SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. non hutan atau sebaliknya. Hasilnya, istilah kebakaran hutan dan lahan menjadi. istilah yang melekat di Indonesia (Syaufina, 2008).

Studi Akurasi Citra Landsat 8 dan Citra MODIS untuk Pemetaan Area Terbakar (Studi Kasus: Provinsi Riau)

Jaya, I N.S Fotogrametri dan Penafsiran Potret Udara di Bidang Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan.

Achmad Siddik Thoha PENDAHULUAN. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam. : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. : Balai Pemantapan Kawasan Hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan

PENGGUNAAN DATA HOTSPOT UNTUK MONITORING KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA

Studi Banding antara Metode Minimum Distance dan Gaussian Maximum Likelihood Sebagai Pengklasifikasi Citra Multispektral

Membangun Moral Rimbawan di Tengah Krisis Kebijakan dan Laju Deforestasi Hutan (Pengantar Praktek Umum Kehutanan) Edy Batara Mulya Siregar

IDENTIFIKASI AREAL BEKAS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA, KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN)

PENGARUH ELNINO PADA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Analisis kebakaran hutan dan lahan gambut Provinsi Riau tahun 2014

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?

ANALISIS KORELASI KERAPATAN TITIK API DENGAN CURAH HUJAN DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 15 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

Abdul Jawad, Bachrun Nurdjali, Tri Widiastuti

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

PENYEBARAN POLUTAN DARI KEBAKARAN HUTAN DAN ISU PENCEMARAN UDARA DI MALAYSIA

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Fauzi, 2015

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

Indonesia

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

PEMODELAN SPASIAL KERAWANAN KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT: STUDI KASUS KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU MUSTARA HADI

Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Pendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Propinsi Riau Tahun

FOREST FIRE PREVENTION AND CONTROL PROJECT DINAS KEHUTANAN PROPINSI SUMATERA SELATAN

Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 20 OKTOBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

Dedi Irawadi Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh. KLHK, Jakarta, 25 April 2016

ANALISA DAERAH POTENSI BANJIR DI PULAU SUMATERA, JAWA DAN KALIMANTAN MENGGUNAKAN CITRA AVHRR/NOAA-16

SIDANG TUGAS AKHIR RG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL SPASIAL TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus di Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah) SAMSURI

RINGKASAN. hot.spot dan pemantauan daerah yang terbakar dengan menggunakan data Landsat-TM 17 Jani~ari

DEGRADASI EKOLOGI SUMBERDAYA HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Hutan Rawa Gambut Semenanjung Kampar Propinsi Riau)

Latar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase

III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian

Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di Perkebunan PT Bertuah Aneka Yasa Oktober 2015

Pengamatan kebakaran dan penyebaran asapnya dari angkasa: Sebuah catatan kejadian kebakaran hutan/lahan di Sumatera Selatan tahun 2014

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 26 September 2016 adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN


MONITORING PERUBAHAN LANSEKAP DI SEGARA ANAKAN, CILACAP DENGAN MENGGUNAKAN CITRA OPTIK DAN RADAR a. Lilik Budi Prasetyo. Abstrak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat

L E G E N D A TELUK BANGKA J A M B I SUMATRA SELATAN B E N G K U L U S A M U D E R A H I N D I A L A M P U N G. Ibukota Propinsi.

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 15 September 2016 adalah sebagai berikut : 1 Kalimantan Timur Katingan

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 12 September 2016 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 29 Agustus 2016 adalah sebagai berikut :

REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

Ratio of Hotspot Source as an Indicator of Forest and Peat Fire and Its Correlation with Rainfall in Sepahat Village, Bengkalis District, Riau

LAPORAN PELAKSANAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

20 PEBRUARI 2014 JAM WIB

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan?

