BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

Keuntungan Nonkontrasepsi (cont)

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

METODE AMENORE LAKTASI. Fonda Octarianingsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Upaya meningkatkan pelayanan KB diusahakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Jumlah AKI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. urusan kependudukan). Belum ada political will dari pemerintah saat itu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

1

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

AMENORE LAKTASI SEBAGAI METODE BER KB SERTA URGENSINYA TERHADAP PP 33 TAHUN 2012 Oleh : Andang Muryanta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penjarangan kelahiran (Depkes RI, 1999; 1). dan jarak anak serta waktu kelahiran (Stright, 2004; 78).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pelaksanaan Metode Amenorea Laktasi (MAL) Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sukoharjo Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik (DMPA) dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1999).

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN. Disusun Oleh :

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

MATERI PENYULUHAN KB 1. Pengertian KB 2. Manfaat KB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak reproduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

KUESIONER PENELITIAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

UMUR DAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN AMENORRHOE

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana (KB)

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

PENGARUH KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENGELUARAN ASI EKSKLUSIF DI BPS TRIPARYATI KEMALANG KEMALANG KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kembalinya Menstruasi pada Ibu Menyusui di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

Gangguan Hormon Pada wanita

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Amirul Amalia Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN KONTRASEPSI METODE AMENORHEA LAKTASI (MAL) DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI MOJOKERTO IRMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

Yuyun Oktaviani Dano Nim: Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

contoh kasus KB 2 Kasus Ny. Sasa umur 27 tahun P2 A1, anak terakhir umur 15 bulan, akseptor KB implant sejak 10 bulan yang lalu. Datang ke BPS dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah cara untuk menghindari/mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan (Depkes, 2003). Adapun tujuan pelayanan kontrasepsi adalah untuk memberikan dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS dan penurunan angka kelahiran yang bermakna (Hartanto, 2004). Pada dasarnya, cara keja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma). Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang kerja sendiri maupun bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur, kedua menahan masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita dan ketiga adalah menghalangi nidasi (Hartanto, 2004). Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : dapat dipercaya, tidak mendafat efek yang mengganggu kesehatan, daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan, tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus, tidak memerlukan motivasi terus menerus, mudah pelaksanaannya, murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dapat diterima penggunannya oeh pasangan yang bersangkutan (Hartanto, 2004).

B. Mal (Metode Amenorea Laktasi) Menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien mendapat haid, dan waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan. Efektifitas dapat mencapai 98% dan sangat efektif bila menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan perlakrtasi (Depkes, Bandung). Dalam hal ini KB alami dalam menyusui disebut dengan amenorea laktasi (MAL) dimana pengertian MAL adalah menyusui secara ekslusif merupakan suatu metoda kontrasepsi sementara yang cukup efisien dan efektif selama ibu pasca persalinan belum mendapat haid. Waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya (Hubertin, 2006). C. Cara Kerja KB Metode Amenore Laktasi Prolaktin meningkatkan sebagai respon terhadap stimulus pengisapan berulang pada waktu menyusui dengan intensitas dan frekuensi yang cukup, kadar prolaktin tetap tinggi. Hormon perangsang-folikel (FSH, folikel stimulating hormone) berada dalam rentang normal (meningkatkan dari konsentrasi yang sangat rendah pada waktu pelahiran sampai pada waktu rentang folikeler dalam waktu 3 minggu post partum) dan luteinzing hormone (LH) berada dalam kisaran normal yang rendah. Terlepas dari keberadaan gonadotropin, ovarium selama hiperprolaktinemia laktasional tidak mensekresikan estrogen. Oleh karena itu, kekeringan vagina dan sering dilaporkan oleh wanita yang menyusui (Sperof, 2005).

Keuntungan MAL Untuk bayi : (a) mendapat kekebalan pasif (mendapat antibody perlindungan lewat ASI), (b) sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tubuh kembang bayi yang optimal, (c) terhindar dari keterpurukan terhadap kontaminasi dari air susu lain atau formula atau alat minum yang dipakai. Untuk ibu : (a) mengurangi post partum, (b) mengurangi resiko anemia, (c) meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi (Saifuddin, 2003). Kerugian dari kontrasepsi MAL adalah : (1) perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan, (2) mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial, (3) efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan, (4) tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS (Saifuddin, 2003). Efektifitas dari MAL adalah : (1) efektifitas tinggi, (2) segera aktif, (3) tidak perlu pengawasan medis, (4) tidak perlu obat atau alat, (5) tanpa biaya. Manfaat MAL pada bayi yaitu suatu makanan yang memiliki asupan gizi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi, sedangkan pada ibu manfaatnya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Pinem, 2009). D. Kriteria Seorang Ibu Yang Menggunakan Metode KB Amenorea Laktasi (MAL) Ada beberapa ibu yang menggunakan metode KB alami mal yaitu : (1) ibu yang menyusui secara eksklusif, (2) ibu belum menstruasi sejak melahikan (belum haid), (3) ibu memberikan Asi kepada bayinya secara penuh (hanya sesekali diberi satu

