P N E D N A D H A U H L U U L A U N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 7 22% 2 Tidak tuntas 26 78% Jumlah % Minimum 40 Maksimum 60

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

No Nilai Kategori Jumlah Prosentase 1 60 Tuntas 16 anak 59,25 % 2 60 Belum Tuntas 11 anak 40,74 % Jumlah 27 anak 100 %

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media sebagai alat untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa. Sukar dicerna, sulit dipahami, rumit dipelajari, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran saat ini memberikan peran lebih banyak pada para

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. utamayang ada di Sekolah Dasar. Disamping mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dimana alokasi waktunya cukup banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tumpuan peradaban manusia, karena matematika mempunyai

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, budaya dan lingkungan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial (Samino.2011:19). Pendidikan memiliki tujuan untuk

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mata pelajaran matematika. Bagi siswa matematika masih dianggap suatu

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti langkah-langkah, aturan-aturan, serta contoh-contoh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Inayatul Uliya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berkwalitas, karena matematika merupakan sarana berfikir bagi siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep,

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Sungkowo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Sampai saat ini, matematika merupakan salah satu mata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVa SDN 015 SUNGAI SALAK KECAMATAN TEMPULING TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Tuntas Belum Tuntas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan namanya juga beragam, ada yang menamakannya matematika sosial,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, tingkah laku, dan sikap siswa. Proses tersebut dimulai dengan pengembangan kurikulum, penetapan peserta didik, pelaksanaan proses pembelajaran, asesmen hasil belajar, dan kemudian penerapan hasil belajar untuk pendidikan selanjutnya (Zainul, Mulyana, 2003). Dewasa ini yang masih menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah prestasi belajar siswa dalam suatu bidang ilmu tertentu. Menyadari hal tersebut, maka pemerintah bersama para ahli pendidikan, berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan. Dari beberapa mata pelajaran yang disajikan pada Sekolah Dasar, Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalarannya. melalui pengajaran matematika diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya. Selain itu, matematika adalah sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan matematika merupakan metode berpikir logis, sistematis dan konsisten. Oleh karenanya semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada matematika. Sejak dulu para siswa menganggap bahwa matematika tidaklah lebih dari sekedar berhitung dan bermain dengan rumus dan angka-angka, bahkan pembelajaran saat ini juga banyak siswa yang hanya menerima begitu saja pengajaran matematika di sekolah, tanpa mempertanyakan mengapa dan untuk apa matematika harus diajarkan.lebih parahnya lagi muncul keluhan bahwa matematika hanya membuat pusing siswa dan dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi siswa.begitu beratnya gelar yang disandang matematika yang membuat kekhawatiran pada prestasi belajar siswa. Dalam mengajar masih kurang diperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode dan media yang dipergunakan juga kurang bervariasi. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri IIIBanjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013 / 2014 perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini dipandang perlu dilakukan penelitian, karena hasil belajar yang dicapai oleh 30 siswa sebagian besar tergolong rendah dan belum sesuai dengan tujuan kompetensi yang akan

2 dicapai, yaitu pencapaian nilai ketuntasan 60. Pada pembelajaran matematika pada siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013 / 2014, hanyadilakukan penilaian/evaluasi tertulis, sehingga penilaian aspek kognitif saja. Dankurang diamati keaktifan serta perilaku siswa dalam melakukan kegiatan proses dan penilaian pembelajaran.hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus Siswa Kelas 5 SDN III Banjarsari Tahun 2012 / 2013 NO Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 8 27% 2 Belum tuntas 22 73% Jumlah 30 100% Nilai minimum 30 Nilai maksimum 70 Rata-rata 53 Sesuai tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa dari jumlah 30 siswa yang mendapat nilai 60 keatas (kategori tuntas) sebanyak 8 siswa (27%) dan yang mendapat nilai kurang dari 60 (kategori belum tuntas) sebanyak 22 siswa (73%) dengan hasil nilai rata-rata hanya mencapai 53,00. Dari analisa table 1.1 dapat dibuat diagram lingkaran perbandingan tuntas dan tidak tuntas seperti pada gambar 1.1 di bawah. 27 %

3 Diagram 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Kelas V SDN 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 Masalah yang telah dikemukakan pada table 1.1, dilakukan perbaikan pengajaran. Salah satunya dengan menerapkan metode diskusi berbantukan media benda kongkrit yang menekankan pada rasa percaya diri dan tanggung jawab siswa untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi secara maksimal. Banyak sekali metode yang bisa diterapkan, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Namun dalam pemilihan metode yang akan diterapkan haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik dan lain-lain 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian yang disampaikan pada latar belakang pembelajaran pada SD N 3 Banjarsari, dapat diidentifikasikan masalah terkait dengan hasil belajar dan usaha perbaikan hasil belajar baik dari faktor siswa maupun guru. Dari faktor siswa yaitu hasil belajar matematika sebagian besar rendah, sebanyak 22 siswa nilainya masih di bawah KKM yang dipatok sekolahan yaitu 60, hal ini karena siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran matematika, sehingga hanya didapat hasil nilai rata-rata 53,00 saja. Dari faktor guru yaitu dalam melaksanakan pembelajaran, metode yang digunakan kurang memberi peluang pada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematika, kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasikan dan mengekspresikan gagasan serta pikiran. Hanya digunakan media pembelajaran yang kurang sesuai dengan keinginan anak., sehingga anak tidak terkonsentrasi dalam belajar. 1.3 Cara Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dibatasi kajian terhadap penelitian yang akan dilakukan terhadap rendahnya hasil belajar matematika. Adapun batasan masalah dari penelitian ini dilakukan terhadap siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013 / 2014 materi pokok Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalahmelalui penerapan metode diskusi berbantukan media benda kongkrit

4 1.4 Rumusan Masalah Berdasar latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan Apakah melalui penerapan metode diskusi berbantukan media benda kongkrit dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013 / 2014? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode diskusi berbantukan media benda kongkrit. pada siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2013 / 2014. 1.5.2 Manfaat Penelitian 1.5.2.1 Manfaat Teoritis (1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui metode diskusi berbantukan media benda kongkrit. (2) Dapat dipergunakan sebagai dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya. 1.5.2.2 Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa: (1) Dapat membantu memahami konsep yang ditanamkan guru. (2) Siswa terpacu semangatnya untuk giat belajar. (3) Siswa meningkat prestasi belajarnya. (4) Siswa suka dengan mata pelajaran Matematika. 2) Bagi Guru: (1) Pelajaran lebih efisien jika siswa termotivasi. (2) Memperbaiki proses pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika tentang melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah (3) Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian tindakan kelas (4) Dapat membantu guru meningkatkan kinerjanya sebagai guru profesional.

5 3) Bagi Sekolah: (1) Sebagai upaya meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, khususnya bidang pendidikan. (2) Sebagai upaya meningkatkan prestasi sekolah sehingga lebih dipercaya masyarakat.