BAB V PENUTUP. dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu,MDF,Kapal barang

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL CRUISE WISATA DENGAN BENTUK HULL KATAMARAN PADA RUTE PELAYARAN PELABUHAN MANADO-TAMAN NASIONAL BUNAKEN

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP POLA ALIRAN DAN POWERING PADA KAPAL PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT

Penggunaan Marketing Table Untuk Pengukuran Dimensi Model Uji Kapal Tipe V-Form

OPTIMISASI UKURAN UTAMA BULK CARRIER UNTUK PERAIRAN SUNGAI DENGAN MUATAN BERSIH MAKSIMAL TON

BIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

PERANCANGAN SELF PROPELLED BARGE (SPB) SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI ANGKUTAN KAYU PENGGANTI TONGKANG RUTE KALIMANTAN SEMARANG

Desain Water Bus Sebagai Sarana Penunjang Pariwisata Di Pulau Biawak Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Desain Kapal Khusus Pengangkut Daging Sapi Rute Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta

MODEL PERENCANAAN TRANSPORTASI LAUT DISTRIBUSI BBM: DUMAI PONTIANAK BELAWAN - KRUENG RAYA

Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

Penampung Ikan di Daerah Sulawesi Utara

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

STUDI MODIFIKASI PENAMBAHAN PANJANG KAPAL KM. AMELIA WASAKA UNTUK OPTIMALISASI SPEED-POWER

Desain Kapal Amfibi Water School Bus sebagai Sarana Transportasi Pelajar untuk Rute Pelayaran Kepulauan Seribu - Jakarta Utara

Desain Water Bus Sebagai Alat Transportasi Dan Wisata Rute Probolinggo-Surabaya

Perancangan Kapal LCT (Landing Craft Tank) Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Berbahan Bakar Gas di Daerah Kalimantan Timur

PERHITUNGAN BEBAN RANCANGAN (DESIGN LOAD) KONSTRUKSI KAPAL BARANG UMUM DWT BERBAHAN BAJA MENURUT REGULASI KELAS

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL CRUISE WISATA DENGAN BENTUK HULL KATAMARAN PADA RUTE PELAYARAN PELABUHAN MANADO-TAMAN NASIONAL BUNAKEN

DESAIN KAPAL PENUMPANG BARANG UNTUK PELAYARAN GRESIK-BAWEAN

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

STUDI PERANCANGAN KAPAL PENGANGKUT SAPI DAN PAKAN TERNAK 100 GT PENYEBERANGAN SAPUDI - SITUBONDO

Desain Self-Propelled Oil Barge (SPOB) Untuk Distribusi Crude Oil di Kabupaten Sorong, Papua Barat

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

Perancangan Self Unloading Coal Carrier Untuk Alternatif Distribusi Batubara Dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI MOTOR PENGGERAK KEMUDI KMP. SULTAN MURHUM SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN DIMENSI DAUN KEMUDI

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: E-33

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRA PERANCANGAN KAPAL PARIWISATA DI GREEN CANYON PANGANDARAN. Parlindungan Manik, Sarjito Jokosisworo, Biwa Abi Laksana 1) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada minggu awal Mei sampai dengan bulan Juni

OPTIMASI KONSTRUKSI GELADAK PENUMPANG KAPAL FERRY RO-RO 200 GT

PREDIKSI TAHANAN KAPAL CEPAT DOLPIN DENGAN METODE EKSPERIMEN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

Desain Kapal Pengangkut LPG dengan Memanfaatkan Teknologi ISO TANK Untuk Memenuhi Kebutuhan di Kepulauan Karimunjawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

FAK. EKONOMI & BISNIS S-1 MANAJEMEN

Desain Kapal Penumpang Katamaran untuk Rute Dermaga Boom Marina, Banyuwangi Pelabuhan Benoa

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

ASSALAMUALLAIKUM WR.WB

Desain Konseptual dan Pola Operasi Kapal CNG (Compressed Natural Gas) untuk Mendukung Pembangunan PLTG di Pulau Bawean

Analisa Hambatan Kapal dengan Bulous Bow dan tanpa Bulbous Bow di Perairan Dangkal. Dr. Ir. I Ketut Suastika, M. Sc.


