BAB I PENDAHULUAN. perbaikan di sisi teknologi informasi, pelayanan fisik dan pelayanan non fisik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. penjual berfikir keras agar tetap eksis didunianya. Perubahan ini diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dalam usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bahkan hampir setiap transaksi ekonomi dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bagi masyarakat yang hidup di Negara-negara maju,seperti Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pemasaran dan edukasi pelayanan jasa perbankan berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan sekitarnya. Semakin ketatnya persaingan yang dihadapai. menimbulkan loyalitas nasabah atau pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang menginginkan jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan penyaluran kredit dan investasi. Kegiatan perkreditan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002,

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dana pinjaman, membayar zakat, atau melakukan penagihan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis jasa saat ini salah satunya adalah perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi saat ini, terjadi persaingan yang ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga perantara penyalur dana dari pihak surplus unit

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan dan sebagai wadah kegiatan ekonomi. Menurut Pasal 1

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Bank Sumut adalah satu usaha jasa keuangan dengan bentuk Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULAN. yang tepat untuk mempertahankan nasabahnya. Perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis pada saat ini. Keberhasilan perusahaan dalam persaingan sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu Negara. 1 Hampir semua sektor yang berhubungan dengan kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank, oleh karenanya kualitas pelayanan sangat penting dalam bisnis perbankan. 2 Selain menawarkan berbagai macam produk, perbaikan di sisi teknologi informasi, pelayanan fisik dan pelayanan non fisik dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 3 Penilaian masyarakat terhadap bank dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat tersebut memaknai produk bank atau pelayanan yang diterima. Memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi adalah suatu keharusan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Bagi pelanggan, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan berasal dari layanan yang terorganisir. Secara sederhana kinerja keuangan sesungguhnya bersumber pada kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia dapat menghemat biaya hingga empat sampai lima kali dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelangan baru. Kenyataan ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia perbankan, yaitu bagaimana menciptakan keinginan pelanggan untuk menggunakan produk dan jasa perusahaan serta menjalin hubungan yang dekat dengan 1 Hermansyah, Revisi Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), 7 2 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2002), 2 3 Ariyani, F., Membangun Loyalitas Nasabah Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Keunggulan Produk (Studi Empiris pada PT. Bank Bukopin Tbk di Kota Semarang) (Tesis--Universitas Diponegoro, Semarang, 2008), 75

nasabahnya. 4 Pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah merupakan cerminan baik atau buruknya sebuah perusahaan di mata konsumen. Dengan demikian, pelayanan merupakan salah satu faktor yang dapat mendongkrak pangsa pasar suatu bank. Masyarakat kini semakin selektif dalam memilih jasa perbankan untuk menempatkan dana yang dimiliki guna menghindari risiko kehilangan akibat buruknya kinerja suatu perbankan. Dalam hal ini, unsur kepercayaan menjadi faktor kunci bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Kepercayaan juga sangat diperlukan untuk membangun dan mempertahankan hubungan jangka panjang. Komitmen nasabah yang tinggi terhadap perusahaan akan menjamin kelangsungan bisnis jangka panjang. Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Oleh karena itu, sistem pengelolaan wajib didasarkan pada prinsip kehati-hatian, agar kesehatan perusahaan tetap terjaga demi kepentingan masyarakat pada umumnya dan nasabah penyimpan dana pada khususnya. Keberadaan bank sangat penting untuk menopang dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang menuntut eksistensi dari bank untuk melayani masyarakat. Saat ini masyarakat memiliki pengetahuan yang semakin baik mengenai pelayanan dan kepuasan sehingga apabila masyarakat merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima maka pelanggan tidak segan untuk mengadukan kekecewaannya pada perusahaan yang bersangkutan. Pelanggan yang puas akan memberitahu tiga sampai lima orang mengenai produk atau layanan yang mereka terima. Di sisi lain pelanggan yang tidak puas akan mengatakan ke 10 hingga 12 orang. 5 Dari itu sangat penting untuk memelihara kualitas pelayanan guna menciptakan kepuasan bagi nasabah. Dengan terciptanya kepuasan yang sesuai dengan keinginan pelanggan, hal tersebut secara 4 Suhardi, G, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Loyalitas Nasabah Perbankan di Surabaya, Jurnal Kinerja, Vol. 10, No. 1 ( Maret 2006), 56 5 Janet, B., How to Turn Complaints into Loyalty, dalam (http://www.dealerscope.com/article/if-yourcustomers-have-problems-fixthem-immediately-416742/1) (20 Februari 2016) 2

langsung maupun tidak langsung dapat membentuk nasabah yang memiliki tingkat loyalitas yang tinggi. Namun di sisi lain, ada faktor lain selain kualitas pelayanan yang cukup berpengaruh dalam menentukan preferensi nasabah untuk menggunakan produk layanan jasa bank, yaitu patronase seorang figur. Patronase figur atau yang disebut dengan opinion leader adalah orang yang mempunyai keunggulan daripada masyarakat kebanyakan. Salah satu keunggulan para opinion leader dibandingkan dengan masyarakat kebanyakan adalah pada umumnya patronase figur itu lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih kompeten dan lebih mengetahui tata cara memelihara norma yang ada di dalam masyarakat. 6 Opinion leader dapat dikatakan sebagai orang-orang berpengaruh, yakni orangorang tertentu yang mampu mempengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu sistem sosial. Dalam kenyataannya, orang berpengaruh ini dapat menjadi pendukung inovasi atau sebaliknya, menjadi penentang. Ia berperan sebagai model dimana perilakunya (baik mendukung atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya. Karena seringkali sebagian masyarakat Indonesia masih terpengaruh oleh saran dan atau apa yang dilakukan oleh seorang tokoh yang dijadikan figur oleh kalangan masyarakat tertentu. Hal ini cukup efektif dalam menyedot nasabah dari kalangan tertentu yang berada dalam komunitas tokoh tersebut. Kualitas pelayanan dan patronase figur sangat menarik untuk dikaji lebih jauh, apakah kualitas pelayanan dan patronase figur memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap preferensi nasabah atau pengaruhnya tidak cukup signifikan, atau malah tidak berpengaruh sama sekali. Apabila ternyata kualitas layanan dan patronase seorang figur sangat signifikan, maka bank harus meningkatkan kualitas layanan dengan lebih kreatif 6 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), 97 3

