HASIL DAN KUALITAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) PADA BERBAGAI PEMBERIAN PUPUK KALIUM

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON PEMBERIAN PUPUK KALIUM TERHADAP KETAHANAN PENYAKIT LAYU BAKTERI DAN KARAKTER AGRONOMI PADA TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kentang (Solanum Tuberosum L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kalium Di Dataran Medium

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Kajian Aplikasi Dosis Pupuk ZA dan Kalium Anak Agung Gede Putra 10

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

THE EFFECT OF DAY HARVEST AND APLICATION DOSAGE OF POTASSIUM FERTILIZER ON GROWTH AND QUALITY OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt)

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Glycine max (L.)Merill) ARTIKEL ILMIAH RITA SARI

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. pokok masyarakat Indonesia dan komoditas agrikultur yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

Volume 10 Nomor 2 September 2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENAMPILAN FENOTIPE BAYAM MERAH AKIBAT DARI PEMBERIAN PUPUK UREA DAN URINE SAPI

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG AREN DAN MIKROORGANISME LOKAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.)

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT PADA BEBERAPA DOSIS KOMPOS SAMPAH KOTA [GROWTH AND YIELD OF TOMATO GROWN ON DIFFERENT DOSAGES OF CITY WASTE]

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

Transkripsi:

HASIL DAN KUALITAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) PADA BERBAGAI PEMBERIAN PUPUK KALIUM Anis Rosyidah Universitas Islam Malang anisrosyidah13@yahoo.co.id ABSTRAK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hasil dan kualitas tomat pada berbagai pemberian dosis pupuk kalium dan menentukan dosis optimal KCl pada tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Screen house Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Pebruari Juni 2016. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menanam tanaman tomat dalam pot. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan, yaitu: pemupukan KCl dengan dosis 0 (kontrol), 75, 150, 225 dan 300 kg Ha -1 dan diulang tiga kali. Terdapat sepuluh tanaman sampel tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat pengaruh yang significant dari pemberian kalium pada variabel hasil maupun kualitas tomat. Pemberian kalium (KCl) dengan dosis optimal sebesar 225,73 kg ha -1 mampu menghasilkan bobot buah per tanaman maksimal sebesar 836,88 g. Pemberian pupuk kalium dapat meningkatkan jumlah buah per tanaman, kandungan vitamin C, total padatan terlarut dan kekerasan buah dibandingkan kontrol. Kata kunci: hasil; kualitas; tomat PENDAHULUAN Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan sayuran buah semusim termasuk famili Solanaceae dan merupakan komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman tomat termasuk salah satu komoditi penting yang banyak dimanfaatkan sebagai sayur, bumbu masak, bahan pewarna makanan, bahan kosmetik maupun obat-obatan. Buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan. Pengembangan budidaya tanaman tomat perlu terus ditingkatkan untuk pemenuhan konsumen maupun industri. Kendala yang selama ini terjadi pada tanaman tomat adalah masih rendahnya produktivitas lahan dan buah yang dihasilkan rentan akan kerusakan. Proyeksi permintaan Tomat nasional untuk tahun 2014-2019 berkisar 970.499 1.107.168 ton, sementara produksi Tomat sampai tahun 2013 baru mencapai 922.780 ton dengan rata-rata produktivitas 16,6 ton ha -1 (Departemen Pertanian, 2014). Berdasarkan data tersebut maka peluang peningkatan produksi Tomat perlu terus diupayakan. Upaya lainnya yang saat ini perlu diupayakan adalah penanganan memperkecil kerusakan buah. Tingginya tingkat kerusakan pada buah tomat dikarenakan masih adanya aktivitas metabolisme yang masih berlanjut pada buah tomat meskipun sudah di panen atau disimpan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat adalah dengan memperhatikan faktor biotik dan abiotik melalui penerapan teknologi budidaya yang tepat. Salah satu teknik budidaya tanaman yang diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas buah tomat adalah pemberian pupuk kalium dalam bentuk KCl. Tanaman tomat menyerap unsur Kalium dalam jumlah yang banyak, berkisar antara 1-5% dari bobot kering tanaman (Chen dan Gabelman, 2000). Kalium memegang peranan penting dalam metabolisme tanaman (Farhad et al., 2010), membantu pembentukan protein, karbohidrat, aktivitas enzim, regulasi osmotik, efisiensi penggunaan air, translokasi fotosintat (McKenzie, 2001), merangsang perkembangan akar dan meningkatkan ukuran buah (Marsono dan Sigit, 2001), meningkatkan transportasi gula dan asam ke organ penyimpanan (Bernardi et al., 2013). METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan secara eksperimen di Screen house Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Pebruari Juni 2016. Ketinggian tempat 460 m dari permukaan laut. Jenis tanah lempung. Suhu udara berkisar 22,7 0 C 25,1 0 C dan kelembaban udara 79% - 86%. 140