KULIAH KERJA NYATA (KKN )KEBANGSAAN UNIVERSITAS RIAU 2015

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebakaran Hutan

Pontianak, 1-2 Oktober Agenda Tentatif

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.. Anjarlea Mukti Sabrina Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi

INFORMASI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERDASARKAN INDEKS KEKERINGAN DAN TITIK PANAS DI KABUPATEN SAMOSIR

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU

Transkripsi:

76 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan proses pembentukan model dan model yang telah dibangun dari sebaran data hotspot, maka dapat disimpulkan bahwa: 1 Titik hotspot stasiun pengamat ASMC memiliki jarak rata-rata lebih kecil terhadap titik hotspot di lapangan dibanding data hotspot stasiun pengamat JICA. 2 Kebakaran lahan gambut di Kabupaten Bengkalis dipengaruhi oleh keberadaan jaringan jalan, tipe tutupan lahan dan vegetasi, ketebalan gambut dan tingkat kehijauan vegetasi dengan nilai bobot yang sama untuk setiap faktor. Nilai bobot untuk setiap faktor secara berurutan adalah 0,25; 0,25; 0,25 dan 0,25. Sedangkan keberadaan jaringan sungai dan pusat desa tidak mempengaruhi kejadian kebakaran. 3 Aspek infrastruktur memiliki peran yang lebih besar dibanding faktor lingkungan fisik dalam mendukung kejadian kebakaran lahan gambut dalam lokasi penelitian dengan perbandingan bobot 0,658 untuk aspek infrastruktur dan 0,342 untuk aspek lingkungan fisik. 4 Persamaan model spasial yang terbangun dari keempat faktor baik dari aspek infrastruktur maupun lingkungan fisik adalah: V = {0,342 [(0,25 x 1 ) + (0,25 x 2 ) + (0,25 x 3 )] + 0,658 (0,25 y 1 )} Persamaan model spasial tersebut cukup mewakili indikasi kejadian kebakaran real di lapangan dengan valid asi pada tingkat kerawanan kebakaran kategori rawan dan sangat rawan diatas 85%. a. Peta kerawanan kebakaran dalam lokasi penelitian yang terbangun dari persamaan memiliki luasan terbesar pada kelas kerawanan rawan dan sangat rawan dengan persentase 73,33%. Pada kelas kurang rawan sebesar 26,63% dan kelas tidak rawan sebesar 0,05%. Sedangkan wilayah yang sangat rawan mengalami kebakaran adalah wilayah yang berada pada jarak yang sangat dekat dengan jaringan jalan, tipe tutupan lahan dan vegetasi berupa hutan rawa, wilayah yang cenderung memiliki tingkat kehijauan vegetasi yang

77 sangat rendah dan wilayah dengan ketebalan gambut dalam atau diatas 200 cm. b. Model spasial yang dibangun dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari rencana penyusunan kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lahan gambut khususnya dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Saran Dengan mencermati data-data hotspot sebagai indikasi kejadian kebakaran dan model yang terbangun, maka penelitian ini merekomendasikan beberapa hal yaitu: 1 Untuk keperluan deteksi dini kejadian kebakaran lahan gambut sebaiknya dipilih telebih dahulu data hotspot yang memiliki sebaran data yang memiliki jarak yang relatif kecil terhadap titik koordinat kejadian kebakaran di lapangan. 2 Penelitian ini belum menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mendukung terjadinya kebakaran di lahan gambut sehingga diperlukan penelitian tentang hubungan faktor sosial dalam mendukung terjadinya kebakaran di lahan gambut. 3 Penelitian ini belum menggunakan data-data iklim dalam membangun model spasial kerawanan kebakaran di lahan gambut karena keterbatasan data pada stasiun-stasiun cuaca di lokasi penelitian maupun di pusat. Oleh karena itu disarankan kepada Pemda Kabupaten Bengkalis dan BMG untuk meningkatkan pemeliharaan sarana dan prasarana stasiun-stasiun cuaca yang telah ada agar ketersediaan data baik di daerah maupun di pusat dapat lebih terjamin

