BAB IV KONSEP PERANCANGAN. aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan. optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN MUSEUM SENJATA API RUSIA

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

Putih Abu Hitam Coklat

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS


5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG

BAB IV ANALISA PENGOLAHAN PERANCANGAN

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB V KONSEP. 30

BAB VI KESIMPULAN. Kesimpulan rancangan proyek perencenaan interior Harley Davidson Center

BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DESAIN KONSEP GAYA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah

BAB III KAJIAN LAPANGAN

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

Transkripsi:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Muslimah Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan kebutuhan wanita. Untuk menciptakan efisiensi,efektivitas dan optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia fashion di Indonesia khususnya di kota Bandung, sebagai sarana komersial, hiburan dan pendididakan khususnya untuk para penggiat didunia fashion Muslimah. Dalam muslimah fashion center ini terdapat fasilitas komersial yang mewadahi fungsi sebagai tempat komersial, hiburan dan pendidikan dibidang fashion, kecantikan dan kebugaran wanita muslimah. Muslimah Fashion center ini bertujuan untuk menghadirkan fasilitas one stop service dalam gedung ini. IV.2. Tema dan Konsep Perancangan Dalam Islam cantik tentu saja merujuk pada arti kecantkan yang hakiki dan ideal yaitu kecantikan yang besrumber pada dimensi hati dan dimensi lahiriah dalam batas tertentu. Hal ini berarti dalam Islam tidak melarang untuk memperindah atau mempercantik diri. Cantik dan 93

wanita bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Wanita yang senang menata ataupun merawat keindahan dalam aspek hidupnya maka akan menjadikan sebab kecintaan Allah kepadanya, karena Allah SWT Maha Indah dan menyukai keindahan. Pemilihan konsep tema interior desain yang akan diaplikasikan dalam perancangan muslimah fashion center ini adalah kecantikan dan keindahan yang seimbang. Konsep tema desain perancangan ini diterapkan untuk mendeskripsikan sebuah ruang ruang dan element di dalam gedung muslimah fashion centre ini memiliki estetika yang mengkagumkan seperti keindahan dan kecantikan pada wanita Keindahan dan cantik adalah impian yang ingin disandang setiap wanita. Keindahan pada wanita banyak yang bisa diuraikan untuk dijadikan sebuah konsep perancanaan muslimah fashion centre ini. Wanita itu mahluk lembut dan memiliki sifat feminin. Penggayaan interior keindahan dan kecantikan yang seimbang, tidak harus tampil kaku, dingin dengan garis-garis lurus dan tegas. Gaya ini juga dapat pula menerapkan dasar rancangan melalui bentuk geometris, seperti bentuk lengkung, lingkaran dan bentuk lainnya yang geometris serta desain yang unik, simple dan berorientasi pada keindahan wanita. Bentuk seperti ini akhirnya menajadi bagian dalam desain. Pengayaan Modern karena menjadi muslimah fashion centre pertama di Indonesia dan hadir dimasa sekarang. 94

IV.3. Implementasi Pembentuk Ruang IV.3.1 Konsep Layout Menerapkan sirkulassi menyebar, yaitu sirkulasi yang mengarahkan para pengguna muslimah fashion center khususnya para pengunjung ke berbagai area yang tersedia dengan dimulai dari area pusat bagunan yaitu lobby. Atau berkonsep foyer yang artinya menuju ke satu ruangan dan dari ruangan tersebut didistribusikan ke berbagai ruangan yang tersedia. Gambar IV.25. Alur Sirkulasi Menyebar Ruangan - ruangan yang direncanakan bersifat open space satu dengan yang lainnya untuk di area publik seperti area komersil, hiburan dan pendidikan. Kecuali untuk area pengelola kantor yang memiliki privasi lebih tinggi dibandingkan dengan area lainnya. Kosep ini diterapkan untuk mendukung kelancaran sirkulasi agar lebih efisien baik untuk sirkulasi pengunjug, para pengelola muslimah fashion center dan bagian service. 95

IV.3.2. Konsep Bentuk Dalam sebuah fashion desain geometris dapat terjadi dengan adanya permainan pola pola tertentu dalam sebuah rancangannya. Pada perancangan muslimah fashion center ini, konsep bentuk yang akan digunakan adalah konsep bentuk geometris, bentuk bentuk geometri dapat memberikan kesan adanya bentukan yang mengarah ke bentuk keindahan wanita yang memberikan komposisi bentuk yang bertujuan untuk mendukung penggayaan dari perancangan muslimah fashion center yaitu geometris. Pada konsep keindahan dan cantik yang seimbang ini mengutamakan konsep garis lengkung dan dapat dilihat dari bentuk dasar bentuk bentuk geometri. Arti dari geometris itu sendiri adalah bentuk bentuk yang eksak dan terukur. Gambar IV.26. Geometry fashion (sumber:http://geometryarchitecture.wordpress.com/2012/04/04/geometryfor- fashion/) 96

