PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DISERTAI SPEED TEST DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KELAS XI IPA SMAN 9 PADANG

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DISERTAI SPEED TEST DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KELAS XI IPA SMAN 9 PADANG"

Hengki Hartono
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DISERTAI SPEED TEST DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA KELAS XI IPA SMAN 9 PADANG Vaulina Eka Sandri 1, Sudirman, RRP Megahati S 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat Fakultas FMIPA Universiras Negeri Padang ABSTRACT Biology is one of the areas of science and technology. The material of Biology being learning compulsory education, furthermore the government made great efforts to improve the quality of education such as curriculum improvement, adding educational facilities, and conducting workshops with teachers. But in fact, the result of students assignment in learning Biology at SMAN 9 Padang is lower, it is because students prefer to ask friends if they are not familiar with the concept given and have difficulty in doing the assignment. This study aims to determine the application of the learning outcomes approach accompanied Speed Test Problem Solving in Biology learning in class XI Science SMAN 9 Padang. This researched was an Experiment with the study designed Randomized Control Group Only Design. The population in this researched were all of subjects research which approached that uses the application of Problem Solving with Speed Test. This researched to know is the application of Problem Solving approach accompanied Speed Test in Biology lesson in class XI Science SMAN 9 Padang. The class XI IPA 3 as the experimental class material Food In Human Digestive System consists of the students 34 students, while the control class to use Conventional learning or learning and interview by using the same material that consists of 3 students. This researched using purposive sampling as technique of sampling. This researched used a test of student learning outcomes as instrument. Techniques of data analysis in this researched by using a t-test, the results of the analysis conducted, obtained t.74 and 1.67 table therefore t count > t table, then the hypothesis is accepted. The average value of experimental class and the control class average It can be concluded that the learning outcomes of students taught with the application of Problem Solving approach accompanied Speed Test can be increased in Biology learning in class XI Science SMAN 9 Padang school year 01/013. Keyword: Problem Solving, Speed Test, and Biology Material 1

2 PENDAHULUAN Biologi merupakan salah satu bidang ilmu yang berperan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran Biolog imenjadi mata pelajaran wajib disetiap jenjang pendidikan. Dewasa ini, Biologi makin berperan dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berdasarkan ketuntasan ujian semester II siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang Tahun Pelajaran 011/01 sangat rendah. Dilihat dari ketuntasan nilai setiap kelas ternyata masih jauh dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sekolah yaitu 70 dan jumlah siswa yang tidak tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang tuntas dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar Biologi pada nilai ujian semester II siswa kelas XI IPA SMAN9 Padang tahun pelajaran , sebagai berikut: XI IPA 1=69,9, XI IPA = 66,55, XI IPA 3= 5,57, XI IPA 4 =48,83, XI IPA 5= 53,48 Problem Solving sangat baik dalam mengembangkan daya nalar, keterampilan, serta kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar, kerena dalam pelaksanaannya siswa harus berfikir secara ilmiah, mengumpulkan yang mendukung serta mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap masalah (Problem) yang diberikan. Speed Test merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui kecepatan sesorang dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan waktu yang terbatas. Sehingga siswa terlatih mengerjakan latihan dan menghindari mereka melihat temannya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui penerapan pendekatan hasil belajar Problem Solving disertai Speed Test dalam pembelajaran Biologi pada siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang. METODE PENELTIAN Masalah jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.menurut Suharsimi (006:3), bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau perlakuan.pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran problem Solving disertai Speed Test, sementara pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran

3 konvensional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only Design yaitu memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol secara random. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang, yang terdaftar pada semester II Tahun ajaran , yang terdiri dari 5 lokal dengan jumlah siswa sebagai berikut: Tabel. Nilai rata-rata Ulangan Harian I siswa kelas XI IPA SMAN 9 Padang Tahun Pelajaran No Kelas Nilai rata-rata 1 XI IPA I 70, XI IPA 64,55 3 XI IPA 3 54,1 4 XI IPA 4 70,67 5 XI IPA 5 69,9 Sumber : Tata Usaha SMAN 9 Padang Sampel: kelas XI IPA 3 dankelas XI IPA, variabel: variabel bebas dan variabel terikat, jenis data data primer. Prosedur penelitian, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan. Instrumen Penelitian: Menyususun Soal, Validitas Kriteria soal yang akan digunakan adalah kriteria (0,40 1,00) (Arikunto, 009: 75). Indeks Kesukaran Indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal.untuk mengetahui indeks kesukaran. Arikunto (009:08) mengemukakan rumus sebagai berikut : P B Js Dengan : P = Indekskesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal dengan benar peserta tes. Js = jumlah seluruh siswa Soal yang dipakai adalah soal yang tingkat kesukaran (0,30 0,70). Daya pembeda Daya beda adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal untuk membedakan klompok yang berprestasi tinggi (kelompok atas) dengan kelompok yang berprestasi rendah (kelompok bawah). (Arikunto, 009: 11). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini berkisar antara 0,40-0,70. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dapat dikatakan mampunyai taraf kepercayaan 3

4 yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Arikunto (009:99) Arikunto (009:103) r 11 = Ket : n n -1 M(n M 1 ns r 11 : Reliabilitas instrumen n : Banyaknya butir soal M : mean atau rata-rata skor total S : Variansi Untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat reliabilitas instrumen penelitian digunakan pedoman seperti pada tabel 7. Tabel 5. Kriteria Reliabilitas Sumber: Arikunto (009: 103) Pada penelitian ini menggunakan tingkat reabilitas 0,40 1,00 Teknik analisis data: Uji Normal, Uji Homogenitas a. Menghitung varians masing-msing kelas sampel, kemudian menghitung F dengan Rumus : S1 F = S.Sudjana (005:50) b. Jika harga F sudah diperoleh, maka bandingkan harga F tersebut dengan c. harga pada daftar distribusi F dengan derajat kebebasan V 1 = dk pembilang dan V =dk penyebut pada. Jika F hitung <Ftabel berarti kedua kelompok mempunyai homogen dan sebaliknya. Sudjana(005: 50), Uji Hipotesis. HASIL PENELITIAN Data ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Data tes hasil belajar siswa merupakan hasil belajar tentang materi sistem pencernaanmakanan pada manusia. Pada kelas eksperimen menggunakan penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test sedang pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional atau pembelajaran biasa (ceramah dan tanya jawab). Tes yang digunakan berbentuk objektif sebanyak 60 butir soal pada kelas Eksperimen yang diikuti oleh 34 siswa. Pada kelas Kontrol diikuti oleh 3 siswa. 4

5 Tabel Nilai Rata-rata, Uji Normalitas, Uji Uji Homogenitas, Uji Hipotesis Penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test Pada Siswa Kelas XI IPA SMAN 9 Padang N o Para meter 1 Ratarata Uji norm alitas 3 Uji Homo genita s 4 Uji Hipot esis Keterangan Eksperimen :Penerapan Pendekatan Problem Solving disertai Speed Test Kontrol atautanya jawab Eksperimen Lo = 0,1469 Lt = 0,157 PEMBAHASAN Perlakuan Kontrol :Pembelajaran Konvensional Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, kelas eksperimen adalah XI IPA 3 menggunakan penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Testdan kelas kontrol adalah XI IPA menggunakan pembelajaran konvensional atau pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Materi yang digunakan pada kedua kelas ini adalah Sistem Pencernaan pada Manusia. Keterangan 80, 95 63,31 Eksperimen > Kontrol Lo = Lo < Lt 0,1560 (Normal) Lt = Lo < Lt 0,1568 (Normal) Fh = 0,059 Ft = 1,76 tt = 1,67 th =,74 Fh = 0,059 Ft = 1,76 tt = 1,67 th =,74 Fh < Ft (Homogen) Fh < Ft (Homogen) Tt < th maka H1 diterima Dari hasil penelitian ini terlihat hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif dengan menggunakan penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test pada kelas Eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional atau pembelajaran ceramah dan tanya jawab pada kelas kontrol.sanjaya (008: 95) mengemukakan bahwa melalui pembelajaran siswa didorong untuk melakukan tukar menukar informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat. Selanjutnya, menurut Sanjaya (008: 194). Dapat dilihat bahwa langkah-langkah dari penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test dengan pembelajaran Konvensional ini sudah pasti berbeda, tetapi pada penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test siswa berpikir langsung atau bertanggung jawab setiap individu mencari jawaban mandiri dulu setelah itu baru berpikir bersama kelompok tentang permasalahan atau pertanyaan yang diberi guru dalam bentuk perkelompok yang aktif. Sementara pemebelajaran konvensional siswa hanya menerima informasi secara pasif pada penjelasan guru saja dalam 5

6 pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa lebih rendah yang meggunakan pembelajaran konvensional. Dari pernyataan diatas kita dapat mengetahui bahwa dalam proses belajar sangat diperlihatkan adanya aktivitas, aktivitas belajar menurut padangan ilmu jiwa modern adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental yang terjadi dalam proses belajar Sardiman (010: 101). KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang penerapan pendekatan Problem Solving disertai Speed Test dalam pembelajaran Biologi Pada Siswa Kelas XI IPA SMAN 9 Padang dapat disimpulkan bahwa hasil pada materi Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia meningkat dari hasil belajaran Biologi dengan menggunakan pembelajaran konvensional atau pembelajaran ceramah tanya jawab. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara: Jakarta. Sardiman.010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sudjana Metode Statistika.Tarsito: Bandung. Sanjana, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta: kencana. 6

dokumen-dokumen yang mirip

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN