BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan : PT. Dalim Fideta Kornesia : Kawasan Berikat Nusantara, Jl. Raya Cakung Cilincing KBN Blok D-42 Jakarta Utara 14140 Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufacture industri rambut palsu. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015. B. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif dan dibantu dengan program SPSS, jenis penelitian ini yaitu dengan memperoleh informasi yang akurat mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan melalui evaluasi kinerja dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para karyawan untuk memperoleh data yang akurat. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah atau mendapatkan iustifikasi keadaan dan kegiatan yang sedang berjalan (Wahyuni dan Mulyono, 2006). 1

2 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Definisi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. a. Variabel Bebas, terdiri dari : 1. Gaya kepemimpinan (X 1 ) 2. Motivasi kerja (X 2 ) Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah: a. Gaya kepemimpinan adalah gaya bersikap dan bertindak akan nampak dari cara memberi tugas, cara memberi perintah, berkomunikasi, membuat keputusan, cara mendorong semangat bawahan, menegakkan disiplin, cara mengawasi. b. Motivasi kerja adalah dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu kegiatan secara sadar dan untuk mencapai tujuan tertentu. b. Variabel Terikat, terdiri dari : Kinerja karyawan (Y) Kinerja karyawan merupakan suatu konsep yang strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama antara pihak manajemen dengan para karyawan untuk mencapai kinerja yang baik. Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

3 2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala Pengukuran Gaya Kepemimpinan 1) Berorientasi pada 1) Menjalin hubungan (X 1 ) pelaksanaan tugas pimpinan dan bawahan Mulyadi dan Rivai 2) Cara pemberian tugas (2009) 2) Berorientasi pada 1) Komunikasi orang (karyawan) 2) Tekanan Motivasi Kerja 1) Kebutuhan 1) Gaji sesuai standard (X 2 ) Fisiologis 2) Waktu istirahat yang Robbins (2008) cukup 2) Kebutuhan 1) Jaminan keamanan Rasa Aman 2) Jaminan karir 3) Kebutuhan 1) Hubungan antar Sosial karyawan 2) Kegiatan rutin atau acara informal 4) Kebutuhan 1) Kenaikan Jabatan Penghargaan 2) Bonus atau Insentif

4 5) Kebutuhan Aktualisasi Diri 1) Identitas karyawan 2) Profesionalitas karyawan Kinerja Karyawan (Y) Dessler (2009) 1) Kuantitas 1) Pekerjaan rutin 2) Pekerjaan tambahan 2) Kualitas 1) Ketelitian 2) Ketepatan 3) Ketepatan waktu 1) Efektif 2) Efisien

5 A. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran variabel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Tabel 3.2 Skala Likert pada pernyataan tertutup dalam kuesioner Pilihan Jawaban Skor Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Penggunaan skala Likert dengan alternatif skor nilai 1 5 untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Pendapat yang paling positif diberi skor 5 (maksimum), dan pendapat yang paling negatif diberi angka 1 (minimum). Dengan pertimbangan agar responden lebih mudah dalam menentukan pilihan jawaban, karena peneliti meyakini bahwa responden telah familiar dengan angka tersebut.

6 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim dipakai. Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karateristik atau cirinya. Populasi yaitu keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dibagian produksi pada PT Dalim Fideta Kornesia yang memiliki karyawan berjumlah 515 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang dipergunakan sebagai sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Penentuan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Purposive sampling merupakan sampel yang dipilih dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang dipilih sebagai sampel karena peneliti menilai bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang relevan bagi penelitiannya, dan memenuhi kriteria populasi sasaran yang telah ditentukan peneliti sebelumnya (Ferdinand, 2006). Adapun staff dan karyawan bagian produksi yang dijadikan sampel (responden) sekaligus yang diberikan kuesioner, adalah karyawan yang sesuai dengan kriteria populasi sasaran yang dibuat peneliti, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :

7 Tabel 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian No Keterangan Populasi Sampel 1 Staff kantor utama 54 10 2 Staff kantor produksi 14 5 3 Bagian Sample 18 5 4 Bagian Dyeing 53 10 5 Bagian Cutting 9 5 6 Bagian Hackling 12 5 7 Bagian Wefting 23 5 8 Bagian Curling 22 5 9 Bagian Cap Making 29 10 10 Bagian Posting 71 10 11 Bagian Finishing/Stamping 177 20 12 Bagian Packing/Purch/Gudang 16 5 13 Bagian Cls/Sec/QC 17 5 TOTAL 515 100 Sumber : Data karyawan PT. Dalim Fideta Kornesia Berdasarkan tabel 3.3 tersebut, peneliti menetapkan sampel sebesar 100 responden dari populasi sebesar 515, mengacu pada ukuran sampel yang memadai bagi kebanyakan penelitian menurut teori Roscoe (dalam Ferdinand, 2006). Yaitu lebih besar dari 30 dan kurang dari 500. Berarti sampel sebesar 100 telah sesuai dengan teori Roscoe.

