BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N 2 LIMBOTO, kelas. Pada variabel penelitian ini terbagi atas 3 yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kualitas pendidikan dari bangsa di negara tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 20 orang. Permasalahan dalam penelitian in adalah kurangnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Bertukar Pasangan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu dalam meningkatkan hasil belajar Geografi materi Lingkungan Hidup melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Outdoor Activity. Dari hasil observasi awal dapat dilihat kemampuan siswa sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Hasil Belajar (Observasi Awal) Nilai Jumlah Siswa Total Persentase 6-7 9 54 33.33 7-8 7 49 25.93 8-9 7 56 25.93 9-10 4 36 14.81 Jumlah 27 195 100 Nilai 6,5 Keatas 66.67 Daya Serap 72.22 Sumber: Data hasil belajar siswa SMA N 1 Managgu tahun ajaran 2011-2012 4.1.1 Kegiatan Pembelajaran Siklus I 1) Pengamatan pengelolaan pembelajaran Pengambilan data siklus I dilakukan secara bersama-sama dengan pengamat yang lain (guru mitra). Adapun yang menjadi objek pada pengamatan pembelajaran adalah pengelolaan pembelajaran Outdoor activity, aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan belajar Geografi. Ke tiga objek yang tersebut diperoleh melalui lembar pengamatan kegiatan, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh melalui evaluasi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengelolaan pembelajaran, dapat dilihat pada Tabel 4.2.

bahwa : Tabel 4.2 Pengelolaan Pembelajaran No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 0 0 2 Baik 4 40 3 Cukup 6 60 4 Kurang 0 0 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Pada Tabel 4.2, tentang hasil pengamatan pengolaan pembelajaran dapat diterangkan - Kualifikasi baik sebanyak 4 aspek (40%), yakni: (1) motivasi dan apersepsi, (2) memandu siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (1 kelompok 4-5 orang) sambil mengingatkan keterampilan kooperatif yang akan dilatihkan, (3) membagikan LKS seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS dan memperhatikan demonstrasi, dan (4) memberikan tambahan penjelasan. - Kualifikasi cukup sebanyak 6 aspek (60%), yakni: (1) menyiapkan siswa, (2) perumusan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) menyajikan informasi kepada siswa melalui jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan, (4) memandu beberapa kelompok siswa untuk mempresentasekan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok lain, (5) mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaan kepada siswa yang berpartisipasi. Untik lebih jelasnya mengenai hasil analisis pengelolaan pembelajaran ini, dapat dilihat pada Lampiran 5. 2) Pengamatan aktivitas guru Pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini lebih diarahkan pada 19 aspek kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Untuk aktivitas guru, hasil pembelajaran dapat diuraikan pada Tabel 4.3:

berikut: Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 0 0.00 2 Baik 7 36.84 3 Cukup 10 52.63 4 Kurang 2 10.53 Jumlah 19 100 Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tabel 4.3, tentang hasil pengamatan aktivitas guru dapat dideskripsikan sebagai - Kualifikasi baik sebanyak 7 aspek (36,84%), yakni: (1) persiapan, (2) menjelaskan materi yang diajarkan, (3) membagi siswa dalam kelompok kecil secara heterogen, (4) membagi lembar kerja siswa (LKS) seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS, (5) memandu siswa ke dalam kelompok kecil sambil mengingatkan keterampilan kooperatif, (6) mengumpulkan hasil kerja siswa, dan (7) memberikan penghargaan kepada siswa yang berpartisipasi. - Kualfikasi cukup sebanyak 10 aspek (52,63%) yakni: (1) menyampaikan apersepsi, (2) menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) memperkenalkan model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (4) menyampaikan aturan-aturan dalam model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (5) memandu beberapa kelompok untuk mempresentasekan hasil kerjanya, (6) mengatur kembali dan melanjutkan proses pembelajaran berikutnya yang telah direvisi, (7) mengevaluasi dengan tes hasil belajar siswa, (8) pengelolaan waktu, (9) guru antusias, dan (10) berpusat pada siswa. - Kualifikasi kurang sebanyak 2 aspek (10,53%), yakni: (1) memberikan tambahan penjelasan jika diperlukan, dan (2) siswa antusias. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengamatan aktifitas guru ini, dapat dilihat pada Lampiran 7.

3) Pengamatan aktivitas siswa Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran diamati pada 9 aspek selama proses pembelajaran sedang berlangung. Adapun hasil pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 0 0.00 2 Baik 2 22.22 3 Cukup 5 55.56 4 Kurang 2 22.22 Jumlah 9 100 Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Tabel 4.4, tentang hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dideskripsikan sebagai - Kualifikasi baik sebanyak 2 aspek (22,22%), yakni: (1) interaksi antar siswa, dan (2) kemampuan mengopersikan media pembelajaran. - Kualifikasi cukup sebanyak 5 aspek (55,56%), yakni: (1) mencatat materi pembelajaran, (2) mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, (4) antusias dalam kegiatan kelompok, dan (5) memiliki sifat tanggung jawab. - Kualifikasi kurang sebanyak 2 aspek (22,22%), yakni: (1) bertanya tentang materi yang belum dimengerti, dan (2) memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran.. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis pengamatan aktivitas siswa, dapat dilihat pada Lampiran 9. 4) Hasil belajar Untuk melihat ketuntasan siswa pada materi Lingkungan Hidup, maka pada setiap ahkir pembelajaran siklus I dilakukan penilaian tertulis dengan menggunakan soal esai sebagaimana

terdapat pada Lampiran 3. Soal yang diberikan berjumlah 10 butir soal. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar seperti yang terlihat pada Tabel 4.5: Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Nilai Jumlah Siswa Total Persentase 6-7 7 42 25.93 7-8 6 42 22.22 8-9 8 64 29.63 9-10 6 54 22.22 Jumlah 27 202 100 Nilai 6,5 Keatas 74.07 Daya Serap 74.81 Sumber: Hasil Analsis Nilai Siswa Dari hasil observasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan ini, diperoleh data dengan penjelasan sebagai berikut. a. Dari 27 orang siswa, siswa yang memperoleh: - Nilai 6 berjumlah 7 orang atau 25,92%, - Nilai 7 berjumlah 6 orang atau 22,22%, - Nilai 8 berjumlah 8 orang atau 29,63%, dan - Nilai 9 berjumlah 6 orang atau 22,22%. b. Untuk capaian nilai 6,5 (keberhasilan per individu) dapat dijelaskan: - Yang mencapai nilai di atas 6,5 berjumlah 20 orang atau 74, 07%, dan - Yang mencapai nilai di bawah 6,5 berjumlah 7 orang atau 25,93%. c. Daya serap siswa mencapai 74,81%. Berdasarkan penjelasan data di atas, bahwa hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan. Oleh karena itu, proses ini akan disempurkan pada pelaksanaan tindakan di siklus II.

5) Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru dan pengamat. Pelaksanaan refleksi siklus I bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ketepatan/kesempurnaan pelaksanaan tindakan siklus; apakah mencapai indikator kinerja atau tidak. Jadi, hasil refleksi ini menjadi bahan pertimbangan untuk menilai kesempurnaan pelaksanaan siklus pembelajaran dengan mengacu pada indikator keberhasilan pembelajaran. Untuk pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa aspek kegiatan guru dan kegiatan siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Aspek tersebut adalah sebagai berikut: a. Dari 10 aspek yang diamati pada pengelolaan pembelajaran, masih terdapat 6 aspek atau 60% yang memperoleh kriteria cukup yaitu terdapat pada aspek (1) menyiapkan siswa, (2) merumuskan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) menyajikan informasi kepada siswa melalui bahan bacaan, (4) memandu beberapa kelompok siswauntuk mempersentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompk lain, (5) mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. b. Dari 19 aspek aktivitas guru yang dimati, masih terdapat 12 aspek atau 63, 16% yang memperoleh kriteria cukup dan kurang, yaitu terdapat pada aspek (1) menyampaikan apersepsi, (2) menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) memperkenalkan model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (4) menyampaikan aturanaturan dalam model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (5) memandu beberapa kelompok untuk mempersentasikan hsil kerjanya, (6) mengatur kembali dan melanjutkan proses pembelajaran berikutnya yang telah direvisi, (7) mengevaluasi dengantes hasil belajar siswa, (8) pengelolaan waktu, (9) guru antusias, (10) berpusat pada siswa, (11) memberikan tambahan penjelasan jika diperlukan, dan (12) siswa antusias.

