PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TALAOK BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Anita Maharani *), Melisa **), Rahima **) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research by students comprehend of mathematic concept which still weakness and the student not focus on the theacher when the teacher explained the material also not active in learning process. The aims of this research, researchers want to knowwas students matematis concept by applied direct learning with active learning srtategy typed true or false statement be better than students mathematic concept with conventional learning of VIII grade MTsN Talaok Bayang. Kinds of this research was experimental research by usedrandom sampling as the subject. The population was all of students VIII MTsN Talaok Bayang academic year 2015/2016. Technic sampling done by random, VIII.4 as experimental class and VIII.5 as control class. The instrument used in this research was final test essay with reliability. Data analysis which used t test one direction. Based on data analysis got t value = 2,79 and t table = 1,6, because t value > t table so hypothesis was accepted, so it concluded that students comprehend mathematic concept by applied direct learning with active learning strategy typed true or false statement be better toward students VIII garde MTsN Talaok Bayang. Keyword: Students Comprehension Mathematic Concept, direct learning, active learning, true or false statement PENDAHULUAN Pembelajaran matematika merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam membangun dan mengembangkan pemahaman konsep matematis siswa. Pemahaman konsep matematis dapat dibangun dan dikembangkan melalui penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran matematika agar tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai dengan baik. Kenyataan di lapangan masih ada permasalahan yang terjadi di sekolah yaitu hasil belajar siswa yang masih belum memuaskan. Permasalahan ini ditemukan di MTsN
Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, yang dapat dilihat dari hasil ujian semester 2 siswa belum maksimal. Berdasarkan observasi yang dilakukan di MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh informasi bahwa Siswa kurang fokus saat guru menjelaskan materi. Hal ini terlihat banyak siswa yang berbicara dan berjalan ke bangku yang lain disaat proses pembelajaran berlangsung. Masih banyak siswa yang kurang memahami konsep. Guru mengatakan bahwa kondisi ini terlihat ketika memberikan latihan yang berbeda dengan contoh kepada siswa, banyak diantara mereka yang kebingungan dalam mengerjakannya. Siswa kurang mau bertanya ketika menemukan kesulitan saat mengerjakan latihan. Siswa beranggapan bahwa pembelajaran matematika itu membosankan dan sulit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran lansung dengan strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran langsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan procedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan factual), serta bherbagai keterampilan (Suprijono, 2013:50). Pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran di kelas sehingga siswa mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman konsep. Srategi pembelajaran aktif tipe true or false statement menurut Zaini (2008:24) merupakan kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat dalam materi pembelajaran. Strategi True or False Statement meminta siswa untuk menyampaikan pendapat tentang benar atau salahkah pernyataan yang diperoleh, yang sebelumnya sudah didiskusikan dalam kelompoknya. Siswa akan lebih aktif karena mereka akan bertukar pikiran dengan anggota kelompoknya demi keberhasilan kelompoknya dalam menjawab pernyataan yang diberikan dengan materi pembelajaran yang sedang dikerjakan. Penerapan strategi True or False Statement diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih
memahami konsep matematika serta dapat menimbulkan minat siswa dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement lebih baik dari pada dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Rici Efriani Putri (2010) dengan judul Penerapan Strategi True or False Statement dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Padang. Kesimpulan yang didapat yaitu hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi True or False Statement lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement lebih baik dari pada dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 September sampai 01 Oktober 2015 semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dan dilaksanakan di kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek. Rancangan pada penelitian ini adalah terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir Eksperimen X Kontrol - Sumber: Arikunto (2010:126) Keterangan: X= Perlakuan pada kelas Eksperimen berupa penerapan strategi True or False Statement = Test akhir Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan kecuali kelas VIII 1 karena kelas VIII 1 adalah kelas unggul. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII.4
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.5 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai. Soal tes akhir diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba soal dilakukan di MTsN Asam Kumbang pada kelas VIII.2 pada tanggal 28 September 2015. Hasil uji coba tes berpedoman pada Arikunto (2008:109) menunjukkan reliabilitas tes adalah reliabel. dan maka, maka soal tes dikatakan Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu arah. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji Liliefors berpedoman pada sudjana, (2005: 466-467) dan uji homogenitas menggunakan uji F yang berpedoman pada Walpole (1995: 314), selanjutnya uji hipotesis menggunakan uji-t satu arah berpedoman pada sudjana (2005:239). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data dan hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Analisis Pemahaman Konsep Matematis siswa Kelas sampel Kelas Sampel Eksperi men Kontrol 62, 57 58, 42 22, 39 15, 07 Skor Max Skor Min 96,08 15,69 84,31 15,69 Perhitungan hipotesis dengan uji-t satu arah diperoleh nilai t = 2,79 dengan n 1 = 22 dan n 2 = 29 Sedangkan dengan α = 0,05 diperoleh = 1,68. Karena nilai t > maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung disertai strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional di kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Contoh lembar jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan berkemampuan rendah dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8 seperti berikut:
Gambar 7. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan rendah kelas eksperimen Gambar 7 terlihat bahwa siswa sudah mampu memahami soal dengan benar dan siswa bisa menjawab soal tetapi masih ada siswa yang menyatakan ulang sebuah konsep dengan sedikit kesalahan, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan sedikit kesalahan dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah dengan sedikit kesalahan Gambar 8. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan rendah kelas kontrol Gambar 8 terlihat bahwa siswa masih kurang menguasai materi, siswa tidak mampu menjawab soal dengan baik dan benar. Hal ini berarti tidak mampu menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan tidak mampu mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah. Penjelasan di atas, terlihat bahwa hasil tes akhir kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol. Karena siswa dikelas eksperimen dapat menjawab soal dengan benar, dan dikelas kontrol masih terdapat beberapa kesalahan. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan strategi aktif tipe true or false statement lebih baik daripada pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran langsung dengsn strstegi pembelalajaran aktif tipe true or false statement lebih baik daripada dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan
dengan rata-rata kelas eksperimen adalah 62,57 dan rata-rata kelas kontrol adalah 58,42. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi (2010). Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Walpole, Ronald E. (1995). Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia.