BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 dan uji coba penggunaan sistem tersebut untuk mengukur kinerja di PT. Trakindo Utama Cabang Surabaya, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut : 1. Rancangan sistem pengukuran kinerja dapat dipergunakan dengan baik dan dapat memberi informasi yang lebih akurat kepada manajemen 2. Hasil rancangan ini memberikan petunjuk mengenai pembuatan suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat memberikan pandangan yang menyeluruh dan cepat mengenai kinerja suatu unit bisnis kepada pihak manajemen dan membantu pengambil keputusan dalam hal ukuran kinerja yang perlu diperhatikan. 3. Rancangan sistem pengukuran kinerja ini telah mengidentifikasi beberapa sasaran strategis beserta KPI nya yaitu: a. Perspektif Keuangan Strategic objective yang harus dicapai dalam perspektif keuangan berdasarkan Balanced Scorecard yaitu mengelola biaya secara efisien dengan key performance indicator adalah: Safety Equipment Cost Accident Cost Training Employee Cost b. Perspektif Pelanggan Strategic objective yang harus dicapai dalam prspektif pelanggan berdasarkan Balanced Scorecard yaitu 1) Memastikan peraturan CC dan SHE terpenuhi, dengan key performance indicator: OHSAS Achievement Star Rating Ratio CC Achievemen Ratio 105
106 2) Menurunkan tingkat kecelakaan, dengan key performance indicator: Inspection Ratio SHE Certificate Achievement Ratio SHE Meeting Ratio c. Perspektif proses bisnis internal Strategic objective yang harus dicapai dalam perspektif bisnis internal berdasarkan Balanced Scorecard yaitu: 1. Memastikan keandalan proses bisnis untuk mengakomodasi OHSAS 18001 dan pertumbuhan bisnis perusahaan, dengan key performance indicator: Safety Talk Implementation Ratio CC Implementation Ratio Implementation OHSAS 18001 Document Ratio Job Safety Analysis Ratio 2. Menurunkan tingkat kecelakaan, dengan key performance indicator: Incident Frequency Rate Recordable Inc Frequency Rate Lost Time Case Frequency Rate Severity Rate d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Strategic objective yang harus dicapai dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berdasarkan Balanced Scorecard yaitu 1. Peningkatan kompetensi karyawan dibidang OHSAS 18001, dengan key performance indicator: Training Ratio Employee Qualification Ratio 2. Peningkatan fasilitas Safety Number Of Safety Equipment Ratio
107 4. Dari hasil rancangan sistem pengukuran implementasi OHSAS 18001 terhadap kinerja yang dibuat, didapat score tiap KPI dan nilai akhir kinerja tiap persepsi sebagai berikut: a) Financial Perspective yang meliput KPI: Safety Equipment Cost Ratio memiliki score 6 dengan kriteria baik. Accident Cost Ratio memiliki score 5 dengan kriteria cukup baik. Training Cost Ratio memiliki score 3 dengan kriteria standar. Indeks pencapaiaan kinerja untuk perspektif Financial secara umum sebesar 5.375 b) Customer Perspective yang meliput KPI: OHSAS Achievement Star Rating Ratio memiliki score 7 dengan CC Achievement Ratio memiliki score 4 dengan kriteria cukup baik. Inspection Ratio memiliki score 5 dengan kriteria cukup baik. SHE Certificate Achievement Ratio memiliki score 7 dengan SHE Meeting Ratio memiliki score 9 dengan kriteria memuaskan. Indeks pencapaiaan kinerja untuk perspektif Customer secara umum sebesar 5.969 c) Internal Business Process Perspective yang meliput KPI: Safety Talk Implementation Ratio memiliki score 7 dengan CC Implementation Ratio memiliki nilai score 7 dengan Implementation OHSAS 18001 Document memiliki score 10 dengan kriteria sangat memuaskan.
