Masa Kecil Tanpa Tangisan

dokumen-dokumen yang mirip
ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Bab 1. Awal Perjuangan

Susan Santika. Au Bain-Marie. Tinderwings. Au Bain-Marie. Oleh: SUSAN SANTIKA. Copyright 2014 by SUSAN SANTIKA. Penerbit.

41 KELEBIHAN WANITA 1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Ramadan di Negeri Jiran

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Raihlah Keikhlasan. Panduan-1

Oleh: Windra Yuniarsih

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

: :

Sepasang Sayap Malaikat

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

7. Sabar, Sabar, dan Sabar

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Semua kupersembahkan untukmu..

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

SAAT TERJADI KONFLIK

book keuletan H KISA A NYAT keteguhan

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 AQIDAH ISLAMIAH KBM 2

KEJUJURAN MENDATANGKAN MANFAAT. Selasa, 17 Jumadil Ula 1435 / 18 Maret 2014

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Kenapa Menolong Sesama dan Menjadi Relawan?*

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

.satu. yang selalu mengirim surat

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

Modul ke: KESALEHAN SOSIAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi AKUNTANSI.

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

dengan penuh hormat. rumah. mata.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Arif Rahman

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Aku tahu cara mencapai cita cita adalah dengan berusaha dengan ujur Salinlah 2 :

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

The Complete 180: Kesaksian Pribadi Andy Esche, Pendiri MissingPets.com

Keistimewaan Hari Jumat

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap

MENGHAYATI PERAN ISTRI

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Bab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Menjadi Ahli Panas Bumi

Mengajarkan Budi Pekerti

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.11

SELEMBAR SURAT CINTA UNTUK ZAHRA. Malam yang Indah * * *

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

AKU AKAN MATI HARI INI

KOALISI MENULIS PERJUANGAN DAN NASIHAT IBU. Penerbit Koalisi Menulis

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

HAJI PLUS UmrahSunnah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lampiran 1 Lirik lagu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

AKU YANG SAYA KENAL. Written by Mudjia Rahardjo Monday, 07 April :48 - Last Updated Monday, 07 April :54. Bagian I

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan

ZIKIR Oleh Nurcholish Madjid

BAB III PENYAJIAN DATA

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

NO. 45, JALAN SI 8, TAMAN SAUJANA INDAH, BUKIT KATIL, MELAKA

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

SATU. Males Sutiasumarga 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

@RachmatWilly BUKAN BANCI BIASA. Penerbit GHD Publishing

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

berjalan mengiringi. Pulang kerja, ya? tanya pemuda itu basa-basi. Memang nggak tahu, atau pura-pura nggak tahu, nih? Aku kan masih pakai seragam,

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M

Mendidik anak, Kapan dimulai? Ustadz Arif Rahman Hakim

Transkripsi:

BAGIAN-1 Masa Kecil Tanpa Tangisan Kalau aku ditanya tentang berapa kali aku menangis dalam hidupku sampai umurku, yang saat ini sudah lebih dari 40 tahun, pastilah aku akan ingat. Tentu saja, jumlah menangis ini tidak termasuk saat aku balita (bawah lima tahun). Setelah balita sampai umurku lebih dari 40 tahun, aku hanya menangis sebanyak 2 kali. Selama belajar di taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA), aku sama sekali tidak pernah menangis. Tangisan pertamaku adalah saat aku menjadi seorang mahasiswa di Malang, Jawa Timur. Saat itu, aku istirahat siang di dalam kamar kos, yang letaknya di sekitar Universitas Brawijaya, tempatku kuliah sebagai mahasiswa Kimia. Tiba-tiba aku dipanggil oleh ibu kos dan beliau memberikan sebuah informasi tentang keadaan ibuku di Magelang, Jawa Tengah. Ibumu sakit keras di rumah sakit! kata ibu kosku dengan perlahan. Setelah mendengar informasi itu, aku segera kembali ke kamar. Tanpa kusadari, secara spontan aku menangis keras sekali. Air mataku mengalir deras dari kedua belah mataku. Segera saja, sore harinya, aku pergi ke terminal bus untuk pulang ke Magelang. Sepanjang perjalanan dari Malang ke Magelang, aku terus-menerus menangis. 1

