BAB VI. Chris John. Doni Kesuma

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB I PENDAHULUAN. dan serba tidak pasti menyediakan peluang dan juga tantangan. Seperti

KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam

METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada populasi besar atau kecil tetapi data dari sampel diambil dari populasi

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya persaingan usaha dalam segala industri di Indonesia membuat

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Sampo

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. demikian informasi tentang kualitas-kualitas produk yang ada di pasaran

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan merek suatu produk. Menurut Terence A. Shimp (2003) pemasar harus menyesuaikan endorser dengan karakter produk serta

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS DATA. a. Iklan ini menggunakan tema budaya sebagai daya tarik konsumen. langsung masyarakat suku asli pedalaman.

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir masyarakat terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

MULT L IV I ARIA I T METODE RISET BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

Kelebihan MDS. 1. Analisis dapat dilakukan di level individu (disaggregate analysis)

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ENDORSER IKLAN DI TELEVISI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Kasus: Iklan Kuku Bima Ener-G)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi secara pesat. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Posisi Relatif Mobil Hatchback Merek Honda Dibanding Pesaingnya SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. UMB (perceptual positioning map). Sedangkan deskritif kualitatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Advertising atau iklan bisa jadi merupakan salah satu hal yang biasa

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

CELEBRITY ENDORSEMENT KUKU BIMA ENER-G

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NIM : Adalah mahasiswa S-1 Jurusan Manajemen Universitas Esa Unggul Jakarta Barat.

perlu dirancang sedernikian rupa untuk seluruh segmen pasar yang dituju.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang munculnya minuman berenergi

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP IKLAN TELEVISI TOLAK ANGIN VERSI ANGGITO ABIMANYU

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Penyedia Program Pascasarjana MM di Bandung. Tahun Jumlah Mahasiswa (5

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek (brand image)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya masing-masing (McCracken 1989). Penggunaan athlete endorser (atlet

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2016 Volume 10 Nomor 1 Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB III METODE PENELITIAN. dibanding pesaingnya. Penelitian ini dilakukan di Semarang dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

Nama : Bernadeta Titi Nurani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

Dan, Mbah Maridjan pun akhirnya berpulang! Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 02 November :39 -

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

Transkripsi:

60 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Penilaian Umum Responden Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, Mbah Marijan memperoleh nilai yang paling tinggi dikenal oleh 59 respoden. Hampir semua responden mengenal Mbah Marijan pada saat Gunung Merapi akan meletus, dan hampir semua atribut memperoleh nilai yang tinggi. Vega Darwanti, dan Rieke Dyah Pitaloka memperoleh nilai yang paling rendah karena banyak responden yang tidak mengenal kedua endorser tersebut, hal tersebut terjadi karena sebagian besar responden adalah pria dan jarang melihat acara televisi yang menayangkan kedua endorser iklan tersebut. Responden menilai penampilan tokoh wanita dengan peran yang tidak terlalu menarik, tidak sesuai untuk mengkampanyekan pesan dari Kuku Bima Ener-G. Pengetahuan responden terhadap endorser iklan Kuku Bima Ener-G di pengaruhi umur responden, bagi responden dengan umur relatif muda (16-33 tahun) lebih banyak mengenal Chris John. Responden dengan kisaran umur 34-50 lebih banyak mengenal sosok Mbah Marijan terutama responden berasal dari suku jawa, hamper semua responden mengenal Mbah Marijan karena sering tampil di televise pada saat gunung Merapi akan meletus. Tabel 25. Penilaian Umum Responden Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Atribut Mbah Marijan Doni Kesuma Chris John Ade Ray Vega Darwanti Rieke Diyah P Familier 429 145 132 134 86 89 Relevance 147 125 138 132 93 87 Esteem 148 124 131 137 87 93 Differentiation 167 123 116 124 91 93 Responce 125 106 112 119 83 Persuasi 132 116 114 124 89 88 Involvment dan saliance 123 108 122 124 81 84 Total 1271 847 865 894 610 619 (Sumber : Data Atribut Diolah, 2009)

