BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Mustika Ratu, Tbk adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jamu, kosmetika tradisional dan minuman segar berkhasiat yang produknya dikenal masyarakat luas dengan merk Mustika Ratu. Perusahaan ini berdiri secara resmi pada tanggal 14 Maret 1978 dengan akte No.35 melalui Notaris Gustaaf Hoemala Soangkoepon Lumban Tobing, SH dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No.I.A.5/188/15 tahun 1978 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dibawah No. 1015 tanggal 8 Maret 1979. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan berkali kali dan terakhir dengan akte Notaris Sucipto, SH No. 53 tanggal 9 Juni 1997 mengenai perubahan anggaran dasar perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Perintis berdirinya perusahaan ini adalah BRA Moeryati Soedibyo, puteri keraton Surakarta. sejak kecil tradisi Ningrat telah dijalaninya dengan mempelajari seni meracik jamu dan perawatan tubuh tradisional menjadi ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan wajah yang selama beratus-ratus tahun menjadi misteri bagi masyarakat luas. 26
Pada tahun 1975 ibu Moeryati Soedibyo mendirikan PT Mustika Ratu, Tbk dalam bentuk home industry yang terletak di Jl. Sawo Jakarta Pusat. Pada tahun tersebut PT. Mustika Ratu Tbk, memproduksi jamu-jamu dan kosmetika yang terbuat dari ramuan tradisonal. Dimana ramuan tersebut diperoleh dari leluhurnya, sedangkan modal usaha yang digunakan untuk memulai saat itu hanya Rp. 25.000,-. Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko- toko melalui salon- salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dimulai di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Masyarakat makin mengenal produk- produk kecantikan tradisional Mustika Ratu melalui artikel dan konsultasi kecantikan dimajalah, serta melalui kegiatan periklanan di media cetak dan elektronik. Industri rumah tangga tersebut lama kelamaan menjadi besar dan akhirnya diputuskan untuk memindahkan usaha ke industri manufaktur, sehingga didirikan Pabrik PT. Mustika Ratu, Tbk yang berlokasi di Ciracas-Jakarta Timur yang mempunyai luas tanah 10.000 M, berjarak 26,4 Km dari pusat kota Jakarta kearah Bogor. Kemudian modal yang terkumpul dari keuntungan usaha digunakan untuk mendirikan dua jalur produksi baru dengan luas masing - masing 2000 meter persegi. Tanggal 8 April 1981 pabrik PT. Mustika Ratu, Tbk diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu Dr. Soewardjono Soeryaningrat, dengan jumlah karyawan 150 orang. Empat tahun kemudian perusahaan mulai 27
menggunakan mesin khusus untuk memproduksi minuman segar, yang diresmikan pemakaiannya oleh Ibu Tien Soeharto. Pada tahun 1995 PT. Mustika Ratu, Tbk telah melakukan penawaran saham sebanyak 27 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham melalui BEJ di Indonesia dengan harga penawaran Rp 2600. pada tanggal 27 Juni 1995 perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya yang ditempatkan dan disetor penuh di BEJ. 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Adapun struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Mustika Ratu, Tbk adalah sebagai berikut : a. Management dan Organisasi Perusahaan Management Manajemen merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan manajemen yang baik. Dalam kegiatan perusahaan manajemen sangat penting artinya karena merupakan alat pengelola jalannya perusahaan dalam mencapai tujuan. Untuk tercapainya tujuan dari pada manajemen itu sendiri terlebih dahulu haruslah dilaksanakan yang menjadi fungsi manajemen tersebut. Adapun 28
fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan oleh PT. Mustika Ratu, Tbk adalah sebagai berikut : 1. Planning (Perencanaan) Planning dibutuhkan karena sering menghadapi perubahan-perubahan yang bersifat sosial, ekonomi, maupun politis terlebih dalam alam modern dewasa ini. Dengan adanya perencanaan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai berdasarkan pemikiran perkiraan itu mendekati kebenaran. Di dalam perencanaan juga ditentukan bagaimana tujuan bisa tercapai dengan membuat petunjuk pelaksanaan tugas sebelum pekerjaan, itu dimulai sehingga dengan adanya perencanaan yang baik maka kemungkinan terjadinya penyimpangan tidak terpaut begitu banyak. 2. Organizing (Pengorganisasian) Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu, agar suatu tujuan dapat dicapai, maka harus disusun suatu struktur organisasi untuk mengadakan hubungan kerjasama dari orangorang yang terdapat dalam organisasi. Jadi dalam hal ini untuk suatu struktur organisasi harus dapat memberikan garis-garis tugas, wewenang dan tanggung jawab secara tegas dan jelas. 3. Actuating (Penggerakan) Untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan rencana dan pengkoordinasian, maka perlu bagi manajer untuk mengetahui cara cara memulainya sehingga para anggotanya sanggup melakukan pekerjaan- pekerjaan tersebut dalam waktu yang telah ditetapkan. Jadi fungsi actuating disini sangat penting untuk 29
