BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan daya saing industri membuat perusahaan perlu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Perencanaan produksi menentukan ukuran kemampuan perusahaan dalam penyediaan produk. Namun, perusahaan manufaktur sering berhadapan dengan adanya perbedaan keseimbangan lintasan produksi. Lintasan produksi sendiri merupakan gabungan dari beberapa stasiun kerja (work centre). Jika salah satu dari beberapa stasiun kerja memiliki waktu siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka dapat dipastikan akan terjadi kondisi menganggur dalam proses produksi, sedangkan waktu siklus terbesar menjadi bottleneck. PT. Cipta Baja Raya berlokasi di Jalan Pertahanan No. 96 Patumbak, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. PT. Cipta Baja Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang foundry (pengecoran logam besi dan baja). PT. Cipta Baja Raya bersifat make to order (MTO), yaitu produk dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen. Perusahaan ini memproduksi berbagai spare part industri dengan jenis produk yang dihasilkan adalah grey cast irons (contoh: gears dan coupling), ductile irons (contoh: pulley dan mangle stands), low alloy steels (contoh: bollard dan bucket), dan carbon steels (contoh: roda lorry dan press cage). Data permintaan selama setahun mulai April 2015-Maret 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Bulan Tabel 1.1. Data Permintaan April 2015-Maret 2016 Gears Coupling Pulley Mangle Stands Bollard Bucket Roda Lorry Press Cage April 180 160 120 164 150 110 194 100 Mei 185 160 120 158 156 116 195 106 Juni 180 165 120 156 160 112 190 105 Juli 180 165 124 161 160 112 205 110 Agustus 182 165 124 160 164 112 206 110 September 185 170 110 160 176 126 190 102 Oktober 180 170 118 158 176 119 198 105 November 180 173 120 156 176 120 200 110 Desember 186 178 118 159 176 110 205 110 Januari 185 182 118 159 180 114 205 120 Februari 185 186 121 160 180 119 205 130 Maret 185 188 125 165 180 115 205 125 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah permintaan pada produk roda lorry merupakan yang terbesar. Sehingga produk roda lorry merupakan jenis produk yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut produk roda lorry dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut. Gambar 1.1. Roda Lorry Berikut adalah waktu siklus setiap elemen kegiatan dalam memproduksi roda lorry, seperti tertera pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Data Waktu Siklus Setiap Elemen Kegiatan Produksi No. Proses Waktu Siklus (detik) 1 Pembuatan drag atas 283 2 Pembuatan mal atas roda lorry 302 3 Pembuatan drag bawah 540 4 Pembuatan mal bawah roda lorry 486
Tabel 1.2. Data Waktu Siklus Setiap Elemen Kegiatan Produksi (Lanjutan) No. Proses Waktu Siklus (detik) 5 Penyatuan drag atas dengan mal atas 175 6 Penyatuan drag bawah dengan mal bawah 149 7 Penyatuan drag atas dan drag bawah menjadi drag roda lorry 286 8 Pengeringan pasir 600 9 Pengayakan pasir 379 10 Penuangan pasir ke dalam drag 342 11 Pengerasan cetakan pasir 153 12 Peleburan besi-besi tua 2101 13 Penuangan baja ke dalam ladle 212 14 Penuangan leburan baja dari ladle ke dalam cetakan pasir 350 15 Pengeringan hasil leburan 711 16 Pembersihan pasir 480 17 Penghalusan roda lorry 689 18 Pengujian heat treatment 512 19 Proses pelubangan roda lorry 479 20 Pembubutan roda lorry 378 21 Pengecatan roda lorry 260 22 Packaging 63 Tabel 1.2. menunjukkan perbedaan waktu produksi, hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan lintasan produksi dan perbedaan jumlah produksi yang mengakibatkan bottleneck dan work in process. Ilustrasi lintasan produksi roda lorry dapat dilihat pada Gambar 1.2. Gambar 1.2. Lintasan Produksi Pembuatan Roda Lorry
