BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan ide atau gagasan juga untuk sekedar menginformasikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (2003:53) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa tersebut mendapat tempat tersendiri di dalam khasanah kebudayaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial masyarakat. Noviatri dan Reniwati (2010:4) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB II KAJIAN TEORI. Idiom berasal dari bahasa Yunani yaitu idios yang berarti khas, mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam tataran komunikasi, makna merupakan objek tuturan yang disampaikan

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan adanya bahasa, manusia bisa berintekrasi dengan manusia lainnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

BAB I PENDAHULUAN. alam, benda, tempat, dan makna nama orang hebat atau pintar. Nama juga diberikan pada kafe. Kafe menurut KBBI (2014) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM EKSPRESI VERBAL ANAK USIA DINI DALAM AKTIVITAS KONSERVASI LINGKUNGAN BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. kategori leksikal, komplemen, keterangan, spesifier, dan kaidah struktur frasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, dan arti atau makna yang tersirat dalam rangkaian bunyi tadi. Bunyi itu

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode sudah tidak asing lagi didengar saat penutur yang satu

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sebab kalimat tanya tidak pernah lepas dari penggunaan bahasa sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia sebagai alat

M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya bahasa merupakan ungkapan ekspresi karena dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hati dan berkomunikasi dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia akan sulit untuk memahami apa yang ingin disampaikan antar manusia yang satu dengan manusia lainnya Bahasa dapat dipahami oleh manusia dalam berkomunikasi karena bahasa memiliki makna. Dalam berujar terkadang manusia menyembunyikan makna sebenarnya dari kata-kata yang diucapkan dengan tujuan tertentu. Kata-kata atau urutan kata yang digunakan untuk menyatakan makna yang tersimpan ini bisa berupa kiasan dalam bentuk idiom. Menurut Keraf (2005:109-110), idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya. Adapun frasa maknanya sangat terikat dengan unsur pembentuknya. Hal ini senada dengan pendapat Chaer (1986: 5) ia mengatakan bahwa idiom adalah satuan bahasa (entah berupa kata, frasa, maupun kalimat) yang

maknanya tidak dapat ditarik dari kaidah umum gramatikal yang berlaku dalam bahasa tersebut, atau tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsur pembentuknya. Senanda dengan pendapat Keraf dan Chaer, Sudaryat (dalam Witono, 2014:2) mengatakan bahwa idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidahkaidah bahasa secara umum yang biasanya berbentuk frasa. Menurut Keraf (2005: 109), idiom tidak dapat diterangkan secara logis atau gramatikal yang bertumpu pada maknamakna yang membentuknya. Jadi, bentuk idiom adalah bentuk penggunaan bahasa yang unik secara semantik Berdasarkan hasil penelitiannya, Witono (2014 : 2) mengatakan bahwa biasanya orang menggunakan idiom karena beberapa alasan di antaranya, agar lebih efektif berbahasa dan mengandung makna yang lebih dalam. Misalnaya seorang penulis ingin menggambarkan sifat seseorang yang suka membantu, penulis cukup menyatakan dengan singkat bahwa orang tersebut ringan tangan. Konstruksi ringan tangan merupakan salah satu contoh idiom. Penggunaan idiom secara tertulis sering ditemukan pada cerpen, opini, artikel, dan novel. Tujuan penggunaan idiom ini adalah untuk mengungkapkan makna yang panjang dengan kata yang sesingkat mungkin Salah satu novel Indonesia yang menggunakan idiom yaitu novel Ayah karya Andrea Hirata. Latar belakang peneliti meneliti penggunaan idiom yang terdapat pada novel Ayah karya Andrea Hirata karena di setiap novelnya, Andrea Hirata banyak menggunakan istilah dan ungkapan bahasa Indonesia. Salah satu istilah dan ungkapan tersebut berupa idiom. Jika dibandingkan dengan penulis best seller seperti Tere Liye, pada setiap novelnya jarang ditemukan penggunaan ungkapan dan idiom bahasa Indonesia. Penulis menemukan beberapa idiom baru dalam novel Ayah yang berbeda dari novel Andrea lainnya, misalnya idiom kembang dunia dan menggantang asap

