BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian. hubungan atau pengaruh yang satu dengan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu

Abstrak. Kata kunci : Nilai ekonomis, psikologis, sosial, fungsional, loyalitas. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan administrasi publik yang baik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2014:07) menjelaskan metode penelitian kuantitatif merupakan metode

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan harga, namun poduk juga harus unggul dalam hal kualitas. Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III. Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh. dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dimana dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah menjadi suatu area persaingan yang sangat tajam. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat diiringi dengan meningkatnya persaingan yang menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Pertambahan dan kelangsungan hidup perusahaan pada saat ini banyak mengubah kualitas menjadi senjata strategis yang lebih potensial, dapat menjalankan persaingan secara konsisten, menguntungkan dan memenuhi kebutuhan serta preferensi pelanggan atas kualitas yang didapatkan dari perusahaan tersebut. Ada banyak perusahaan yang menjual produk yang sama namun bersaing dengan memberikan keunggulan tertentu pada produknya. Salon yang bermunculan saat ini sangat banyak sehingga menyebabkan persaingan yang semakin ketat diantara sesama pengusaha salon di Medan. Oleh karena itu agar dapat menarik pelanggan yang sebanyak-banyaknya, para pemilik salon harus melakukan sesuatu agar pelanggan menjadi loyal. Bahkan perusahaan rela mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengejar dan mempertahankan pelanggan agar tetap menggunakan jasa salon tersebut. Dalam mengembangkan bisnis salon pada umumnya, penerapan suatu jasa yang berkualitas mempengaruhi perkembangan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki. Salon selalu memberikan beragam produk dan layanan yang berkualitas

bagi semua pelanggannya. Salon juga percaya bahwa keberhasilan suatu usaha di pasar ditentukan oleh dukungan dari pelanggan yang puas akan pelayanan yang diberikan. Salon merupakan salah satu sektor dunia usaha yang mulai berkembang di kota Medan, dimana banyak bermunculan usaha sejenis yang menarik antusiasme masyarakat untuk menggunakan jasa tersebut, dimana salon dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya kaum wanita atas kebutuhan akan kecantikan diri. Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan merupakan salah satu jenis usaha dimana bergerak pada bidang kecantikan yang dimana Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan berdiri pada tanggal 2 Maret tahun 2008 yang didirikan oleh Ibu Rina atas keinginannya menderikan usaha salon kecantikan sendiri serta untuk menyalurkan hobbynya didalam dunia kecantikan. Palazzo Hair and make up salon diminati oleh banyak pelanggannya karena salon menyediakan produk jasa yang bervariasi dan sangat memperhatikan kualitasnya. Penataan ruangan yang minimalis, bersih dan baik sehingga menciptakan suasana yang nyaman. Pemilik salon selalu berusaha memperhatikan kebutuhan spesifik pelanggannya secara seksama. Kualitas kedekatan antara pegawai salon dengan pelanggan sangat erat sehingga membuat pelanggan diperlakukan sebagai keluarga dan menjadi faktor hambatan bagi pelanggan untuk pindah ke salon lain. Keterampilan pemilik salon dan pegawainya yang cukup menjadi keunggulan salon ini.

Switching barrier atau biaya peralihan adalah resiko beralih. Jones et.al dikutip oleh Claes (2003) menjelaskan bahwa: Switching barrier is any factor which makes it difficult or costly consumers to change providers. Dengan perkataan lain yaitu biaya peralihan adalah segala faktor yang mempersulit atau memberikan biaya kepada pelanggan jika beralih penyedia jasa. Claes (2003) membedakan tiga jenis biaya peralihan yaitu : Transaction cost, Learning Cost, dan Artificial Cost. Budi Suharjo (dalam Palupi, Swa, 2006) telah menjelaskan beberapa variabel dalam switching barrier. Adapun penjelasan dari variabel-variabel switching barrier itu sebagai berikut: 1. Nilai-nilai ekonomis yaitu Nilai-nilai ekonomis memiliki dua komponen utama yang menentukan nilai dari suatu produk atau jasa yaitu manfaat dan pengorbanan. 2. Psikologis yaitu adalah upaya mental, rasa tidak sanggup, atau ketakutan yang terjadi pada saat menilai berbagai alternatif jasa. 3. Sosial yaitu seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang, keluarga, ataupun peran dan status yaitu posisi seseorang dalam setiap kelompok, 4. Ritual adalah upacara tentang kebenaran religius yang berarti, dan 5. Fungsional yaitu kemampuan suatu penyedia jasa untuk menjalankan fungsifungsinya apakah nantinya memuaskan atau tidak memuaskan bagi pelanggan. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan dengan judul Faktor-Faktor switching barrier Terhadap Pelanggan Pada Palazzo Hair and make up Salon Setiabudi Medan

