggapan Frekuensi 1 Sangat Setuju 50 74,63 2 Setuju 17 25,37

Berdasarkan tabel 4.13 tersebut, diketahui bahwa indikator tentang pelayanan penawaran mata kuliah online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki internet pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 50 responden atau sebesar 74,63 % menyatakan sangat setuju bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan setuju adalah sebanyak 17 responden atau sebesar 25,37%. Alasan responden mayoritas menyatakan sangat setuju karena adanya akses internet gratis yang disediakan oleh pihak kampus dan juga akses internet berbayar/warnet disekitar kampus. Tabel 4.12 Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dapat dilakukan sesuai dengan kesempatan mahasiswa No Tanggapan Frekuensi 1 2 Setuju Tidak Setuju 60 7 89,56 10,44 Berdasarkan tabel 4.14 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat kemudahan melakukan penawaran mata kuliah dapat dilakukan sesuai dengan kesempatan Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori Setuju dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 60 responden atau sebesar 71.64 % menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak enam responden atau sebesar 10.44%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden tidak setuju dengan penawaran mata kuliah secara online akan mengakibatkan kurangnya pertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Kurangnya poertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademik akan mengurangi ruang untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa. Penawaran mata kuliah secara manual dengan menemui secara langsung dosen penasihat akademik mahasiswa dapat nebgemukakan secara langsung masalah-masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa. Sedangkan dengan menerapkan penawaran mata kuliah secara

online maka akan sukar bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju karena pihak kampus memberikan akses 24 jam mulai dari jadwal pembukaan sampai penutupan, bagi mahasiswa yang ingin melakukan penawaran online sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan yang tepat untuk melakukan penawaran tanpa mengganggu aktivitas mereka. Deskripsi Tanggapan Opini Responden Tentang Sistem Pelayana Online (Variabel Y) Selanjutnya untuk melihat gambaran tentang opini responden mengenai perencanaan penawaran mata kuliah secara online dapat dilihat melalui analisis penyebaran frekuensi jawaban dari 67 responden terhadap variabel opini mahasiswa terhadap perencanaan sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah dapat dirangkum dalam penjelasan tabel frekuensi dan persentase sebagai berikut : Tabel 4.13 Perasaan Responden tentang sistem pelayanan online Tanggapan Frekuensi No 1 2 3 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 26 30 11 38.80 44.77 16,41 Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, diketahui bahwa tanggapan tentang perasaan mahasiswa Fisip Unhalu terhadap sistem penawaran mata kuliah secara online, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori senang dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 26 responden atau sebesar 38.80% menyatakan sangat setuju terhadap rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online, 30 responden atau sebesar 44.77% menyatakan setuju dengan rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online dan 11 responden atau sebesar 16,41% menyatakan tidak setuju terhadap mahasiwa merasa senang akan lehih menghemat biaya. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju dengan penawaran mata kuliah secara online cenderung lebih dapat menghemat biaya karena

penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet. Tabel 4.14 Tingkat penerimaan tentang sistem pelayanan online No Tanggapan Frekuensi 1 2 Sangat Setuju Tidak Setuju 62 5 92.53 7.46 Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, diketahui bahwa indikator tentang tingkat penerimaan Mahasiswa Fisip Unhalu terhadap sistem penawaran mata kuliah secara online, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori menerima dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 62 responden atau sebesar 92.53% menyatakan sangat stuju terhadap penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online, 5 responden atau sebesar 7.46% menyatakan tidak setuju dengan rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden mayoritas menyatakan menerima dengan baik rencana penawaran mata kuliah secara online karena penawaran mata kuliah secara online cenderung akan lebih memudahkan mahasiswa untuk melakukan penawaran mata kuliah. Kemudahan yang dimaksudkan adalah para mahasiswa tidak lagi memikirkan untuk antrian melakukan atau menemui dosen penasihat akademiknya secara langsung. Mahasiswa dapat melakukan penawaran diwarung-warung internet untuk melakukan penawaran mata kuliah. Selain itu sistem penawaran mata kuliah dengan sistem online dianggap akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah dengan cara manual. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan terbukti bahwa Opini Mahasiswa perpustakaan Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah secara umum memberikan respon positif. Dalam konteks teoritis, sebagaimana dikemukakan dalam kerangka pikir bahwa opini merupakan reaksi atau tanggapan yang diberikan seseorang dalam menanggapi suatu obyek sikap. Bertolak dari hasil analisis data yang dilakukan melalui analisis deskripsi tabel frekuensi dan persentase maka secara umum dikatakan bahwa opini Mahasiswa Fisip Unhalu

terhadap perencanaan sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah adalah positif, dimana dari sebaran kuisioner diperoleh gambaran bahwa Mahasiswa Fisip Uho memiliki keinginan yang kuat untuk mencoba dan melakukan model baru dalam sistem pelayanan akademik terutama melakukan penawaran mata kuliah secara online. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebagaimana diuraikan terdahulu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Opini Mahasiswa pepustakaan Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah secara umum memberikan respon positif. Opini Mahasiswa Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah tersebut tergambar dari adanya hasil olahan data yang dianalisis melalui table frekuensi dan persentase menunjukkan bahwa mahasiswa merasa senang, tertarik, menanggapi secara positif adanya pelayanan akademik secara online dalam penawaran mata kuliah. Kecenderungan mahasiswa Fisip Uho dalam merespon positif adanya perguruan tinggi (Uho) dalam menerapkan sistem pelayanan akademik secara online dalam penawaran mata kuliah didukung dengan adanya fakta bahwa dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi maka diharapkan sistem pelayanan pada masyarakat (mahasiswa) dapat menerima pelayanan akademik dengan mudah dan biaya yang lebih terjangkau serta lebih fleksibel. DAFTAR PUSTAKA Azwar Saifuddin, 2002, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Dharma, Agus, 1989.Management Personalia, Rajawali, Jakarta. Effendy, Onong Uchjana. 2000. Dinamika Komunikasi. PT Rosdakarya: Bandung 2000 Komunikasi Teori dan praktek PT Rosdakarya: Bandung 2001 Komunikasi Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Rosdakarya: Bandung Kriyanto, Rachmat, 2006, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Group, Jakarta Manullang, M. 1982, Management Personalia, Ghalia Indonesia Jakarta Moekijat. 1993. Teori Komunikasi. Bandung: Mandar Moenir, A.S. 1983. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung. Mulyana, Dedy. 2001. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

--------------, 2007. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). Remaja Rosda Karya. Bandung. Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Organsasi. Jakarta: Bumi Aksara. Nurudin, 2001, Komunikasi Propaganda, PT. Roda bandung Pace Wayne, 1998, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatan Kinerja Perusahaan, Rosda Karya Bandung