8 C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengamatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Teknik wawancara dengan cara kuesioner yang akan disebarkan kepada 100 responden. D. Metode Analisis Data Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan kemudian diolah agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas dan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010). Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi linier berganda dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for social science) versi 21.

9 2. Uji Kualitas Data (Instrumen) Uji instrumen dilakukan sebelum kuesioner dibagikan kepada responden. Agar dapat memperoleh data dari responden dengan baik, kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data penelitian harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas (Ghozali, 2009). dengan uji instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba untuk menghindari pertanyaan atau pernyataan yang sulit dimengerti oleh responden, agar dapat dipertimbangkan untuk melakukan penambahan atau pengurangan item, Sehingga dapat diketahui bahwa instrumen tersebut layak atau tidak. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid jika pernyataan (indikator) pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pernyataan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan total skor konstruk (variabel). Hipotesis yang diajukan adalah:

10 Ho : Skor butir pernyataan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Ha : Skor butir pernyataan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk (variabel). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir pernyataan dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations), dengan r tabel dengan mencari degree of freedom (df) = N k, dalam hal ini N adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah variabel independen penelitian. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka pernyataan (indikator) tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2009). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang (responden) terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Peneliti melakukan pengukuran reliabilitas dengan cara one shot, yaitu melakukan pengukuran hanya sekali dan selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan dalam kuesioner. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu program software SPSS (Statistical Package for Social Science). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha yaitu α > 0,60 (Ghozali, 2009).

11 3. Uji Asumsi Klasik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Science). Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda akan dilakukan uji asumsi klasik. Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan tidak biasa dan konsisten. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, analisis regresi linier berganda. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011). Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

12 normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011). Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis yaitu H0 : Data residual berdistribusi normal sedangkan HA : Data residual tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Korelasi sendiri adalah adanya derajat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Maksud dari orthogonal disini adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai

13 VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2009). Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah: Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian

14 menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: gaya kepemimpinan (X 1 ) dan motivasi kerja (X 2 ) terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan (Y) apakah positif atau negatif. Untuk melakukan peramalan, rumus persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009): Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Variable dependen (kinerja karyawan) X 1 = Variable independen (gaya kepemimpinan) X 2 = Variable independen (motivasi kerja) a = Harga Konstanta (Harga Y bila X=0) e = error / variabel pengganggu b 1, b 2 = Angka arah atau Koefisien garis regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) maka terjadi kenaikan dan bila (-) maka terjadi penurunan.

15 5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh kebenaran atas apa yang telah dihipotesiskan di bab kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, dimana jawaban itu masih bersifat lemah, dan perlu dilakukan pengujian secara empiris kebenarannya, dengan melakukan pembuktian statistik. a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Dalam penelitian ini, Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) (Ghozali, 2009). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho: Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Ha: Ada pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Cara melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian

16 (probabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0,05 pada output, guna mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho). Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2009) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05 maka Ho diterima Ha ditolak. b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Membandingkan nilai staitistik F hitung dengan nilai statistik F tabel: a. Apabila nilai statistik F hitung < nilai statistik F tabel, maka Ho diterima b. Apabila nilai statistik F hitung > nilai statistik F tabel, maka Ho ditolak Rumus uji F adalah (Priyatno, 2009): F= Dimana : 1 R 2 R2 K n 1 K R2 n k = koefisien korelasi berganda dikuadratkan = jumlah sampel = jumlah variabel bebas

17 b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X 1 dan X 2 (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja karyawan) secara individual atau parsial (Ghozali, 2009). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho: Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Ha: Ada pengaruh secara signifikan antara variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2009) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

18 c. Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji R² dimaksudkan untuk mengukur kemampuan seberapa besar persentase variasi variabel bebas (independen) pada model regresi linier berganda dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen) (Priyatno, 2009). Dengan kata lain pengujian model menggunakan R², dapat menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang digunakan dalam model regresi linier berganda adalah variabel-variabel independen yang mampu mewakili keseluruhan dari variabel-variabel independen lainnya dalam mempengaruhi variabel dependen, kemudian besarnya pengaruh ditunjukkan dalam bentuk persentase. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu), Nilai R² yang kecil (nol) berarti kemampuan variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai (R²) yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2009). Menurut Gujarati (dalam Ghozali, 2009) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, maka R² = R² = 1, sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1-k) / (n-k). Jika k >1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.