Gambar IV.27. Geometry for fashion IV.3.3. Ceiling Konsep ceiling pada muslimah fashion center ini mengaplikasikan material gypsum dan pvc stretch ceiling film pada ruangan yang bersifat public seperti lobby dan lounge bar. Pemilihan material ini untuk mendukung tema desain yang telah ditetapkan. Menggunakan rangka gantung sebagai rangka ceiling dengan menerapkan drop ceiling, level ketinggian ceiling dan lengkungan pada desain ceilingnya. Penggunaan pvc stretch ini mendukung konsep lengkung pada desain pola ceiling. Khusus untuk ruangan pagelaran fashion show, material ceiling yang digunakan adalah material acoustic board yang berfungsi sebagai material penyerap suara. Bentuk dasar dari arsitektural bangunan diperkuat (ditunjang) dengan Konsep lengkung berulang. 97

Gambar IV.28. Ruang peragaan busana (sumber portopolio) IV.3.4. Dinding Konsep dinding menggunakan beberapa pengolahan ; Pengolahan pertama, dinding menggunakan plester semen lalu di lakukan proses finishing dengan menggunakann wall paint dengan warna dan jenis yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Pengolahan yang kedua, yaitu dinding menggunakan treatment berbahan acrylic dan kayu dilapisi hpl yang juga berfungsi sebagai ornament ruang. pengolahan pada dinding ruang pagelaran fashion show yang memerlukan penangan tata suara khusus menggunakan sistem dinding dobel dan wall covering dengan pengaplikasian glass woll sebelum proses plester semen dan finishing dengan 98

menggunakan foam ruber yang dilapisi lagi dengan kain jenis suede. Sehingga mampu meredam suara dengan baik. Dan di lapisi treatment kayu untuk memberikan kesan keindahan. IV.3.5. Lantai Konsep lantai pada perancangan muslimah fashion center ini menggunakan beberapa sistem. Aplikasi material pada lantai menggunakan beberapa jenis finishing. Pada area Lobby utama menggunakan Granito Tiles natural print light grey modul 100 x 100 cm. Penggunaan keramik tile 50 x 50 da. konsep pemilihan material pada lobby berdasarkan / berlandaskan pertimbangan aspek visual. Pada ruangan pagelaran fashion show lantai beton yang telah di plaster semen diberi lapisan karet padat yang bertujuan untuk menjadi bahan material yang menyerap suara dan dilapisi karpet sebagai finishingnya. Hal ini bertujuan untuk pertimbangan akustik (suara langkah kaki). IV.3.6. Konsep Material Untuk dapat mendukung tema desain maka material utama yang digunakan dalam perancangan interion muslimah fashion center ini adalah pemilihan material yang tropis mencerminkan Indonesia yaitu kayu dan tidak terbatas antara lain material material yang dihasilkan melalui hasil proses industri seperti Penggunaan material clear glass, 99

finishing kayu duco, finishing kayu laquer, acrylic, fnishing HPL, parquet dan stone granit. Memadukan material material ini pada material dinding, ceiling, dan lantai. Material lainnya yang digunakan adalah material yang memiliki sifat penyerap suara atau yang bersifat absorbent yang jauh lebih baik seperti penggunaan material lapisan karpet, karet padat, foam dan burgess steel. material material ini akan diaplikasikan pada ruangan pagelaran fashion show dan ruangan yang memerlukan penanganan tata suara khusus lainnya dan dipadukan dengan material yang bersifat reflektor. IV.3.7. Konsep Warna Pengaplikasian warna pada elemen pembentuk ruang interior menggunakan warna - warna yang beridentikan pada diri seorang wanita ini sama seperti sifat dari sebuah fashion untuk wanita yang memiliki aplikasi warna feminin. Seperti warna pastel, merah, pink, unggu, biru, mocca Penggunaan warna putih sebagai warna dasar dari konsep warna bertujuan untuk membuat sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang dan luas.warna putih merupakan warna netral yang cocok 100