menggerakkan sumber daya yang ada sehingga dapat dicapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam pelaksanaan actuating pada PT. Mustika Ratu, Tbk adalah : a. Mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan; b. Memberikan bimbingan dan training yang diperlukan; c. Mendelegasikan wewenang seperlunya kepada bawahan; d. Memberikan motivasi pada bawahan. 4. Controlling (Pengawasan) Controlling diperlukan untuk mengetahui hasil pelaksanaannya apakah sudah sesuai dengan rencana semula. Walaupun planning, organizing, actuating telah sempurna dilaksanakan akan tetapi karena dalam praktek itu manusia selalu berhadapan dengan soal-soal yang tidak terduga, maka fungsi controlling selalu dibutuhkan apalagi kalau fungsi- fungsi tersebut belum dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan pengawasan pada PT. Mustika Ratu Tbk dilakukan oleh semua pimpinan, dimana semua pimpinan melakukan fungsi control, seperti manajer yang selalu mengontrol bawahannya, yaitu kepala unit, supervisor dan staff. Organisasi Perusahaan Jika dilihat dari struktur organisasinya bahwa pimpinan tertinggi di pegang oleh pemilik perusahaan dengan jabatan President Director. Dalam struktur organisasi PT Mustika Ratu Tbk kekuasaan tertinggi terletak pada rapat umum pemegang saham di tunjuk dewan komisaris. Struktur organisasi yang dipergunakan oleh PT. Mustika Ratu Tbk adalah sistem organisasi garis dan 30
staff. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT. Mustika Ratu Tbk, adalah sebagai berikut : 1. President Director Tugas dan Tanggung jawab adalah dengan menentukan apa yang menjadi kebijaksanaan perumusan, merumuskan rencana-rencana perusahaan, serta menentukan rumusan struktur perusahaan dan menentukan pengambilan keputusan terakhir atas investasi yang di lakukan. 2. Vice President Director Membantu memberikan saran dan nasehat kepada pimpinan perusahaan serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh Managing Director. 3. Marketing Director Menangani seluruh kegiatan yang berhubungan dengan perluasan pasar dan peningkatan volume penjualan, promosi dan fungsi-fungsi marketing lainnya. Bertanggung jawab kepada President Director yang kemudian akan dibantu oleh Vice President Director. 4. Finance Director Membantu memberikan pertimbangan kepada General Manager dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam pengambilan keputusan mengenai keuangan. 5. Human Resources Development (HRD) Director HRD Director bertanggung jawab terhadap Human Resourches perusahaan dan membantu General Manajer HRD mengenai masalah-masalah tenaga kerja dalam perusahaan. 31
6. Management Representatif Bertanggung jawab terhadap program-program ISO 9002 mengenai Sistem Manajemen Mutu dan permasalahannya, bertanggung jawab terhadap program-program ISO 14001 mengenai Sistem Manajemen Lingkungan dan permasalahannya. 7. General Manager Plant and Personnel Bertanggung jawab atas pengendalian secara langsung aktivitas perusahaan yang terkait dalam divisi plant and personnel, mengatur seluruh karyawan baik dipabrik maupun dikantor, bertanggung jawab atas semua aktivitas produksi. Sehingga tercipta kelancaran sistem produksi sehingga dapat berkembang sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah digariskan, yang membawahi Plant Engineering and Maintenance Department, Production Department, Production Planning and Inventory Control/Ware House, dan Quality Assurance. 8. General Manager Export Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas kegiatan ekspor perusahaan ke berbagai negara, membuat kebijakan dan strategi untuk mencapai target penjualan, merencanakan dan mengontrol semua aktivitas ekspor yang membawahi Export Department. 9. General Manager Sales and Distribution Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan perusahaan serta penjualan hasil produksi mengusahakan agar volume penjualan meningkat 32
dengan memperhatikan pelanggan lama serta mencari pelanggan baru dan memperluas daerah pemasaran. 10. General Manager Marketing Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produk, memperkenalkan produk-produk terutama produk baru. 11. General Manager Finance Bertanggung jawab atas pengaturan keuangan perusahaan, yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas kegiatan perusahaan yang membawahi Finance and Accounting Department, Purchasing Department, dan Treasury Manager. 12. General Manager Human Resources and Development and General Affair Bertanggung jawab atas pengaturan sumber daya manusia perusahaan dan yang menyangkut pada kebijaksanaan serta peraturan perusahaan yang membawahi Personnel and General Affairs Department. B. Penelitian Penelitian adalah usaha menemukan dan mengembangkan serta menguji suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode ilmiah (Sugiyono, 2007). Metode penelitian adalah sebagai suatu cara yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan. Tujuan umum dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara obyektif, rasional dan menghindarkan cara berfikir yang mengarah coba-coba (trial and error). 33