STUDI MODERNISASI INDUSTRI KAPAL RAKYAT DI JAWA TIMUR

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia

Desain Etnik Yacht sebagai Sarana Wisata di Pulau Lombok

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN KAPAL KATAMARAN DAN MONOHULL SEBAGAI KAPAL RISET DIPERAIRAN BENGKALIS RIAU

Desain Multipurpose Landing Craft Tank (LCT) Menggunakan Metode Optimisasi Global dan Lokal

Mahasiwa: Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS ABSTRAK

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

Desain Reef Cruise untuk Wisata Bahari di Perairan Lagoi, Pulau Bintan

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-133

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Desain Konseptual dan Pola Operasi Perahu Wisata di Daerah Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya)

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN KAPAL WISATA KAPASITAS 30 PENUMPANG SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA

Perancangan Stadion Apung Dengan Kapasitas Penonton Untuk Wilayah Teluk Jakarta

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

REVITALISASI ARMADA PELAYARAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL BAJA LAMBUNG PELAT DATAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

ANALISA PENGARUH VARIASI KECEPATAN TERHADAP TEKANAN, KECEPATAN ALIRAN FLUIDA DAN NILAI HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL KRISO 3600 TEU MENGGUNAKAN CFD

MODIFIKASI BENTUK BURITAN PADA SHALLOW DRAFT BULK CARRIER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI SISTEM PROPULSI

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

Transkripsi:

BAB V V.1. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kondisi rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau merupakan salah satu rute pelayaran yang cukup strategis dan memiliki potensi yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain walaupun masih dalam 1 lingkup ruang wilayah Kepulauan Riau. Kondisi ini sangat mewakili kondisi pelayaran perintis di Indonesia secara umum dan dapat dimanfaatkan untuk membuat pemodelan pelayaran perintis di Indonesia. 2. Kapasitas kapal penumpang barang 500 DWT ditentukan dari perencanaan awal, setelah analisa menghasilkan kapal penumpang barang dengan muatan penumpang 400 orang dan muatan barang 350 ton dengan kapasitas 519 DWT dari optimasi dengan bantuan program solver. 3. Proses optimisasi kapal penumpang barang 500 DWT untuk rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau dengan menggunakan bantuan program solver menghasilkan ukuran utama sebagai berikut : Ukuran utama : Panjang kapal ( Lpp ) = 46.51 m Lebar kapal ( B ) = 11.14 m Tugas Akhir (LK 1347) V - 1

Tinggi geladak kapal ( H ) = 3.29 m Sarat kapal ( T ) = 2,17 m GT = 624.92 ton NT = 223,61 ton Displacement = 898,48 ton Mesin induk tipe YANMAR 12LAK-STE2 = 2 x 642 HP Diameter propeller = 1,57 m 4. Tujuan perhitungan optimasi kapal penumpang barang 500 DWT seperti pada bab IV adalah meminimumkan biaya operasional (Operational Cost). Hasil dari optimisasi program solver diperoleh biaya operasional sebesar Rp. 555.296.049, 34 untuk setiap trip. Adapun besar biaya operasional tersebut telah termasuk biaya modal kapal per trip, biaya tetap kapal per trip dan biaya variabel kapal per trip dengan rincian biaya sebagai berikut : Total biaya modal kapal = Rp. 59.847.029, 33 / trip Total biaya tetap kapal = Rp. 37.886.922, 37 / trip Total biaya variabel kapal = Rp. 457.562.097, 64 trip 5. Menurut analisa kelayakan investasi dengan metode NPV yang didasarkan pada tingkat suku bunga bank sebesar 15 % dan waktu pengembalian modal 15 tahun, maka diketahui bahwa kapal memiliki hasil optimisasi nilai NPV positif sebesar Rp. 264.945.632,00. Hal ini menunjukkan bahwa investasi kapal akan menguntungkan jika dilaksanakan. Tugas Akhir (LK 1347) V - 2