sampai dua teguk air minum,misalnya pada upacara adat/keagamaan), (4) bayi berusia 6 bulan (Saifuddin, 2003). E. Instruksi Yang Harus Disampaikan Kepada Ibu Yang Menggunakan MAL : a. Seberapa sering harus menyusui yaitu : (1) bayi disusui secara in demand (menurut kebutuhan bayi), bayi dibiarkan mengisap pada satu payudara dan setiap satu payudara lama menyusui 15 menit dan mendapat cukup banyak susu. ASI harus diberi setiap kali bayi merasa lapar, (2) biarkan bayi mengisap sampai dia sendiri yang melepskan isapannya, (3) susui juga bayi pada malam hari karena menyusui pad waktu malam membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI, (4) bayi terus menerus disusui walaupun ibu atau bayi sedang sakit. b. Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik (berat badan naik sesuia usia, sebulan minimal berat badan naik 0,5 kg, ngompol sedikitnya 6 kali sehari). Bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai usia 6 bulan. Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain bayi akan mengisa kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi haid : ketika ibu dapat mulai haid lagi,itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya. c. Untuk kontrasepsi dan kesehatan : (1) anda memerlukan metode amenore kntrasepsi lain ketika anda mulai dapat haid lagi jika anda tidak lagi menyusui secara eksklusif atau bila bayi anda suah berumur 6 bulan, (2) konsultasi dengan bidan/dokter atau klinik/puskesmas sebelum anda mulai memakai metode

kontrasepsi lainnya, (3) jika suami/pasangan anda berisiko tinggi terhadap IMS, termasuk AIDS, anda harus pakai kondom ketika pakai MAL. d. Bila ibu menyusui secara tidak eksklusif atau berhenti menyusui maka : ibu perlu memakai atau kontrasepsi lain, melakukan kunjungan ke klinik KB untuk mendapatkan bantuan atau mendapatkan kontrasepsi yang sesuai bagi ibu menyusui yang bekerja, tidak perlu dihentikan, tetapi harus memberi ASI kepada bayi. Walaupun tempat bekerja jauh dari rumah, yaitu dengan cara menyusui bayi sebelum berangkat kerja. Bila tempat kerja dekat dari rumah rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat dan pemberian ASI setiap 3 jam. Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam (Utami, 2004). F. Faktor yang mempengaruhi MAL dilihat berdasarkan : a. Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus dan disertai pelepasan endometrium. b. Lamanya amenore Amenore hanya menunda ibu tidak dapat haid dan ini selama 3-6 bulan selama ibu menyusui bayi secara eksklusif. c. Frekuensi menyusui Menyusui bayi tidak terjadwal karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya atau ibu sudah meras perlu menyusui bayinya sesering mungkin yang biasanya bayi baru lahir ingin menyusui selama 3 jam. d. Spooting / perdarahan bercak selama menggunakan MAL Pada saat ibu memberikan ASI kepada bayi isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu

involus uterus dan mencegah terjadi spooting (perdarahan bercak) selama ibu menggunakan mal sampai bayi berumur 6 bulan dan perdarahan bercak (spooting) pada 8 minggu pertama post partum dan perdarahan ini bukan ovulasi. e. Kejadian kehamilan Kejadian kehamilan dalam pemakaian MAL ini relatif sangat kecil, dikarenakan efektifitas pada MAL sangat tinggi mencapai 98% (Sarwono, 2003).

BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian yang berjudul Pelaksanaan MAL pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara adalah sebagai berikut : Mal - Pengertian MAL - Alasan ibu memilih MAL - Lamanya amenorea - Frekuensi menyusui - Berhubungan seksual - Spotting/perdarahan bercak selama menggunakan MAL K j di k h il Skema 3.1. Kerangka Konsep

B. Defenisi Operasional No Variabel Definisi operasional 1. Pelaksanaan MAL pada ibu pasca nifas Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pelaksanaan MAL Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala - Ordinal 2 MAL Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. Tinggi : 53,3% Rendah : 46,7% Ordinal 3 Alasan ibu memilih MAL Apa yang menyebabkan ibu memilih mal untuk mencegah kehamilan Mudah : 76,7% Murah : 23,3% Nominal 4 Lama amenore Dimana ibu tidak haid selama > 6 bulan >6 bulan 96,7% Interval 5 Frekuensi menyusui Jumlah menyusui dalam sehari Lebih 6 bulan : 96,7% Lebih dari 4 jam : 86,7% Interval 6 Perdarahan bercak Keluarnya darah lebih sedikit dari darah haid. Responden menjawab tidak pernah 100% Nominal 7 Kejadian kehamilan Terjadinya kehamilan saat ibu menggunakan mal Positif : responden menjawab pernah 0 Negatif : responden menjawab tidak 100% Nominal