1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang go public selama periode 2006-2010 yang dipublikasikan di Bursa Berjangka Jakarta dan telah di audit oleh auditor independen. Adapun laporan-laporan keuangan pada penelitian ini diambil dari neraca dan laporan rugi laba yang akan diubah menjadi rasio-rasio keuangan untuk memprediksi potensi kondisi piutang usaha terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan tersebut. 2. Desain Penelitian Desain penelitian berisikan metode yang digunakan dalam penelitian beserta alasannya dan gambaran sepintas tentang pengelolaan data dan alat yang digunakan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam suatu penelitian ilmiah akan turut menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. Setiap melakukan peneltian ilmiah perlu ditetapkan metode, karena suatu metode penelitian akan memberikan arah dan cara untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian, sehingga tujuan dapat tercapai. Desain penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variable) (Sugiyono, 2007). Untuk mengetahui piutang usaha dengan tingkat profitabilitas PT. Mustika Ratu, Tbk maka penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel (Arikunto, 2006). 34
3. Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi/anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan/untuk dasar penelitian lebih lanjut (Arikunto, 2006). Jawaban sementara atas masalah yang diteliti, maka hipotesis yang diajukan adalah diiduga piutang usaha/penjualan kredit mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. 4. Variabel dan Skala Pengukurannya Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono; 2009). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas ( independend variable) dan satu variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas tersebut adalah variabel piutang usaha (X), sedangkan variabel terikat (Y) adalah variabel tingkat profitabilitas. Skala pengukuran yang digunakan didalam penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan yaitu : 1. Rasio Aktivitas; 2. Rasio Profitabilitas. 5. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu penelitian kepustakaan, dimana data yang diperoleh dengan cara pengutipan data atau keterangan yang berhubungan dengan permasalahan. 35
6. Jenis Data Jenis data ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan data sekunder karena mengolah data laporan keuangan PT. Mustika Ratu Tbk dari tahun 2006-2010. 7. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data kuantitatif yang lebih menekankan pada rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Selain itu, peneliti menggunakan analisis statistik untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak dari piutang usaha terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Mustika Ratu Tbk. Analisis statistik yang digunakan meliputi analisis regresi linier sederhana. Rasio Aktivitas Rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya atau dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. a. Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over) Inventory Turn Over = Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-rata 36
b. Rasio Kecepatan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over) Total Asset Turn Over = Penjualan Bersih Total Aktiva c. Rasio Tingkat Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over) Account Receivable Turn Over = Penjualan Bersih Piutang Rata-rata d. Average Collection Period Average Collection Period = 360 hari Perputaran Piutang e. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) Working Capital Turnover = Penjualan Bersih (Aktiva Lancar Kewajiban Lancar) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. a. Marjin laba kotor (Gross Profit Margin) Gross Profit Margin = Hasil Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan X 100% Hasil Penjualan Bersih b. Operating Ratio Operating Ratio = (HPP + Biaya Admin. Penjualan & Umum) x 100% Penjualan Bersih 37
c. Net Profit Margin atau Sales Margin Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) X 100% Penjualan Bersih d. Earning Power Of Total Investment Earning Power Of Total Investment = EBIT X 100% Jumlah Aktiva e. Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI) Net Earning Power Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak X 100% Jumlah Aktiva f. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) = Laba Bersih Setelah Pajak X 100% Total Ekuitas 38