Novel ini terdiri atas 396 halaman. Berdasarkan pengamatan sementara, setelah membaca hingga 50 halaman sudah ditemukan 16 buah idiom. Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa idiom yang digunakan dalam novel ini melebihi 16 idiom yang sudah ditemukan. Selain itu, terlihat bahwa dalam novel ini Andrea cenderung menggunakan idiom berupa bagian tubuh, seperti: kecil hati (penakut), berasal dari bagian tubuh yaitu hati. Besar hati (sombong), berasal dari bagian tubuh yaitu hati, jatuh hati (menjadi cinta), berasal dari bagian tubuh yaitu hati, kepala batu (bandel), berasal dari bagian tubuh yaitu kepala, angkat kaki (pergi), berasal dari bagian tubuh yaitu kaki. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih idiom sebagai objek penelitian. Hirata. Berikut beberapa contoh penggunaan idiom dalam novel Ayah karya Andrea 1. Lady Diana adalah kembang dunia yang selalu membesarkan hati orang miskin, kata mereka. (Ayah, 2015 : 7 ) 2. Mereka yang tak sempat melihatnya, menyesal, membanting topi ke meja. (Ayah, 2015 : 8 ) Contoh data (1) dan data (2) di atas masing-masingnya merupakan data yang menggunakan idiom, yaitu idiom kembang dunia dan membanting topi. Idiom kembang dunia terbentuk dari gabungan kata kembang dan dunia. Dilihat dari kategori kata yang membentuknya, idiom ini terbentuk dari dua kategori kata, yaitu kata benda kembang dan kata benda dunia atau dapat dirumuskan KB+KB. Secara leksikal, kata kembang bermakna buka lebar; bentang (KBBI, 2008: 661). Kata dunia bermakna 1 bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya; planet tempat kita hidup: 2 alam kehidupan: 3 semua manusia yang ada di muka bumi: 4 lingkungan atau lapangan kehidupan: 5 (segala) yang bersifat kebendaan; yang

tidak kekal: 6 peringkat antarbangsa (seluruh jagat atau segenap manusia) (KBBI, 2008: 347). Setelah masing-masing kata tersebut digabungkan terbentuklah idiom yang tidak ada lagi pertalian maknanya dengan masing-masing kata yang membentuk idiom tersebut. Idiom kembang dunia mengandung makna gadis tercantik di dunia. Idiom membanting topi terbentuk dari kata membanting dan kata topi. Dilihat dari kategori kata yang membentuknya, idiom ini terbentuk dari dua kategori kata, yaitu kata kerja membanting dan kata benda topi atau dapat dirumuskan KK+KB. Secara leksikal, kata membanting bermakna 1 memukul keras-keras (tentang ombak dan sebagainya); 2 menjatuhkan kuat-kuat ke bawah; mengempaskan; (mencampakkan) ke bawah: 3 cak berguncang keras: 4 membelokkan (ke kiri atau ke kanan); membuang ke kiri atau ke kanan: (KBBI, 2008: 292). Kata topi bermakna tudung kepala (terutama model eropa); (KBBI, 2008: 871). Setelah masing-masing kata tersebut digabungkan terbentuklah idiom yang tidak ada lagi pertalian maknanya dengan masing-masing kata yang membentuk idiom tersebut. Idiom membanting topi mengandung makna marah. Berdasarkan dua contoh tersebut terlihat bahwa makna idiom tidak bisa langsung dimaknai dari makna kata-kata yang menyusunnya. Makna idiom akan sangat jauh berbeda dari makna gabungan kata yang menyusunnya. Oleh karena itu, menurut penulis penelitian ini perlu untuk dilakukan. Di samping itu, juga didasarkan pada belum adanya penelitian mengenai penggunaan idiom pada novel Ayah karya Andrea Hirata. 1.2 Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja jenis idiom yang digunakan, kategori kata apa saja unsur-unsur pembentuk tiap-tiap idiom tersebut, dan apa saja makna masing-masing idiom dalam novel ayah karya andrea Hiirata?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan jenis jenis idiom, kategori kata unsurunsur pembentuk tiap-tiap idiom tersebut, dan mendeskripsikan makna dari tiap-tiap idiom yang terdapat pada novel Ayah karya Andrea Hirata. 1. Mendeskripsikan idiom-idiom yang terdapat pada novel Ayah karya Andrea Hirata dan menjelaskan kategori kata unsur-unsur pembentuk tiap-tiap idiom tersebut. 2. Mendeskripsikan makna dari tiap-tiap idiom yang terdapat pada novel Ayah karya Andrea Hirata 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi tambahan linguistik, khususnya di bidang mikrolinguistik. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan inspirasi bagi pembaca dan calon peneliti lain untuk melakukan penelitian mengenai idiom dari sisi lain. 1.5 Metode dan Teknik Penelitian Peneliti menggunakan metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto dalam penelitian ini. Sudaryanto(1993: 5) membagi metode dan teknik penelitian atas 3, yaitu: 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode penyajian hasil analisis data. 1.5.1 Metode dan Teknik Penyediaan Data

Metode yang digunakan dalam tahap ini adalah metode simak. Peneliti menyimak setiap penggunaan idiom yang terdapat pada novel Ayah karya Andrea Hirata. Pada praktiknya, penyimakan atau metode simak diwujudkan dengan penyadapan. Teknik sadap adalah proses menyadap pembicaraan atau penggunaan bahasa. Dalam penelitian ini, yang disadap adalah penggunaan bahasa, khususnya penggunaan idiom dalamnovel Ayah karya Andrea Hirata. Setelah dilakukan teknik dasar, dilanjutkan dengan teknik lanjutan. Berhubung sumber data dalam penelitian ini sumber tertulis, teknik lanjutan yang digunakan adalah Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik simak bebas libat cakap dilakukan hanya dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa terlibat dalam proses dialog atau pembicaraan. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan teknik catat, dengan mencatat perihal-perihal penting pada kartu data (Sudaryanto, 1993:134) 1.5.2 Metode dan Teknik Analisis Data Pada tahap analisis data, digunakan metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial, alat penentunya adalah referen. Metode padan memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik pilah unsur penentu adalah teknik yang alat penentu menggunakan daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki peneliti, adapun alatnya yaitu daya pilah referensial. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik hubung banding membedakan, teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan idiom yang satu dengan idiom lainnya dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Metode agih adalah metode analisis data dengan alat penentunya berada pada bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15). Metode agih memiliki dua teknik, yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), yaitu teknik dasar yang dilakukan dengan cara membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian atau unsur. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik balik dan teknik sisip. Teknik balik dilakukan dengan cara membalikan unsur satuan lingual data yang bersangkutan. Teknik balik digunakan untuk mengetahui kadar ketegaran letak suatu unsur dalam susunan beruntun. Jika unsur tertentu tidak bisa dipindahkan tempatnya, kadar ketegaran letak unsur tersebut tinggi atau tegar. Idiom kepala batu tidak bisa dibalik menjadi batu kepala karena makna yang dihasilkan sudah berbeda dengan unsur sebelumnya. Teknik sisip dilakukan dengan cara menyisipkan unsur tertentu di antara unsur-unsur lingual yang ada. Teknik sisip digunakan untuk mengetahui kadar keeratan kedua unsur yang dipisahkan oleh penyisip itu. Bila kehadiran suatu penyisip tidak dimungkinkan, maka kadar keeratan unsurnya tinggi. Seperti pada contoh kepala batu, jika di antara unsur tersebut disisipi dengan konjungsi ke, akan menjadi kepala ke batu. Dengan hadirnya unsur sisipan konjungsi ke, maka makna idiom tersebut sudah berubah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kedua unsur tersebut mempunyai kadar keeratan yang tinggi. 1.5.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data Pada tahap penyajian hasil analisis data, digunakan metode formal dan informal. Sudaryanto (1993: 145) mengatakan bahwa metode penyajian informal adalah metode yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

1.6 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Sampel penelitian ini adalah idiom berbeda yang digunakan pada novel Ayah karya Andrea Hirata. 1.7 Tinjauan Kepustakaan Sejauh pengamatan yang penulis lakukan, penelitian mengenai penggunaan idiom sudah mulai banyak dilakukan. Tetapi, penulisbaru menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan kajian penulis, yaitu: 1. Ina Wita Krisna Sari (2009) menulis skripsi Idiom dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Dalam penelitiannya ia menyimpulkan berdasarkan satuan gramatikalnya Idiom dalam Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dibedakan menjadi empat bagian, yaitu (i) kata (termasuk juga kata berimbuhan, kata majemuk, dan kata ulang), (ii) frase (iii) klausa, (iv) kalimat. Kedua, kategori idiom yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dapat dibedakan menjadi, (i) kategori idiom bertataran kata (kata berimbuhan, kata majemuk dan kata ulang) (ii) kata idiom bertataran frase (iii) kata idiom bertataran klausa (iv) kategori idiom bertataran kalimat. (http://www.library.usd.ac.id/) 2. Nadra dan Reniwati (2012) menulis buku Idiom Bahasa Minangkabau (seri kata). Dalam penelitiannya, ditemukan 117 idiom bahasa Minangkabau. Beliau menyimpulkan bahwa sebagian besar idiom tersebut berkategorikan KS+KB dan

KK+KB, idiom tersebut digunakan untuk menyatakan keadaan atau sifat dari apa yang dibicarakan, dan idiom tersebut hampir tidak ditemukan padanan mutlaknya dalam bahasa Indonesia. 3. Novitriani. (2013) menulis skripsi Penggunaan Idiom dalam Kolom Tajuk dan Opini pada Koran Singgalang. Dalam penelitiannya ia menemukan 34 buah idiom yang digunakan pada kolom tajuk dan opini koran Singgalang. Dilihat dari bentuknya terdiri atas idiom penuh dan sebagian. Berdasarkan kategori pembentuk masing-masing unsurnya, idiom tersebut terbentuk dari 6 kelompok kategori, yaitu 1) KK+KB, 2) KB+KB, 3) KS+KB, 4) KB+KK, 5) KB+KS, dan 6) KK+KS. Berdasarkan maknanya, masing-masing idiom memiliki makna yang sudah berbeda dari makna masing-masing unsur pembentuknya. 4. Witono (2014) menulis skripsi Penggunaan Idiom Pada Novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi Dan Implikasinya Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA. Berdasarkan hasil penelitiannya pada novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi ditemukan 158 idiom. Dilihat dari bentuknya terdiri atas idiom penuh dan sebagian, dari segi jenisnya terdapat ungkapan, peribahasa, dan pemeo, dan berdasarkan sumber kosa kata ada kosa kata benda alam, anggota tubuh, binatang, bilangan, tumbuhan, dan warna. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, penelitian ini berkaitan dengan bahan ajar. Dalam keterampilan menulis dan berbicara penggunaan idiom sangat berpengaruh terhadap kualitas menulis dan berbicara siswa (http://digilib.unila.ac.id/abstrak.pdf) Dari penelitian-penelitian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitriani (2013) dengan judul skripsi Penggunaan Idiom dalam Kolom Tajuk dan Opini pada Koran

Singgalang. Penelitian ini sama-sama menekankan pada kategori kata unsur-unsur pembentuk masing-masing idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah pada pengklasifikasian jenis idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. I.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu; bab I terdiri atas pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan teknik penelitian, populasi dan sampel, sistematika penulisan, dan tinjuan kepustakaan. Bab II berisikan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian, bab III merupakan analisis data, dan bab IV penutup.