1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN BALAI SELASA Delini Fitri, Gustina Indriati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat delinif@yahoo.com ABSTRACT This research is motivated by the low learning outcomes biology eighth grade students MTsN Balai Selasa. The low result of learning biology students due to a lack of attention and the active of the students of biology lessons. In addition, infrastructure and supporting books in learning process biology is limitted. The aims of this research is to know the application of the active learning strategy true or false and handouts about the learning result students biology in eight grade MTsN Balai Selasa. The advantages of this research is for researchers may find one appropriate learning strategies as the provision as to be applied in the world of education. For the teachers, as a material consideration in carrying out the learning process so that it can improve student learning outcomes and active. This type of research is research design of experiments with Randomized Control Group Only Design. The population in this research is the entire class VIII MTsN Balai Selasa in 2014/2015 year lessons. Purposive sampling technique was selected so, sampling experiment class VIIIc and class control VIIIb. The result of the research appear that the average value of experimental class learning outcomes, while the class experiment 71,34 and class control 64,27. The hypothesis t test suggested that th > tt where th= 2,25 and tt= 1,67, it means that the hypothesis is accepted. The learning with the application of active learning strategies type true or false accompanied handouts can improve result of studying biology eight grade MTsN Balai Selasa. Keyword: Type True Or False, Outcome, Learning Handout PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan salah seorang guru Biologi di MTsN Balai Selasa bahwa hasil belajar biologi yang dicapai belum optimal. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan harian biologi siswa kelas VIII Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 pada materi sistem gerak pada manusia sebagai berikut, kelas VIII A adalah 67,96, kelas VIII B adalah 63,00, kelas VIII C adalah 66,28, kelas VIII D adalah 61,25, dan kelas VIII E adalah 64,20, sedangkan standar kriteria ketuntasan minimalnya adalah 70. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan bahwa hasil belajar pada materi Sistem Gerak Pada Manusia di kelas VIII belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa adalah kurangnya perhatian dan keaktifan siswa terhadap pelajaran biologi. Pembelajaran hanya berlangsung satu arah, disaat proses pembelajaran berlangsung guru menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Disaat guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari, sebagian siswa cenderung diam. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, sehingga menyebabkan proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Interaksi yang terjadi antar siswa kurang terjalin karena tidak adanya kerjasama dalam belajar yang bisa membuat siswa saling bertukar pendapat. Selain itu, terbatasnya sarana dan prasarana berupa buku-buku penunjang dalam proses pembelajaran biologi. Jumlah buku yang ada di perpustakaan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada, sehingga dalam proses pembelajaran hanya beberapa siswa yang mempunyai buku paket. Salah satu
2 cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif. Mengingat adanya pembelajaran aktif maka proses pembelajaran akan berasal dari dua arah, baik itu dari guru ke siswa maupun siswa ke guru. Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang di kemukakan oleh Silberman (2013: 111), salah satunya adalah strategi true or false. Strategi true or false ini mendorong kerja sama kelompok dalam belajar, membuat peserta didik dapat belajar dengan aktif dan memungkinkan siswa untuk berpikir tentang apa yang dipelajari, serta memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya, membagi pengetahuan yang diperoleh kepada teman yang lainnya. Mengacu pada Zaini (2008: 24) strategi true or false ini merupakan aktivitas kolaboratif yang dapat mengajak peserta didik untuk terlibat ke dalam materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Strategi ini dapat menumbuhkan kerja sama tim dan saling bertukar pendapat. Untuk menunjang strategi ini, siswa dapat dibekali dengan handout yang berupa catatan berisi konsep-konsep materi bahasan, tugas atau tes yang diberikan kepada peserta didik atau diagram dari topik yang sedang dipelajari sehingga bisa mengatasi keterbatasan sumber belajar seperti buku pegangan siswa. Melalui handout ini, guru bisa menghemat waktu pembelajaran karena guru tidak perlu terlalu lama untuk menyampaikan materi pelajaran, karena siswa sudah mempunyai catatan yang jelas dan terstruktur mengenai materi yang akan dipelajari. Selain itu, handout ini dapat membantu siswa dalam belajar dan digunakan untuk memperlancar siswa untuk belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan strategi handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTsN Balai Selasa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2014 di MTsN Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan dua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menerapkan strategi pembelajaran true or false disertai handout. Kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Control Group Only Design, (Lufri 2005: 70). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas VIII MTsN Balai Selasa yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Prosedur penelitian ada tiga, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian. Analisis data dalam penelitian ini diperoleh data yang berasal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes belajar siswa, agar instrumen tes tersebut menjadi alat ukur yang baik, maka perlu dilakukan analisis soal melalui validitas soal (Arikunto 2010: 70), indeks kesukaran soal (Sudijono 2011: 372), daya pembeda soal (Sudijono 2011: 389), reliabiltas tes (Arikunto 2010: 103) dan analisis data menggunakan uji hipotesis dengan t-tes, untuk mengetahuinya maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. HASIL dan PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang penerapan strategi pembelajaran aktif tipe true or false disertai handout dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTsN Balai Selasa tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada gambar 75 70 65 60 71,34 VIII.c 64,27 VIII.b VIII.c VIII.b Gambar Diagram Batang Analisis Nilai Rata-Rata Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia
3 Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan menerapkan strategi true or false disertai handout lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Dimana nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 71,34 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 64,27. Uji normalitas pada masing-masing kelas didapat Lo<Lt berarti didapatkan data berdistribusi normal. Uji Homogenitas dengan F hitung < F tabel, dimana Fh = 0,49 dan Ft = 1,64 berarti data homogen. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapatkan bahwa t h > t t dimana t h = 2,25 dan t t = 1,67 maka H 1 diterima. Setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan menerapkan strategi true or false lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab pada materi sistem gerak pada manusia. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata hasil belajar biologi siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen adalah 71,34 sedangkan kelas kontrol 64,27. Tes akhir yang diberikan kepada siswa berbentuk soal objektif sebanyak 41 butir soal. Di kelas eksperimen jumlah siswa 42 orang. Nilai yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal 29 orang dengan persentase 69,05%, sedangkan nilai siswa yang di bawah kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13 orang, dengan persentase 0,31%. Berdasarkan nilai ketuntasan yang diperoleh di kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 71,34 dengan persentase 69,05%, disimpulkan bahwa proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan dikategorikan baik. Hal ini mengacu pada pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa Tingkatan keberhasilan dikatakan baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan 60-75% dikuasai oleh siswa. Tingginya hasil belajar siswa di kelas eksperimen disebabkan oleh penggunaan strategi pembelajaran aktif true or false. Strategi true or false menunjukkan bahwa adanya dampak positif yang mempengaruhi nilai hasil belajar biologi siswa. Tingginya hasil belajar biologi siswa ini, karena siswa dituntut untuk aktif dalam belajar, dimana tugas yang diberikan oleh guru dalam kelompoknya berupa pernyataan yang menuntut siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab untuk menentukan jawaban kartu pernyataan true or false. Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa percaya diri dengan jawaban kartu pernyataan yang mereka buat dan siswa saling berkomunikasi dengan anggota kelompoknya dalam menentukan jawaban kartu pernyataan true or false. Ini sesuai yang diungkapkan oleh Silberman (2013: 113) bahwa tanggung jawab terhadap mata pelajaran memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mengakui tanggung jawab mereka dalam kegiatan belajar aktif di kelas. Di kelas eksperimen siswa bekerja secara sendiri-sendiri menentukan jawaban kartu pernyataan. Selain itu, tugas yang diberikan oleh guru untuk menentukan kartu pernyataan true or false, harus di pertanggungjawaban oleh perwakilan kelompok untuk membacakan hasil jawaban kartu pernyataan. Kartu pernyataan dibacakan di tempat duduk masing-masing sesuai kelompok disaat proses pembelajaran. Di saat inilah terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dimana siswa saling memberikan informasi. Informasi yang diberikan oleh siswa tentang alasan dari jawaban kartu pernyataan tersebut. Serta siswa berani mengemukakan pendapat yang mereka miliki, dan berani menyanggah pendapat dari anggota kelompok lain, apabila jawaban kartu pernyataan true or false yang diberikan berbeda dengan kelompok lain, maka kelompok lain untuk menanggapinya, dengan itu siswa akan mudah mengingat serta mengetahui materi yang telah dipelajari. Hal inilah yang menimbulkan siswa untuk belajar aktif yang menyenangkan dan bersemangat dalam belajar. Ini sesuai yang diungkapkan oleh Pribadi (2011: 17) bahwa tugas yang dilakukan dalam berbagai konteks akan dapat memperbaiki tingkat daya ingat siswa. Tugas-tugas belajar akan dapat membantu dalam meningkatkan penguasaan siswa terhadap pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa terlihat melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan, mempelajari serta memahami dan menemukan sendiri bagaimana
4 memperoleh pengetahuan, merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan guru kepadanya, siswa belajar dalam kelompok, mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu, dan siswa menuliskan hasil pikiran mereka dalam lembaran jawaban yang disediakan. Dalam proses pembelajaran, siswa saling berdiskusi dalam anggota kelompoknya. Hal ini terlihat ketika salah seorang siswa yang tidak bisa menemukan jawaban kartu pernyataan yang dimilikinya, siswa tersebut membantu anggota kelompoknya, siswa bekerjasama dalam menemukan jawaban kartu pernyataan. Hal ini mengacu pada Moedjiono dan Hasibuan (2009: 20) diskusi ialah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Dalam menjalankan tugasnya menentukan kartu pernyataan true or false, siswa dibantu dengan menggunakan handout. Diberikannya handout kepada siswa ini dapat meningkatkan hasil belajar pada kelas eksperimen. Handout yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, dengan adanya handout ini siswa bisa mengetahui inti pokok-pokok bahasan dari materi yang dipelajari. Setelah proses pembelajaran selesai guru mengingatkan kepada siswa untuk membaca handout tentang materi selanjutnya, dan menyuruh siswa agar selalu membawa handout disaat proses pembelajaran, ini disampaikan bertujuan agar siswa memiliki persiapan mengetahui materi yang akan dipelajari. Selain itu, siswa telah memilki pengetahuan dan persiapan untuk menjawab kartu pernyataan true or false. Hal ini mengacu pada Prastowo (2011: 81) dengan adanya handout memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. Oleh karena itu dengan adanya handout ini dapat membantu siswa dalam belajar. Setelah diperoleh nilai persentase ketuntasan nilai siswa di kelas eksperimen, masih ada siswa yang nilainya berada di bawah kriteria ketuntasan minimal. Siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 13 orang ini, disebabkan karena dalam menerapkan strategi true or false disertai handout, terlihat bahwa disaat perwakilan kelompok membacakan hasil jawaban kartu pernyataan true or false masih ada siswa yang kurang memperhatikan. Di kelas kontrol dengan jumlah siswa 41 orang, nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 18 orang dengan persentase 43,90%, sedangkan nilai siswa yang dibawah kriteria ketuntasan minimal 23 orang dengan perentase 0,56%. Hal ini mengacu pada pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa Tingkatan keberhasilan dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. Pada kelas kontrol proses pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Rendahnya hasil belajar biologi siswa di kelas kontrol, karena dalam proses pembelajarannya yang lebih aktif adalah guru itu sendiri. Dimana di kelas kontrol disaat guru menjelaskan materi pelajaran siswa kurang memperhatikan tentang materi yang disampaikan oleh guru, siswa banyak bercerita dengan teman sebangkunya. Hal ini juga terlihat ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang dipelajari, siswa menjawab dengan asal menjawab, masih ada siswa yang tidak bisa menjawabnya. Selain itu, siswa kurang termotivasi dalam bertanya maupun dalam menjawab pertanyaan dari guru, karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak aktif dan membosankan. Ini mengacu pada Lufri (2007: 34) kegiatan pengajaran menjadi verbalisme, membosankan bagi anak didik bila terlalu lama, sukar mengontrol sejauh mana pemahaman anak didik, menyebabkan anak didik pasif, guru cenderung otoriter, membuat anak didik tergantung kepada gurunya. Selama melakukan penelitian kendala yang penulis alami yaitu pada kelas eksperimen dimana pada saat membacakan hasil jawaban pernyataan true or false masih ada siswa yang kurang memperhatikan. Siswa ribut jika ada kamera. Namun, penulis mengatasinya dengan cara menandai nama siswa yang
5 meribut di buku absen. Kemudian mereka berhenti sebentar dan meribut lagi. Kendala pada kelas kontrol yaitu dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan materi, selalu ribut di kelas sehingga menyebabkan penulis sulit untuk mengelola kelas disaat proses pembelajaran berlangsung. KESIMPULAN dan SARAN Berdasarkan dari hasil data dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi handout dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTsN Balai Selasa. Untuk meningkatkan proses pembelajaran guru dapat menggunakan strategi dengan handout sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi. Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif tipe true or false ini penggunaan waktu dalam proses pembelajaran harus lebih efektif agar materi dapat diselesaikan tepat waktu. diharapkan agar hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu wadah untuk memperkaya wawasan yang telah dimiliki. Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsiti Bandung. Zaini, Hisyam, Munthe, Berm awy, & Aryani, Sekar Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Relatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Pribadi, A.Benny. 2011. Model Assure untuk Mndesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP. Lufri, Arlis, & Sudirman. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP. Moedjiono dan Hasibuan. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Silberman, Melvin L. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media dan Nuansa Cendekia. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.