78 DAFTAR PUSTAKA Anderson IP, Imanda ID, Muhnandar. 1999. Vegetation Fire in Indonesia: The Interpretation of NOAA Derived Hot-Spot Data. Di dalam: Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm 27-28. Anderson IP, Bowen MR. 2000. Fire Zone and the Threat to the Wetlands of Sumatra, Indonesia. Di dalam: Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm 15-16. [Anonim]. 2004. Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Transmigrasi. http://www.maanystavat.fi/april/expansion/rapp [7 Desember 2004]. [Anonim]. 2006. 1,3 Juta Hektare Lahan Gambut Riau Rusak. Riau Pos. http://www.haze-online.or.id/news.php/id [27 Fembruari 2006]. Boonyanuphap J. 2001. GIS -Based Method in Developing Wildfire Risk Model: a Case Study in Sasamba, East Kalimantan, Indonesia [thesis]. Bogor: Graduate Program, Bogor Agricultural University. Bowen MR, Bompard JM, Anderson IP, Guizol P, Gouyon A, 2000. Anthropogenic Fires in Indonesia: a View From Sumatera. Di dalam : Europian Union and Ministry of Forestry and Estate Crop, editor. Forest Fire Prevention and Control Project. Palembang. hlm 4-5. Brady NC. 1990. The Natural and Properties of Soil. New York: The Macmillan Co. Brown AA, Davis KP. 1973. Forest Fire Control and Use. USA. Mc Graw Hill. Inc. Chokkalingam U, Suyanto. 2004. Kebakaran, Mata Pencaharian dan Kerusakan Lingkungan pada Lahan Basah di Indonesia: Lingkaran yang Tiada Berujung Pangkal. Fire Brief 4: 1 4. http://www.worldagroforestry.org/sea/publications/files/newsletter/nlo O/0-04.pdf [1 Februari 2006] Danny W. 2001. Interaksi Ekologi dan Sosial Ekonomi dengan Kebakaran di Hutan Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Paper Presentasi pada Pusdiklat Kehutanan. Bogor. 33 hal. Hidayat A, Kushardono D, Asriningrum W, Zubaedah A, Effendy I. 2003. Verifikasi dan Validasi Metode Pemantauan Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Kekeringan. LAPAN: Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh.

79 Howard JA. 1996. Penginderaan Jauh Untuk Sumber Daya Hutan. (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Jaya INS. 2002. Penginderaan Jauh Satelit Untuk Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Hutan, Jurusan Manajemen Hutan, Institut Pertanian Bogor. [JICA] Japan International Cooperation Agency. 2000. Manual Dasar-dasar Pengendalian Kebakaran Hutan. Kerjasama Dirjen Perlindungan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia dengan JICA. [JICA] Japan International Cooperation Agency. 2003. Sistem Deteksi dan Peringatan Dini Kebakaran. http://ffpmp2.hp.infoseek.co.jp/sipongi@yahoogroups.com [15 Mei 2004] Kushardono D. 1992. Pemantauan Kondisi Global Lingkungan dengan Menggunakan Data NOAA-AVHRR. Warta LAPAN 26/27: 2-7 [LAPAN] Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. 2004. Sebaran Titik Panas Menurut Penggunaan Lahan di Pulau Sumatera. SIMBA-LAPAN http://www.lapanrs.com/smba/rk_bl_20040100_sum_files/tabel3.htm [20 November 2005] [LAPAN] Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. 2005. Penentuan Titik Panas (Hotspot) di Pulau Sumatera. SIMBA-LAPAN http://www.lapanrs.com/smba/smba.php [28 November 2005]. Lillesand TM, Kiefer RW. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley & Sons, Inc. Miettinen O. 2004. Perkebunan Baru Bahan Pulp Berskala Luas Mengancam Hutan-Hutan Rawa Riau. Friends of the Earth Finland. Finland. http://www.maanystavat.fi/april/expansion/rapp [18 November 2004] Moore P, Haase N. 2003. Membakar Lahan Gambut Sama Artinya dengan Membuat Polusi Asap. Burning Issues 7:1-4. http://www.pffsea.com [4 Agustus 2004] Noor M. 2002. Pertanian Lahan Gambut (Potensi dan Kendala). Yogyakarta: Kanisius. Noor R. 2004. Menabung Bencana: Dari Krisis yang Logis Menuju Bencana Struktural. http://www.cifor.cgiar.org/publications/pdf._files/books/kebakaran_sesi_3.pdf [9 Maret 2005]

