10 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Simbangdesa 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada tiap siklus terdapat 3 kali pertemuan. Peneliti menentukan pelaksanaan waktu penelitian selama 3 bulan, yaitu pada bulan Juli sampai dengan September 2013. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus 2013, mulai dari siklus I yang terdiri dari pertemuan 1, 2, dan 3 yaitu tanggal 21, 22, 23 Agustus 2013. Siklus II terdiri dari pertemuan 1, 2, dan 3, yaitu tanggal 26, 27, 28 Agustus 2013. Penyusunan laporan PTK dilaksanakan dibulan September 2013. 3.1.2 Karakter Subyek Penelitian Siswa SDN Simbangdesa 01 berjumlah 162 anak yang masing-masing kelas diampu oleh guru kelas. Terdapat kelas paralel yakni kelas 6 jadi SDN Simbangdesa 01 mempunyai 7 guru kelas,1 guru pendidikan agama islam, 2 guru bahasa inggris, dan 2 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.15 sampai dengan 12.30 siang, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Simbangdesa 01 adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 7 guru kelas,1 guru pendidikan agama Islam, 2 guru olah raga, 2 guru bahasa Inggris,dan 1 penjaga sekolah. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Simbangdesa 01 sebanyak 26 siswa. Laki-laki berjumlah 19 siswa, dan perempuan berjumlah 7 siswa. Kemampuan siswa relatif merata dengan komposisi 25 % di atas rata-rata, 50 % cukup, dan 25 % di bawah rata-rata. Latar belakang sosial ekonomi orang tua murid relatif rendah, yakni sebagian besar bekerja sebagai petani sehingga perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga rendah. Meskipun demikian, para guru tetap bersemangat dalam pengabdiannya demi kemajuan anak didiknya. Masing-masing kelas 10
11 di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru kelas. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti ada dua yaitu: 3.2.1 Variabel Bebas ( X ) Model pembelajaran role playing yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dilakukan melalui kegiatan bermain peran. 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Hasil belajar IPA adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukur yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan. Meliputi indikator : menyebutkan alat pernapasan pada manusia, mendemonstrasikan cara kerja alat pernafasan manusia, menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia, misalnya menghirup udara tercemar, merokok dan terinfeksi oleh kuman, membiasakan diri memelihara kesehatan alat pernapasan. 3.3 Rencana Tindakan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitaf artinya penelitian yang menggunakan ukuran kuantitas, mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai indikator keberhasilan. Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. PTK muncul karena ada kesenjangan / perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan selama dua siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat, pada setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yang akan dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat sebagaimana pada gambar di bawah ini.
12 Rencana Tindakan Refleksi Siklus I Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Refleksi Siklus II Observasi Pelaksanaan Tindakan Siklus Berikutnya Bagan 2 Proses Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2008).
13 3.3.1 Siklus Pertama Proses pelaksanaan pada siklus pertama mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 3.3.1.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain: 1. Menelaah materi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan 2. Menentukan materi pernafasan manusia yang akan diajarkan dalam tahap siklus I 3. Melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan 4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses belajar-mengajar berlangsung dalam penelitian ini menggunakan metode Role Playing 5. Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan pertemuan untuk mengetahui kesiapan siswa 6. Membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung 7. Merancang dan membuat soal, baik soal latihan di kelas, soal tugas pekerjaan rumah, LKS ( lembar kegiatan siswa ) 8. Mempersiapkan alat, bahan, dan media pembelajaran. 3.3.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada uraian berikut ini : 1. Guru memberikan skenario / teks drama untuk dihafalkan pada pertemuan sebelumnya 2. Guru menyiapkan gambar-gambar alat pernafasan manusia yang akan ditempel di dada tokoh pemeran drama
14 3. Beberapa siswa maju untuk bermain peran dengan judul Alat Pernafasan Manusia 4. Tanya jawab antara siswa dan guru 5. Siswa berdiskusi mengerjakan soal latihan 6. Pembahasan soal latihan 3.3.1.3 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan berguna sebagai dasar untuk pemberian tidakan pada siklus II. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 3.3.1.4 Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. 3.3.2 Siklus kedua Siklus ini dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit. Tahapan pelaksanaan sama dengan siklus satu.perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain: a. Menelaah materi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan. b. Menentukan materi Penyebab Gangguan Alat Pernafasan Manusia diajarkan dalam tahap siklus II c. Melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan. d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung dalam penelitian ini menggunakan metode make a match.