dan inovatif, sehingga nasabah merasa nyaman dan puas. Bank juga perlu merekrut figurfigur tertentu yang cukup disegani dan diikuti oleh komunitas segmen bank tersbut. PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu kota Blitar berdiri pada tanggal 23 Juni 2013 di Jalan Tanjung No. 17 Kecamatan Sukorejo dan merupakan salah satu cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah yang ada di daerah Kota Blitar. Pada produk Tabungan Haji BRI Syariah ib memiliki keunggulan yaitu setoran awal yang ringan, dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah secara online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu), gratis asuransi jiwa dan kecelakaan serta biaya administrasi bulanan, dan pada bank BRI Syariah mempunyai kualitas pelayanan yang bagus, dan memiliki seorang figur yang cukup disegani dan banyak diikuti dalam hal haji. Figur tersebut adalah salah satu pegawai dari Bank BRI Syariah yaitu Bapak Mu asir yang selaku Accout Officer pada bank tersebut. Pada saat penelitian awal, sebagian besar nasabah tertarik memilih menabung tabungan haji pada Bank BRI Syariah berdasarkan rekomendasi dari bapak tersebut. 7 Dampak baik dari rekomendasi bapak Mu asir, bank mencapai standat pencapaian per tahun pada produk Tabungan Haji BRI Syariah ib, bahkan melebihi target yang ditetapkan. Pengaruh dari patronase figur juga terlihat pada awal mula pembukaan bank BRI Syariah pada tahun 2013 pada produk Tabungan Haji BRI Syariah ib yang mencapai 879 nasabah. Pada tahun 2014 jumlah nasabah pada Tabungan Haji BRI Syariah ib adalah 954 nasabah, pada tahun 2015 732 nasabah yang terdaftar, dan pada tahun 2016 sebanyak 1021 nasabah. 8 Dari sini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh kualitas pelayanan dan patronase figur terhadap preferensi nasabah BRI Syariah pada Tabungan Haji BRI 7 Aslami Rusdiana, Branch Ops. Spv Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Blitar, Wawancara, Blitar, 25 Januari 2016. 8 Mu asir, Account Officer Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Blitar, Wawancara, 25 Januari 2016. 4

Syariah ib. Peneliti memilih bank BRI Syariah ini karena pada bank tersebut memenuhi syarat untuk melakukan penelitian. Penelitian ini penting dilakukan untuk membuktikan teori tentang preferensi nasabah yang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan patronase figur pada objek penelitian yang memenuhi syarat, seperti BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. Hal itu dikarenakan urgensi dari hasil penelitian ini akan memberikan masukan positif untuk marketing BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar dalam menarik nasabah agar lebih efektif dan tepat sasaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh siginifkan kualitas pelayanan terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar? 2. Apakah ada pengaruh siginifkan patronase figur terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar? 3. Apakah ada pengaruh siginifkan kualitas pelayanan dan patronase figur terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar? 4. Seberapa signifikan pengaruh kualitas pelayanan terhadap preferensi nasabah pada tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar? 5

5. Seberapa signifikan pengaruh patronase figur terhadap preferensi nasabah haji pada tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang siginifkan kualitas pelayanan terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang siginifkan patronase figur terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang siginifkan kualitas pelayanan dan patronase figur terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. 4. Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh kualitas pelayanan terhadap preferensi nasabah tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. 5. Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh patronase figur terhadap preferensi nasabah haji tabungan haji syariah di PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Kota Blitar. D. Kegunaan Penelitian antara lain: Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, 6

1. Secara teoritis: a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya pada aspek ekonomi syariah, b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya pada aspek pengaruh kualitas layanan dan patronase figur terhadap preferensi nasabah, 2. Secara praktis: a. Memberikan gambaran umum tentang pengaruh kualitas layanan dan patronase figur terhadap preferensi nasabah. E. Sistematika Pembahasan Agar pembahasan dalam penelitian ini menjadi sistematis sesuai dengan alur berpikir ilmiah, maka dibutuhkan sistematika pembahasan yang tepat. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab ini tentunya menjadi pedoman dalam pembahasan yang akan menjadi kajian dalam penelitian kedepannya. Kedua terdapat empat bagian yaitu pertama, kerangka teoritik yang menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai kerangka pembahasan, yang berisi uraian telaah pustaka, referensi, jurnal, artikel, dan lain-lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Kedua, menjelaskan tentang kerangka konseptual penelitian. Ketiga, berisi hipotesis. Keempat tentang penelitian terdahulu. Ketiga membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian, yang berisi antara lain populasi dan sampel, objek penelitian, waktu penelitian, skala pengukuran, definisi operasional variabel, dan teknik analisis data. 7

Keempat membahas lingkup perusahaan dan hasil analisis data. Ruang lingkup perusahaan hanya digambarkan secara garis besar dan penyajian hasil olahan data dari smartpls 2.0 dan pembahasan dari penelitian. Kelima adalah penutup dari penelitian yang telah dilakukan, yang memaparkan kesimpulan dan saran. 8