80 Noor YR, Suryadiputra INN. 2005. Pengelolaan Lahan Gambut di Indonesia: Potensi dan Tantangan. Seminar Nasional Pembangunan Hutan Tanaman Industri di Lahan Gambut Realitas dan Tantangan. Depatemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor: 14 September 2005. Parish F, Canadell P, Murdiyarso D. 2006. Regional and Global Values of Tropical Peatlands. Workshop on Vulnerability of Carbon Pools of Tropical Peatlands in Asia. Pekanbaru, Riau, Sumatra, Indonesia: 24-26 Januari 2006. Pyne SJ, Andrew PL, Laven RD. 1996. Introduction to Wildland Fire [second edition]. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore. John Wiley and Sons, Inc. Prabowo A. 2005. Harapan Memadamkan Api Lahan Gambut. Proyek Penanggulangan Bencana Asap EU dan CARE. http;//www.sinarharapan.co.id/berita/0411/01/ip t01.html [Juni 2005] Ricard JA. 1993. Remote Sensing Digital Image Analysis (An Introduction). New York: Springer-Verlag. Rusdiyanto E. 2000. Upaya Menangani Permasalahan Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan. http://www.ut.ac.id/ol-supp/fmipa/ling1112/kebakaran.htm [17 Juni 2005] Sahardjo BH. 1999. Study on Forest Fire Prevention for Fast Growing Tree Species Acacia mangium Plantation in South Sumatera, Indonesia. Kyoto University, Graduate School of Agriculture. Pp. 33-39. Schweithelm J, Glover D. 1999. Penyebab dan Dampak Kebakaran. Di dalam Mahalnya Harga Sebuah Bencana: Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia. Editor: D. Glover & T. Jessup Setijono D. 2001. Perangkat Organisasi Pengendalian Kebakaran Hutan pada Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi. Di dalam Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan Tingkat Manajemen. Prosiding Pelatihan Kebakaran Hutan Unit Manajemen Leuser; Medan, 26 s/d 27 Juni 2001. Medan: Unit Manajemen Leuser. Soeriaatmadja RE. 1997. Dampak Kebakaran Hutan Serta Daya Tanggap Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Terhadapnya. Prosiding Simposium Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sumberdaya Alam dan Lingkungan; Yogyakarta, 16 Desember 1997. Hal: 36-39.

LAMPIRAN 81

42 PETA KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT KABUPATEN BENGKALIS 650000 700000 750000 800000 850000 900000 950000 1000000 N 250 250 Rupat Utara 0 10 20 30 Kilometers 20 20 KAB. ROKAN HILIR 1 5 150 0 KAB. ROKAN HULU KODYA DUMAI Mandau Rupat Bukit Batu Bengkalis KAB. SIAK S E L A T M A L A K A 10 Tebing Tinggi 10 Bantan Merbau Barat Rangsang Barat Rangsang Tebing Tinggi KETERANGAN Kota Kecamatan Sungai Jalan Batas Kecamatan Kurang Rawan Rawan Sangat Rawan Tidak Rawan KODYA PEKAN BARU 50 50 650000 700000 750000 800000 850000 900000 950000 1000000 Disusun Oleh : Mustara Hadi Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Institut Pertanian Bogor Projection : UTM Zone 47 N Datum : WGS 84 Date : Desember 2005 Lokasi Kabupaten Bengkalis Lampiran 1 Peta kerawanan kebakaran hutan dan lahan gambut Kabupaten Bengkalis

