Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

Transkripsi

1 P E N E L I T I A N I L M I A H Hubungan Persepsi Ibu Post Partum Dengan Pemilihan Kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi (Studi Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang) Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT.,M.Kes.*) *) Akademi Kebidanan (AKBID) Ngudia Husada Madura ABSTRAK Metode Amenorhea Laktasi adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif. Akan tetapi, pada umumnya masyarakat lebih banyak menggunakan kontrasepsi hormonal dari pada kontrasepsi alamiah (MAL), sehingga timbul masalah rendahnya jumlah akseptor MAL di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang. Tujuan penelitian ini menganalisa hubungan persepsi ibu post partum dalam pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan Crossectional. Variabel independen yaitu persepsi ibu post partum, dan variabel dependen yaitu pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi. Populasi penilitian ini sebanyak 33 ibu nifas, dan jumlah sample sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, kemudian di analisa dengan menggunakan Fisher s Exact. α (0,05) Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu post partum berpersepsi negatif tentang kontrasepsi MAL sebanyak (63,3%). Dan hampir seluruhnya ibu post partum tidak memilih kontrasepsi MAL sebanyak (83,3%). Serta seluruhnya responden yang berpersepsi negatif tidak memilih kontrasepsi MAL sebanyak (100%). Hasil uji statistic menunjukkan p v < α (0,003 < 0,05) sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi. Diharapkan bagi responden untuk mencari informasi mengenai kontrasepsi MAL ke tenaga kesehatan khususnya bidan atau mencari informasi melalui membaca sehingga tidak berpersepsi negatif tentang MAL Kata Kunci : KB, MAL, Ibu Post Partum Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia. 49

2 PENDAHULUAN Keluarga berencana (Family planning, Planned Parenthood) adalah usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Yetty, 2012). Kontrasepsi dapat dibedakan menjadi kontrasepsi alamiah, kontrasepsi hormonal serta kontrasepsi Mantap (Handayani, 2010). KB alamiah adalah salah satu metode KB berdasarkan timing (waktu) berhubungan seks sesuai dengan sikius haid wanita. KB alamiah juga disebut sebagai pantang berkala adalah aplikasi dari kesadaran mengenai kesuburan dalam hubungannya dengan aturan yang pasti dimana pasangan dapat menghindari atau mencapai kehamilan (Yetty, 2012). Salah satu KB alamiah yaitu Metode Amenorhea Laktasi, Metode Amenorhea Laktasi adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif, artinya hanya dibenikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode ini khusus digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan dengan memberikan ASI eksklusif. Pada umumnya masyarakat lebih banyak menggunakan kontrasepsi hormonal dari pada kontrasepsi alamiah (MAL), karena mereka menganggap pemakaian kontrasepsi tersebut tidak merepotkan atau ada keyakinan bahwa KB suntik merupakan obat mujarab. Padahal dalam teori menunjukkan bahwa Metode Amenorhea Laktasi (MAL) sangat efektif untuk mencegah kehamilan (pencegahan 98 % jika dilaksanakan secara benar pada 6 bulan pertama pasca persalinan ekskulusif ASI (lebih dari 8x sehari), pencegahan 93 % jika dilaksanakan sampai 12 bulan pasca persalinan) (BKKBN, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Pangarengan- Sampang pada tahun 2013, untuk penggunaan alat metode kontrasepsi IUD (0,33 %), MOW (1,68 %), MOP (0,67 %), Suntik (47,08 %), Pu (16,70 %), Implant (1,90 %) dan Kontrasepsi Alamiah (0,22 %). Dari data diatas digambarkan bahwa pemilihan kontrasepsi alamiah (MAL) sangat rendah dibandingkan dengan kontrasepsi Iainnya. Setelah dilakukan studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan- Sampang dengan menggunakan wawancara pada 10 orang ibu nifas didapatkan 80 % (8 orang) tidak memilih alat kontrasepsi MAL alasannya adanya perasaan takut dan jika menggunakan kontrasepsi ini akan berpotensi terjadi kehamilan karena pengalaman dahulu, 20 % (2 orang) memilih alat kontrasepsi MAL alasannya yaitu jika menggunakan kontrasepsi MAL menurut mereka sangat sederhana dan praktis tanpa biaya hanya saja dengan memberikan ASI pada bayinya. Dampak jika ibu tidak menggunakan kontrasepsi MAL adalah cakupan ASI eksklusif tidak terpenuhi. Upaya untuk meningkatkan pemakaian kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi dapat dilakukan dengan cara memberikan konseling ataupun pemberian informasi mengenai kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi secara teliti dan lengkap kepada masyarakat. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dan minatnya untuk menggunakan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi persepsi, pemilihan kontrasepsi MAL dan menganalisa hubungan persepsi dengan pemilihan kontrasepsi MAL pada ibu post partum tentang kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan- Sampang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan Crossectional. Variabel independen yaitu persepsi ibu post partum, dan variabel dependen yaitu pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi. Populasi penilitian ini sebanyak 33 ibu nifas, dan jumlah sample sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, kemudian di analisa dengan menggunakan Fisher s Exact. α (0,05) 50