diaplikasikan dengan warna apapun. menggunakan skema warna analogus pada perancangan muslimah fashion center ini yaitu menggunakan pemilihan warna yang berdekatan pada lingkaran warna. Pemilihan warna biru ungu untuk menggenapi konsep skema warna ini. dengan skema warna ini memunculkan sifat warna yang selaras dan tidak membosankan, warna yang selaras adalah warna - warna yang seiringan dan pada lingkaran warna terletak berdekatan. Pemilihan warna netral dan tidak dekoratif pada perancangan ini bertujuan untuk secara tidak langsung menjadi latar dari sebuah fashion yang ingin ditampikan paca muslimah fashion center ini. Mengaplikasikan warna netral dengan aksen warna analogus dari merah ungu dan hijau dengan tujuan agar segala hal yang ditunjukan akan terlihat lebih menarik. Pemilihan konsep warna ini juga berdasarkan pendapat atau teori yang dikembangkan oleh pakar warna Sulasmi Darmaprawira W.A. Gambar IV.29. Colour wheel (sumber: http://blog.uad.ac.id/azhari/2010/05/26/memilih-tema-warna-yangtepat/) 101

Pemilihan warna ungu karena warna ungu adalah warna yang mampu menarik perhatian, warna yang terkesan sensual, feminin, anggun dan hangat. Warna ungu merupakan campuran antara warna merah dan biru, selain memiliki sifat stabil dan tenang seperti warna biru, juga melambangkan kegembiraan, keberanian dan penuh semangat seperti warna merah. IV.3.8. Konsep Furniture Konsep furniture yang digunakan pada proyek ini mengacu pada konsep modren yang sudah dipilih, tidak harus tampil kaku, dingin dengan garis-garis lurus dan tegas. Gaya ini juga dapat pula menerapkan dasar rancangan melalui bentuk geometris, seperti bentuk lengkung, lingkaran dan bentuk lainnya serta desain yang simple dan berorientasi pada modern. Gambar IV.30. Konsep furniture Gambar IV.31. Konsep furniture 102

IV.4. Sistem Interior IV.4.1 Pencahayaan Penerapan sistem pencahayaan pada interior fashion center ini dibagi dalam beberapa bentuk, yaitu : Penerangan Setempat ( Local Lighting ) Pencahayaan yang digunakan yaitu pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu downlight yang diletakkan pada armatur pada ceiling di tiap tiap ruangan. Beberapa lampu jenis spotlight juga diletakkan pada display tertentu yang mengarah langsung pada barang-barang yang dipamerkan dan alat bantu peraga. Penggunaan lampu LED sebagai general light dari proyek ini. Pada ruangan yang bersifat public salah satunya pada lobby, hall, dan lounge menggunakan general lighting dengan menggunakan jenis armatur downlight dengan alumunium reflector dan menggunakan jenis lampu TL 40 watt dan 30 watt. Untuk ruangan backstage, ruang kelas, dan area perkantoran menggunakan armatur trover dengan alumunium reflector dan menggunakan jenis lampu double TL 18 watt. decorative lighting Decorative lighting digunakan dalam perancangan fashion center ini untuk mendukung pengayaan modern futuristic. Jenis 103

lampu yang digunakan dalam permainan cahaya pada perancangan ini adalah penggunaan electroluminescent wire pada desain pola ceiling. Penerangan khusus Pada perancangan fashion center ini penempatan lighting track pada ruang pagelaran fashion show menggunakan lampu lampu yang digunakan khusus pada area fashion show seperti follow light search light dan flood light.penempatan lampu halogen 20 watt pada armatur lampu sorot yang menggunakan lighting track atau space frame untuk penempatan armatur lampu tersebut. IV.4.2. Teknis Penghawaan Penghawaan yang digunakan pada proyek fashion center ini menggunakan penghawaan buatan yaitu menggunakan, yaitu menggunakan air conditioner jenis ceiling cassette. Pemilihan air conditior jenis ini karena lebih efisien, hemat energi dan tingkat kebisingan yang rendah. IV.4.3. Teknis Keamanan Pengamanan pada fashion center ini menggunakan sprinkler yang mempunyai dua fungsi. Yaitu sebagai pendeteksi adanya asap dan sebagai penyembur air ketika terdeteksi ada asap atau bahaya api. 104

Karena setiap ruangan di fashion center ini menggunakan pendingin ruangan, jadi tidak di izinkan untuk merokok dalam ruangan ini. dan di beberapa tempat juga di sediakan tabung gas pemadam kebakaran untuk berjaga jaga adanya bahaya kebakaran yang mengancam. Penempatan cctv pada beberapa sudut di dalam fashion center ini yang langsung tersambung ke ruang keamanan atau ruang satpam. Fungsi dari penempatan cctv ini untuk lebih meningkatkan tingkat keamanan pada fashion center. 105