Lampiran 2 Jarak hotspot ASMC dan JICA terhadap hotspot hasil ground check di lapangan HS Lapangan HS ASMC HS JICA Long Lat Long Lat Long Lat Jarak HS ASMC terhadap HS lapangan (M) 42 Jarak HS JICA terhadap HS lapangan (M) 102,105 1,502 102,160 1,500 102,132 1,487 6120,11 3426,01 102,132 1,480 102,160 1,500 102,132 1,487 3816,13 774,96 102,136 1,486 102,160 1,500 102,132 1,487 3068,96 510,87 101,355 1,219 101,330 1,190 101,389 1,050 4231,73 19066,61 101,438 1,203 101,440 1,220 101,389 1,050 1947,58 17734,77 101,436 1,199 101,440 1,220 101,389 1,050 2346,69 17318,70 101,476 1,213 101,450 1,220 101,389 1,050 3020,95 20515,44 101,481 1,220 101,450 1,220 101,389 1,050 3429,69 21405,83 101,473 1,213 101,450 1,220 101,389 1,050 2683,15 20329,35 101,443 1,184 101,440 1,220 101,389 1,050 4031,70 15975,10 101,467 1,198 101,450 1,220 101,389 1,050 3065,10 18503,82 101,152 1,396 101,150 1,460 101,161 1,525 7049,32 14270,66 101,152 1,396 101,150 1,460 101,161 1,525 7049,32 14270,66 101,174 1,426 101,160 1,460 101,161 1,525 4099,86 11070,50 101,164 1,413 101,160 1,460 101,161 1,525 5249,83 12425,70 101,164 1,413 101,160 1,460 101,161 1,525 5260,86 12436,76 101,165 1,409 101,160 1,460 101,161 1,525 5667,42 12838,11 101,155 1,396 101,150 1,460 101,161 1,525 7086,46 14275,38 101,152 1,397 101,150 1,460 101,161 1,525 7017,29 14235,25 101,151 1,381 101,220 1,390 101,161 1,525 7786,97 15947,73 101,149 1,382 101,220 1,390 101,161 1,525 7905,49 15836,71 101,136 1,366 101,070 1,420 101,161 1,525 9494,81 17862,02 101,169 1,265 101,210 1,170 101,148 1,096 11494,79 18855,12 101,124 1,262 101,210 1,170 101,148 1,096 13939,64 18501,18 101,134 1,266 101,210 1,170 101,148 1,096 13582,60 18898,23 101,142 1,271 101,210 1,170 101,148 1,096 13497,75 19399,70 101,145 1,275 101,210 1,170 101,148 1,096 13708,79 19824,07 101,160 1,282 101,210 1,170 101,148 1,096 13566,04 20593,84 Rata-rata 6829,25 15253,68 Keterangan: HS = Hotspot

43 Lampiran 3 Data Hotspot tahun 2004 stasiun ASMC yang digunakan sebagai pembangun model No Lat Long No Lat Long No Lat Long 1 1,070 101,140 54 1,120 102,000 107 1,940 101,420 2 1,500 101,750 55 1,110 102,000 108 1,950 101,440 3 1,510 101,760 56 1,950 101,410 109 1,930 101,420 4 1,510 101,770 57 1,950 101,430 110 1,930 101,440 5 1,960 101,400 58 1,490 101,680 111 1,940 101,450 6 1,980 101,400 59 1,480 101,670 112 1,570 101,820 7 1,970 101,410 60 1,480 101,660 113 1,490 101,760 8 1,530 101,590 61 1,480 101,650 114 1,490 101,780 9 1,650 101,710 62 1,480 101,640 115 1,480 101,760 10 1,040 102,120 63 1,470 101,630 116 1,480 101,780 11 1,470 101,150 64 1,070 102,330 117 1,470 101,760 12 1,470 101,160 65 1,060 102,320 118 1,540 102,260 13 1,930 101,400 66 1,940 101,400 119 1,430 102,420 14 1,950 101,400 67 1,640 101,650 120 1,420 102,420 15 1,930 101,410 68 1,630 101,650 121 1,420 102,440 16 1,950 101,410 69 1,620 101,650 122 1,050 102,150 17 1,950 101,420 70 1,620 101,480 123 1,040 102,140 18 1,600 101,630 71 1,010 103,050 124 1,950 101,400 19 1,500 101,640 72 1,960 101,400 125 1,610 101,660 20 1,600 101,640 73 1,950 101,400 126 1,560 101,780 21 1,500 101,650 74 1,950 101,420 127 1,550 101,790 22 1,630 101,650 75 1,940 101,420 128 1,550 101,760 23 1,630 101,670 76 1,640 101,670 129 1,650 101,670 24 1,500 101,690 77 1,630 101,670 130 1,630 101,660 25 1,500 101,700 78 1,600 101,630 131 1,630 101,680 26 1,630 101,700 79 1,590 101,630 132 1,620 101,660 27 1,510 101,710 80 1,600 101,650 133 1,620 101,680 28 1,630 101,710 81 1,590 101,660 134 1,530 101,610 29 1,230 102,060 82 1,560 101,220 135 1,530 101,620 30 1,050 102,100 83 1,540 101,190 136 1,650 101,710 31 1,010 102,120 84 1,520 101,650 137 1,660 101,730 32 1,030 102,120 85 1,500 101,620 138 1,650 101,650 33 1,030 102,130 86 1,490 101,620 139 1,640 101,650 34 1,030 102,140 87 1,470 101,620 140 1,630 101,660 35 1,020 102,130 88 1,490 101,200 141 1,620 101,650 36 1,010 102,140 89 1,480 101,200 142 1,610 101,640 37 1,030 102,140 90 1,470 101,280 143 1,610 101,660 38 1,020 102,150 91 1,270 102,040 144 1,600 101,650 39 1,050 102,310 92 1,050 102,340 145 1,590 101,640 40 1,960 101,400 93 1,610 101,650 146 1,590 101,660 41 1,960 101,410 94 1,600 101,640 147 1,530 101,570 42 1,960 101,420 95 1,600 101,660 148 1,520 101,570 43 1,490 101,620 96 1,600 101,630 149 1,530 101,590 44 1,500 101,630 97 1,590 101,640 150 1,510 101,570 45 1,490 101,640 98 1,590 101,660 151 1,520 101,660 46 1,510 101,640 99 1,600 101,620 152 1,510 101,650 47 1,610 101,640 100 1,530 101,650 153 1,520 101,640 48 1,500 101,650 101 1,520 101,650 154 1,500 101,640 49 1,780 101,670 102 1,510 101,610 155 1,490 101,640 50 1,510 101,640 103 1,500 101,610 156 1,510 101,300 51 1,070 102,330 104 1,480 101,600 157 1,500 101,300 52 0,910 102,520 105 1,480 101,620 158 1,420 101,070 53 1,170 102,410 106 1,950 101,420 159 1,050 102,130