c. Dari 9 aspek aktivitas yang diamati, masi terdapat 7 aspek atau 77,78% untuk akumulasi kriteria cukup dan kurang, yaitu terdapat pada aspek (1) mencatat materi pembelajaran, (2) mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, (4) antusias dalam kegiatan kelompok, (5) memiliki sifat tanggung jawab, (6) bertanya tentang materi yang belum dimengerti, dan (7) memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran. d. Untuk hasil belajar siswa, siswa yang belum tuntas sebanyak 7 orang atau 25, 93%. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka proses siklus belajar berdasarkan pengalaman perlu ditindak lanjuti pada siklus berikutnya, dengan cara memperbaiki kekurangan- kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya, yakni sebagai berikut: a. Pengelolaan pembelajaran, pada pengelolaan pembelajaran yang perlu diperbaiki adalh sebagai berikut: - Menyiapkan materi atau peralatan yang berhubungan dengan pembelajaran, guru mengarahkan siswa agar duduk teratur dan tertib. - Guru harus menyampaikan indikator pembelajaran sebelum kegiatan inti pembelajaran, sehingga siswa dapat mengetahui indikator apa yang harus dicapai pada pembelajaran saat itu. - Sebelum melakukan kegiatan inti, guru menyajikan sedikit informasi kepada siswa melalui bahan bacaan. - Memandu kelompok dalam mempersentasikan hasil kerjanya dengan tertib dan ditanggapi oleh kelompok lain. - Setelah melakukan post test, guru mengevaluasi kembali hasil belajar siswa. - Penghargaan yang diberikan tidak hanya berupa pujian tapi dapat berupa cindramata. b. Aktivitas guru, aktivitas guru yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut:

- Apersepsi yang diberikan tidak berupa pertanyaan kepada siswa - Guru harus menyampaikan indikator pembelajaran sebelum kegiatan inti pembelajaran, sehingga siswa dapat mengetahui indikator apa yang harus dicapai pada pembelajaran saat itu. - Memperkenalkan model pembelajaran outdoor activity berdasarkan pengalaman artinya siswa tidak diajak berkhayal melainkan diperhadapkan pada pengalaman langsung di lingkungan. - Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru menjelaskan langkah- langkah dalam mengerjakan LKS sampai pada presentasi kelompok. - Setelah kegiatan Outdoor selesai, guru mengarahkan siswa untuk kembali ke kelas dan mengatur kembali siswa agar tertib dalam kelompok guna melengkapi LKS dan pembuatan poster serta memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka dalam bentuk poster sederhana. - Setelah melakukan post test, guru mengevaluasi kembali hasil belajar siswa. - Pengelolaan waktu pada kegiatan inti ditambahkan 30 menit. - Didalam pembelajaran, siswa yang seharusnya lebih banyak berperan dibandingkan guru - Memberikan tambahan penjelasan kepada siswa tentang materi lingkungan hidup. c. Aktivitas siswa, yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut: - Siswa mencatat materi pembelajaran yang idberikan oleh guru - Mengerjakan atau memahami contoh soal yang diberikan oleh guru yang berkaitan dengan materi - Menjaga suasana belajar agar tetap tertib dan menyenangkan - Siswa seharusnya lebih antusias dalam kegiatan kelompok

- Siswa harus memiliki sifat tanggung jawab dalam mengerjakan LKS - Siswa bertanya tentang meteri yang belum dimengerti - Siswa memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran bila ada yang masih kurang. d. Hasil belajar siswa. cara memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan remedial kepada siswa yang belum tuntas. 4.1.2 Kegiatan Pembelajaran Siklus II 1) Pengamatan pengelolaan pembelajaran Pengambilan data siklus II sama seperti halnya pada pembelajaran siklus I. Semua aspek kegiatan pengelolaan pembelajaran dipantau dan dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan. Untuk pengelolaan pembelajaran siklus II dapat diuraikan pada Tabel 4.6: Tabel 4.6 Hasil Pengelolaan Pengajaran No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 2 20 2 Baik 6 60 3 Cukup 2 20 4 Kurang 0 0 Jumlah 10 100 Sumber: Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Berdasarkan Tabel 4.6 tentang hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut: - Kualifikasi sangat baik sebanyak 2 atau 20% yaitu; (1) motifasi dan apersepsi, dan (2) memandu siswa kedalam kelompok- kelompok kecil (1 kelompok 4-5 orang) sambil mengingatkan ketrampilan kkooperatif yang akan dilatihkan, - Kualifikasi baik sebanyak 6 atau 60%, yaitu; (1) mempersiapkan siswa untuk belajar, (2) menyajikan informasi kepada siswa melalui jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan, (3)

membagi LKS seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS, (4) memberikan tambahan penjelasan, (5) mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaab kepada siswa yang berpartisipasi. - Kualifikasi cukup sebanyak 3 aspek atau 20% yaitu,(1) perumusan kompetensi dasar, dan (2) memandu beberapa kelompok siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Untuk lebih jelasnya mengenai lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 6. 2) Pengamatan aktivitas guru Pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini lebih diarahkan pada 19 aspek kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Untuk aktivitas guru, hasil pembelajaran dapat diuraikan pada Tabel 4.7: Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 4 21.05 2 Baik 12 63.12 3 Cukup 3 26.32 4 Kurang 0 0.00 Jumlah 19 100 Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tabel 4.7, tentang pengamatan aktivitas guru dapat di deskripsikan sebagai berikut: - kualifikasi sangat baik sebanyak 4 aspek atau 21,05%, yaitu; (1) menjelaskan materi yang diajarkan, (2) membagi siswa dalam kelompok kecil secara heterogen, (3) memandu beberapa kelompok dalam mempersentasikan hasil kerjanya, (4) mengumpulkan hasil kerjanya - kualifikasi baik sebanyak 12 aspek (63.12%), yaitu; (1) persiapan, (2) menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) memperkenalkan model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (4) menyampaikan aturan- aturan dalam model pembelajaran

berdasarkan pengalaman, (5) membagi LKS seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS, (6) memandu siswa kedalam kelompok kecil sambil mengingatkan ketrampilan kooperatif, (7) memberikan tambahan penjelasan, (8) memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi, (9) pengelolaan waktu (10) guru antusias, (11) siswa antusias (12) berpusat pada siswa. - Kualifikasi cukup sebanyak 2 aspek (15.79%) yaitu (1) menyampaikan apersepsi, (2) mengatur kembali dan melanjutkan proses pembalajaran, (3) mengevaluasi dengan tes hasil belajar siswa. Mengenai hasil pengamatan aktivatas guru lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 8. 3) Pengamatan aktivitas siswa Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran diamati pada 9 aspek selama proses pembelajaran sedang berlangung. Adapun hasil pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4,8. Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1 Sangat baik 3 33.33 2 Baik 4 44.44 3 Cukup 2 22.22 4 Kurang 0 0.00 Jumlah 9 100 Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Tabel 4.8, tentang hasil pengamatan aktivitas siswa dapat di deskripsikan sebagai berikut: - Kualifikasi sangat baik sebanyak 3 aspek (33,33%) yang; (1) interaksi antar siswa, (2) kemampuan mengoperasikan media pembelajaran, dan (3) dan memiliki sifat tanggung jawab.

- Kualifikasi baik sebanyak 4 aspek (44,44%) kriteria baik, yaitu; (1) mencatat materi pembelajaran, (2) mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, dan (4) memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran. - Kualifikasi cukup sebanyak 2 aspek (22.22 %) yaitu; (1) bertanya tentang materi yang belum dimengerti, dan (2) antusias dalam kegiatan kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengamatan aktivitas siwa dapat dilihat pada Lampiran 10. 4) Hasil Belajar Untuk melihat ketuntasan siswa pada materi Lingkungan Hidup, maka peneliti melakukan evaluasi pembelajaran pada akhir siklus. Soal yang digunakan adalah soal objektif sebagaimana terdapat pada lampiran 2. Berdasarkan analisis penelitian diperoleh data hasil belajar pada Tabel 4.9: Tabel 4.9 Data Hasil Belajar Nilai Jumlah Siswa Total Persentase 6-7 4 24 14.81 7-8 6 42 22.22 8-9 7 56 25.93 9-10 10 90 37.04 Jumlah 27 212 100 Nilai 6,5 Keatas 85.19 Daya Serap 78.52 Sumber: Hasil Analisis Nilai Siswa Dari hasil observasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan ini, diperoleh data dengan penjelasan sebagai berikut: a. Dari 27 orang siswa, siswa yang memperoleh: - Nilai 6-7 berjumlah 4 orang atau 14,81%, - Nilai 7-8 berjumlah 6 orang atau 22,22%, - Nilai 8-9 berjumlah 7 orang atau 25,93%, dan - Nilai 9-10 berjumlah 10 orang atau 37,04%.

b. Untuk capaian nilai 6,5 (keberhasilan per individu) dapat dijelaskan: - Yang mencapai nilai di atas 6,5 berjumlah 23 orang atau 85,19%, dan - Yang mencapai nilai di bawah 6,5 berjumlah 7 orang atau 14,81%. c. Daya serap siswa mencapai 78,52%. Uraian lengkap hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Lampiran 11. 5) Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru dan pengamat. Refleksi yang bermaksud untuk memperoleh gambaran mengenai ketepatan/kesempurnaan tindakan siklus yang telah dilakukan. Dari refleksi disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus II telah terlaksana sebagaimana diharapkan dan tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya, karena telah mencapai indikator kinerja. 4.2 Pembahasan Geografi merupakan suatu ilmu yang banyak berhubungan dengan distribusi dan susunan seluruh bagian permukaan bumi. Berdasarkan Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 disebutkan bahwa Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya.

Untuk mencapai indikator pembelajaran Geografi, maka seorang guru Geografi dituntut untuk berupaya meningkatkan kemampuan terutama penguasaan materi ajar disertai kemampuan penciptaan proses pembelajaran yang kondusif melalui penggunaan berbagai strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan materi ajar yang akan dibelajarkan kepada siswa. Hubungannya dengan materi Lingkungan Hidup, maka guru diharap untuk membelajarkannya melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Outdoor activity, sebagaimana yang dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan data hasil penelitian terlihat bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa baik pada siklus I maupun siklus II; dari aspek guru maupun siswa. Hal ini terlihat dari lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus Hasil pengamatan kegiatan belajar siklus I memberikan gambaran bahwa materi Lingkungan Hidup yang dibelajarkan melalui pembelajaran outdoor activity dapat meningkatkan hasil dan disiplin belajar Geografi. Seperti halnya yang terlihat dalam pengelolaan pembelajaran (siklus I), bahwa akumulasi kriteria sangat baik dan baik mencapai 40%, dan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Untuk lebih jelasnya mengenai data ini, dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Pengelolaan Pembelajaran No. Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Sangat baik 0 2 0 20 2 Baik 4 6 40 60 3 Cukup 6 2 60 20 4 Kurang 0 0 0 0 Jumlah 10 10 100 100 Kemudian, mengenai kegiatan guru pada pembelajaran outdoor activity (siklus I), akumulasi kriteria sangat baik dan baik memperoleh 36,84%. Nilai ini mengalami peningkatan pada pelaksanaan siklus II, menjadi 84.17%. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis ini dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pengamatan Aktivitas Guru No. Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Sangat baik 0 4 0 21.05 2 Baik 7 12 36.84 63.12 3 Cukup 10 3 52.63 15.79 4 Kurang 2 0 10.53 0.00 Jumlah 19 19 100 100 Demikian halnya dengan aktivitas belajar siswa, juga mengalami peningkatan kualitas. Dimana pada pelaksanaan tindakan siklus I, akumulasi kriteria sangat baik dan baik hanya memperoleh 22,22%. Angka ini mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus II, yakni menjadi 77,77%. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12. No Kriteria Aspek Tabel 4.12 Pengamatan Aktivitas Siswa Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1 Sangat baik 0 3 0 33.33 2 Baik 2 4 22.22 44.44 3 Cukup 5 2 55.56 22.22 4 Kurang 2 0 22.22 0.00 Jumlah 9 9 100 100 Sementara untuk pencapaian hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup menggunakan pembelajaran outdoor activity diperoleh gambaran sebagaimana terlihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Kualitas Pembelajaran Nilai 6,5 Keatas (%) Daya Serap (%) Siklus I 74.07 74.81 Siklus II 85.19 78.52

1. Pada siklus I; dari jumlah 27 orang siswa, terdapat 20 orang atau 74,07% yang diberikan tes memperoleh nilai kriteria tuntas, dan 7 siswa lainnya belum tuntas, dengan dan daya serap sebesar 74,81%. 2. Pada siklus II; sebagai tindak lanjut dan perbaikan dari capaian hasil belajar pada siklus I, menunjukan peningkatan dan keberhasilan siswa yaitu dari jumlah 27 orang siswa yang diberikan tes, terdapat 23 orang siswa atau 85,19% memperoleh nilai kriteria tuntas, dan 4 siswa lainnya belum tuntas, dengan daya serap sebesar 78,52%. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe outdoor activity. Hal ini didukung pula oleh faktor internal dan eksternal siswa, bahwa siswa kelas XI IPS adalah usia remaja awal tentu menyenangi proses pembelajaran yang bersifat kontekstual dan berlangsung di luar kelas. Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang berbunyi: jika guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe outdoor activity pada materi Lingkungan Hidup, maka hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mananggu akan meningkat, dinyatakan berhasil dan diterima.