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan, yaitu: pemupukan KCl dengan dosis 0 (kontrol), 75, 150, 225 dan 300 kg ha -1. Setiap perlakuan terdapat sepuluh tanaman sampel diulang sebanyak tiga kali. Benih tomat varietas Lentana ditanam pada bak pembibitan dengan media tanah + pasir + kompos dengan perbandingan (1:1:1) yang terlebih dahulu distrerilisasi dengan menggunakan uap panas selama 3 jam. Setelah berumur 10 hari, bibit dipindahkan ke gelas pembibitan yang berisi satu bibit per gelas. Media tanam yang digunakan adalah tanah: pasir: bahan organik kotoran ayam dengan perbandingan 2:1:1 yang terlebih dahulu disterilisasi dengan menggunakan uap panas selama 3 jam. Media tanam sebanyak 8 kg ditaruh di polybag dan ditambahkan limbah brokoli sebanyak 400 g per polybag dan dilakukan dengan cara: Limbah tanaman dirajang dengan panjang lebih kurang 2 cm, kemudian dicampur merata dan ditutup dengan plastik transparan untuk menghindari menguapnya senyawa yang bersifat volatil selama satu minggu. Transplanting bibit tomat dilakukan saat bibit telah mempunyai tinggi sekitar 10 cm dan mempunyai daun 4 helai. Pupuk anorganik yang diberikan adalah: SP-36 dilakukan 3 hari setelah transplanting dengan dosis 150 kg/ha, dan urea diberikan pada tanaman tomat pada umur 7 hari setelah transplanting dengan dosis 150 kg/ha. Aplikasi pupuk KCl dilakukan saat tanaman tomat mencapai umur 7 hari setelah transplanting dengan dosis sesuai perlakuan. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap pengamatan yang dilakukan, data hasil pengamatan dianalisis secara statistika berdasarkan analisis ragam (anova) dan untuk melihat signifikansinya dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf kepercayaan 95%. Analisis regresi dan korelasi menggunakan minitab versi 16. HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase fruit set, jumlah buah dan bobot buah per tanaman Berdasarkan hasil penelitian (Tabel 1) diketahui bahwa pemberian dosis pupuk KCl memberikan pengaruh yang nyata (p < 0,05) terhadap jumlah buah dan bobot buah per tanaman saat panen, namum pada pengamatan persentase fruit set tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pemberian dosis pupuk KCl yang berbeda menghasilkan jumlah buah dan bobot buah per tanaman yang berbeda, namun pada variabel persentase fruit set, antara perlakuan yang dipupuk dan tidak dipupuk KCl memberikan hasil yang sama. Pemberian pupuk KCl mampu menghasilkan total buah tomat layak konsumsi yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan yang tanpa pemberian dosis KCl (kontrol). Rata-rata total buah tomat layak konsumsi pada perlakuan yang diberi pupuk KCl berkisar 15,82 17,09 buah pertanaman. Pemberian pupuk KCl memberikan total bobot buah yang lebih tinggi. Total bobot buah pada perlakuan yang diberi pupuk KCl berkisar 787,61 g 833,88 g pertanaman. Adanya pemberian pupuk KCl ini, akan meningkatkan jumlah buah dan bobot buah tomat. Hal tersebut terjadi karena pemberian pupuk KCl yang cukup akan diserap tanaman dan berperan dalam proses fotosintesis, mempengaruhi translokasi karbohidrat sehingga menghasilkan ukuran bobot buah yang lebih tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan yang didapatkan Sitepu (2007) yang menyatakan bahwa, pupuk kalium yang diberikan ke tanaman kentang akan meningkatkan bobot umbi kentang. Hasil yang serupa didapatkan Nurrochman, et. al (2011); Aris (2016), bahwa bobot buah dalam tandan tertinggi dicapai pada tanaman yang diberi pupuk KCl. 141