44 No Lat Long No Lat Long No Lat Long 160 1,040 102,140 212 1,600 101,790 264 1,600 101,790 161 0,990 102,120 213 1,590 101,780 265 1,600 101,480 162 0,980 102,110 214 1,610 101,800 266 1,580 101,830 163 1,940 101,420 215 1,590 101,760 267 1,500 102,170 164 1,930 101,420 216 1,590 101,830 268 1,490 102,380 165 1,650 101,730 217 1,570 101,830 269 1,360 102,480 166 1,650 101,740 218 1,600 101,460 270 1,280 102,050 167 1,630 101,730 219 1,590 101,460 271 1,070 102,320 168 1,650 101,750 220 1,560 101,870 272 1,050 102,110 169 1,610 101,810 221 1,510 101,670 273 1,010 102,130 170 1,130 102,780 222 1,520 101,660 274 0,990 102,120 171 1,040 101,180 223 1,520 101,680 275 0,980 102,120 172 1,040 102,150 224 1,500 101,660 276 1,660 101,690 173 1,030 102,150 225 1,480 101,660 277 1,640 101,740 174 1,620 101,620 226 1,520 101,690 278 1,600 101,750 175 1,630 101,660 227 1,490 101,650 279 1,010 102,120 176 1,620 101,660 228 1,470 101,650 280 1,660 101,680 177 1,550 101,740 229 1,520 101,700 281 1,660 101,700 178 1,540 101,740 230 1,480 101,640 282 1,650 101,670 179 1,530 101,740 231 1,490 102,180 283 1,650 101,690 180 1,520 101,700 232 1,370 101,900 284 1,650 101,710 181 1,510 101,660 233 1,340 102,050 285 1,650 101,720 182 1,470 101,910 234 1,170 101,590 286 1,650 101,730 183 1,650 101,680 235 1,060 102,300 287 1,630 101,730 184 1,640 101,650 236 1,000 102,120 288 1,620 101,650 185 1,640 101,670 237 1,000 102,110 289 1,600 101,630 186 1,650 101,640 238 0,990 102,130 290 1,580 101,490 187 1,630 101,660 239 1,750 101,630 291 1,570 101,480 188 1,630 101,710 240 1,740 101,630 292 1,570 101,500 189 1,620 101,660 241 1,650 101,710 293 1,240 102,410 190 1,630 101,720 242 1,650 101,730 294 0,930 102,550 191 1,640 101,620 243 1,640 101,710 295 0,920 102,540 192 1,610 101,650 244 1,640 101,730 296 1,610 101,680 193 1,610 101,670 245 1,630 101,710 297 1,440 102,450 194 1,630 101,730 246 1,630 101,730 298 1,360 102,260 195 1,610 101,730 247 1,620 101,770 299 1,980 101,420 196 1,620 101,610 248 1,610 101,780 300 1,970 101,420 197 1,600 101,630 249 1,600 101,780 301 0,970 101,100 198 1,600 101,650 250 1,600 101,790 302 0,940 100,960 199 1,600 101,670 251 1,590 101,780 303 1,940 101,410 200 1,620 101,740 252 1,520 101,700 304 1,570 101,800 201 1,600 101,620 253 1,070 102,320 305 1,570 101,810 202 1,590 101,660 254 1,060 102,310 306 0,920 100,990 203 1,590 101,680 255 1,060 102,330 307 1,450 101,030 204 1,630 101,750 256 1,050 102,130 308 0,970 101,470 205 1,610 101,750 257 1,050 102,150 309 0,950 100,960 206 1,640 101,760 258 1,010 102,120 310 1,940 101,420 207 1,620 101,760 259 0,990 102,110 311 1,590 101,500 208 1,640 101,770 260 0,990 102,130 312 1,550 101,580 209 1,620 101,770 261 0,980 102,120 313 1,050 102,140 210 1,630 101,780 262 1,750 101,630 314 1,040 102,140 211 1,610 101,780 263 1,620 101,790 315 1,000 101,570