61 6.2 Uji Persepsi Konsumen Terhadap Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Persepsi adalah suatu proses, dimana seseorang menerima, menyeleksi, dan menginterprestasi stimuli untuk membentuk gambaran yang menyeluruh dan berarti tentang suatu hal. Proses persepsi berlangsung dalam benak konsumen. Jadi sifatnya abstrak. Sekalipun individu memberikan deskripsi, tetapi persepsi yang kita tangkap tidaklah objektif, melainkan subjektif. Walaupun persepsi sulit diukur secara pasti karena sifatnya yang abstrak, namum saat ini para pakar telah menemukan metode untuk memperoleh gambaran persepsi seseorang terhadap suatu objek. Objek tersebut bisa berupa produk, merek, toko, orang, partai politik, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah Multi Dimension Scaling (MDS). Sebagai teknik multivariate dalam golongan interdependence technique, MDS adalah satu prosedur yang digunakan untuk memetakan persepsi dan preferensi para responden secara visual dalam peta geometri. Peta geometri tersebut, dinamakan spatial map atau perceptual map, merupakan penjabaran berbagai dimensi yang berhubungan. Peta ini dibentuk dengan dua dimensi, satu pada sumbu horisontal (sumbu X), satunya lagi pada sumbu vertikal (sumbu Y). Setiap dimensi, yaitu X dan Y, sebetulnya mewakili atribut yang terlibat dalam pembentukan persepsi. Pemetaan atribut terhadap endorser iklan dengan multidimensional scalling mengindikasikan terdapat dua informasi yaitu posisi setiap setiap endorser (objek penelitian) dengan atribut. Keberadaan atribut tersebut memudahkan dalam menerjemahkan dimensi-dimensi yang membentuk peta persepsi. Berdasarkan perceptual map menggambarkan dua dimensi yang saling bertolak belakang atribut 1 (row 1) memiliki arah yang berbeda sendiri, oleh karena itu familler dinamakan dimensi sendiri yaitu dimensi famillier. Keenam atribut lainnya (row 2-7) cenderung berada pada wilayah yang sama, dan diberi nama dimensi persepsi.

62 Dimensi 1: Persepsi Gambar 5. Perseosi responden terhadap endorser iklan Kukuu Bima Ener-G Keterangan : Row 1 : Famillier Row 2 : Relevance Row 3 : Esteem Row 4 : Differentiation Row 5 : Response Row 6 : Persuation Row 7 : Involvment dan Saliance Output MDS menggambarkan bahwa Mbah Maridjan sebagai endorser yang menempati posisi dimensi 1 (persepsi) sedangkan Vega Darwanti dan Rieke Dyah Pitaloka menjauh dari dimensi 1 bahkan pada posisi negatif, responden menilai penggunaan artis perempuan tidak dapat menyampaikan pesan yang akan disampaikan oleh Kuku Bima Ener-G. Responden menilai bahwa Mbah Marijan sosok yang sesuai dengan brand image Kuku Bima Ener-G. Pribadi Mbah Marijan yang unik dan berhasil mengundang perhatian masyarakat pada saat terjadinya letusan gunung merapi, adalah pribadi cocok menjadi bintang iklan Kuku Bima Ener-G. Pemilihan Mbah Marijan sebagai endorser iklan Kuku Bima Ener-G

63 produsen berharap setiap endorser mewakili konsumen yang berbeda dari kelompok masyarakat tertentu yang tengah tumbuh di masayarakat. Mbah Marijan dianggap sosok yang kuat, sederhana, dan menyejukkan ditengah situasi yang serba sulit akibat berbagai himpitan masalah, produsen memilih Mbah Marijan karena kesantunan dan kesederhanaanya. Ade Ray, Chris John dan Doni Kesuma berada pada dimensi yang sama yaitu dimensi famillier. Semua responden mengenal ketiga sosok endorser iklan tersebut, keberadaan mereka yang sering tampil di televisi menjadikan ketiga sosok tersebut lebih dikenal oleh responden. Chris John sebagai petinju yang mempunyai prestasi bagus menarik perhatian responden untuk melihat setiap pertandingan yang ditayangkan di televisi. Ade Ray atlet binaragawan adalah sosok yang selalu diingat oleh responden karena fostur tubuhnya yang menarik khususnya bagi responden yang menginginkan tubuh kuat dan berotot. Doni Kesuma yang awalnya seorang atlet yang sekarang lebih banyak berperan sebagai seorang artis sering tampil pada acara komedian, menjadi MC atau sinetron. 6.2. Analisis`Perbandingan Kinerja Endorser Iklan Kuku Bima Ener-G Uji Kruskal Wallis disebut juga dengan Analisis data berperingkat. Analisis varians dipergunakan untuk membandingkan dua atau lebih nilai rata-rata populasi secara bersamaan atau simultan. Analisis varians dari populasi tersebut sama. Dalam mempergunakan analisis varians harus memenuhi syarat-syaratnya seperti: (a) populasi yang diteliti mempunyai distribusi normal, (b) populasi mempunyai standar deviasi yang sama, (c) sampel yang ditarik bersifat bebas serta diambil secara acak. Uji Kruskal Wallis juga dimaksudkan sama dengan ANOVA namun hanya memerlukan skala ordinal atau peringkat. Nilai pengamatan yang ada diberikan peringkat, dan data peringkat inilah yang digunakan untuk uji varian. Pengujian perbandingan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis diperoleh output seperti di bawah ini:

64 Tabel 26 Output uji perbandingan kinerja endorser iklan Kuku Bima Ener-G No Endorser Sig./asymptotic χstatistik Keterangan 1 Mbah Marijan 0,000 35,795 Signifikan 2 Doni kusuma 0,061 7,388 Tidak Signifikan 3 Chris John 0,03 14,266 Signifikan 4 Ade Ray 0,051 7.787 Tidak Signifikan 5 Vega Darwanti 0,437 2,721 Tidak Signifikan 6 Rieke Dyah P 0,815 0,944 Tidak Signifikan (Sumber: Data Atribut Diolah 2009) 1 Mbah Marijan disimpulkan bahwa Mbah Marijan merupakan endorser yang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,000 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 35,795 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menerima H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Mbah Maridjan tidak berbeda nyata. Penilaian responden berdasarkan kepada sosok Mbah Marijan yang fenomenal dan pahlawan pada saat Gunung Merapi meletus. Mbah Marijan dinilai sebagai lelaki pemberani karena tidak mau meninggalkan Gunung Merapi, dengan ancaman Gunung Merapi dapat meletus setiap saat. Selain lelaki pemberani, Mbah Marijan dinilai sebagai tokoh yang konsisten menjaga amanah, dimana beliau tetap tinggal di Gunung Merapi dengan alasan menjalankan amanah dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Popularitas Mbah Marijan Menarik perhatian produsen Kuku Bima Ener-G untuk mengangkat Mbah Marijan sebagai endorser iklan Kuku Bima Ener-G. Positioning yang diharapkan dari Mbah Marijan adalah minuman lelaki pemberani dan menjadi produk yang berbeda dengan produk yang lain. Menurut perhitungan manajeman PT Sido Muncul penjualan Kuku Bima Ener-G naik 250% setelah Mbah

65 Marijan tampil pada iklan Kuku Bima Ener-G. Bahkan sebuah Harian Sore Wawasan menganugerahkan Mbah Marijan sebagai tokoh Person Of The Year tahun 2006. 28 2 Doni Kesuma disimpulkan bahwa Doni Kesuma merupakan endorser yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,051 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,061 > 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 7,388 masih lebih kecil daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (7,5475 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Doni Kesuma berbeda nyata. Responden menilai sosok Doni Kesuma tidak sesuai dengan tema yang disampaikan oleh Kuku Bima Ener-G, dengan alasan penampilannya sebagai artis tidak mewakili positioning Kuku Bima Ener-G yang diasosiasikan sebagai lelaki kuat, gagah perkasa. Selama ini Doni Kesuma sering tampil dengan peran sebagai lelaki yang sikapnya seperti perempuan (bencong) terutama pada acara komedian. 2 Chris John disimpulkan bahwa Chris John merupakan endorser yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,03 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,03 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 14,266 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menerima H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Chris John tidak berbeda nyata. Responden menilai Chris John adalah sosok yang tepat menjadi bintang iklan Kuku Bima Ener-G. Prestasi Chris John sebagai juara dunia tinju versi WBA dinilai 28 http://mix.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=202

66 sesuai dengan tema dan posotioning Kuku Bima Ener-G sebagai minuman lelaki pemberani. Manajeman PT Sido Muncul menilai prestasi Chris John sangat baik ditengah keringnya prestasi olahraga nasional, walaupun demikian manajeman merasa khawatir kalau prestasi Chris John turun, apakah konsumen tetap tertarik dengan Chris John. 1. Ade Ray disimpulkan bahwa Ade Ray merupakan endorser yang pengaruhnya tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,051 yang masih lebih kecil daripada nilai kritik α = 0,05 (0,051 > 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 7,787 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (7,787 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Ade Ray berbeda nyata. Responden menilai dari sisi penampilan fisik Ade Ray kuat dan berotot merupakan sosok yang tepat untuk menyampaikan pesan dari Kuku Bima Ener-G, namun sekarang ini responden jarang melihat prestasi Ade Ray, responden menilai bahwa Ade Ray prestasinya sudah menurun. 2. Vega Darwanti disimpulkan bahwa Vega Darwanti merupakan endorser yang tidaksignifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0437 yang masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,0437 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 35,795 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 2,721 (2,721 < 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Vega Darwanti berbeda nyata. Responden menilai penampilan perempuan tidak cocok dengan tema dan pesan yang

67 ingin disampaikan Kuku Bima Ener-G, bahkan banyak responden yang tidak mengenal Vega Darwanti. 6. Rieke Dyah Pitaloka disimpulkan bahwa Rieke Dyah Pitaloka merupakan endorser yang tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kuku Bima Ener-G. Hal tersebut diindikasikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,815 yang masih lebih besar daripada nilai kritik α = 0,05 (0,815 < 0,05). Serta nilai pengujian χ statistik sebesar 0,944 masih lebih besar daripada nilai χtabel pada derajat bebas 3 sebesar 7,815 (35,795 > 7,815). Dengan demikian, terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dimana semua atribut endorser iklan yang dimiliki oleh Rieke Dyah Pitaloka berbeda nyata. Responden menilai Rieke Dyah Pitaloka tidak tepat sebagai bintang iklan Kuku Bima Ener-G, karena selama ini responden mengenal Rieke Dyah Pitaloka berperan sebagai Oneng dalam Bajaj Bajuri yang digambarkan sebagai istri yang bloon (oon), sehingga dianggap tidak sesuai dengan tema dan pesan dari Kuku Bima Ener-G sebagai minuman pemberani.