Tabel 1. Persentase fruit set, jumlah buah dan bobot buah saat pada berbagai perlakuan dosis KCl Dosis pupuk KCl Fruitset Jumlah buah Bobot buah (%) (Buah) (g) 0 kg ha-1 48,14 13,86 a 709,84 a 75 kg ha-1 56,23 15,82 b 787,61 b 150 kg ha-1 58,17 17,09 b 820,67 bc 225 kg ha-1 59,99 16,02 b 833,88 c 300 kg ha-1 52,74 17,09 b 825,48 c LSD 5% TN 1,84 34,68 Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT taraf 5% Secara umum pemberian pupuk kalium pada media tanam mulai dosis 150 kg ha -1 sampai dosis 300 kg ha -1 cenderung menghasilkan bobot buah yang lebih tinggi dibandingkan dosis 75 kg ha -1. Hasil uji regresi kuadratik antara dosis pupuk kalium (KCl) terhadap bobot buah tomat yang dihasilkan saat panen terlihat pada Gambar 1. 840 820 Bobot buah saat panen (g) 800 780 760 740 720 Y = -0,002441 x 2 + 1,102 x + 712,5 R 2 = 0,994 700 0 50 100 150 200 Dosis pupuk kalium (kg ha-1) 250 300 Gambar 1. Hubungan dosis pupuk kalium dengan bobot buah saat panen Gambar 1 memperlihatkan bahwa hubungan antara dosis pupuk kalium dengan bobot buah saat panen mengikuti pola kuadratik yang artinya semakin tinggi dosis sampai tingkat tertentu bobot buah yang dihasilkan semakin meningkat. Selanjutnya melampaui titik optimum terjadi penurunan bobot yang bernilai ekonomis. Didapatkan persamaan regresi Y = -0,002441 x 2 + 1,102 x + 712,5 dan nilai R 2 = 0,994, diperoleh besarnya dosis optimum 225,73 kg ha -1 dan hasil buah maksimum per tanaman sebesar 836,88 g. Serapan kalium,kandungan vitamin C, total padatan terlarut dan kekerasan buah Hasil penelitian diketahui bahwa pemberian dosis pupuk KCl memberikan pengaruh yang nyata (p < 0,05) terhadap variabel: serapan kalium, kandungan vitamin C, total padatan terlarut dan kekerasan buah. Perlakuan pemberian pupuk KCl menunjukkan serapan kalium, kandungan vitamin C, total padatan terlarut yang lebih banyak, dan tingkat kekerasan buah yang lebih keras (Tabel 2). 142