Padahal perjalanan itu lumayan melelahkan dan lama, yaitu hampir 10 jam. Setelah sampai di rumahku, aku juga tak berhenti menangis. Sampai sekarang pun, aku masih berpikir, Kenapa aku bisa menangis selama itu? Apakah air mata ini merupakan kumpulan air mata yang tidak pernah tumpah ruah sejak TK sampai dengan universitas? Ternyata air mataku tumpah ruah karena aku ingat sekali akan jerih payah perjuangan ibuku demi mencari uang untuk sekolahku. Ayahku hanyalah seorang pegawai negeri, dengan pangkat rendah, yang tentunya akan cukup kesulitan untuk bisa menyekolahkan keempat anaknya. Memang saat masih balita, sekitar tahun 1970-an, kehidupan keluargaku dengan 1 atau 2 anak, masih bisa dikatakan lumayan baik ekonominya. Namun dengan bertambahnya jumlah keluargaku dengan lahirnya adikadik, maka kebutuhan hidup semakin meningkat drastis. Belum lagi, biaya sekolahku semakin bertambah besar semenjak aku masuk SD pada tahun 1977-an. Biaya sekolah ini tidak hanya sumbangan pengadaan pendidikan (SPP) atau dikenal iuran sekolah, namun juga biaya untuk beli buku-buku pelajaran, alat tulis, tas, seragam, sepatu termasuk juga uang saku alias uang jajan. Walaupun belum tentu ada uang saku setiap hari, tidaklah menjadi masalah bagiku. Yang paling penting, aku bisa tetap pergi ke sekolah. Ibuku, walaupun sebenarnya ibu rumah tangga tulen, akhirnya tidak mau hanya menunggu uang pemberian Ayah setiap bulannya. Ibuku akhirnya berjibaku mencari tambahan uang untuk biaya sekolahku dan adik- 2 Alief Bakhtiar

adikku. Berbagai macam usaha seperti jualan makanan, telur, kain, dan sebagainya sudah dilakukan oleh ibuku. Yang membuatku paling mengharukan adalah ketika Ibu harus belanja kain berkarung-karung di Cirebon, Jawa Barat dan membawanya seorang diri naik bus malam ke Magelang, Jawa Tengah. Kubayangkan saja risiko yang harus ditanggung ibuku selama dalam perjalanan itu dan rasa capek yang tak terhingga. Tapi semuanya itu, ibu lakukan demi keberhasilan anak-anaknya bersekolah. Aku pernah dengar cerita bahwa ibuku hampir saja melamar menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri karena saking beratnya biaya hidup yang harus ditanggung untuk kehidupan anak-anaknya. Jadi sebenarnya, aku bisa merasakan bangku kuliah itu, besar sekali kontribusi ibuku dalam hal pembiayaan sekolahku mulai SD, SMP, SMA, hingga universitas. Makanya ketika mendengar ibuku terkulai tak berdaya di rumah sakit, aku merasa sangat sedih sekali. Alhasil, tangisanku tidak berhenti mulai dari rumah kosku di Malang, Jawa Timur sampai Magelang, Jawa Tengah sebagai tempat tinggalku. Tangisan kedua dalam hidupku setelah balita adalah saat menunaikan wukuf di Padang Arafah. Wukuf atau berdiam diri di Padang Arafah adalah sifatnya wajib saat menunaikan ibadah haji atau istilahnya tidak ada haji kalau tidak ada wukuf. Wukuf di Padang Arafah, yang sebenarnya adalah sebuah padang pasir, aku merasa seperti berada di Padang Mahsyar. Dalam Alquran disebutkan manusia setelah meninggal, pada hari kiamat nanti akan dikumpulkan jadi satu di padang Mahsyar. 3

