PEMALSUAN DOKUMEN DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2007 (Studi Putusan No. 2960/PID.B/2008/PN.Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum OLEH : MARTHA AFRIDA SIBUEA NIM : 060200179 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PEMALSUAN DOKUMEN DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2007 (Studi Putusan No. 2960/PID.B/2008/PN.Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh : MARTHA AFRIDA SIBUEA NIM : 060200179 DEPARTEMEN HUKUM PIDANA Disetujui Oleh: Ketua Departemen Hukum Pidana Abul Khair, S.H.,M.Hum. NIP : 19610702198903101 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Nurmalawaty, S.H., M.Hum. Rafiqoh Lubis, S.H., M.Hum. NIP : 196209071988112001 NIP :197407252002122002 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemalsuan Dokumen Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2007 (Studi Putusan No. 2960/Pid.B/2008/PN.Mdn) yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum ( Strata-1 ) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penyelesaian skripsi ini, Penulis banyak mendapat bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum sebagai Dekan Fakultas Hukum. 2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H. sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum. 3. Bapak Syafruddin, S.H., M.H., D.F.M. sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Hukum. 4. Bapak Muhammad Husni, S.H., M.H. sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Hukum. 5. Bapak H. Abul Khair, S.H., M.Hum. sebagai Ketua Departemen Hukum Pidana 6. Ibu Nurmalawaty, S.H., M.Hum. sebagai Sekretaris Departemen Hukum Pidana, atas bimbingan dan motivasi dari awal hingga akhir masa perkuliahan.
7. Bapak Madiasa Ablisar, S,H, M.S. selaku Penasehat Akademik atas bimbingan dan motivasinya selama perkuliahan. 8. Ibu Nurmalawaty, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I, atas segala motivasi, saran, bimbingan dan kritikan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9. Ibu Rafiqoh Lubis, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II, atas ilmu, arahan, dan bimbingan yang diberikan selama penulisan skripsi ini. 10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum USU, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan selama Penulis menuntut ilmu. 11. Yang teristimewa dan terkasih kepada Orang tuaku, Ayahanda tercinta, M. Sibuea dan Ibunda tercinta, E. R. br. Simangunsong, atas segala cinta, doa dan dukungan yang diberikan kepada Penulis selama ini. 12. Kepada sahabat dan teman-temanku di Fakultas Hukum USU khususnya stambuk 06, atas kesediaannya menjadi teman seperjuangan bagi Penulis. 13. Kepada almamaterku. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, terutama dalam penerapan serta pengembangan ilmu hukum di Indonesia. Medan, Juli 2010 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii ABSTRAKSI... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 10 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan... 11 D. Keaslian Penulisan... 12 E. Tinjauan Kepustakaan... 13 1. Pengertian Tindak Pidana... 13 2. Pengertian Pemalsuan Dokumen... 17 3. Pengertian Perdagangan Orang... 19 F. Metode Penelitian... 31 G. Sistematika Penulisan... 33 BAB II BENTUK-BENTUK SERTA CARA PEMALSUAN DOKUMEN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG A. Bentuk-Bentuk Serta Cara Pemalsuan Dokumen Negara Dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang... 35 B. Pengaturan Hukum Tentang Pemalsuan Dokumen... 46 1. Pengaturan Hukum Tentang Pemalsuan Dokumen Menurut KUHP... 46 2. Pemalsuan Dokumen Negara Sebagai Salah Satu
Bentuk Tindak Pidana Lain yang Berkaitan dengan Perdagangan Orang Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007... 60 BAB III PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PEMALSUAN DOKUMEN DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (STUDI PUTUSAN NO. 2960/PID.B/2008/PN.MDN) A. Kasus... 65 1. Kronologis Kasus... 65 2. Dakwaan... 69 3. Fakta Hukum... 71 4. Tuntutan... 97 5. Putusan... 97 B. Analisis Kasus... 100 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 106 B. Saran... 108 DAFTAR PUSTAKA... vi
ABSTRAKSI Martha Afrida Sibuea 1 Nurmalawaty, S.H., M.Hum. 2 Rafiqoh Lubis, S.H., M. Hum. 3 Pengertian pemalsuan dokumen mengandung dua makna yakni perbuatan membuat surat palsu atau memalsu surat. Membuat surat palsu adalah membuat sebuah surat yang seluruh atau sebagian isinya palsu, sedangkan memalsu surat adalah perbuatan mengubah dengan cara bagaimanapun oleh orang yang tidak berhak atas sebuah surat yang berakibat sebagian atau seluruh isinya menjadi lain/ berbeda dengan isi surat semula. Pemalsuan dokumen yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini merupakan modus operandi dari tindak pidana perdagangan orang. Oleh karena itu penulis mengangkat beberapa permasalahan terkait dengan pemalsuan dokumen ini yakni bagaimana bentuk-bentuk serta cara pemalsuan dokumen dalam tindak pidana perdagangan orang serta bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap pemalsuan dokumen dalam tindak pidana perdagangan orang. Metode penulisan yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan bahan-bahan teori dari kepustakaan seperti buku-buku, pendapat sarjana, bahan kuliah, surat kabar, artikel dan juga berita yang diperoleh penulis dari internet yang bertujuan untuk memperoleh atau mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori atau bahan-bahan atau doktrin-doktrin yang berkenaan dengan penerapan sanksi pidana terhadap pemalsuan dokumen yang berkaitan dengan perdagangan orang. Adapun bentuk-bentuk pemalsuan dokumen dalam tindak pidana perdagangan orang berupa pemalsuan KTP, ijazah, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan Paspor. Cara pemalsuan dokumen tersebut ialah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yakni dengan menggunakan komputer dan scanner. KUHP dan Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) ada mengatur tentang pemalsuan dokumen. Hanya saja KUHP tidak mengatur secara khusus pemalsuan dokumen terkait dengan TPPO, sedangkan dalam UU PTPPO jelas diatur pada Pasal 19. Berdasarkan analisis penulis Putusan Hakim Pengadilan Negeri Medan telah tepat yaitu berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan terdakwa Nurhayati Nasution telah terbukti secara sah dan meyakinkan turut melakukan memberikan atau memasukkan keterangan palsu pada dokumen negara atau dokumen lain atau memalsukan dokumen negara atau dokumen lain, untuk mempermudah terjadinya tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan dengan memalsukan data-data saksi korban Lona Oktaviani pada paspor. Oleh karena itu terdakwa dikenai Pasal 19 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 1 Mahasiswa Fakultas Hukum Departemen Hukum Pidana 2 Dosen Pembimbing I/Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum 3 Dosen Pembimbing II/Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum