BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

Pedoman Pembangunan Desa

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

MAKALAH PEMBERDAYAAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata

STUDI KELOMPOK MARJINAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

Jurnal Paradigma, Vol. 6 No. 1, April 2017 ISSN:

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

PETUNJUK TEKNIS PENGINTERGRASIAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS DALAM PEMBANGUNAN DESA LOKASI NON BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT KEGIATAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Umum Pengertian Persepsi Masyarakat. yang sempurna yang diberi akal, maka dengan akal manusia dapat

BUKU PANDUAN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat GENERASI SEHAT DAN CERDAS Untuk Fasilitator Desa dan Tim Pengelola Kegiatan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

Penyusunan RPJM Desa. Serial: PEMBANGUNAN DESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dalam penelitian ini:

(PNPM : : PJOK,

BAB IV PENUTUPAN. Di dalam Peraturan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERINTAHAN YG MEMAHAMI & RESPONSIF THD KEBUTUHAN MASYARAKAT MASYARAKAT YANG MANDIRI & SEJAHTERA

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG SISTIM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

I.PENDAHULUAN. Indonesia, terutaman di pedesaan. Masyarakat desa dinilai lebih membutuhkan

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. (PNPM-MPd) adalah program penanggulangan kemiskinan dengan. pendekatan pembangunan partisipatoris (pembangunan yang dilaksanakan

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada BAB V akan dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman - 1. Laporan SADI Provinsi NTT Bulan Maret 2009

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

Tata Kelola Desa. dalam rangka Pelaksanaan UUDesa: Hasil Temuan dari Studi Awalan Sentinel Villages

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017

Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH

TOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN DANA (SP2)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I Gede Adi Saputra 1 Dahlia Syuaib 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana untuk meningkatkan informasi sehingga mempermudah pekerjaan dalam

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

I. PENDAHULUAN. Dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, berkaitan Undang-Undang. tentang Pemerintahan Daerah (UU No.22/1999) direvisi menjadi Undang-

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

BAB III METODOLOGI KAJIAN

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW QUIDE) PENELITIAN SKRIPSI JUDUL PENELITIAN :SOSIALISASI PEMANFAATAN FASILITAS

PERAN FASILITATOR DALAM IMPLEMENTASI PNPM MPd

PENDAMPING DESA. oleh: Ahmad Erani Yustika

Contoh Proposal Dana CSR. Format dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan Manfaat yang diharapkan.

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri yang telah penulis sajikan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan 1.1 Partisipasi dalam Perencanaan Program, pada perencanaan program ini, partisipasi masyarakat adalah berupa pemberian sumbangan pemikiran, gagasan atau ide. Dari hasil penelitian bahwa partisipasi masyarakat dalam perencanaan program sudah berjalan dengan baik. 1.2 Partisipasi dalam Pemilihan Anggota KPMD, dalam Pemilihan Anggota Kader Pembangunan Masyarakat Desa (KPMD), partisipasi masyarakat belum berjalan dengan baik karena KPMD dipilih bukan berdasarkan kemauan masyarakat tapi ditunjuk diusulkan oleh Kepala Pekon. 1.3 Partisipasi masyarakat dalam Penyusunan RPTDes dan RPJM Desa, dalam Penyusunan RPTDes (Rencana Pembangunan Tahunan Desa) dan RPJM Desa (Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah), partisipasi masyarakat sudah berjalan baik. Masyarakat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi mengusulkan pembangunan yang dibutuhkan di masing-masing dusunnya. Dan kemudian diusulkan pada tingkat musyawarah desa.

1.4 Partisipasi dalam pemilihan anggota TPK, Dalam pemilihan anggota TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) partisipasi masyarakat berjalan baik. Bahwa penunjukan TPK langsung oleh masyarakat perwakilan dusun-dusun yang ada di Waringinsari Barat. 1.5 Partisipasi dalam pemilihan jenis kegiatan, dalam pemilihan jenis kegiatan, masyarakat juga dilibatkan langsung. Pada saat pengusulan program di masing-masing dusun, masyarakat terlibat aktif untuk memberikan saran dan usulan pembangunan di lingkungan masing-masing. 1.6 Partisipasi dalam penyusunan proposal, dalam penyusunan proposal, partisipasi masyarakat juga berjalan baik, uslan-usulan dari tiap dusun yang sebelumnya berasal dari masukan masyarakat perdusun dan kemudian ditetapkan menjadi program usulan ke Musyawarah Antar Desa lanjutan disusun oleh perwakilan masyarakat yakni kepala-kepala dusun. 2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan 2.1 Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan fisik, dalam pelaksanaan kegiatan fisik, partisipasi masyarakat juga sangat baik. Antusiasme masyarakat terhadap pembangunan hasil usulan masyarakat itu sendiri diterima dengan gembira. Jenis partisipasi yang diberikan adalah tenaga dan dana yang dituangkan dalam kewikutsertaan masyarakat terjun langsung dalam pelaksanaan kegiatan serta ikut membantu dana ketika dalam pelaksanaan kegiatan, terjadi kekurangan dana. 2.2 Partisipasi dalam evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan, dalam evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan ini, partisipasi masyarakat