Kemudian manusia akan ditimbang amalnya selama hidup di dunia. Bagi manusia yang amal kebaikannya lebih banyak ketimbang keburukannya, maka termasuk manusia yang beruntung dan akan masuk surga. Demikian juga sebaliknya, manusia yang lebih sedikit amal kebaikannya dibandingkan keburukannya, maka termasuk manusia yang merugi dan akan masuk ke neraka. Saat wukuf aku banyak melakukan zikir atau mengingat Allah Swt. sebagai pencipta manusia dan alam semesta ini. Kemudian juga, melaksanakan shalat baik wajib dan sunnah. Yang tidak terlupa adalah banyak berdoa kepada Allah Swt. Doa ini bisa dilakukan sendiri-sendiri atau dipimpin oleh imam atau kepala rombongan haji kita. Ada satu doa yang sangat kusukai yaitu mendoakan orang tua kita. Kita mendoakan orang tua kita yang masih hidup atau yang sudah meninggal agar diampuni dosa-dosanya dan disayangi oleh Allah Swt. seperti halnya orang tua kita menyayangi kita saat masih kecil. Saat imam memimpin doa untuk orang tua kita itulah, aku menangis tersedusedu. Apakah tangisanku ini, karena lama sekali tidak pernah menangis sejak mahasiswa sampai usiaku 40 tahun ketika berhaji? Rupanya tidak, aku teringat betul bagaimana sebenarnya ibadah Ayah kepada Allah Swt. masih banyak yang harus diperbaiki. Aku tidak ingin ayahku masuk neraka karena lemahnya ibadah kepada Allah Swt. Semoga saja, amal kebaikan Ayah kepada sesama manusia, bisa menutupi kekurangan ibadah Ayah kepada Allah Swt. 4 Alief Bakhtiar

Ayahku sangat tidak suka anak laki-laki yang cengeng atau suka menangis, walaupun usiaku masih kecil, yaitu saat sekolah TK dan SD. Hukuman yang aku terima kalau aku kelihatan mau menangis adalah sangat keras. Aku pernah dihukum oleh Ayah dengan dimasukkan ke dalam air di sebuah drum, ukuran 200 liter sebagai tempat penampungan air di rumahku. Kakiku dipegang oleh Ayah, tubuh kecilku diangkat ke atas dan kepalaku dicelup atau dimasukkan ke dalam air di drum itu. Tentu saja, napasku megap-megap seperti mau putus karena kekurangan udara. Perlakuan itu terus-menerus sampai aku tidak kelihatan mau menangis lagi. Persoalannya sebenarnya sepele, saat itu aku jengkel sekali dengan temanku di SD. Kemudian aku sampaikan masalah ini kepada Ayah dengan mimik wajah mau menangis. Bukannya Ayah mengerti akan persoalanku, malah Ayah menghukumku gara-gara mau menangis. Pernah juga aku dihukum dalam kamar mandi yang dingin gara-gara kelihatan mau menangis. Penyebabnya saat aku masih sekolah di SD punya keinginan yang tidak disukai oleh ayahku. Sebagai anak kecil, sebenarnya wajar, aku sedikit merengek dengan mau menangis. Rupanya Ayah marah sekali kepadaku karena menganggapku cengeng. Akibatnya, aku dimasukkan ke dalam kamar mandi dan pintunya dikunci oleh Ayah. Rasanya dingin sekali berada dalam kamar mandi yang gelap dan tidak pakai sandal atau alas kaki. Dulu semasa kecil, aku juga pernah berpikir kenapa Ayah demikian baik kepada teman-temanku dan orang 5

lain, tetapi kenapa Ayah kadang demikian kejam kepada anaknya sendiri? Lama-kelamaan setelah mulai dewasa, aku baru menyadari bahwa hukuman-hukuman yang keras kepadaku, saat aku mau menangis, telah membuatku menjadi seorang laki-laki mandiri dan tahan banting. Di tengah-tengah keterbatasan ekonomi, beratnya persaingan hidup, dan kerasnya kehidupan, aku masih bisa eksis dan tegak berdiri tanpa merengek-rengek kepada orang lain untuk membantu mengatasi problematika kehidupanku. Walaupun aku susah sekali menangis akibat kerasnya didikan Ayah, tetapi rupanya Allah Swt. memberikan sesuatu yang lain dalam jiwaku. Aku merasa sangat sensitif sekali atau mudah sekali terharu kalau melihat kejadian yang menyentuh kalbuku. Misalnya, seorang anak miskin yang mau bekerja keras membantu orang tuanya dan membiayai sendiri sekolahnya. Atau orang tua yang mau bekerja tanpa lelah, siang, dan malam demi pendidikan anak-anaknya. Banyak lagi jatuh bangun - nya kehidupan manusia di dunia ini yang membuatku tiba-tiba ingin menangis. Aku sangat bersyukur, Allah Swt. memberikan sedikit kemampuan ekonomi sehingga aku bisa membantu orang lain menggapai keinginannya di dunia ini. 6 Alief Bakhtiar

Gambar 1. Rumahku Semasa Kecil di Asrama Akademi Militer, Magelang 7