B. Perumusan Masalah Apakah variabel switching barrier seperti nilai-nilai ekonomis, faktor psikologis, sosial, ritual dan fungsional berpengaruh terhadap pelanggan pada Palazzo Hair and make up Salon Setiabudi Medan. C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiono, 2005 : 49). Seiring dengan banyaknya salon yang ada di kota Medan maka penulis ingin mengetahui bagaimana switching barrier berpengaruh terhadap pelanggan pada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan. Untuk membentuk switching barrier yang kuat, maka pemilik salon harus memperhatikan variabel-variabel dari switching barrier itu sendiri. Menurut Budi Suharjo (Palupi, Swa, 2006), faktor-faktor switching barrier selain terdiri dari hambatan nilai-nilai ekonomis juga terdapat faktor psikologis, sosial, fungsional dan ritual. Melalui pernyataan tersebut, kerangka pemikirannya adalah: Switching Barrier 1. Nilai-nilai ekonomis (X 1 ) 2. Psikologis (X 2 ) 3. Sosial (X 3 ) 4. Ritual (X 4 ) 5. Fungsional (X 5 ) Pelanggan (Y) Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Budi Suharjo (Palupi, Swa, 2006, data diolah 2010)

Kerangka tersebut menjelaskan bahwa switching barrier mempengaruhi pelanggan. Hal ini disebabkan konsumen tidak mau mengambil resiko yang besar jika berganti penyedia jasa. 2. Hipotesis Variabel switching barrier seperti nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial, ritual dan fungsional berpengaruh positif terhadap pelanggan pada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis variabel-variabel switching barrier yang mempengaruhi pelanggan pada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan usahanya di masa yang akan datang. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.

c. Bagi Penulis Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya tentang switching barrier. E. Metode Penelitian 1. Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian : a. Variabel bebas adalah yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas antara lain : 1. Nilai-nilai ekonomis (X 1 ) meliputi perilaku pelanggan untuk tidak pindah ke salon lain karena biaya/harga yang ditanggung dengan manfaat yang diterimanya sebagai pelanggan Palazzo Hair and make up salon Setiabudi tidak ditemukan di salon lain. 2. Psikologis (X 2 ), yaitu kecemasan dan ketakutan emosi pribadi pelanggan jika ia pindah ke salon lain. 3. Sosial (X 3 ) adalah loyalitas pelanggan kepada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi disebabkan karena takutnya kehilangan status sosial jika pindah ke salon lain. 4. Ritual (X 4 ), yaitu loyalitas pelanggan disebabkan pegawai Palazzo Hair and make up salon Setiabudi sudah mengenal baik keinginan pelanggan dan merupakan aktivitas rutin untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan perusahaan.

5. Fungsional (X 5 ), yaitu loyalitas pelanggan disebabkan karena Palazzo Hair and make up salon Setiabudi mampu menjalankan fungsinya dengan baik sebagai salon yaitu mempercantik semua pelanggannya dengan kualitas yang baik dan pelayanan yang profesional. Sehingga pelanggan takut tidak akan menemukannya di salon lain. b. Variabel terikat, yaitu pelanggan adalah individu yang datang ke salon Palazzo secara rutin untuk melakukan perawatan kecantikan. 2. Operasional Variabel Tabel 1.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur Variabel Nilai-nilai ekonomis (X 1 ) Perilaku loyalitas pelanggan untuk tidak pindah ke salon lain karena biaya/harga yang ditanggung dengan manfaat yang diterimanya sebagai pelanggan Palazzo Hair and make up salon Setiabudi tidak ditemukan di salon lain. 1. Produk salon berkualitas sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan 2. Harga yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan pada pelanggan 3. Harga yang diberikan terjangkau oleh pelanggan Skala Likert Variabel Psikologis (X 2 ) Variabel Sosial (X 3 ) Kecemasan dan ketakutan emosi pribadi pelanggan jika ia pindah ke salon lain Loyalitas pelanggan kepada Palazzo Hair and make up salon Setiabudi disebabkan karena takutnya kehilangan status sosial jika pindah ke salon lain. 1. Pegawai bersikap ramah kepada pelanggan 2. Pegawai yang ramah menciptakan kenyamanan bagi pelanggan 1. Menjadi pelanggan salon memiliki rasa prestise tersendiri 2. Salon sudah terkenal di kalangan umum 3. Salon membuat pelanggan merasa bangga sebagai pelanggan setianya Skala Likert Skala Likert