Berdasarkan Gambar 1.2. terdapat bottleneck pada elemen kegiatan 17 (penghalusan roda lorry), 18 (pengujian heat treatment), dan 19 (proses pelubangan roda lorry). Jumlah output harian berkisar antara 210 unit roda lorry, dengan rata-rata harian penumpukan work in process tertera pada Tabel 1.3. Tabel 1.3. Data Perusahaan Produk WIP Harian No. Elemen Kegiatan Jumlah WIP/Hari (Unit/hari) 17. Penghalusan roda lorry 8 18. Pengujian heat treatment 5 19. Proses pelubangan roda lorry 6 Penelitian yang dilakukan Shamuvel V. Padit pada industri makanan menujukkan terdapat masalah pada keseimbangan lintasan produksi 1. Peneliti tersebut melakukan penerapan Theory of Constaint (TOC) dan menghasilkan penurunan rata-rata work in process, meningkatkan persentase waktu kerja, dan mengurangi lembur. Penelitian lain dilakukan Hotna Marina Sitorus dengan mengembangkan model penyeimbangan lintasan menggunakan metode heusristik Tabu Search dengan inisial awal menggunakan metode Rank Positional Weight (RPW) 2. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode Tabu Search menghasilkan efesiensi lebih besar. Pada penelitian ini akan dilakukan penyeimbangan lintasan produksi menggunakan Theory Of Constraints (TOC) dan Algoritma Tabu Search agar lintasan produksi menjadi lebih efisien. 1 Shamuvel.V.Pandit., Application Of Theory Of Constraints On Scheduling Of Drum-Buffer-Rope System, (Kolhapur: Department of Engineering. KIT S College of Engineering,2013) 2 Hotna Marina Sitorus, Penerapan Algoritma Tabu Search Pada Permasalahan Lintasan Keseimbangan Bentuk U dan I dengan Waktu Proses Stokastik,(Bandung: Industrial Engineering. Universitas Katolik Parahyangan,2014).
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, bahwa terjadi ketidakseimbangan waktu proses pada setiap stasiun kerja yang mengakibatkan terjadi bottleneck dan work in process di beberapa elemen kegiatan. Keadaan ini bila tidak diperbaiki dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengidentifikasi stasiun kerja bottleneck untuk mendapatkan rancangan lintasan yang efisien dari proses produksi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mengukur efisiensi lintasan aktual. b. Menerapkan metode Theory Of Constraints untuk mengidentifikasi bottleneck. c. Mendapatkan rancangan lintasan yang efisien dengan metode heuristik tabu search d. Membandingkan kondisi awal lintasan dengan usulan yang terpilih 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa a. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan terori yang diperoleh selama kuliah. b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
c. Mendapat kesempatan untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi sehingga perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dan target dalam peningkatan kapasitas produksi dapat terlaksana. 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Lintasan produksi yang diteliti adalah produksi roda lorry. 2. Metode yang digunakan adalah lima prinsip dasar perbaikan TOC untuk mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck. 3. Data historis permintaan konsumen digunakan data dari April 2015 Maret 2016. 4. Penelitian tidak membahas masalah biaya. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tidak terjadi penambahan jumlah sumber daya selama penelitian berlangsung. 2. Semua mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses produksi tidak mengalami kerusakan selama penelitian berlangsung. 3. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung dan sudah sesuai SOP.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut: Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari PT. Cipta Baja Raya, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, serta organisasi dan manajemen. Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan berhubungan line balancing, pengukuran waktu, theory of constraints, tabu search, dan uji kenormalan data. Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data ketersediaan jam kerja dari April 2015-Maret 2016, data elemen kerja proses produksi roda lorry, data waktu siklus proses produksi roda lorry, precedence diagram proses produksi roda lorry, waktu perpindahan, data waktu delay, waktu menunggu, waktu set-up,
data rating factor, allowance, data kapasitas harian, dan target produksi. Datadata tersebut diolah untuk memperoleh hasil pengujian keseragaman data, kecukupan data dan penerapan lima langkah theory of constraints (identifikasi kendala, mengeksploitasi kendala, menentukan perbaikan yang dilakukan berdasarkan kondisi yang ada, melakukan perbaikan dengan solusi line balancing, dan pengulangan langkah kedua sampai keempat untuk mendapatkan solusi yang lebih baik). Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap penyebab bottleneck, dan membandingkan kondisis aktual dengan usulan untuk mengetahui seberapa baik usulan yang diberikan untuk perusahaan. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.