adalah pemberian saran dalam hal evaluasi kegiatan belum berjalan baik. Karena kecendrungan yang terlibat langsung dalam evaluasi dan monitoring hanya dilakukan oleh Pendamping Lokasi. 1. Partisipasi dalam pemeliharaan hasil proyek Dalam pemeliharaan proyek keterlibatan masyarakat juga tinggi. Masyarakat Pekon Waringinsari Barat terlibat dalam pemeliharaan hasil proyek, sehingga dapat hasil pembanguna dapat bermanfaat dan bertahan lama. B. Saran-saran Setelah peneliti mengambil kesimpulan atas Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut : 1.1 Partisipasi dalam Perencanaan Program, pada perencanaan program ini, partisipasi masyarakat adalah berupa pemberian sumbangan pemikiran, gagasan atau ide. Untuk menghasilkan ide atau gagasan dari seluruh komponen masyarakat, harus diadakan pertemuan pra MAD, sehingga sebelum pelaksanaan MAD sudah ada rencana program yang telah ditetapkan. Sehingga ketika MAD selesai tinggal menyesuaikannya dengan hasil rencana program yang telah disepakati. 1.2 Partisipasi dalam Pemilihan Anggota KPMD, dalam Pemilihan Anggota Kader Pembangunan Masyarakat Desa (KPMD. Seperti dijelaskan bahwa anggota KPMD ini adalah orang pilihan dari seluruh warga Pekon, hasil penelitian bahwa pemilihan KPMD ini masih ditunjuk oleh aparat pekon

bukan langsung dipilih warga. Untuk itu kedepan partisipasi untuk memilih dan dipilih menjadi anggota KPMD semakin ditingkatkan. 1.3 Partisipasi masyarakat dalam Penyusunan RPTDes dan RPJM Desa, dalam Penyusunan RPTDes (Rencana Pembangunan Tahunan Desa) dan RPJM Desa (Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah). Walaupun partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPTDEs dan RPJM Desa sudah berjalan baik, namun masih ada juga beberapa warga yang mengganggap bahwa penyusunan program tersebut tidak perlu melibatkan warga cukup aparat pekon saja. Untuk itu perlu sekali diadakan sosialisasi yang baik untuk menyampaikan kepada para warga tentang PNPM Mandiri sehingga nantinya warga tersebut menyadari bahwa tanpa partisipasi masyarakat langsung dalam penyusunan RPTDes dan RPJM Desa ini tidak akan berjalan baik. 1.4 Partisipasi dalam pemilihan anggota TPK, dalam pemilihan anggota TPK ini kedepannya harus diberikan kesempatan kepada warga lainnya, sehingga tidak ada rasa cemburu kalau semua komponen masyarakat atau perwakilan masyarakat tiap dusun diberikan kesempatan untuk menjadi anggota TPK. 1.5 Partisipasi dalam pemilihan jenis kegiatan, walaupun dalam pemilihan jenis kegiatan ini masyarakat sudah dilibatkan langsung, saran penulis sebelum dilakukan perumusan pemilihan jenis kegiatan terlebih dahulu ditekankan kembali kepada warga agar dalam pemilihan jenis kegiatan itu berdasarkan azaz manfaat bagi seluruh warga Pekon Waringinsari Barat tanpa mengedepankan kepetingan dusun atau lingkungannya.

1.6 Partisipasi dalam penyusunan proposal, hasil penelitian penulis dalam partisipasi penyusunan proposal ini adalah sudah berjalan baik. Namun masih ada beberapa dusun yang kebingungan cara membuat proposal pengajuan kegiatan ke desa/ pekon. Untuk itu agar partisipasi penyusunan proposal ini selain berjalan baik, isi proposal juga harus baik. Sehingga perlu dilakukan pelatihan penyusunan proposal untuk semakin menghasilkan proposal yang berkualitas. 2. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan 2.3 Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan fisik, dalam pelaksanaan kegiatan fisik, partisipasi masyarakat juga sangat baik. Banyak sekali jenis partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pelaksanaan fisik ini, mulai dari pemberian tenaga, uang dan alat-alat yang dibutuhkan. Akan tetapi masih ada saja warga yang merasa tidak perlu melibatkan warga secara langsung dengan alasan merepotkan warga, bahkan ada warga yang mengatakan tidak perlu memberikan uang karena tugas membangun desa itu tugasnya pemerintah. Untuk itu perlu sekali pendekatan-pendekatan yang dilakukan kepada warga tersebut baik para tokoh ataupun para aparat pekon. 2.4 Partisipasi dalam evaluasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan, karena dalam partisipasi evaluasi dan monitoring ini belum berjalan dengan baik. Untuk itu perlu sekali pemberian informasi atau sosilaisasi kepada masyarakat bahwa walaupun tugas utama evaluasi dan monitoring ini dibebankan kepada Pendamping Lokasi yang ditunjuk UPK PNPM Mandiri Kecamatan. Namun hal itu tidak akan berjalan dengan baik tanpa saran dan

masukan dari para warga untuk menghasilkan hasil program yang baik dan berkualitas. 2. Partisipasi dalam pemeliharaan hasil proyek Dalam pemeliharaan proyek keterlibatan masyarakat juga tinggi. Ada dua hasil pembangunan di Pekon Waringinsari Barat dari PNPM Mandiri Tahun 2010 yaitu PAUD dan pembangunan jalan anderlag. Partisipasi dalam pemeliharaan keduanya sudah berjalan dengan baik. Namun untuk lebih semakin terjaganya 2 hasil kegiatan program PNPM Mandiri tersebut perlu sekali ditentukan jadwal untuk pemeliharaan berkala. Agar kedua bangunan tersebut bertahan lama dan terus memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat Pekon Waringinsari Barat.