3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada hasil penelitian ini akan disajikan hasil pengumpulan data yang mengetahui apakah ada hubungan pemilihan kontrasepsi MAL diantaranya adalah distribusi frekuensi dan tabulasi silang a. Persepsi ibu post partum Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan persepsi ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang Persepsi Frekuensi Persentase (%) Positif Negatif ,7 63,3 Total sumber: Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu post partum berpersepsi negatif tentang kontrasepsi MAL sebanyak 19 orang (63,3%). Berdasarkan hasil kuesioner hampir seluruh ibu post partum yang berpersepsi positif menjawab setuju dengan pernyataan bahwa kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI eksklusif. b. Pemilihan kontrasepsi MAL Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemilihan kontrasepsi MAL di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang. Pemilihan Frekuensi Persentase MAL Ya Tidak 5 25 (%) 16,7 83,3 Total Sumber: Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan bahwa hampir seluruhnya ibu post partum tidak memilih kontrasepsi MAL sebanyak 25 orang (83,3%). Salah satu faktor yang menyebabkan Ibu post partum tidak memilih MAL karena bayinya juga diberikan susu formula. Selain itu ibu post partum yang tidak memilih menggunakan MAL karena pekerjaan mereka adalah wiraswasta yaitu sebanyak 10 orang ibu post partum. Ibu post partum yang berprofesi sebagai wiraswasta kebanyakan aktifitasnya berada diluar rumah sehingga mengurangi intensitas bertemunya ibu dan bayi. Kurangnya intensitas bertemu antara ibu dan bayi akan menyebabkan kurangnya kuantitas bayi untuk menyusu pada ibunya sehingga mempengaruhi keefektifitasan MAL. Hal ini didukung oleh teori (Atikah, 2010) pada masa laktasi/ menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonatrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian kecil ibu post partum memilih Kontrasepsi MAL karena ibu sebelumnya sudah pernah mengikuti kontrasepsi MAL sebelumnya dan dari pengalaman itulah yang membuat ibu mau menggunakan kontrasepsi MAL. Hal ini didukung oleh (Notoadmodjo, 2003) pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengeetahuan, oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. c. Tabulasi silang antara persepsi ibu post partum dengan pemilihan kontrasepsi MAL. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan persepsi ibu post partum dengan pemilihan Kontrasepsi MAL peneliti menggunakan tabulasi silang (cross tabulation) terhadap masing-masing variabel dengan membuktikan hipotesis menggunakan uji fisher s Exact Test. Tabel 4.5 Distribusi silang hubungan pemilihan kontrasepsi MAL di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan- Sampang. 51