Variabel Ritual (X 4 ) Loyalitas pelanggan disebabkan pegawai Palazzo Hair and make up salon Setiabudi sudah mengenal baik keinginan pelanggan dan merupakan aktivitas rutin untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan perusahaan. 1. Pegawai salon cepat tanggap dengan keinginan pelanggan 2. Pegawai salon berpenampilan baik 3. Ruangan salon yang selalu bersih Skala Likert Variabel Fungsiona l (X 5 ) Loyalitas pelanggan disebabkan karena Palazzo Hair and make up salon Setiabudi mampu menjalankan fungsinya dengan baik sebagai salon yaitu mempercantik semua pelanggannya dengan kualitas yang baik dan pelayanan yang profesional. Sehingga pelanggan takut tidak akan menemukannya di salon lain. 1. Pegawai salon sangat cekatan dalam melakukan pekerjaannya 2. Pegawai salon dapat diandalkan kemampuannya 3. Kualitas pekerjaan pegawai salon sangat memuaskan Skala Likert Pelanggan (Y) Individu yang datang ke salon Palazzo secara rutin untuk melakukan perawatan kecantikan Sumber : Anastasia (2008) (data diolah, 2010) 3. Skala Pengukuran Data 1. Pelanggan tidak ingin pindah ke salon lain 2. Pelanggan yakin ini adalah salon terbaik 3. Pelanggan selalu merekomendasikan salon ini kepada orang lain 4. Menjadi pelanggan salon ini adalah pilihan tepat Skala Likert Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik olah peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian ( Sugiyono, 2004 : 86 ). Kriteria pengukuran data adalah sebagai berikut : 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju

3 = Cukup 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan yang beralamat di Jalan Setiabudi No 275 B Medan. Penelitian berlangsung dari bulan Juli sampai September 2010. 5. Jenis dan Sumber Data Karangan ilmiah membutuhkan data data yang akan dianalisis untuk memecahkan permasalahan permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data yakni : a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpillih pada lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal dan majalah untuk mendukung penelitian ini. 6. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang datang ke Palazzo Hair and make up salon Setiabudi Medan selama tiga bulan terakhir sebanyak 400 orang.

b. Sampel Menurut Gay dalam buku Umar (2007: 79), menjelaskan bahwa ukuran minimum sampel yang diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan untuk populasi relatif kecil minimal 20% dari populasi. Populasi dan sampel dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Populasi dan Sampel Pelanggan Salon April-Juni 2010 Pelanggan Salon April (Orang) Mei (Orang) Juni (Orang) Total Jumlah 125 135 140 400 Sumber: Palazzo Hair And Makeup Salon Setia Budi Medan (data diolah, 2010) Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan yaitu 5 % atau 0,05 Populasi (N) berjumlah 400 orang, sehingga jumlah sampel adalah : n = 400 1 + (400 x 0,05 2 ) n = 200 atau 200 orang Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama dan diketahui untuk diseleksi (Cooper &

Schindler, 2006). Penulis menyebarkan kuesioner secara acak kepada pelanggan Palazzo Hair and Make up Salon Setiabudi Medan. 7. Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara berikut: a. Wawancara (interview) Pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan wawancara (interview) dengan Pemilik Palazzo Hair and Make up Salon Medan. b. Daftar Pertanyaan (questionnaire) Teknik dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, dari jawaban ditentukan skornya dengan skala likert. Yang nantinya didalam daftar pertanyaan tersebut akan diisi oleh Pelanggan Palazzo Hair and Make up Salon Medan. c. Observasi yaitu Pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian disertai dengan pertanyaan dan komunikasi dengan objek yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2005:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16,00 for Windows.

. 9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan cara menyusun, mengelompokkan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. b. Metode Analisis Statistik Analisis statistik adalah metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh nilai-nilai ekonomis, faktor psikologis, sosial, ritual, fungsional Palazzo Hair and make up salon Setiabudi terhadap pelanggan dengan pengujian : 1. Analisis Regresi Berganda Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (pelanggan) Palazzo Hair and make up salon Setiabudi (Sugiyono, 2005:204). Model regresi berganda yang digunakan : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +e, dimana : Y a b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 X 1 X 2 X 3 X 4 = pelanggan = konstanta = koefisien regresi = nilai-nilai ekonomis = psikologis = sosial = ritual

X 5 e = fungsional = standard error Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaiknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima. Analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan, yaitu : a. Uji Signifikansi (F) Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 ) berupa nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial, ritual dan fungsional terhadap pelanggan yaitu variabel dependen (Y). model hipotesis yang digunakan dalam uji F-statistik ini adalah : H 0 : b i = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat. H a : b i 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan : Jika probabilitas > 0,05 maka H o diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H 1 diterima b. Signifikansi Individual (Uji-t) Uji-T dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (Xi) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah:

H 0 : b 1, b 2 b 3, b 4 b 5 = 0, artinya secara parsial tidak berpengaruh positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H a : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 0, artinya secara parsial berpengaruh positif dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan : Jika probabilitas < α 0,05, maka H 0 di tolak Jika probabilitas > α 0,05, maka H 0 di terima c. Pengujian Koefisien Determinan (R 2 ) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 ) yaitu nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial, ritual, dan fungsional terhadap variabel terikat yaitu pelanggan (Y). Koefisien determinan (R 2 ) berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 < R 2 < 1). Hal ini berarti bila R 2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R 2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.