45 No Lat Long No Lat Long No Lat Long 316 1,620 101,790 268 1,610 101,790 420 0,960 102,110 317 0,930 100,970 369 1,100 101,140 421 1,520 101,660 318 1,590 101,490 370 1,050 101,140 422 1,140 101,610 319 1,120 100,820 371 1,050 101,170 423 1,000 100,990 320 1,110 100,830 372 1,040 102,140 424 1,400 101,060 321 1,950 101,420 373 1,020 101,180 425 1,540 101,190 322 1,570 101,560 374 1,000 101,020 426 1,390 101,220 323 1,560 101,560 375 0,960 100,980 427 0,940 100,940 324 1,060 102,120 376 0,960 101,100 428 1,110 101,160 325 1,060 102,140 377 0,960 101,460 429 1,010 101,400 326 1,050 102,130 378 1,320 101,930 430 0,950 101,450 327 1,030 101,170 379 1,310 101,930 431 0,950 101,460 328 1,020 101,170 380 1,310 101,910 432 0,980 100,930 329 1,020 102,120 381 1,300 101,920 433 0,970 100,930 330 0,980 102,100 382 1,050 102,130 434 1,370 101,710 331 0,980 102,120 383 0,980 102,120 435 1,300 101,920 332 0,970 102,100 384 0,970 102,120 436 1,290 101,920 333 0,970 102,120 385 1,090 100,820 437 1,540 101,670 334 0,940 100,950 386 1,110 100,830 438 1,530 101,660 335 0,930 100,960 387 0,930 100,960 336 0,900 101,000 388 0,920 100,970 337 1,950 101,430 389 0,940 100,970 338 1,940 101,430 390 1,010 101,020 339 1,930 101,420 391 1,010 101,030 340 1,930 101,440 392 0,980 101,100 341 1,920 101,430 393 1,210 101,100 342 1,030 102,130 394 1,080 101,170 343 0,950 102,100 395 1,900 101,430 344 1,530 101,580 396 1,560 101,500 345 1,100 101,160 397 1,540 101,560 346 1,090 101,160 398 1,540 101,580 347 1,020 101,020 399 1,520 101,590 348 1,000 100,970 400 1,480 101,620 349 0,960 100,910 401 1,450 101,630 350 0,950 100,950 402 1,470 101,630 351 0,950 100,970 403 1,500 101,630 352 0,940 100,960 404 1,440 101,640 353 0,930 100,970 405 1,570 101,660 354 0,900 101,000 406 1,580 101,670 355 1,030 102,130 407 1,310 101,920 356 0,950 101,460 408 1,430 101,350 357 0,940 101,460 409 1,940 101,400 358 0,910 101,120 410 1,890 101,410 359 1,480 101,670 411 1,540 101,210 360 1,480 101,690 412 1,530 101,220 361 1,240 101,090 413 1,470 100,890 362 0,950 100,960 414 0,910 101,130 363 0,940 100,960 415 0,890 103,030 364 1,550 101,490 416 1,010 101,170 365 1,540 101,490 417 1,010 101,510 366 1,540 101,570 418 0,930 100,970 367 1,470 101,670 419 2,020 101,420