Tabel 2. Serapan kalium, vitamin C, total padatan terlarut dan kekerasan buah pada berbagai perlakuan dosis KCl Dosis pupuk KCl Serapan kalium Vitamin C Total padatan terlarut Kekerasan buah (%) (mg/100 g) (o Brix) (mm/50g 5 dt) 0 kg ha-1 0,990 a 17,61 a 3,17 a 1,33 c 75 kg ha-1 1,087 b 23,48 ab 4,17 b 1,31 bc 150 kg ha-1 1,114 c 26,42 b 4,33 b 1,08 a 225 kg ha-1 1,138 d 29,35 b 4,50 b 1,04 a 300 kg ha-1 1,156 d 32,29 b 4,67 b 1,27 b LSD 5% 0,0115 8.01 0,82 0,052 Keterangan: Angka-angka yang didampingi huruf yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT taraf 5% Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa kadar serapan kalium di daun semakin meningkat dengan adanya meningkatnya dosis KCl yang diberikan sampai dosis 225 kg ha -1. Adanya serapan kalium yang lebih besar pada daun tanaman akan meningkatkan status ketersediaan kalium pada organ tanaman. Kecukupan kalium ini ini juga berfungsi untuk meningkatkan status pertahanan tanaman untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh patogen. Hal tersebut terjadi karena tanaman akan dapat meningkatkan kekuatan dinding selnya, sehingga tingkat kekerasan buah akan semakin bertambah. Hardter, R (2003) dan Pervez, H et al., (2007) menambahkan bahwa kadar kalium dalam tanaman yang cukup dapat meningkatkan kekuatan batang dan tangkai tanaman Padi sebagai akibat meningkatnya ketahanan tanaman. Kalium juga meningkatkan kerja enzim untuk metabolisme tanaman. Kecukupan kalium pada tanaman akan meningkatkan sintesis senyawa molekul dengan berat molekul tinggi (protein, pati dan selulose) sehingga mengurangi sintesis senyawa molekul dengan berat molekul rendah, seperti: asam organik, asam amino dan amida dalam jaringan tanaman. Dengan demikian, adanya kecukupan kalium dapat meningkatkan terbentuknya senyawa lignin yang lebih tebal (Rosyidah, 2016). Selain itu, dengan kecukupan kalium di tanaman maka akan meningkatkan kerja enzim sehingga meningkatkan aktivasi plastida di daun, sintesis protein, fotosintesis dan gerakan stomata, akibatnya produksi klorofil di daun akan meningkat dan akan meningkatkan kandungan klorofil daun (Rosyidah, 2016). Salah satu fungsi kalium adalah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Dengan tingginya kandungan protein yang terdapat pada buah tomat maka kandungan vitamin C pun juga akan ikut meningkat, hal itu dikarenakan vitamin C yang dihasilkan merupakan hasil dari sintesa protein. Tingginya kandungan pati pada buah tomat berdampak pada meningkatnya padatan terlarut yang merupakan indikator tingkat kemanisan buah yang dihasilkan (Aris, 2016). KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: peningkatan pemberian pupuk KCl dari 75 kg Ha -1 sampai 300 kg ha -1 memberikan hasil persentase fruit set yang tidak nyata, namun dapat meningkatkan hasil dan kualitas tomat varietas Lentana, yang meliputi: jumlah buah tomat saat panen, bobot buah, kadar vitamin C, kekerasan buah dan total padatan terlarut dibandingkan kontrol. Dosis pupuk KCl yang optimal dicapai pada dosis 225,73 kg ha -1 dan hasil buah tomat maksimum 836,876 g. DAFTAR PUSTAKA Aris, S.W. 2016. Respon Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata). Terhadap Pemberian KCl dan Pupuk Kotoran Ayam. Artikel Seminar Hasil. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. 9 hal 143

Farhad, I.S.M., M.N. Islam, S. Hoque, and M.S.I. Bhuiyan. 2010. Role of potassium and sulphur on the growth, yield, and oil content of soybean ( Glycine max L.) Ac. J. Plant Sci. 3(2):99-103 Hardter, R. Potassium and Biotic Stress of Plants. 2003. In Feed the Soil to Feed the People: The Role of Potash in Sustainable Agriculture. Johnston, A.E., Ed.. International Potash Institute: Basel, Switzerland. pp. 345 362. Marsono dan Sigit. 2001. Pupuk akar,jenis dan aplikasi. Penebar Swadaya Jakarta. Marschner, P. Marschner s. 2012. Mineral Nutrition of Higher Plants, 3rd ed.; Academic Press: London. pp. 178 189. McKenzie, R. 2001. Potassium Fertilizer Application in Crop Production. [Internet]. [ cited 14 Maret 2015]. Avaible from: http://www.agric.gov.ab.ca/universalpages/includes/docheader.map. Nurrochman, trisnowati, S., muhartini, S 2011. Pengaruh Pupuk Kaliun Clorida Dan Umur Penjarangan Buah Terhadap Hasil Dan Mutu Salak (salacca zalacca (gaertn.) pondoh super. Jurnal Penelitian. Fakultas Pertanian Gadjah Mada. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 12 hal Pervez, H.; Ashraf, M.; Makhdum, M.I.; Mahmood, T. 2007. Potassium nutrition of cotton (Gossypium hirsutum L.) in relation to cotton leaf curl virus disease in aridisols. Pak. J. Bot., 39: 529 539. Rosyidah, A. 2016. Respon pemberian pupuk kalium terhadap ketahanan penyakit layu bakteri dan karakter agronomi pada tomat (Solanum lycopersicum L.). [Internet]. [cited 5 Agustus 2017]. Avaible from: http://semnas.unikama.ac.id/lppm/prosiding/2016/penelitian/pangan%20dan%20t ERNAKI/Anis%20Rosyidah_UNISMA.pdf Sitepu, R. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman kentang (solanum tuberosum l) Terhadap Pupuk Kalium dan Paklobutrazol. Skripsi. Medan. 67 hal 144