4 Persepsi ibu post partum Pemilihan kontrasepsi MAL Memilih Tidak memilih Total % % % Positif 5 45,5 6 54, Negatif Total 5 16, , Fisher s Exact Test (p) value=0,03, (α)= 0,05 Pada analisa diatas menunjukkan bahwa seluruhnya responden yang berpersepsi negatif tidak memilih kontrasepsi MAL sebanyak 19 responden (100%). Pada penelitian ini menggunakan uji statistic Fisher s Exact Test dengan p v < α (0,003 < 0,05) sehingga H0 ditolak dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi. Persepsi ibu post partum yang negatif terhadap kontrasepsi MAL akan membuat ibu bimbang dan ragu dalam memilih kontrasepsi MAL. Persepsi dapat diartikam sebagai proses diterimanya rangsangan melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati baik diluar maupun didalam individu (Sunaryo, 2004). Dari hasil penelitian ibu post partum seluruhnya berpersepsi negatif dan tidak memilih kontrasepsi MAL diantaranya ibu post partum banyak yang setuju bahwa cara kerja MAL adalah tidak menunda kehamilan atau menekan terjadinya kehamilan. Persepsi ibu yang negatif tentang cara kerja MAL tersebut akan mempengaruhi proses pemilihan kontrasepsi MAL. Dalam teori (Sunaryo, 2004) Persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsangan melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati baik diluar maupun didalam individu. Dalam teori (Atikah, 2010) juga dijelaskan cara kerja MAL yaitu pada masa laktasi/ menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonatrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon Ibu post partum sebagian besar yang berpersepsi positif dan tidak memilih MAL karena disebabkan oleh faktor pekerjaan ibu dimana pekerjaan ibu diantaranya adalah sebagai wiraswasta sebanyak 7 orang ibu post partum, sehingga ibu tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya. Pekerjaan inilah yang menghambat bertemunya ibu dan bayinya sehingga akan mengurangi kuantitas menyusui banyinya. Hal ini didukung oleh teori (Atikah, 2010) juga dijelaskan cara kerja MAL yaitu pada masa laktasi/ menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonatrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang sebagian besar berpersepsi negarif tentang Metode Amenorhea Laktasi., ibu post partm di Wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sampang hampir seluruhnya yaitu tidak memilih kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi, dan ada hubungan antra persepsi ibu post partum dengan pemilihan kontrasepsi Metode Amenorhea Laktasi di wilayah Kerja Puskesmas Pangarengan-Sanpang. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, E.R., Wulandari, D Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Anggraini, Yetti, dkk Pelayanan Keluarga Berencana. Yokyakarta: Rohima Press Anggrauni, Y Asuhan Kebidanan Masa Nifas.Yogyakarta: 52

5 Pustaka Rihama Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta Bahiyatun Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC BKKBN Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Dewi, V. & Tri S.(2011). Asuhan Kebidanan Pada ibu Nifas.Jakarta: Salemba Medika Handayani, Sri, dkk Pelyanan Keluarga Berencana.Yogyakarta : Pustaka Rihama Irianto, Koes Keluarga Berencana untuk Paramedis dan Non Paramedis. Bandung: Yrama Widya Hidayat, A. Aziz Alimul Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A.Aziz Alimul Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif Surabaya: Health Books Publishing Kurniawan, Benny Metodologi Penelitian. Tangerang: JELAJAH NUSA Maryunani, Anik. 2009, Asuhan pada ibu dalam masa nifas. Jakarta: Cv Trans Info Media. Notoatmodjo Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta Noviawati,Dyah Landuan lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta: Nuha Medika Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawata. Jakarta: Salemba Medika. Proverawati,Atikah, dkk Panduan Memilih Kontrasepsi.Yogyakarta: Nuha Medika Rukiyah, A. Y., Yulianti, L Asuhan Kebidanan IV (Patologis). Jakarta: Tras Info Media Saleha, s Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Suherni, dkk.2009.perawatan Masa Nifas.Yokyakarta: Fitramaya Sunaryo Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Walgito, Bimo Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Andi Offset. Wulandari, S. R., Handayani, S Asuhan Kebidanan Ibu masa Nifas.Yokyakarta:Gsy en Publishing 53