6. Berdasarkan penilaian kelayakan investasi dengan metode IRR (Internal Rate of Return) yang juga didasarkan pada tingkat suku bunga bank sebesar 15 % dan waktu pengembalian modal 15 tahun, maka diketahui bahwa nilai IRR sebesar 15,4 %. Oleh karena nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank, maka investasi kapal ini jelas menguntungkan. 7. Menurut penilaian kelayakan investasi dengan metode NPV dan IRR yang didasarkan, diketahui bahwa nilai NPV positif dan IRR di atas tingkat suku bunga bank. Sehingga secara ekonomis, kapal penumpang barang ini layak jika dioperasikan pada rute pelayaran perintis dengan analisa pada rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau. V.2. SARAN Pada tugas akhir ini penulis masih memiliki keterbatasan dalam berbagai hal karena masih banyaknya kendala yang dihadapi. Namun penulis berharap nantinya tugas akhir ini bisa dikembangkan lebih mendalam. Selanjutnya penulis akan memberi saran sebagai berikut. 1. Penulis berharap agar hasil survei rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk melanjutkan penyusunan konsep mengenai rute keperintisan di Indonesia. 2. Penulis berharap agar kapal penumpang barang 500 DWT ini bisa direalisasikan penggunaannya oleh pihak-pihak terkait. 3. Dengan meninjau kondisi pelayaran perintis di Indonesia yang sampai saat ini masih membutuhkan kapal penumpang barang yang layak, semoga Tugas Akhir (LK 1347) V - 3

alternative kapal penumpang barang ini dapat menjadi jawaban atas kendala-kendala tersebut. 4. Penulis berharap ke depannya masih perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dari segi teknis, antara lain: memperhitungkan getaran kapal, manuvering kapal, dan tingkat kenyamanan penumpang yang lebih baik lagi pada kapal penumpang barang ini. 5. Untuk aplikasi pemodelan pada tugas akhir ini pada daerah pelayaran perintis lain di Indonesia, data kapal dan peramalannya hendaknya dapat menggunakan data yang lebih lengkap dan spesifik pada daerah tersebut, sehingga hasil analisanya dapat lebih optimum. Tugas Akhir (LK 1347) V - 4

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Watson, D. G. M. (1998). Practical Ship Design, Elsevier, Amsterdam. Manning, Giorgi (1956). Theory and Tecniques of Ship Design, University of Michigan, USA. BKI, [2001], Rules For Classification And Construction Of Seagoing Steel Ships, Volume II Rules For Hull BKI, [1978], Peraturan Klasifikasi Dan Konstruksi Kapal Laut, Jilid II. Phoels, Herald. [1979], Lectures on Ship Design and Ship Theory, FTK ITS, Surabaya Taggart, Robert [1980], Ship Design and Connstruction, SNAME De Haan, Ing J.P [1957], Practical Shipbuilding B, Company H Stam NV, Holland Santosa, IGM [1999], Diktat Kuliah Perencanaan Kapal, FTK ITS, Surabaya Andrianto, [19 ], Teori Bangunan Kapal I (Tonnage), FTK ITS, Surabaya Chapra, C Steven [1996], Metode Numerik, Jilid I, Erlangga, Surabaya Lewis, E. V. (1989). Principles of Naval Architecture Volume II, SNAME, 601 Pavonia Avenue, Jersey City, USA. Parsons, M. G. (2001). Parametric Design, Chapter 11, Department of Naval Architecture and Marine Engineering, University of Michigan, USA. Tugas Akhir (LK 1347)