108 Job Safety Analysis Ratio memiliki score 4 dengan kriteria cukup baik. Risk Assesment Evaluation Ratio memiliki score 8 dengan kriteria memuaskan. Incident Frequency Rate memiliki score 3 dengan kriteria standar. Recordable Incident Frequency Rate memiliki score 3 dengan kriteria standar. Lost Time Case Frequency Rate memiliki score 6 dengan Severity Rate memiliki score 3 dengan kriteria standar. Indeks pencapaiaan kinerja untuk perspektif Internal Bisnis Process sebesar 6.135 d) Learning And Growth Perspective yang meliput KPI: Training Ratio memiliki score 7 dengan Employee Qualification Ratio memiliki nilai score 3 dengan kriteria standar. Number Of Safety Equipment Ratio Ratio memiliki score 7 dengan Indeks pencapaiaan kinerja untuk perspektif Learning And Growth sebesar 5.06 5. Perspektif proses bisnis internal memiliki nilai indeks perbaikan terkecil (0,741) dimana hal ini perlu perbaikan kinerja yang lebih intensif dibandingkan dengan perspektif perspektif lainnya. Kemudian diikuti oleh perspektif keuangan dengan nilai (0,792), kemudian diikuti oleh perspektif pelanggan dengan nilai (1,009) dan kemudian diikuti oleh perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (1.015). 6. Pencapaian semua perspektif belum ada yang mencapai target, yaitu sebesar 10 (100%). Tingkat pencapaian target tertinggi yaitu pada perspektif Learning and Growth yaitu sebesar 60.46%, kemudian perspektif Customer yaitu sebesar 60.46%, kemudian disusul oleh
109 perspektif Financial yaitu sebesar 53.75%, kemudian perspektif dengan tingkat pencapian target terendah yaitu perspektif Internal Business Process yaitu sebesar 52.24%. 7. Untuk memperbaiki kinerja di masa depan, beberapa hal yang periu dilakukan adalah : a. Perhatian perspektif keuangan perlu dirancang secara efisien, dengan mempertajam perencanaan pekerjaan yang tetap berpedoman pada kebutuhan untuk pengembangan sumber daya manusia, proses bisnis, dan konsumen, yaitu melalui KPI KPI pemicunya, b. Dalam menyelenggarakan training kepada karyawan perlu dibuat perencanaan pedoman training yang jelas sehingga pengeluaran biaya untuk pelaksanaan training tidak membengkak dan diharapkan tepat sasaran, c. Perlu adanya perawatan terhadap perlengkapan keselamatan kerja agar biaya pengadaan perlengkapan keselamatan tidak melebihi biaya yang ditentukan, d. Untuk menekan angka rata rata kecelakaan maka perlu di perbaiki kinerka dari KPI KPI penunjangnya yang memiliki pencapaian kinerja belum maksimal seperti inspeksi dan analisa terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi, e. Walaupun KP1 Training Ratio dan Number Of Safety Equipment Ratio menunjukan pencapaiaan kinerja yang luar biasa, namun tanpa di imbangi pencapaiaan KPI Employee Qualification yang memadahi maka implementasi OHSAS 18001 tidak akan maksimal, hal ini terbukti dengan kurangnya inspeksi dan analisa terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi, jadi perlu ada keseimbangan antar KPI dalam perspektif Learning and Growth ini.
110 7.2. Saran Dari kesimpulan yang telah disampaikan diatas. disarankan hal hal sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard akan membantu memudahkan manajemen dalam melakukan evaluasi kinerja dan mengendalikan perusahaan, oleh karena dengan metode ini perusahaan dapat mengetahui hal hal sebagai berikut : a) Tujuan utama penurunan biaya operasional. b) Keinginan dan kebutuhan pelanggan/user. c) Kualitas pelayanan, produk dan jasa. d) Efektifitas dan efisiensi operasi internal e) Motivasi dan pemahaman karyawan dalam memajukan perusahaan. 2. Pengukuran dilakukan secara periodik, sehingga dapat diketahui apakah KPI KPI yang dirancang menunjukkan indikasi kearah yang lebih baik atau lebih buruk. 3. Untuk mengaplikasikan sistem pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap sasaran strategi yang ingin dicapai. 4. Bila memungkinkan, hasil rancangan sistem pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard ini digunakan di PT.Trakindo Utama Cabang Surabaya sebagai pemicu pencapaian target berdasarkan anggaran yang ditetapkan. 5. Dalam mengaplikasikan sistem pengukuran kinerja ini memerlukan komitmen dari pihak manajemen dan seluruh karyawan serta kesiapan sumber devisa perusahaan.
Halaman ini sengaja dikosongkan 111