15 e. Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan pertemua untuk mengetahui kesiapan siswa. f. Membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. g. Merancang dan membuat soal, baik soal latihan kelas, soal tugas pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa) h. Mempersiapkan alat, bahan dan media pembelajaran. 3.3.2.1 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada uraian berikut ini: 1. Guru memberikan skenario / teks drama untuk dihafalkan pada pertemuan sebelumnya 2. Guru menyiapkan gambar-gambar alat pernafasan manusia yang akan ditempel di dada tokoh pemeran drama 3. Beberapa siswa maju untuk bermain peran dengan judul Urutan Alat Pernafasan Manusia 4. Tanya jawab antara siswa dan guru 5. Siswa berdiskusi mengerjakan soal latihan 6. Pembahasan soal latihan 7. Kesimpulan 3.3.2.2 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan.
16 3.3.2.3 Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data sebagai berikut: 3.4.1.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari nilai tes siswa yang terdiri dari nilai individu, nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa. 3.4.1.2 Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Kisi kisi lembar observasi terlampir pada halaman 68 sampai dengan 69. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data 3.4.2.1 Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh menggunakan instrumen tes tertulis yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kuantitatif. Kisi kisi soal terlampir pada halaman 62 sampai dengan 67. 3.4.2.2 Proses Pembelajaran Data proses pembelajaran diperoleh menggunakan lembar observasi dan rekaman pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kualitatif. 3.4.2.3 Validitas dan Reliabilitas Tes Tertulis Indikator kisi kisi soal baik siklus I ataupun siklus II sudah mewakili semua indikator yang terdapat pada masing masing RPP nya. Pada siklus I dan II tingkat kompetensi dalam indikator soal belum muncul. Tingkat kompetensi pada siklus I meliputi ranah C1, C2, dan C3 sedangkan pada siklus II selain pada tingkat kognitif juga terdapat tingkat afektif yakni pada indikator soal ke-10. Soal pada siklus I dan II mudah dipahami siswa karena menggunakan bahasa yang cukup sederhana.
17 3.4.3 Indikator Kinerja Indikator kinerja dapat dianggap tercapai jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. nilai rata-rata kelas mencapai 70,00 b. persentase ketuntasan belajar mencapai 80 % 3.4.4 Teknik Analisis Data Memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan pada data kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes, sedangkan analisis deskriptif kualitatif dilakukan terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap siswa dan hal-hal lain yang nampak selama berlangsungnya penelitian. Demikian juga aktivitas dan antusias siswa dalam pembelajaran juga didasarkan pada banyaknya indikator yang muncul. Selanjutnya dari hasil catatan dalam penelitian dilengkapi dengan hasil observasidan dokumentasi dilakukan analisis kualitatif. 3.4.5 Validasi Data Validasi merupakan tahap kedua dalam kegiatan analisis data. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang objektif, sahih dan handal. Validasi data dilakukan melalui triangulasi dengan dua cara yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber adalah mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda, sedangkan triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dari sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Data yang diperoleh dari kedua cara di atas, dianalisis untuk menemukan informasi yang lebih sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Data penelitian yang telah melalui proses validasi, selanjutnya diinterpretasi berdasarkan teori, hasil-hasil penelitian yang relevan. Interpretasi dilakukan untuk menyusun suatu rencana guna meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mencari solusi dari kesulitan yang dihadapi guru dan siswa. Hasil interpretasi dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan melakukan tindakan berikutnya supaya jelas dan terarah.
18